Seni Rupa
Disusunkan oleh :
Fatimah Rahmah 1206618018
Dosen Pengampu :
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas berkat Rahmah
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu bentuk tugas makalah serta
menjelasan keterkaitan antara Periodisasi, 7 pengembangan anak, dan
tipologi dalam mata kuliah Pendidikan Seni Rupa.
Penulis
2
Tujuh perkembangan pada anak-anak.
3
lebih memahami dan mengevaluasi pentingnya perubahan ini,
signifikansi dari komponen pertumbuhan yang berbeda harus dipahami.
1. Perkembangan Fisik.
2. Perkembangan Perseptual.
3. Perkembangan Intelektual.
4. Perkembangan Emosional.
7. Perkembangan Sosial.
6. Perkembangan Kreativitas.
5. Perkembangan Estetik.
A. PERKEMBANGAN FISIKAL.
4
relatif singkat. Bukan hanya keterlibatan fisik dalam aktivitas kreatif,
tetapi juga proyeksi sadar tubuh menunjukkan perkembangkan fisik.
Proyeksi dari ini ke dalam gambar biasanya disebut sebagai citra tubuh.
Motorik Kasar.
Motorik Halus.
5
MOTORIK KASAR.
Motorik kasar dimaksud adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot
besar, sebagaian besar atau pun seluruh anggota tubuh yang
dipengaruhi oleh usia, berat badan dan perkembangan anak secara fisik.
Sebaliknya…….
MOTORIK HALUS.
Motorik Halus dimaksud adalah kemampuan yang berhubungan dengan
keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-
tangan. Saraf motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui
kegiatan dan rangsang secara rutin.
6
B. PERKEMBANGAN PERSEPTUAL.
7
- penanaman dan pertumbuhan indera adalah pengalaman
bagian yang penting. Ini sangat penitng untuk menikmati
kehidupan dan kemampuan untuk belajar mungkin
tergantung pada makna dan kualitas pengalaman sensorik.
JENIS PERSEPSI.
1. Persepsi Visual.
Persepsi Visual diapatkan dari indera penglihatan. Persepsi visual
merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum,
sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam
konteks sehari-hari.
2. Persepsi Auditori.
Persepsi Auditori diapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga
mampu mendengar suara apa yang dikenal .
3. Persepsi perabaaan.
Persepsi perabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit, bisa
merasakaan diri jika diraba.
4. Persepsi penciuman.
Persepsi penciuman atau Olfaktori didapatkan dari indera
penciuman yaitu hidung
5. Persepi pengecapan.
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan
yaitu lidah.
8
syaraf atau pusat susunan syaraf, kepribadian dan pengalaman
penerimaan diri serta keadaan individu pada waktu tertentu.
Faktor Eksternal.
Faktor ini digunakan untuk objek yang dipersepsikan atas orang
dan keadaan, intensitas rangsangan, lingkungan, kekuatan
rangsangan akan turut menentukan didasari atau tidaknya
rangsangan tersebut.
9
Persepsi dan Kognisi.
Secara singkat persepsi dapat di definisikan sebagai cara manusia
menangkap rangsangan. Kognisi adalah cara manusia memberi arti
pada rangsangan. Istilah kognisi berasal dari Bahasa Latin Cognoscere
yang artinya mengetahui. Kognisi dapat pula diartikan sebagai
peahaman terhadap pengetahuan atau kemampuan untuk
memperoleh pengetahuan.
C. PERKEMBANGAN INTELEKTUAL.
Perkembangan intelektual anak-anak dapat dengan mudah
dilihat dalam gambar mereka. Seberapa sadar anak itu tentang
lingkungannya, jumlah pengetahuan yang aktif di diposalnya, dan
kemampuannya untuk menguraikan hubungannya dengan
lingkungannya adalah semua indikator perkembangan
intelektualnya. Ketika seorang anak tumbuh, penggunaan
detailnya dan kesadaran akan lingkungannya juga berubah.
Seorang anak yang tertinggal mengembangkan konsep dan
10
kesadaran lingkungannya mungkin menunjukkan kurangnya
pertumbuhan intelektual.
Kecerdasan biasanya didefinisikan sebagai kemampuan untuk
berpikir dengan cara yan rasional untuk menangani lingkungan
seseorang secara efektif dan mempelajari hal-hal yang diharapkan
memberi mendidik.
11
BENTUK UNGKAPAN GAMBAR ANAK
Bentuk ungkapan gambar anak merupakan hal yang berbeda
dnegan tahap-tahap perkembangan pola gambar dunia seni rupa
anak. Yang dimaksud dengan bentuk ungkapan gambar anak adalh
gaya atau style gambar buatan anak-anak. Ada beberapa gaya atau
style yakni:
12
o Pengulangan objek tertentu.
Pengulangan objek, yang digambar ulang hanya objek tertentu
dari aneka macam objek, misalnya sebuah bidang digambari bentuk
rumah model tertentu yang diulang-ulang dengan tataletak
bervariasi diantara aneka gambar pohon, semak, awan, pagar, dan
aneka ragam bentuk bunga.
Pengulangan unsur atau bagian dari objek.
Pengulangan unsur dari objek yang digambar, misalnya unsur
mata hidung dan mulut manuisa yang digambarkan pada
beberapa batang pohon matahari
Gambar Ideoplastis.
Gambar ideoplastis ialah gambar objek tertentu tidak tembus
pandang, berfimensi ruang didalamnya terdapat benda lain,
misalnya gambar rumah tampak luar dengan segala perabotnya
tampak. Hal ini dibuat berdasarkan apa yang diingat
sipenggambarnya tentang benda-benda dalam ruang tertentu.
Multiple Intelligences.
Visual-Spasial
Mempelajari secara visual dan mengatur ide secara spasial:
berpikir dalam gambar secara visual pada hal-hal dalam pikiran
seseorang.
Tubuh / Kinestetik
Belajar melalui interaksi dengan lingkungan seseorang:
pengalaman nyata
13
Intrapersonal
Belajar melalui perasaan, nilai, dan sikap: memahami orang lain
Interpersonal.
Belajar melalui interaksi dengan orang lain: bekerja secara
kolaboratif dan kooperatif.
Naturalis.
Belajar melalui klasifikasi, kategori dan hierarki: kemampuan
untuk menangkap perbedaan halus.
Eksistensial.
Belajar dengan melihat "gambaran besar". Menghubungkan
pemahaman dan aplikasi dunia nyata ke pembelajaran baru.
Linguistik verbal.
Belajar melalui kata-kata lisan dan tertulis: membaca,
mendengarkan berbicara dan menulis.
Logis matematis.
Belajar melalui penalaran dan angka pemecahan masalah.
Musikal
Belajar melalui lagu, pola, ritme, instrumen, dan ekspresi musik.
D. PERKEMBANGAN EMOSIONAL.
Pertumbuhan emosional, dan sejauh mana ini dicapai adalah
dalam hubungan langsung dengan intensitas yang dicirikan oleh sang
pencipta dengan karyanya. Meskipun ini tidak mudah diukur, derajat
14
identifikasi diri berkisar dari tingkat keterlibatan rendah dengan
pengulangan stereotip ke tingkat tinggi di mana pencipta benar-benar
terlibat dalam potraying hal-hal yang bermakna dan penting baginya
dan di mana, terutama pada anak-anak muda, Jika anak sedang
menggambar, benar-benar itu kesempatan terbaik untuk melepaskan
emosi.
15
sekalipun. Bahkan sebenarnya, anak –anak merasakan emosional yang
lebih dibandingkan.
Hal ini dikarenakan mereka belum mampu untuk mengendalikan
emosi mereka tersebut. Perkembangan emosi pada anak biasanya akan
mengikuti perkembangan dari usia kronologisnya itu berate
menandakan bahwa perkembangan emosi anak akan selalu
berkembang sesuai dengan pertambahan usianya, dari mulai bayik
hingga beranjak dewasa. Intensitas keterlibatan menyediakan
pertumbuhan emosional.
JENIS DAN FUNGSI EMOSI ANAK
Emosi sendiri mempunyai banyak jenis, yaitu seperti
senang, marah, takut, dan sedih. Menurut Stewart,
mengutarakan perasaan senang, marah, takut dan sedih adalah
dasar dari emosi.
a. Senang (gembira)
Pada umumnya perasaan gembira dan senang diekspresikan
dengan tersenyum(tertawa). Pada perasaan gembira ini juga
ada dalam aktivitas pada saat menemukan sesuatu, mencapai
kemenangan.
b. Marah
Emosi, marah dapat terjadi pada saat individu merasa
terhambat, frustasi karena apa yang hendak di capai itu tidak
dapat tercapai.
c. Takut
Perasaan takut merupakan bentuk emosi yang menunjukkan
adanya bahaya.
d. Sedih
Dalam kehidupan sehari–hari anak akan merasa sedih pada saat
ia berpisah dari yang lainnya.
16
Tidak hanya jenisnya, emosi pada anak ternyata juga
mempunyai fungsi dan peranan tersendiri. Emosi memiliki
fungsi dan peranan yang sangat penting dalam perkembangan
anak, baik pada usia prasekolah maupun pada tahap-tahap
perkembangan selanjutnya, karena memiliki pengaruh
terhadap perilaku anak.
Fungsi dan peranan emosi pada perkembangan anak yang
dimaksud adalah :
a. Merupakan bentuk komunikasi.
b. Emosi berperan dalam mempengaruhi kepribadian dan
penyesuaian diri anak dengan lingkungan sosialnya.
c. Emosi dapat mempengaruhi iklim psikologis lingkungan.
d. Tingkah laku yang sama dan ditampilkan secara berulang
dapat menjadi satu kebiasaan.
e. Ketegangan emosi yang di miliki anak dapat menghambat
aktivitas motorik dan mental anak.
17
Terdapat ciri-ciri reaksi emosi pada anak seperti
dibawah ini:
1. Reaksi emosi anak sangat kuat Dalam hal kekuatan, makin
bertambahnya usia anak, dan semakin bertambah matangnya
emosi anak maka anak akan semakin terampil dalam memilih
dan milih kadar keterlibatan emosionalnya.
2. Reaksi emosi sering kali muncul pada setiap peristiwa dengan
cara yang di inginkannya. Bagi anak usia 4-5 tahun dalam hal ini
tidak dapat diterima oleh lingkungannya. Semakin emosi anak
berkembang menuju kematangannya maka mereka
akan belajar untuk mengontrol diri dan memperlibatkan reaksi
emosi dengan cara yang dapat di terima lingkungan.
3. Reaksi emosi anak mudah berubah dari satu kondisi ke kondisi
lain
4. Reaksi emosi bersifat individual.
5. Keadaan anak dapat dikenali melalui gejala tingkah laku yang
ditampilkan.
DAMPAK YANG DITIMBULKAN DARI EMOSI ANAK
Dampak Positif
Emosi apabila diarahkan dengan baik, maka akan dapat menjadikan
anak tersebut dapat berkembang dengan baik. Perkembangan emosi
yang baik akan mengantarkan anak tersebut dapat mengembangkan
kemampuah imajinasi, intelektual dan lain sebagainya.
Dampak Negatif
Demikian pula perkembangan emosi anak juga dapat bedampak negatif
pada perkembangan anak. Hal ini dapat menyebabkan kertelantaran
emosi, seperti anak tidak cukup mendapatkan pengalaman emosional
yang menyenangkan, terutama keingintahuan, kegembiraan,
kebahagiaan, dan kasih sayang. Akibatnya, anak akan mengalami
18
keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan normal, anak biasanya
telambat untuk berbuat lebih baik lagi sesuai dengan umurnya,
perkembangan bicara terlambat, perkembangan intelektual terlambat.
E. PERKEMBANGAN SOSIAL.
Pertumbuhan sosial menyatakan bahwa perkembangan
social merupakan pencapai kematangan dalam hubungan social.
Perkembangan social dapat pula diartikan sebagai proses belajar
untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok,
moral dan tradisi: meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan
saling berkomunikasi dan kerja sama. Kemampuan social anak
berkembang dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul
dengan orang-orang dilingkungannya.
19
F. PERKEMBANGAN KREATIVITAS.
Perkembangan kreativitas dapat ditunjukan oleh anak dimulai
saat anak mulai untuk membuat suatu coretan . Dia melakukan
bentuk penemuan dan menempatkan sesuatu pada cara uniknya.
Dari bukti kecil dari seluruh gambar atau lukisan anak, pertumbuhan
kreativitas tumbuh dan dapat siap melihat sisi kemandirian dan
imajinasinya.
G. PERKEMBANGAN ESTETIK.
Pertumbuhan estetika sering dianggap sebagai bahan
dasar dari pengalaman seni apa pun. Estetika dapat didefinisikan
sebagai sarana mengatur pemikiran, perasaan, dan mempersepsikan
ke dalam ekspresi yang mengkomunikasikan pikiran dan perasaan ini
kepada orang lain. Organisasi kata-kata yang kita sebut prosa atau
puisi, organisasi kali kita menyebut musik, organisasi gerakan tubuh
20
biasanya disebut sebagai tarian, dan organisasi garis, bentuk, warna,
dan bentuk membentuk seni.
Tidak ada standar baku untuk estetika; melainkan, kriteria
estetika didasarkan pada individu, karya seni tertentu, budaya di
mana ia dibuat, dan maksud atau tujuan di balik bentuk seni. Ada
kesombongan organisasi yang luar biasa dalam seni. Bentuk estetis
tidak diciptakan oleh pengenaan aturan eksternal apa pun,
melainkan karya kreatif yang tumbuh oleh prinsipnya sendiri.
21
Masa Coreng- Moreng (Scribbling Period) pada usia 2-4 tahun.
Kesenangan membuat goresan pada anak-anak usia dua
tahun bahkan sebelum dua tahun sejalan dengan perkembangan
motoric tangan dan jarinya yang masih menggunakan motoric
kasar. Hal ini dapat kita temu anak yang melubangi atau melukai
kertas yang digoresnya. Goresan-goresan yang dibuat anak usia 2-
3 tahun belum menggambarkan suatu bentuk objek. Pada awalnya,
coretan hanya mengikuti perkembangan gerak motorik. Hal ini
tentunya berkaitan dengan kemampuan motoric anak yang masih
menggunakan morotik kasar. Kemudian, pada perkembangan
berikutnya penggambaran garis mulai beragam dengan arah yang
bervariasi pula.
22
A. Masa Pra Bagan ( Pre Schematic Period) pada usia 4-7 Tahun .
Kecenderungan umum pada tahap ini, objek yang diga
mbarkan anak biasanya berupa gambar kepala-
berkaki. Sebuah lingkaran yang menggambarkan kepala
kemudian pada bagian bawahnya ada dua garis sebagai
pengganti kedua kaki. Ciri-ciri yang menarik lainnya pad tahap
ini yaitu telah menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris
untuk memberi kesan objek dari dunia sekitarnya. Koordinasi
tangan lebih berkembang. Aspek warna belum ada hubungan
tertentu dengan objek, orang bisa saja berwarna biru, merah,
coklat atau warna lain yang disenanginya.
23
MENJELASKAN GAMBAR INI.
24
MENJELASKAN GAMBAR INI.
Gambar sebelah ini yang bisa
dipahami saya tapi agak jelas
jika melihat hasilnya ini .
menurut saya, hasilnya
25
awan sudah mau turun hujan. Sedangkan, anak-anak
memahami ruang apa saja yang terisi dalam rumah contohnya
ruang tamu, ruang kamar tidur, kamar mandi dan lain-lain.
26
MENJELASKAN GAMBAR INI.
Hasil gambar dilukisan oleh anak-anak sangat menyukai
binatang yang difavoritnya . dan juga memahami warna sesuai
ciri-ciri hewan contohnya, Gajah memiliki gading dan warna
abu-abu biasanya sering dilihat pengunjung atau wisatawan
sedangkan rusa memiliki tanduk dan warna coklat
27
keruangan dan objek secara subjektif, lebih banyak menggunakan
perasaanya. Gambar-gambar gaya kartun banyak digemari oleh
anak-anak.
28
MENJELASKAN GAMBAR INI.
Seroang remaja menyadari memiliki
kemampuan diri, ketika ia menggambar
tampak jelas sekali yang dipahami
orang sekitarnya. Gambar ini
dimaksudnya, pandangan
pemandangan benar-benar indah sekali
ketika seorang menikmati disana
setidaknya sedang sendirian.
29
Gambar anak dapat mencerminkan karakter anak.
Apa yang digambarkan merupakan hasil apa yang dilihat
kemudian dirasakan. Apa yang digambar bukan hanya yang
sedang ia pikirkan, melainkan apa yang dilihat dengan perasaan
yang diasosiasikan. Anak dapat meniru alam, mengubah,
mengurangi atau menghilangkan sebagian objek yang
digambarkannya.
Berdasarkan hasil karya gambar yang diciptakan anak,
kita sebagai guru akan mengetahui cara ungkapan seni rupa
yang berbeda. Perbedaan ini terletak pada hasil karya yang
dihasilkan. Perbedaan ini terletak pada hasil karya
yang dihasilkan. Ada gambar yang naturalis, ada gambar anak
yang bertipe ekspresif, ada gambar yang bertipe dekoratif dan
sebagainya. Selain itu perbedaan karakter tipologi gambar anak
terletak pada tingkat usia anak.
Tipologi seni rupa anak terdiri atas 3 tipe yaitu tipe visual, tipe
haptic dan tipe campuran ( visual – haptic) sebenarnya pada
kenyataanya jarang tipe-tipe ini muncul secara murni,
umumnya tipe-tipe tersebut bergerak dan cenderung
bercampur.
1. Tipe Visual.
Tipe Visual yaitu anak-anak yang mempunyai ketajaman
menghayati sesuatu objek/sumber ide melalui indera
penglihatannya, sehingga karya gambar yang dibuatnya
30
cenderung didasarkan pada kesamaan bentuk ( visual realistis)
yang dilihat atau dihayatinya. Ada kecenderungan pada diri anak-
anak yang bertipe visual ini untuk melihat, mengamati, atau
mencari objek untuk selanjutnya diungkapkan ke dalam karya
gambarnya dengan memperlihatkan adanya kemiripan bentuk,
objektif, proporsional secara tepat.
Penguasan ruang telah terasa dengan cara membuat
kecil objek gambar benda yang jauh. Begitu pula penguasaan
warna, pemakaian warna sesuai dengan warna-warna pada
bendanya. Batas-batas tertentu gambar atau lukisan anak yang
tergolotng tipe visual dapat dipersamakan dengan lukisan karya
pelukis naturalistis, yang membuat lukisannya sangat teliti,
karena ingin menggambarkan keadaan sebagaimana
kelihatannya (dari pengalaman visual.
Ciri-ciri tipe visual antara lain:
Lebih menonjol daya tangkap k eindrawinya.
Mengutamakan kesamaan hasil rekam ojek nyata.
Memperhatikan proporsi dan perbandingan rekaman objek
nyata.
Menonjolkan sentuhan perspektif.
2. Tipe Haptik.
Tipe haptik yaitu anak-anak yang mempunyai kepekaan atau
ketajaman perasaan atau mata hatinya, sehingga gambar yang
dibuat cenderung diasarkan atas ekspresi atau reaksi
emosionalnya, dan bukan berdasakan hasil penglihatan indera
matanya. Ekspresi pribadi akan lebih mempengeruhi hasil
gambar yang dibuatnya. Subyektivitas dalam mengakap kesan
objek yang kemudian diolah kedalam bentuk gambar sevara
31
bebas spontan, dan bersifat ekspresionistis. Anak-anak yang
karya gambarnya bertipe haptik ini jumlahnya lebih sedikit.
Sedangkan sebagai anak-anak yang tidak
memperlihatkan kecenderungan dari kedua karakteristik tipologi
diatas, dapat dikelompok ke dalam tipologi campuran ( visual
dan haptik).
Tidak berorientasi pada kenyataan.
Lebih mengutamakan suasana hati atau emosi.
Bersifat sangat individual.
Karakteristik campuran ini didasarkan pada kemampuan
memadukan ketajaman melihat melalui mata dan
kepekaan/ketajaman perasaan (mata hati) untuk
menghasilkan kary agambar.
Pada tipe campuran, yaitu karya gambar anak yang dalam
proses pembuatannya tidak menunjukkan adanya
kecenderungan pada tipe visual atau tipe haptik.
32