Dosen Pengampu
Disusun Oleh:
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang memberi rahmat dan
karunianya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Dimana
tugas makalah ini penulis sajikan dalam bentuk baku dan sederhana. Adapun judul tugas
makalah ini adalah “Anatomi Fisiologi Kepala dan Leher”.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan kita tentang
anatomi fisiologi kepala dan leher. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Terima kasih.
Judul....................................................................................................1
Kata Pengantar....................................................................................................2
Daftar Isi...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
Landasan Teori………………………………………………………
C. Meningen..............................................................................8
D. Otak....................................................................................10
Daftar Pustaka...................................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Tubuh kita terdiri dari berbagai organ yang mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda-
beda. Organ-organ tersebut terdapat di dalam tubuh bagian dalam dan dilindungi oleh berbagai
lapisan untuk menjaga agar organ-organ tersebut aman dan tidak terjadi gangguan.
Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna yang diciptakan oleh Tuhan.
Memiliki anggota tubuh yang lengkap merupakan suatu kelebihan yang harus disyukuri karena
tidak semua orang di anugrahi kesempurnaan anggota tubuh. Salah satunya, kita mempunyai
anggota tubuh yaitu kepala dan leher.
Kepala dan leher merupakan anggota tubuh yang sangat vital yang harus dimiliki setiap
manusia. Kepala dan leher memiliki banyak hubungan yang erat yang saling melengkapi. Untuk
itu makalah ini akan membahas bagaimana anatomi dari kepala dan leher sebagai bagian
terpenting dalam sistem organ manusia.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh. Anatomi dapat dipelajari melalui tiga
cara pendekatan yaitu Anatom sistematis (mempelajari tubuh sebagai rangkaian berbagai system
organ) , Anatomi regiona (Ilmu mengenai daerah tubuh, disebut juga anatomi topografik) dan
Anatomi klinis (memperhatikan aspek struktur dan fungsi tubuh yang penting dalam praktek
kedokteran dan ilmu kesehatan yang terkait).
2.2 Anatomi Permukaan Kepala dan Leher
Kepala dan leher merupakan bagian tubuh yang padat dengan sejumlah struktur penting dalam
daerah yang relatif sempit. Daerah ini sangat menarik karena disini terdapat otak, organ sensasi
khusus, saraf cranial dan cabang-cabang plexus cervicalis.
2.3. PERMUKAAN KEPALA
A. KULIT KEPALA
Kulit kepala terdiri dari lima lapisan. Lapisan dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
a. Kulit (cutis) yang pada umumnya ditumbuhi rambut panjang
b. Jaringan subkutan atau connective tissue yang dibedakan menjadi 2 bagian:
- Yang di luar bersifat avaskular diisi oleh jaringan lemak
- Yang di dalam bersifat vaskular tedapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf-
saraf.
c. Aponeurosis caponeurosis (galea aponeurotica) dan m.occipitofrontalis.
- Galea aponeurotica merupakan lembaran jaringan fibrosa yang menyelubungi
permukaan luar cranium. Ia melekat pada protuberantia occipak externa, linea
nuchae suprema dan arcus zygomaticus.
- Aponeurosis ini sensitive terhadap nyeri.
d. Jaringan subaponeurotica (Loose areolar tissue)
e. Pericranium,,Ialah periosteum bagian luar cranium yang bersifat osteogenetik rendah,
serta relatif tidak sensitif.
B.Tengkorak
Tulang tengkorak terdiri dari kubah (kalvaria) dan basis kranii. Tulang
tengkorak terdiri dari beberapa tulang yaitu frontal, parietal, temporal dan oksipital.
Kalvaria khususnya diregio temporal adalah tipis, namun disini dilapisi oleh otot
temporalis. Basis cranii berbentuk tidak rata sehingga dapat melukai bagian dasar
otak saat bergerak akibat proses akselerasi dan deselerasi. Rongga tengkorak dasar
dibagi atas tiga fosa yaitu: fosa anterior tempat lobus frontalis, fosa media tempat
temporalis dan fosa posterior ruang bagi bagian bawah batang otak dan serebelum.
Untuk mempelajari tengkorak dapat dilihat dari berbagai posisi diantaranya
dari atas (norma vertikalis), dari depan (norma frontalis), dari belakang (norma
occipitalis) dan dari samping (norma lateralis). Untuk melihat bagian dalam dari
tengkorak biasanya dibuat potongan garis yang melalui bagian bawah orbita dan
bagian atas meatus acusticus eksternus yang disebut Franfurt Plane, yang akan
membagi tengkorak menjadi bagian atas atau calvaria/skull cap dan bagian bawah
tengkorak atau skull base.
B.BAGIAN KEPALA
- Nasion adalah lekukan pada garis tengah pangkal hidung.
- Inion atau protuberantia occipitalis externa adalah tonjolan tulang di pusat
squama occipitalis. Tonjolan tersebut terletak di garis tengah batas kepala dan leher
dan merupakan tempat melekatnya ligament nuchae, suatu ligamentum besar yang
berjalan dibagian leher belakang menghubungkan tengkorak dengan processus
spinosus vertrebrae cervicales.
- Vertex adalah titik tertinggi tengkorak pada potongan sagital.
- Fonticulus Anterior pada bayi, terletak diantara dua belahan os frontale dan
kedua os parietale dan sesudah 18 bulan tidak teraba lagi.
- Fonticulus Posterior pada bayi, terletak diantara squama occipitalis dan tepi
posterior kedua os parietale dan pada tahun pertama akan menutup.
- Arcus Superciliaris merupakan dua rabung mencolok pada os frontale, di tepi
superior orbita. Dibawah rabung ini, terletak sinus frontalis di kedua sisi garis tengah.
- Linea Nuchae Superior adalah suatu rabung yang berjalan ke lateral dari
protuberantia occipitalis externa ke processus mastoideus os temporale.
- Processus Mastoideus Ossis Temporalis menonjol ke bawah depan dari
belakang telinga. Belum berkembang pada bayi yang baru lahir dan hanya tumbuh
akibat tarikan sternocleidomastoideus jika anak menggerak-gerakan kepalanya. Pada
akhir tahun kedua telah terbentuk tonjolan tulang.
- Auricula dan Meatus Acusticus Externus terletak di depan processus
mastoideus. Panjangnya kurang dari 2,5 cm dan melengkung seperti huruf S.
- Membran Tympani biasanya berwarna kelabu mutiara dan cekung bila dilihat
dari meatus. Bagian yang paling cekung disebut umbo dan disebabkan oleh
perlekatan gagang malleus pada permukaan medialnya.
- Tuber Parietale yaitu pada bagian lateralnya memiliki struktur dapat dipalpasi
lebih kurang 5 cm di atas auricular. Terletak dekat ujung bawah sulcus centralis
cerebri.
- Arcus Zygomaticus terletak di depan telinga, meluas ke depan dan berakhir di
depan os zygomaticum.
- A. Temporalis Superficialis denyutnya dapat dirasakan dengan palpasi pada
tempat ia melintas arcus zygomaticus, yaitu tepat di depan auricular.
- Articulatio Temporomandibularis merupakan sendi yang dapat dengan mudah
dipalpasi di depan auricula
- Corpus Mandibulae yaitu bagian yang paling mudah dipelajari dengan
memasukkan satu jari ke dalam mulut dan satu lagi di luar. Dengan demikian,
mandibula dapat diperiksa mulai dari symphysis mandibulae sampai ke angulus
mandibulae.
2.4 PERMUKAAN LEHER
Leher dalam bahasa anatomi sering disebut sebagai collum. Leher merupakan saluran
utama antara kepala, dan anggota tubuh lainnya. Banyak struktur penting yang terdapat di leher
seperti, otot, kelenjar, arteri, vena, saraf, limfatik, trakea, esofagus, dan tulang belakang.
Kerangka leher dibentuk oleh tulang leher, tulang hyoid, manubrium sternum (tulang dada), dan
klavikula (tulang leher). Collum terletak antara cranium dan thorax. Batas atas dibentuk oleh tepi
bawah mandibula, angulus mandibulae, processus mastoideus, linea nuchae superior dan
protuberantia occipitalis externa. Sedangkan batas bawah adalah incisura jugularis sterni, dataran
atas clavicula, articualtio acromioclavicularis, margo superior scapula dan proccesu spinorus
vertebra cervicallis VIII.
A. Tulang-tulang (Ossa)
- Vertebra cervicalis I sampai dengan VII, Sebagiam sternum (manubrium sterni),
clavicula, scapula.
- Tulang-tulang basis crania, mandibula dan os hyodeum.
B. Tulang-tulang Rawan (cartilagiae)
Cartilago yang menbentuk laryx, antara lain cartilage thyroidea, cartilage criodea,
cartilage arytenoidea, cartilage corniculata dan cartilage cuniofome serta cartilage yang
menbentuk dinding trachea.
C. Pembagian Regio
Leher apabila dilihat dari lateral berbentuk empat persegi panjang, yang oleh
m.sternomastoideus dibagi dua yaitu trigonum colli anterior dan trigonum colli posterior.
kaudal= os hyodeum
kaudodorsal= m.sternomastojdeus
Tulang Leher
Tujuh tulang leher dari daerah serviks dari ruas tulang belakang, yang membungkus tulang
belakang dan meninges. Terdapat tujuh ruas tulang leher dengan ruas pertama adalah tulang
atlas. Tulang atlas berfungsi untuk menunjang tengkorak. Ruas kedua adalah tulang pemutar
(aksis). Adanya tulang atlas dan aksis memungkinkan kepala untuk berputar. Ruas ketiga
sampai ruas ketujuh memiliki bentuk yang mirip dan tidak bersendian dengan tulang rusuk.
Tulang Hyoid
Tulang hyoid merupakan bagian tulang tenggorokan. Tulang hyoid terletak di bagian
anterior dari leher pada tingkat vertebra C3 yang melekat antara mandibula (rahang bawah) dan
tulang rawan tiroid. Tulang hyoid digantung oleh otot-otot yang menghubungkannya dengan
rahang bawah, proses styloid, kartilago tiroid, manubrium sternum, dan skapula (tulang
belikat). Tulang hioid merupakan tulang yang berbentuk seperti huruf U. Terletak di antara
laring dan mandibula. Tulang hioid berfungsi sebagai tempat melekatnya beberapa otat mulut
dan lidah. Tulang hyoid tidak mengartikulasi dengan tulang lainnya, tetapi tergantung dari proses
styloid dari tulang temporal oleh ligamen stylohyoid dan terikat pada tulang rawan tiroid.
Batang leher
Otot sternomastoid membagi leher atas du bagian utama yang berbentuk segitiga anterior dan
posterior. Otot ini berjalan menyerong dari prosesus mastoid tulang pelipis ke sebelah depan
klavikula yang dapat diraba disepanjang tulang itu. Klavikula terletak pada dasar leher dan
memisahkannya dari toraks .
1. Segitiga posterior
leher disebelah depan dibatasi otot sternomastoid; dibagian belakang oleh tepi anterior
otot trapezius. Segitiga posterior ini berisi sebagian fleksus saraf servikal dan sebagian
fleksus brakialis. Serangkaian kelenjar limfe terletak posterior dari sternomastoid, urat-
urat saraf dan pembuluh darah. Di atas segitiga ini terletak iga pertama dan diatas iga
berjalan arteri subklavia. Ditempat ini lah penekanan arteri subklavia dengan jari dapat
dilakukan.
2. Segitiga anterior
Batang leher terbagi dalam beberapa segitiga lagi, yaitu segitiga karotis yang dinamai
demikian karena memuat arteri karotis beserta cabang nya karotis interna dan eksterna
juga vena jugalaris interna dalam vena, arteri, dan saraf lainnya terdapat disini.
3. Segitiga digastrik
Terletak dibawah rahang. Disini terdapat beberapa bagian kelenjar submadibuler dan
kelenjar parotis, cabang saraf fasialis dan arteri fasialis, dan struktur lainnya yang
terletak lebih dalam, termasuk beberapa pembuluh karotis.batang leher tampak dari
depan. Manubrium sterni merupakan patokan penting sebeb dibelakangnya terletak
sebagian arkus aorta dan vena-vena inominata(tak bernama)
4. Trakea
Berawal langsung dibawah tulang rawan krikoid,berjalan masuk ke rongga toraks,dan
berkahir bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri pada setinggi sudut sternal (sudut
Louis).
5. Usofagus
Juga mulai pada tepi bawah tulang rawan krikoid dan berjalan kebawah di belakang
trakea.
6. Kelenjar timus
Terletak dibelakang manubrium dan bagian atas badan sternum pada anak-anak,dan ada
kalanya dapat meluas keatas sampai batang leher.