Anda di halaman 1dari 26

CRITICAL BOOK REVIEW (CBR)

KINEMATIKA

Identitas Buku

Buku I

Judul buku : Fisika

Penulis : Douglas C.Giancolli

Penerbit : Erlangga

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2000

Edisi : Edisi 5 jilid 1

Buku II

Judul buku : Fisika Universitas

Penulis : Sears dan Zemansky

Penerbit : Erlangga

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2000

Edisi : Edisi 10 Jilid 1

Buku III

Judul buku : Fisika

Penulis : David Halliday dan Robert Resnick

Penerbit : Erlangga

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 1992

Edisi : Edisi 3 Jilid 1

1
I. Pendahuluan

KINEMATIKA
Douglas C.Giancolli David Halliday dan
Sears dan Zemansky
Robert Resnick
Penggambaran Gerak Pada Garis Lurus Vektor
Perpindahan, waktu, dan
Gerak : Kinematika Vector dan scalar
kecepatan rata-rata Penjumlahan vector,
Dalam Satu Dimensi
Kecepatan sesaat
Kerangka acuan metoda geometris
Percepatan rata-rata dan
Penguraian dan
dan perpindahan
percepatan sesaat
Kecepatan rata-rata penjumlahan vector,
Gerak dengan percepatan
Kecepatan sesaat
metoda analitik
Percepatan konstan
Perkalian dengan
Gerak dengan Gerak jatuh bebas
Menentukan kecepatan vector
percepatan konstan
Vector dan hukum-
Penyelesaian dan posisi dengan
hukum fisika
masalah integrasi
Benda-benda jatuh
Analisa grafis dari
gerak linier

2
Kinematika Dalam Gerak Dalam Dua Atau Gerak Dalam Satu
Dua Dimensi : Tiga Dimensi Dimensi
Mekanika
Vektor Vector posisi dan vector
Kinematika partikel
Vector dan scalar kecepatan Kecepatan raata-rata
Penambahan Vector percepatan Kecepatan sesaat
Gerak peluru Gerak satu dimensi
vector-metode
Gerak dalam sebuah
dengan kecepatan
grafik
lingkaran
Pengurangan berubah
Kecepatan relative
Percepatan
vector, dan
Gerak satu dimensi-
perkalian vector
percepatan berubah
dengan scalar Gerak satu dimensi-
Penambahan
percepatan konstan
vector berdasarkan Konsistensi satuan
kompone- dan dimensi
Benda jatuh bebas
komponennya
Persamaan gerak
Gerak peluru
Penyelesaian untuk jatuh bebas
masalah yang
Gerak Dalam Bidang
melibatkan gerak
Datar
peluru
Pergeseran,
Gerak peluru
kecepatan, dan
adalah parabola
Kecepatan relatif percepatan
Gerak dalam bidang
datar dengan
percepatan konstan
Gerak peluru
Gerak melingkar
beraturan
Percepatan tangensial
dalam gerak
melingkar
Kecepatan dan
percepatan

3
II. Deskripsi Isi Buku

A. Penggambaran Gerak : Kinematika Dalam Satu Dimensi

1. DOUGLAS C.GIANCOLLI
a. Penggambaran Gerak: Kinematika Dalam Satu Dimensi
Studi mengenai gerak benda, konsep-konsep gaya dan energy yang
berhubungan, membentuk satu bidang yang disebut mekanika. Mekanika biasanya
dibagi menjadi dua bagian yaitu kinematika yang merupakan penjelasan mengenai
bagaimana benda bergerak dan dinamika yang menangani masalah gaya dan
menjelaskan mengapa benda bergerak sedemikian rupa.
b. Kerangka Acuan Dan Perpindahan
Pengukuran posisi, jarak, atau laju harus dibuat dengan mengacu pada suatu
kerangka acuan. Penentuan kerangka acuan penting dalam menyatakan laju. Pada
kehidupan sehari-hari, maksud kita biasanya adalah terhadap permukaan bumi,
tanpa menyadarinya sama sekali, tetapi kerangka acuan harus ditentukan jika akan
timbul kerancuan. Untuk gerak satu dimensi, kita sering memilih sumbu x
sebagai garis dimana gerakan tersebut terjadi. Dengan demikian posisi benda pada
setiap saat dinyatakan dengan koordinat x-nya. Kita perlu membedakan antara
jarak yang telah ditempuh sebuah benda, dan perpindahannya, yang didefenisikan
sebagai perubahan posisi benda tersebut. Dengan demikian, perpindahan adalah
seberapa jauh jarak benda tersebut dari titik awalnya. Perpindahan adalah besaran
yang memiliki besar dan arah. Besaran seperti itu disebut vector , dan dinyatakan
pada gambar dengan tanda panah. Dirumuskan dengan :
∆x = x2 –x1
c. Kecepatan Rata-Rata
Istilah laju menyatakan seberap jauh sebuah benda berjalan dalam suatu
selang waktu tertentu. Secara umum, laju rata-rata sebuah benda didefenisikan

4
sebagai jarak yang ditempuh sepanjang lintasannya dibagi waktu yang diperlukan
untuk mnempuh jarak tersebut:

Laju rata-rata =

Kecepatan rata-rata didefenisikan dalam hubungannya dengan perpindahan, dan


bukan dalam jarak total yang ditempuh atau perpindahan dibagi waktu tempuh
yang diperlukan. Sehingga dapat dituliskan:

Kecepatan rata-rata =

Atau

v= =

d. Kecepatan Sesaat
Kecepatan sesaat pada waktu kapanpun adalah kecepatan rata-rata selama
selang waktu yang sangat kecil, yaitu:

v=

kita dapat mendefenisikan kecepatan sesaat sebagai kecepatan rata-rata pada limit

menedekati nol. Kita dapat menuliskan defenisi kecepatan sesaat, v untuk

gerak satu dimensi sebagai

V=

e. Percepatan
Benda yang kecepatannya berubah dikatakan mengalami percepatan.
Percepatan menyatakan seberapa cepat kecepatan sebuah benda berubah.
Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi waktu yang
diperlukan untuk perubahan ini:

5
percepatan rata-rata =

a= =

percepatan sesaat dapat didefinisikan dengan analogi terhadap kecepatan sesaat,


untuk suatu saat tertentu :

a=

f. Gerak Dengan Percepatan Konstan


Percepatan konstan yaitu jika percepatan tidak berubah terhadap waktu. Kita
akan membahas situasi ketika besar percepatan konstan dan gerak melalui garis
lurus (kadang-kadang disebut gerak lurus berubah beraturan). Percepatan yang
dianggap konstan terhadap waktu di rumuskan:

v=

at= v – 0

v= 0 + at

Kecepatan rata-rata saat a konstan

v=

x= 0 + vt

v=

6
v= v0 + at
x= x0 + v0t + 1/2at2
v2 = v02 + 2a (x – x0)
g. Benda-Benda Jatuh
Sumbangan Galileo yang spesifik terhadap pemahaman kita mengenai gerak
benda jatuh dapat dirangkum sebagai berikut:
Pada suatu lokasi tertentu di Bumi dan dengan tidak adanya hambatan udara,
semua benda jatuh dengan jatuh dengan percepatan konstan yang sama.
Kita menyebut percepatan ini percepatan yang disebabkan oleh gravitasi bumi,
dan memberinya symbol g, kira-kira besarnya g = 9,80 m/s2.

2. SEARS DAN ZEMANSKY


a. Gerak pada garis lurus
Mekanika merupakan pelajaran yang berhubungan dengan gaya,bahan dan gerak.
Tujuan bab ini selanjutnya yaitu mempelajari tentang kinematika dan dinamika.

b. Perpindahan,waktu ,dan kecepatan rata-rata


Dalam buku ini perpindahan didefenisikan sebagai perubahan nilai x dalam
sau selang waktu, dirumuskan dengan:
∆x = x2 –x1
Kecepatan rata-rata merupakan besaran vector yang komponen x nya adalah
perubahan x dibagi dengan selang waktu yang dirumuskan dengan:

Vrt = =

Jika kecepatan rata-rata adalah positif. Artinya selama selang waktu, koorrdinat x
bertambah dan benda bergerak pada arah x positif.
c. Kecepatan sesaat

7
Kecepatan sesaat adalah limit dari kecepatan rata-rata untuk selang waktu
mendekati nol; kecepatan sesaat sama dengan perubahan sesaat dari posisi
terhadap waktu.
Untuk kecepatan sesaat:

V=

d. Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat


Percepatan menggambarkan laju perubahan kecepatan terhadap waktu.
Percepatan rata-rata dari sebuah partikel dapat didefenisikan sebagai perubahan

komponen x dari kecepatan, dibagi dengan selang waktu :

art = = (percepatan rata-rata,bergerak pada garis lurus)

Percepatan sesaat dapat didefinisikan sebagai limit dari percepatan rata-rata pada
saat selang waktu mendekati nol. Dalam kalkulus percepatan sesaat sama dengan
laju perubahan sesaat dari kecepatan terhadap waktu. Jadi :

a=

e. Gerak dengan percepatan konstan


Dalam percepatan konstan kecepatan berubah dengan laju yang sama selam
gerak tersebut. Gerak dengan percepatan konstan dapat terjadi pada teknologi,
seperti jet tempur yang dilontarkan dari dek kapal induk. Ketika percepatan
konstan kita dapat menurunkan persamaan untuk posisi x dan kecepatan v
sebagai fungsi dari waktu. Ketika percepatan konstan, posisi x dan kecepatan v
pada tiap wakti t dihubungkan dengan percepatan a, posisi awal x0 dan kecepatan
awal v0 (keduanya pada waktu t= 0) maka diperoleh persamaan:
v= v0 + at
x= x0 + v0t + 1/2at2
v2 = v02 + 2a (x – x0)

8
x- x0 =

f. Gerak Jatuh Bebas


Contoh yang paling kita kenal untuk gerak dengan percepatan mendekati
konstan adalah benda yang jatuh karena pengaruh gaya gravitasi bumi. Jika efek
dari udara Galileo benar, semua benda yang jatuh dari tempat tertentu akan
mempunyai percepatan kebawah yang sama, tidak tergantung ukuran atau
beratnya. Jika jarak jatuhnya lebih pendek dibandingkan jari-jari bumi,
percepatannya konstan. Jatuh bebas adalah kasus gerak dengan percepatan yang
konstan. Besarnya percepatan akibat gravitasi ini adalah besaran positif g.
percepatan benda jatuh bebas selalu ke arah bawah.
g. Menentukan Kecepatan dan Posisi dengan Integrasi
Jika percepatan tidak konstan tetapi diketahui sebagai fungsi waktu, kita
dapat mencari kecepatan dan posisinya sebagai fungsi waktu dengan
mengintegrasi fungsi percepatan.

v= v0 +

x= x0 +

3. DAVID HALLIDAY DAN ROBERT RESNICK


a. Mekanika
Mekanika, cabang ilmu fisika yang tertua, adalah ilmu yang mempelajari
gerak benda – benda. Jika kita membahas gerak maka kita berhadapan dengan
bagian dari mekanika yang disebut kinemetika. Jika jarak ini kita hubungan
dengan gaya – gaya yang berkaitan dengannya dan dengan sifat – sifat benda yang
bergerak itu, maka kita berhadapan dengan dinamika
.
b. Kinematika Partikel
Secara matematis, sebuah partikel diperlakuan sebagai titi, yaitu benda tanpa
ukuran, sehingga rotasi dan vibrasi (getaran) tidak perlu diperhitungan dahulu.
Pada kenyataannya, tidak ada benda tanpa ukuran di alam ini; walaupun demikian

9
pengertian “partikel” ini sangat bermanfaat, karena benda nyata, secara
pendekatan, sering bersifat seperti partikel. Benda – benda yang memiliki gerak
hanya translasi jika sumbu – sumbu keranga acuan yang melekat pada benda,
katakanlah X’, y’, dan z’, selalu sejajar dengan kerangka acuannya sendiri x, y,z.
c. Kecepatan Rata – Rata
Pergeseran (displacement), kecepatan (velocity), dan percepatan (acceleration)
adalah besaran vektor. Kecepatan partikel adalah laju (rate) perubahan posisi
terhadap waktu. Letak sebuah artikel dalam suatu kerangka acuan tertentu
dinyatakan dengan sebuah vektor posisi yang digambarkan dari titik asal kerangka
ke partikel tersebut. Vektor pergeseran yang menyatakan perubahan posisi
partikel ketika berpindah dari A ke B adalah ∆r = r2 –r1 dan selang waktu untu
gerak diantara kedua titik ini adalah ∆t = t2 –t1 . Kecepatan rata – rata (average
velocity) partikel dalam selang watu ini didefenisikan sebagai :

v=

Tanda garis diatas lambang besaran menyatakan harga rata - rata besaran tersebut.
d. Kecepatan Sesaat
Misalkan sebuah partikel bergerak sedemikian rupa sehingga kecepatan rata –
rata nya yang diukur dalam berbagai selang waktu yang berbeda, ternyata tidak
konstan; maka dikatakan bahwa partikel tersebut bergerak dengan kecepatan yang
berubah – ubah. Karena itu kita harus dapat menentukan kecepatan partikel pada
suatu saat sembarang, yang disebut sebagai kecepatan sesaat. Jika v menyatakan
kecepatan sesaat, maka rumusnya :

V=

Arah dari v adalah arah limit yang didekati oleh jika B mendekati A atau jika

menuju nol. Dalam notasi kalkulus, harga limit . / jika menuju nol

dituliskan sebagai dr/dt dan disebut sebagai turunan (derivative) r terhadap t.


Dengan demikian kita peroleh

10
V=

Besar kecepatan sesaat v disebut sebagai laju (speed) dan secara sederhana
diartikan sebagai harga mutlak dari v yaitu v = |v| = |dx/dt|. Laju, yang adalah
besar suatu vektor, jelas berharga positiv.
e. Gerak Satu Dimensi Dengan Kecepatan Berubah
Bila sekarang kita hanya meninjau gerak satu dimensi saja, misalkan dalam
arah sumbu –x, maka haruslah vy = 0 sehingga persamaannya menjadi : v = ivx.
Karena i mengarah ke sumbu x positiv, maka vx akan berharga positiv (dan sama
dengan +v) jika v mengarah kesana; sebaliknya jika v mengarah ke arah yang
berlawanan vx berharga negtativ dan sama dengan –v. Jadi karena dalam gerak
satu dimensi hanya ada dua pilihan, seperti halnya arah v, kita tidak memerlukan
sifat vektor sepenuhnya, cukup menggunakan komponen (skalar) kecepatan vx
saja. Untuk gerak satu dimensi sepanjang sumbu –x, kita peroleh hubungan yang
serupa, tetapi bersifat skalar, yaitu dengan menggantikan besaran vektor yang
bersangkutan dengan komponennya, yaitu

V=

f. Percepatan
Percepatan sebuah partikel adalah laju (rate) perubahan kecepatan terhadap
waktu. Percepatan rata – rata ã selama gerak dari A ke B didefenisikan sebagai
perubahan kecepatan dibagi dengan selang waktunya, yaitu

a= =

Besaran ã adalah vektor, karena diperoleh dari pembagian sebuah vektor

dengan skalar
Jika percepatan rata – rata yang diukur dalam berbagai selang waktu ternyata
tidak konstan, maka dikatakan bahwa partikel mengalami percerpatan yang
berubah. Percepatan dapat berubah besarnya, arahnya atau kedua – duanya. Dalam

11
hal ini kita perlu mengetahui percepatan partikel pada suatu saat sembarang, yang
disebut sebagai percepatan sesaat. Percepatan sesaat dapat didefenisikan sebagai

a=

g. Gerak satu dimensi- percepatan berubah


Persamaannya :

a=

h. Gerak satu dimensi- percepatan konstan


Misalkan kita batasi pembahasan, bukan saja geraknya satu dimensi (sumbu
x), tetapi juga percepatan ax= konstan. Untuk percepatan konstan, percepatan rata-
rata dalam sembarang selang waktu selalu sama dengan percepatan sesaat a x
(konstan). Dirumuskan dengan :

ax = =

vx = x0 +axt

vx =1/2 ( x0 +vx)

x= 0 + vxt

h. Konsistensi satuan dan dimensi


Salah satu cara untuk melihat adanya kesalahan dalam suatu persamaan adalah
dengan memeriksa dimensi dari masing-masing sukunya. Dimensi dari suatu
besaran fisis selalu dapat dinyatakan sebagai kombinasi dari besaran-besaran
dasar seperti massa, panjang, waktu. Dalam setiap persamaan fisis yang betul,
dimensi dari semua sukunya haruslah sama.
i. Benda jatuh bebas
Contoh gerak dengan percepatan (hampir) konstan yang sering dijumpai
adalah gerak benda yang jatuh ke bumi. Bila tidak ada gesekan udara, ternyata
semua benda yang jatuh pada tempat yang sama dipermukaanm bumi mengalami
percepatan yang sama, tidak bergantung kepada ukuran, berat maupun susunan
benda, dan jika jarak yang ditempuh selama jatuh tidak terlalu besar, maka

12
percepatannya dapat dianggap konstan selama jatuh. Gerak ideal ini, yang
mengabaikan gesekan udara dan perubahan kecil percepatan terhadap ketinggian,
disebut gerak jatuh bebas.
j. Persamaan gerak untuk jatuh bebas
Kita pilih kerangka acuan yang diam terhadap bumi, dengan sumbu y positif
diambil vertikal ke atas. Dengan pilihan ini percepatan gravitasi g dinyatakan
dengan sebuah vektor yang berarah vertikal kebawah (menuju ke pusat bumi)
dalam arah sumbu y negatif. Persamaan gerak dengan percepatan tetap dapat
diterapkan disini, tinggal menggantikan x dan y dan mengambil y0 =0.
Buku yang lebih mudah dipahami oleh pembaca adalah buku Sears and
Zemansky karena materi yang disajikan sederhana dan dapat dipahami oleh
pembaca. Materi tersebut disajikan dari mulai sejarah cahaya itu sendiri , rumus
mencari cahaya itu sendiri , gambar yang disajikan tentang cahaya mudah
dipahami, contoh soal yang disajikan tentang cahaya mudah dipahami, dan
aplikasi dalam kehidupan sehari-hari yang sederhana.

B. Kinematika Dalam Dua Dimensi

1. DOUGLAS C.GIANCOLLI
a. Kinematika dalam dua dimensi : vektor
Menerangkan tentang gerak sepanjang garis lurus .dan penjelasan mengenai
benda yang bergerak dalam lintasan dua atau tiga dimensi.sebelumnya membahas
mengenai vektor dan bagaimana cara penambahannya.
b. vektor dan skalar
Bahwa istilah kecepatan mengaju tidak hanya pada keepada seberapa cepat
sesuatu bergerak tetapi juga arahnya .besaran kecepatan yang memiliki arah
disamping besar, merupakan suatu besaran vektor.besaran-besaran lain yang juga
merupakan vektor adalah perpindahan, gaya ,dan momentum.meskipun demikian,
banyak besaranseperti massa,waktu dan terperatur, yang tidak memiliki arah
.besaran-besaran tersebut telah dinyatakan lengkap dengan angka dan satuan.
Dalam fisika ,akan selalu membantu jika digambarkan diagram mengenai
suatu situasi tertentu,hal ini akan semakin berarti jika berhubungan dengan vektor.

13
Pada diagram ,setiap vektor dinyatakan dengan tanda panah.tanda panah tersebut
selalu digambarkan sedemikian rupa,, sehingga menunjuk ke arah yang
merupakan arah vektor.panjang tanda panah digambarkan sebanding dengan besar
vektor.
c. penambahan vektor-metode grafik
Karena vektor adalah besaran yang memiliki arah dan besar,penambahannya
harus dilakukan dengan cara yang khusus.pada bab ini membahas mengenai
vektor perpindahan (disimbolkan D) dan vektor kecepatan (v).tetapi hasilnya
berlaku untuk vektor-vektor lain dengan menggunakan aritmetika sederhana untuk
penambahan skalar. Aritmetika sederhana juga dapat juga digunakan untuk
penambahan vektor jika arahnya sama.tetapi aritmatika sederhana tidak dapat
digunakan jika kedua vektor tidak berada sepanjang garis yang sama.Misalnya ,
seseorang berjalan ketimur dan kemudian berjalan ke utara. Perpindahan ini dapat
dinyatakan pada sebuah gerafik dengan sumbu y positif menunjuk ke utara dan
sumbu x positif menunjuk ke timur.
Perpindahan resultan dinyatakan dengan tanda panah yang di beri lebel DR.
Besar (panjang) DR juga bisa didapat dengan menggunakan teorema
pyhtagoras,karena D1,D2 dan DRmembentuk segitiga siku siku dengan DRsebagai
sisi miring .
Vektor perpidahan resultan adalah jumlah dari vektor D1 dan D2
DR=D1 +D2 merupakan persamaan vektor
Cara kedua untuk menambahkan dua vektor adalah metode jajaran genjang .cara
ini ekivalen dengan metode pangkal ke ujung. Pada metode ini vektor
digambarkan berasal dari satu titik yang sama ,dan dibuat sebuah jajaran
genjangdengan mengggunakan kedua vektorsebagai sisi sisi yang bersambung
.resultannya mrupakan diagonal yang di gambar dari titik asal.

d. pengurangan vektor ,dan perkalian vektor dengan skalar

14
Jika diketahui sebuah vektor v ,didefinisika negatif vektor ini (-v)sebagai
vektor yang memiliki besar yang sama dengan v tetapi dengan arah yang
berlawanan, meskipun demikian ,bahwa tidak ada vektor yang negatif jika ditinjau
dari besarnya: besar setiap vektor adalah positif .tanda minus memberitahukan
kita mengenai arahnya.
Sekarang bisa didefinisika penguarangan sebuah vektor dari vektor lainnya:
selisih antara dua vektor , v2-v1 didevinisika sebagi
v2-v1=v2+(-v1)
ratinya ,selisih antara dua vektor sama dengan jumlah yang pertama ditambah
dengan negatif yang kedua. Sebuah vektor v dapat dikalikan dengan skala c.
Didefinisikan hasil kali ini sedemikian sehingga cv memiliki arah yang sama
dengan v dan mempunyai besar cv ,yaitu,perkalian vektor dengan skalar positif c
merubah besar vektor sebagai faktor c, tetapi tidak merubah arahnya.
e. penambahan vektor berdasarkan komponen komponennya
Perubahan vektor secara grafis dengan mengguakan penggaris dan busur
derajat tidak selamanya cukup akurat dan berguna untuk vektor –vektor tiga
dimensi.metode untuk penambahan vektor .Pertama, vektor dapat dinnyatakan
sebagai jumlah dari dua vektor lainnya, yang disebut komponen-komponen dari
vektor awal tersesbut.peroses pencarian omponen-komponen disebut sebagai
penguraian vektor menjadi komponen-komponennya. Komponen-komponen
vektor ini ditulis sebagai vx dan vy.komponen-komponen skalar ,vx dan vy
,adalah angka angka,dengan satuan, yang diberi tanda positif ataunegatif
bergantung dari apakah vektor –vektor tersebut menunjuk arah positif atau negatif
pada sumbu x,dan y. Sebagaimana pada gambar

Ruang terdiri dari tiga dimensi , dan kadang –kadang sebuah vektor perlu
diuraiakan mejadi komponen-komponen sepanjang tiiga arah yang saling tegak

15
lurus. Untuk menambahkan vektor –vektor dengan menggunakan metode
komponen , kita perlu menggunakan fungsi fungsi trigonometri yaitu,
sinus,cosinusdan tangen . sekarang dapat didefinisikan ketiga fungsi
trigonometri ,sinus ,cosinus dan tangen (disingkat dengan sin,cos,tan) dengan
menggunakan sisi-sisi segitiga tersebut.Pengunaan fungsi trigonometri untuk
menemukan komponen –komponen vektor.
f. Gerak Peluru
Galileo adalah yang pertama kali mendeskripsikan gerak peluru secara akurat.
Ia menunjukkan bahwa gerak tersebut bisa dipahami dengan menganalisa
komponen-kmponen horizontal dan vertikal gerak tersebut secara terpisah.
Analisis ini juga ideal ketika tidak memperhitungkan hambatan udara.
g. Gerak peluru adalah parabola
Sebuah parabola, jika bisa mengabaikan hambatan udara dan dapat
mengasumsikan bahwa g konstan. Untuk melakukan hal tersebut, perlu
mendapatkan y sebagai fungsi x dengan mengeliminasikan t di antara dua
persamaan untuk gerak horizontal dan vertikal , tentukan x0 = y0 = 0 .
X = vx0 t
Y = vy0 t – ½ gt2
Dari persamaan pertama, dapat t = x/ v x0 , dan substitusikan ke persamaan kedua
untuk mendapatkan
Y= ( vy0 / vx0 ) x – ( g / 2 v02 cos2 Ө0 ) x2
Jika vx0 = v0 cos Ө0 dan vy0 = v0 sin Ө0 , bisa menuliskan
Y = ( tan Ө0 ) x – ( g/ 2 v02 cos2 Ө0 ) x2
Y sebagai fungsi x mempunyai bentuk y = ax – bx2 dengan a dan b adalah
konstanta untuk gerak peluru tertentu. Ini merupakan persamaan yang terkenal
untuk parabola.

h. Kecepatan Relatif

16
Setiap kecepatan diberi label dengan dua indeks : yang pertama menunjukkan
benda , yang kedua menyatakan kerangka acuan di mana benda tersebut memiliki
kecepatan ini.

2. SEARS DAN ZEMANSKY


a. vektor posisi dan vektor kecepatan
Untuk menyatakan gerak partikel di dalam ruang .terlebih dahulu menyakatan
posisi dan partikel .vektor posisi rdari partikel pada saat tersebut adalah sebuah
vektor yang pergi dari titik pusat koordinat menuju titik p.dengan menggunakan
satuan vektor

=x +y +z

Saat partikel bergerak dalam sebuah bidang ,lintasan secara umum adalah

sebuah lengkungan selama selang waktu bergerak dari p1. Perubahan selama

selang waktu ini adalah

= 2- 1sama seperti kecepatan rata-rata rt

Sama sperti gerak lurus yang mendefinisikan kecepatan rata-rata


Untuk gerak lurus dapat didefinisikan bahwa kecepatan rata-rata (average
acceleration) selama selang waktu ini sebagai perpindahan di bagi dengan selang
waktu .

=
rt = (vektor kecepata rata-rata)

Catatan bahwa pembagian vektor dengan skalar adalah kasus khusus dari
perkalian vektor dengan skalar. Kecepatan sesaat adalah limit dari kecepatan rata-
rata untuk selang waktu mendekati nol , kecepatan sesaat dihitung dari laju
perubahan posisi sesaat terhadap waktu

= = (vektor kecepatan sesaat)

17
Salah satu cara trmudah untuk menghitung vektor kecepatan sesaat adalah dengan
menggunakan komponen-komponennya .

= , = , = (komponen-komponen kecepatan sesaat).

b. vektor percepatan
Percepatan menyatakan bagaimana perubahan kecepatan sebuah partikel
.secara umum percepatan menyatakan perubahan dari besar kecepatan (yaitu
lajunya) dan perubahan arah kecepatan (yaitu arah dari pergerakan partikel di
dalam ruang).dalam hal ini dapat didefinisikan bahwa percepatan rata-

rata(average acceleration) rt dari partikel selamabergerak dari p1menuju sebagai

perubahan vektor kecepatan, 2- 1 = ,dibagi dengan selang waktu t2 –t1=

rt = = (vektor percepatan rata-rata).

Percepatan rata-rata adalahsebuah vektor yang arahnya sama dengan v kecepatan

.untuk itu dapat didefinisikan percepatan sesaat (instantaneous acetion) pada

titik p1sebagai limit yang dihampiri oleh percepatan rata –rata ketika mendekati

titik p1ndan dan keduanya mendekati nol. Percepatan sesaat dengan laju

perubahan sesaat dari kecepatan terhadap waktu, karena dibatasi hanya pada
gerak lurus maka percepatan sesaat

= = ( vektor percepatan sesaat).

c. Komponen paralel dan tegak lurus dari percepatan


Menyatakan bahwa percepatan sebuah partikel yang bergerak dalam sebuah
lintasan melengkung berupa komponen yang paralel dan tegak lurus terhadap

18
kecepatan di setiap titik. Percepatan tegak lurus terhadap kecepatan . dalam

selang waktu yang kecil, perubahan merupakan sebuah vektor yang hampir

tegak lurus .jadi ketika paralel terhadap ,pengaruhnya adalah perubahan pada

besar tetapi arah tidak berubah : ketika tegak lurus terhadap akan

menyebankan perubahan arah tetapi bukan pada besarannya.

= + (kecepatan relatif dalam ruang )

d. Gerak Peluru
Peluru (proyektil) adalah suatu benda yang diberi kecepatan awal lalu
kemudian menempuh lintasan yang arahnya sepenuhnya dipengaruhi oleh
percepatan gravitasi dan hambaan udara. Lintasan yang ditempuh sebuah peluru
disebut trayektori. Gerak peluru menandakan bahwa hambatan udara tidak bisa
diabaikan. Gerak peluru selalu dibatasi pada sebuah bidang vertikal yang
ditentukan oleh arah dari kecepatan awal. Hal ini karena percepatan akibat
gravitasi murni vertikal, gravitasi tidak dapat memindahkan peluru pada arah
horizontal. Oleh sebab itu gerak peluru adalah gerak dua dimensi. Bidang gerak
peluru sebagai bidang koordinat xy, dengan sumbu x horizontal dan sumbu y
vertikal ke atas.
Gerak peluru sebagai kombinasi dari gerak horizontal dengan kecepatan konstan
dan gerak vertikal dengan percepatan konstan.
ax = 0, ay = - g ( gerak peluru , tanpa hambatan udara )
Vx = V0x
X = X0 + V0xt
Jika X0 = Y0 = 0 , maka :
X = ( V0 cos α0 )t
Y = ( V0 sin α0 )t – ½ g.t2
Vx = V0 cos α0

19
Vy = V0 sin α0 – g.t

Besar dari vector posisi yaitu :

r=

Laju peluru ( besar kecepatan ) pada setiap saat yaitu :

v=

Arah dari kecepatan, dalam bentuk sudut α yang dibentuk terhadap sumbu x
positif yaitu :

tan α =

y = ( tan α0 )x -

Besaran V0 , tan , cos , dan g adalah konstan sehingga persamaannya

berbentuk
Y = bx – cx2 , dengan b dan c adalah konstanta . Ini adalah persamaan parabola.
Dalam gerak peluru dengan model sederhana yang dimiliki trayektori gerak
peluru parabola .
Hambatan udara tidak selamanya ditiadakan . Saat hambatan udara harus
dilibatkan yaitu efek hambatan udara tergantung pada kecepatan sehingga
percepatannya tidak lagi konstan.
e. Gerak Dalam Sebuah Lingkaran
Ketika partikel bergerak sepanjang lintasan melengkung maka kecepatannya
berubah-ubah.hal ini partikel harus memiliki sebuah komponen percepatan
terhadap gerak lurus meskipun lajunya konstan.
Gerak melingkar homogen
Sebuah partikel bergerak dalam lingkaran konstan ,disebut gerak
melingkar homogen .dan tidak ada percepatan paralel terhadap lintasan; bila ada,
lajunya akan berubah . Komponen percepatan tegak lurus ( normal ) terhadap

20
lintasan, yang menyebabkan arah kecepatan berubah-ubah, berhubungan dengan
laju partikel dan jari-jari lingkaran.
arad = v2/ R
Dalam gerak melingkar homogen, besar a dari percepatan sama dengan kuadrat
laju v dibagi jari-jari. Karena percepatannya selalu mengarah ke pusat l seringkali
disebut percepatan sentripetal.
Besar dari percepatan gerak melingkar homogen bentuk periode T dari gerak,
yaitu waktu satu putaran ( saat partikel mengelilingi lingkaran ).
Gerak Melingkar Nonhomogen
Jika lajunya bervariasi disebut gerak melingkar nonhomogen.

arad = v2/ R dan atan = d | | / dt

Vektor percepatan dari sebuah partikel yang bergerak dalam sebuah lingkaran
dengan laju yang bervariasi adalah penjumlahan vektor dari komponen percepatan
radial dan tangensialnya.

f. kecepatan relatif
Secara umum kecepatan dua pengamat mengukur kecepatan dari benda yang
bergerak dan pengukuran yang berbeda jika pengamat yang satu bergerak relatif
terhadap pengamat yang kedua. Dan kecepatan yang terlihat oleh pengamat
tertentu disebut kecepatan relatif terhadap pengamat tersebut , atau sederhananya
kecepatan relatif.
g. Kecepatan relatif dalam satu dimensi
Membicarakan kecepatan relatif terhadap pengamat tertentu.setiap pengamat
akan membentuk sebuah kerangka acuan. Kerangka acuan ini adalah sistem
koordinat ditambah sekala waktu. Kerangka acuan dalam gerak lurus dinyatakan:
XP/A =XP/B +XB/A

21
Pernyataan ini mengatakan bahwa jarak total dari pusat koordinat Ake titik P
adalah dari pusat koordinat B ke P ditambah jarak dari pusat koordinat A ke titik
B.
Kecepatan-kecepatan lainnya dapat diproleh denga cara yng sama ,jadi turunan
terhadap waktu memberikan hubungan antara kecepatan yang bervariasi

= +

h. Kecepatan relatif dalam dua atau tiga dimensi


Konsep kecepatan relatif ini melibatkan gerak dalam bidang atau dalam ruang
dengan menggunakan penjumlahan vektor untuk menggabungkan kecepatan-
kecepatan pada masing-masing koordinat .jika ketiga kecepatan berada pada garis
yang sama maka

= + (kecepatan relatif dalam ruang )

3. DAVID HALLIDAY DAN ROBERT RESNICK


a. Vektor dan skalar
Perubahan posisi suatu partikel disebut pergeseran (displacement).jika sebuah
partikel berpindah dari posisi A ke B ,pergeserannya dapat dinyatakan dengan
menarik menarik garis daari A ke B ; arah dari pergeseran di tunjukkan dengan
memasang ujung anak panah di B yang menyatakan bahwa pergeseran tersebut
mulai dari A ke B .
Besaran –besaran yang memiliki sifat seperti pergeseran disebut
vektor.jadi vektor adalah besaran-besaran yang memiliki besar (magnitude) dan
arah dan memenuhi aturan-aturan penjumlahan tertentu. Vektor pergeseran
hanyalah satu contoh saja; besaran-besaran fisis lain juga yang juga merupakan
vektor antara lain :gaya , kecepatan, percepatan medan listrik dan medan magnet .
Besaran besaran yang dapat dinyatakan secara tepat hanya oleh sebuah bilangan
dan satuannya saja disebut skalar.beberapa besaran fisis yang merupakan skalar
adalah massa, panjang, waktu ,rapat (density), tenaga (energi) dan suhu
(tempratur).

22
b. penjumlahan vektor metode geometris
Untuk menyatakan vektor dengan diagram digunakan gambar anak
panah .panjang anak panah dipilih sebanding dengan besar (magnitude) vektor
(artinya ,kita memilih skala) dan arah anak panah ,yang ditunjukkan oleh arahh
ujungnya (kepalanya) menyatakan arah vektor . hubungan antara ketiga
pergeseran (vektor) dapat ditulis sebagai
a+b = r
aturan yang harus di ikuti dalam penjumlahan vektor secara geometris adalah
sebagai berikut; mula-mula diletakkan vektor pergeseran a ,kemudian
digambarkan vektor b dengan pangkalnya ,kemudian tarik garis dari pangkal a ke
ujung b yang menyatakan vektor hasil penjumlahan r. Karena vektor adalah
besaran baru,, tentu diharapkan ada aturan –aturan baru untuk penggunaannya.
Sehingga dapat dibuktikan dengan dua sifat penting dalam penjumlahan
vektor. a + b = b+a
Dan
d + ( e + f ) =( d+ e) +f.
Kedua hukum ini menyatakan bahwa bagaimana urutan ataupun pengelompokan
vektror dalam penjumlahan, hasilnya tidak tidak akan berbeda.

c. penguraian dan penjumlahan vektor , metode analitik


Untuk penjumlahan vektor dalam dua dimensi (matra), metode geometri
cukup memadai ; tetapi untuk kasus tiga dimensi sering kali kurang
menguntungkan. Cara lain untuk menjumlahkan bektor adalah dengan metode
analitik, tetrmasuk disini pengurangn vektor ke dalam komponen-komponenny
dalam suatu sistem koordinat tertentu.
Komponen ax dan ay dapat diperoleh dari

dan

23
Dengan adalah sudut yang dibentuk oleh vektor dengan sumbu –x positif

yang di ukur berlawanan arah dengan jarum jam dari sumbu ini .vektor jumlah
dapat ditentukan setelah komponenkomponennya diketahui.dibandingkan dengan
penjumlahan langsung dengan menggunakan hubungan trigonometri, penguraian
atas komponennya memiliki keuntungan karena disini slalu digunakan segi tiga
siku-siku sehingga perhitungannya lebih sederhana .
d. perkalian dengan vektor
Bagian yang lalu telah dianggap bahwa semua vektor yang dijumlahkan
sejenis ; misalnya vektor pergeseran dijumlahkan dengan vektor pergeseran ,
vektor kecepatan dijumlahkan dengan vektor kecepatan dan sebagainya.
Ada tiga macam operasi perkalian dengan vektor, yaitu; (1) perkalian
antara vektor dengan skalar,(2) perkalian antara dua vektor dengan hasil skalar ,
dan (3) perkalian antara dua vektor dengan hasil vektor lain.
Jika suatu besaran vektor dikalikan dengan besaran vektor lain , harus dibedakan
antara perkalian skalar (scalar product) dengan perkalian vektor . perkalian skalar
antara dua vektor didefinisika sebagaii;

a . b = ab cos

perkalian skalar (dot) adalah perkalian yang paling sederhana antara dua vektor.
urutan perkalian tidak mempengaruhi hasilnya . perkalian vektor( cross)sedikit
lebih sulit dari pada itu .

e. vektor dan hukum fisika


Nyata bahwa vektor sangat lah bermanfaat dalam fisika dan akan sangat
menolong jika kita melihat sedikit lebih dalam mengapa demikian . pengalaman
menunjukkan bahwa eksperimen –eksperimen yang mendasari hukum-hukum
fisika maupun hukum fisikanya itu sendiri tidak berubah bentuknya jika sistem
koordinatnya dirotasikan atau ditranslasikan.
f. Gerak Peluru

24
Gerak ini adalah gerak dua dimensi dari partikel yang dilemparkan miring ke
udara, misalnya gerak baseball dan bola golf. Dianggap bahwa pengaruh gesekan
udara terhadap gerak ini dapat diabaikan. Gerak peluru adalah gerak dengan
percepatan konstan g yang berarah kebawah, dan tidak ada komponen percepatan
dalam arah horizontal.
Vx0 = V0 cos Ө0dan Vy0 = V0 sin Ө0
Karena tidak ada komponen percepatan dalam arah horizontal, maka komponen
kecepatan dalam arah ini konstan. Masukkan ax = V0 cos Ө0
Komponen vertikalnya akan berubah terhadap waktu sesuai dengan gerak vertical
dengan percepatan konstan kebawah.
Ay = - g dan Vy0 = V0 sin Ө0
SehinggaVy = V0 sin Ө0 – g.t
g. Gerak Melingkar Beraturan
Untuk partikel yang bergerak melingkar dengan laju konstan, arah vector
kecepatan berubah-ubah terus-menerus ,tetapi besarnya tidak.Dalam gerak
melingkar beraturan, percepatan a selalu mengarah kepusat lingkaran, jadi selalu
tegak lurus pada kecepatan v.
h. Kecepatan Relatif
Kecepatan partikel yang diamati oleh pengamat berbeda, yang bergerak
relative satu terhadap yang lain, akan berbeda pula. Perbedaan kecepatan ini selalu
sama dengan kecepatan relative antara kedua pengamat, yang dalam hal ini adalah
vector konstan. Dengandemikian, bila kecepatan partikel berubah, masing-masing
pengamat akan melihat perubahan kecepatan yang sama, sehingga percepatan
partikel yang diamatinya akan sama pula. Jadi dalam semua kerangka yang
bergerak relative satu terhadap yang lain dengan kecepatan konstan, percepatan
sebuah partikelakan nampak sama, a = a’.

II. Kritik

a. Kinematika dalam satu dimensi

25
Dari ketiga buku diatas materi kinematika dalam satu dimensi yang
dipaparkan menurut saya sudah sama-sama lengkap. Namun diantara buku
tersebut saya lebih mudah memahami materi kinematika dalam satu dimensi pada
buku Douglas C.Giancolli dan Sears dan Zemansky, Karena pada buku ini
dilengkapi dengan contoh soal pada setiap sub bab nya, sehingga lebih
memudahkan untuk lebih memahami penjelasan materi yang telah diberikan.

b. Kinematika dalam dua dimensi

Dari ketiga buku daitas materi kinematika dalam dua dimensi yang
dipaparkan menurut saya sudah sama-sama lengkap. Namun diantara buku
tersebut saya lebih mudah memahami materi kinematika dalam dua dimensi pada
buku karangan David Halliday Dan Robert Resnick dan Sears Dan Zemansky
karena bahasa yang digunakan oleh buku lebih mudah untuk dipahami

IV. Saran
Perbaikan dari buku yang dijadikan referensi yaitu pada buku karangan
David Halliday Dan Robert Resnick pada bab kinematika partikel dalam satu
dimensi sebaiknya lebih diperbanyak contoh soal. Untuk buku Tipler dan
Giancolli yang harus diperbaiki adalah kelengkapan materi yang dipaparkan.
Kejelasan pekataan rumus, contoh dan gambar yang kurang dipahami oleh
pembaca.

V. Kesimpulan
Ketiga buku diatas dapat dijadikan bahan referensi dan dapat saling
melengkapi satu sama lain.

26

Anda mungkin juga menyukai