Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

PT. Unilever indonesia, Tbk

Disusun Oleh :

NAMA : LUKMANUL HAKIM

NIS : 1718.071.045

KELAS : XI TKJ I

TEMPAT : PT. Unilever indonesia, Tbk

BAGIAN : OFFICE

SMK GLOBAL MULIA


Jl. Untung Suropati Kp. Cibereum Desa Mekar Mukti Kecamatan Cikarang Utara
Kabupaten Bekasi, 17530 Email : smkglobalmulia2014@gmail.com Website :
www.smkglobalmulia.sch.id

Tahun Ajaran 2018 – 2019


BIODATA PESERTA PREKTEK KERJA INDUSTRI

Nama : Lukmanul Hakim


Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 1 Juni 2002
Jenis Kelamin : Laki – laki
NIS / NISN : 1718.071.045
Kelas / Program Keahlian : XI TKJ 1 / Teknik Komputer
Jaringan
Tahun Pelajaran : 2018 – 2019
Agama : Islam
No. Telp : +61 822-6151-1288
Alamat Rumah : Jl. Kancil 1 Block. A No. 55 RT. 02
RW. 07, Kelurahan Setajaya,
Kecamtan Cikarang Timur, Kota
Bekasi, Jawa Barat, Indonesia.

Bekas, 27 Mei 2019


Peserta Prakerin

(Lukmanul Hakim)

PROFIL PERUSAHAAN

i
Nama Perusahaan : PT UNILEVER INDONESIA. Tbk

Jenis Produk / Jasa : Detergent Rinso dan Surf

Alamat : Jl.Jababeka Raya Blok O Cikarang-Bekasi

No Telp : +62 21 893 4648

Fax : +62 21 893 300 68

Bagian : Office NSD

Pekerjaan yang diberikan 1. Membantu Memasukkan data


PAMCO.
2. Menulis ulang data penggunaan
energi
3. Menimbang hasil mesin pack.

Nama Pembimbing : Imam Budiyono

Nama HRD : Nunung Setiawan

Pelaksanaan Perakerin : 1 Agustus 2018 – 31 Oktober 2018

Bekasi, 27 Mei 2019


Manager Human Resources Development

(Nunung Setiawan)

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN

PREKATEK KERJA INDUSTRI

ii
DI PT. UNILEVER INDONESIA .Tbk

Pada hari / tanggal : Jum’at, 3 Mei 2019

Oleh :

Pihak Perusahaan Pihak


Manager Human Resources Development Pembimbing Sekolah

(Nunung Setiawan) (Abdul Rohman, S.Kom.I.)

Mengetahui,
Kepala SMK Global Mulia

(Drs. Muhammad kurnia, M.Pd.)

MOTTO

 Semua yang terjadi itu adalah takdir, namun takdir bisa dirubah dengan cara
berusaha dan berikhtiar semaksimal mungkin.

iii
 Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah
selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sunggguh-sungguh urusan yang
lain.
 Keberhasilan tidak akan tercapai tanpa ilmu pengetahuan.
 Pendidikan adalah bekal untuk masa depan, dan merupakan perlengkapan
paling baik untuk hari tua.
 Tidak ada Kekayaan yang melebihi akal dan tidak ada kemelaratan yang
melebihi kebodohan.
 Waktu adalah pedang, jika kamu menggunakannya dengan baik maka itu akan
menolongmu, jika tidak digunakan dengan baik maka akan membunuhmu.
 Kegagalan merupakan awal dari suatu keberhasilan.
 Barang siapa bersungguh – sungguh, niscaya akan berhasil.

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah berkat atas rahmat dan hidayah Allah SWT penulis


sekaligus peserta Perakerin dapat menyelesaikan amanat yang telah diberiakn
kepada penulis untuk membuat laporan PRAKERIN. Hasil Kegiatan Praktik Kerja
Industri di PT. Unilever Indonesia, Tbk dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada
halangan apapun dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam melaksanakan kegiatan serta membantu
dalam penyelesaian laporan ini, terutama kepada:

1. Bapak Teguh Wibowo Yasin, S.E., M.Si selaku ketua yayasan Global Mulia.
2. Bapak Drs. Muhammad kurnia, M.Pd. selaku kepala sekolah SMK Global
Mulia.
3. Bapak Yopi Nur Hidayatullah S.Pdi selaku guru progaram kejuruan Teknik
Komputer Jaringan (TKJ) SMK Global Mulia.
4. Bapak Abdul Rohman, S.Kom.I. selaku wali kelas XI TKJ I SMK Global
Mulia.
5. Ibu Nurul Isnaeni selaku guru Bahasa Indonasia yang membimbing penulis
dalam pembuatan laporan.
6. Bapak Nunung Setiawan selaku Manager HRD yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kegiatan praktik kerja
industri di PT. Unilever Indonesia, Tbk.
7. Bapak Imam Budiyono selaku pembimbing selama melaksanakan
PRAKERIN di PT. Unilever Indonesia, Tbk.
8. Ibu Tina Sari Oktiana yang telah memfasilitasi penulis dalam melaksanakan
kegiatan PRAKERIN.

v
9. Bapak Sowi Wandi Kuswara yang telah memberikan ilmunya tentang
pekerjaannya dan pekerjaan penulis selama prektek kerja industri.
10. Rekan – rekan kegiatan PRAKERIN di PT. Unilever Indonesia, Tbk yang
telah bekerja sama dengan penulis selama melaksanakan kegiatan Prakerin.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk meningkatkan kualitas dalam penulisan laporan. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Bekasi, 27 Mei 2019


Peserta Prakerin

(Lukmanul Hakim)

vi
DAFTAR ISI

BIODATA PESERTA PREKTEK KERJA INDUSTRI.....................................i

PROFIL PERUSAHAAN.....................................................................................ii

Nama Perusahaan..................................................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii

MOTTO.................................................................................................................iv

KATA PENGANTAR............................................................................................v

DAFTAR ISI........................................................................................................vii

BAB I.......................................................................................................................1

A. Latar Belakang Peraktek Kerja Industri..............................................1

B. Landasan Hukum Praktek Kerja Lapangan (PRAKERIN)...............2

C. Manfaat Praktek Kerja Industri...........................................................3

1. Bagi Sekolah.............................................................................................3

2. Bagi Siswa.................................................................................................3

3. Bagi Perusahaan........................................................................................3

D. Tujuan Pembuatan Laporan Prakerin.................................................4

E. Metode Pengumpulan Data....................................................................4

F. Tujuan Praktek Kerja Industri.............................................................5

BAB II.....................................................................................................................6

A. Profil Perusahaan....................................................................................6

B. Visi Perusahaan.......................................................................................9

C. Misi Perusahaan......................................................................................9

vii
D. Alamat Perusahaan.................................................................................9

E. Waktu Pelaksanaan Prakerin..............................................................10

F. Proses Pelaksanaan Prakerin...............................................................11

1. Tujuan Jasa Diadakan..............................................................................11

2. Alat yang Digunakan...............................................................................11

3. Proses Pelaksanaan Jasa..........................................................................11

4. Masalah yang Dihadapi...........................................................................17

5. Penanganan Masalah...............................................................................18

6. Hasil Jasa yang Dikerjakan.....................................................................18

BAB III..................................................................................................................19

A. Kesimpulan............................................................................................19

B. Kritik dan Saran....................................................................................19

LAMPIRAN..........................................................................................................21

A. Foto Perusahaan....................................................................................21

B. Fasilitas Perusahaan............................................................................22

C. Alat - alat................................................................................................22

D. Foto Selama Kegiatan...........................................................................24

Jurnal

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Peraktek Kerja Industri

Dalam pendidikan kejuruan di Indonesia yang bertujuan untuk


membentuk karakter yang matang dan pegalaman yang siap untuk
menghadapi dunia industri maka pemerintah mengadakan program Perkatek
Kerja Industri (PREKERIN) untuk sekolah-sekolah kejuruan di seluruh
Indonesia. Tentunya “PRAKERIN” tidak terbatas pada dunia industri dalam
produksi saja, termasuk dunia usaha dalam bidang jasa.

Praktik Kerja Industri adalah suatu sistem pendidikan keahlian


profesional yang memadukan antara pendidikan sekolah dengan program
penguasaan keahlian, yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di
dunia industri untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.

Seperti namanya Peraktek Kerja Industri siswa - siswi yang mengikuti


program ini dapat mempraktekan dan mempelajari lebih dalam ilmu - ilmu
yang telah dipelajari di sekolah sebelumnya serta meningkatkan daya berfikir
dan berperilaku lebih matang. Dengan adanya peraktek maka para siswapun
dituntut untuk menguasai dasar - dasar ilmu kejuruan yang telah dipilihnya
dan dipelajarinya di sekolah.

Alasan utama mengapa para siswa - siswi harus memiliki bekal ilmu
pengetahuan dasar sesuai bidangnya agar dalam pelaksanaan Praktek Kerja
Industri tidak mengalami kendala yang berarti dalam penerapan Ilmu
Pengetahuan dasar yang kemungkinan besar dalam proses praktek kerja
industri mendapatkan ilmu-ilmu baru yang tidak diajarkan di Lembaga SMK
terkait.

1
B. Landasan Hukum Praktek Kerja Lapangan (PRAKERIN)

Praktek Kerja Industri yang merupakan bagian dari kurikulum di SMK


berlandasan kepada sejumlah perundang - undangan, antara lain sebagai
berikut :
1. PP Nomor 29 Bab XI Pasal 20 Ayat 1 yang berbunyi : ”Penyelenggaraan
Sekolah Menengah Kejuruan dapat bekerja sama dengan masyarakat
terutama dengan dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh
sumber daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan
pengembangan pendidikan”.
2. PP Nomor 39 Bab III pasal 4 butir 8 yang berbunyi : ”Peran serta
masyarakat dapat berbentuk pemberian kesempatan untuk magang atau
pelatihan kerja”.
3. Keputusan Menteri No.0490/1993 tentang Kurikulum SMK yang berisi
bahwa “Dalam melaksanakan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur
yaitu Pendidikan didalam sekolah dan pendidikan diluar sekolah.
4. UU. No. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yaitu untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau
latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
5. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
6. Keputusan Mendikbud Nomor 086/U/1993 Bab IV Butir C1 (Kurikulum
1994 SMK) yang berbunyi : ”Sekolah menengah kejuruan dapat memilih
pola penyelenggaraan pendidikan sebagai berikut :
a. Menggunakan unit produksi (UP) sekolah yang berorientasi secara
profesional sebagai wahana pelatihan kejuruan.
b. Melaksanakan sebagian kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan di
sekolah dan disebagian lainnya di dunia usaha , dunia industri
(DU/DI).
c. Melaksanakan kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan sepenuhnya
di masyarakat , dunia usaha dan industri (DU/DI)

2
C. Manfaat Praktek Kerja Industri

Dari kegiatan Prakerin bisa didapatkan berbagai manfaat baik bagi


siswa, sekolah maupun bagi perusahaan. Berikut barbagai manfaat yang bisa
penulis dapatkan dan pihak lainnya.

1. Bagi Sekolah

a. Meningkatkan efesiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih


tenaga kerja yang berualitas.
b. Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa/siswi itu
sendiri, karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolah bisa di
dapatkan dari Dunia Industri (DI) ataupun Dunia Usaha (DU).
c. Mengenalkan siswa/siswi pada pekerjaan lapangan di Dunia Industri
(DI) dan Dunia Usaha (DU), sehingga pada saat siswa/siswi bekerja
yang sesungguhnya mereka dapat mudah beradaptasi dengan cepat.
d. Mempererat hubungan sekolah dengan lembaga instansi atau Dunia
Industri (DI).

2. Bagi Siswa

a. Siswa/siswi mendapatkan kompetensi yang tidak diperoleh dari


sekolah.
b. Siswa/siswi dapat memberikan kontribusi tenaga kerja yang telah
ditempatkan.
c. Memberikan motivasi dan meningkatkan etos kerja bagi siswa/siswi.
d. Mengasah keterampilan yang diberikan dan telah didapatkan selama
kegiatan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khusunya dari SMK
Global Mulia.

3. Bagi Perusahaan

a. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian


professional, dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang
sesuai dengan tuntutan zaman.

3
b. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja
sebagi bagian dari proses Pendidikan.

D. Tujuan Pembuatan Laporan Prakerin

Dalam tugas pembuatan laporan Prakerin, peserta Prakerin diberikan


tanggung jawab untuk melaporkan apa saja yang telah dilakukan saat Praktik
Kerja Industri, apa saja yang telah didpat, bahkan pelajaran apa saja yang telah
didapat setelah melakukan Praktik Kerja Industri kepada sekolah dan
perusahaan tempat peserta melakukam Praktik kerja Industri. Selain
pertuanggungjawaban, fungsi lain dari laporan ini adalah sebagai bahan
evaluasi bagi peserta didik tentang kegiatan yang ia lakukan selama masa
Praktik Kerja Industri dan sebagai pedoamn untuk sebuah kebeerhasilan
dimasa yang akan datang

E. Metode Pengumpulan Data

Metode unutk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam


menyusun laporan kami mengambil metode wawancara dan Training.

Metode ini merupakan metode paling efektif dalam mengumpulkan


data-data yang diperlukan. Dengan metode ini penulis secara langsung
melakukan wawancara dengan pembimbing di lapangan dan mengikuti
training rutin kariawan. Data-data yang diperoleh metode ini antara lain :

1. Sejarah dari berdirinya perusahaan Unilever


2. Informasi detail PAMCO.
3. Pendistribusian Produk.
4. Metode pembelian bahan-bahan dan akat-alat yang dibutuhkan untuk
menjalankan kegiatan produksi.
5. Cara kerja mesin-mesin pack, dan mesin pengaduk Rinso dan Surf.

4
F. Tujuan Praktek Kerja Industri

Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) pada Sekolah


Menengah Kejuruan adalah sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) pada Sekolah


Menengah Kejuruan adalah sebagai berikut :Mempraktikan serta
mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah di dapat di sekolah.
2. Memperkokoh “link and match” antara SMK dan dunia kerja.
3. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan
kerja berkualitas.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
5. Membekali siswa dalam mengembangkan kepribadian, potensi diri, dan
dasar-dasar keahlian yang kuat dan benar melalui pengalaman kerja di
industri.

BAB II

5
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Gambar 1 Lambang Unlever

A. Profil Perusahaan

Unilever didirikan pada tahun 1930 sebagai hasil penggabungan dari


produsen margarin asal Belanda, Margarine Unie dan produsen sabun asal
Inggris, Lever Brothers. Selama paruh kedua dari abad ke-20, Unilever secara
signifikan berdiversifikasi ke berbagai bidang bisnis dan juga berekspansi ke
berbagai negara. Unilever juga membuat beberapa upaya akuisisi, termasuk
Lipton (1971), Brooke Bond (1984), Chesebrough-Ponds (1987), Best Foods
dan Ben & Jerry's (2000), serta Alberto-Culver (2010).

Unilever adalah perusahaan multinasional yang berkantor pusat di


Rotterdam, Belanda dengan nama Unilever N.V. dan London Inggris dengan
nama Unilever plc. Unilever memproduksi makanan, minuman, pembersih,
dan juga perawatan tubuh. Unilever adalah produsen barang rumah tangga
terbesar ketiga di dunia, jika didasarkan pada besarnya pendapatan pada tahun
2012, di belakang.

6
P&G dan Nestlé Unilever juga merupakan produsen olesan makanan
(seperti margarin) terbesar di dunia. Unilever adalah salah satu perusahaan
paling tua didunia yang masih beroperasi, dan saat ini menjual produknya ke
lebih dari 190 negara.
Unilever memiliki lebih dari 400 merek dagang, dengan 14 merek
diantaranya memiliki total penjualan lebih dari £1 milliar, yakni : Axe, Dove,
Omo, Becel, Heartbrand, Hellmann's, Knorr, Lipton, Lux, Magnum, Rama,
Rexona, Sunsilk dan Surf. Unilever N.V. dan Unilever plc, beroperasi di
bawah satu nama dan dipimpin oleh dewan direksi yang sama. Unilever dibagi
menjadi empat divisi utama yakni makanan, minuman dan es krim, perawatan
rumah tangga, dan perawatan tubuh. Unilever memiliki pusat riset dan
pengembangan di Inggris, Belanda, Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.

PT. Unilever indonesia, Tbk. mempunyai pabrik di dua kawasan


indutri yaitu:

1. Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) untuk pabrik kosmetik dan


sabun.
2. Kawasan Industri Jababeka Cikarang untuk pabrik HPC Liquid, NSD
(Non Soap Detergent) SCC & C (Spread Cooking Category & Cullinary),
Walls, dan TBB (Tea Bags and Beverages).

Sebagai perwujudan dari komitmen perusahaan untuk menjamin


standar mutu produk yang bertaraf Internasional, seluruh pabrik Unilever telah
mendapat sertifikat ISO 9001. Perolehan sertifikat tersebut diawali dengan
pabrik sabun dan kosmetik di Rungkut, Surabaya, pada tahun 1997 dan
disusul oleh pabrik-pabrik lainnya pada tahun 1998. Sebelumnya pabrik-
pabrik Unilever juga sudah mendapat sertifikat Total Productive Maintenance
(TPM) dari Japan Institut of Plant Maintenance (JIPM) Jepang serta
penghargaan nihil kecelakaan dari Unilever global maupun pemerintah RI.
Untuk menjamin keselamatan kerja karyawan, PT. Unilever indonesia, Tbk

7
juga mulai menerapkan System Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3).

PT. Unilever indonesia, Tbk senantiasa ikut dalam proses


pembangunan dan pencerdasan kehidupan bangsa Indonesia melalui program
lingkungan dan sosial. Di bidang lingkungan, kebijakan Unilever diterapkan
dalam program yang berkesinambungan dengan menyediakan produk-produk
berkualitas tinggi, aman serta peduli keselamatan dan kesehatan pekerja,
pelanggan, dan lingkungan sekitar. Secara bertahap, Unilever berusaha agar
dapat selalu mengurangi jumlah limbah yang dihasilkannya, menghemat
pemakaian energi dan air, serta menguji penerapan konsep penggunaan
kembali dan konsep daur ulang. Dalam hal pengembangan produk, Unilever
menggunakan metode pengujian yang dinamakan Analisa Daur Hidup atau
Life Cycle Assessment (LCA) yang meninjau seluruh aspek produksi mulai
dari bahan baku hingga limbah yang ditimbulkan setelah pemakaian. Di
Indonesia, Unilever menjalin kerjasama dengan Bapedal (Badan Pengendali
Dampak Lingkungan) dan APIEA (Asia Pacific Institut of Environmental
Assessment).

Produk – produk yang dihasilkan oleh PT. Unilever indonesia, Tbk


dibagi dalam beberaoa devisi, yaitu devisi SCC&C (Spread Cooking Category
& Cillinary), NSD (Non Soap Detergent), TBB (Tea & Beverages Bags),
Luquid, Ice Cream, dan Skin yang beroperasi di Cikarang Bekasi, dan
Personal Care Product yang beroperasi di Rungkut – Surabaya.

Devisi Head Care & Liqiud (Detergent) sampai saat ini detergent
merupakan peoduk terbesar perusahaan dan tekah membuktikan volume
penjualan yang meyakinkan. Sejak tahun 1970, devisi detergent melipat
gandakan volume penjualan dan sampai saat ini. Sabun pencuci pertama di
Indonesia yang menggunakan NSD (Non Soap Detergent) berhasil menjadi
nomor datu di pasaran yaitu Rinso. Adapun jenis lainnya dari devisi ini
adalah :

8
1. Devisi NSD : Rinso dan Surf.
2. Devisi HPC : Shampo Clear, Sunsilk, Lifebouy, dan Dove.
3. Devisi Liquid : Molto, Comfort, Sinlight, SuperPell, dan Wipol.

B. Visi Perusahaan

Setiap organisasi bahkan setiap perkumpulan kecil juga memiliki


pandangan atau tujuan besama yang biasa di sebut visi. Begitu juga
perusahaan besar PT. Unilever indonesia, Tbk

“Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan


menyentuh kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya.”.

C. Misi Perusahaan

Untuk mencapai tujuan dari pandangan sang pemimpin yang sudah ditetapkan
maka ada tugas – tugas pokok yang harus dijalankan oleh anggota –
anggotanya. Berikut misi – misi untuk anggota keluarga besar peusahaan PT.
Unilever Indonesia, Tbk.

1. Kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.
2. Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih
menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan
orang lain.
3. Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap
harinya yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi
dunia.
4. Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang
memungkinkan kami tumbuh dua kali lipat sambal mengurangi dampak
terhadap lingkungan, dan meningkatkan dampak sosial.

9
D. Alamat Perusahaan

Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Industri yaitu di salah satu Pabrik


Unilever Indonesia Tbk bertepat di kawasan Jababeka – CIkarang Pabrik PT.
Unilever HPC CIkearang yang bertempat di Jl. Jababeka Raya Blok O
Cikarang, Bekasi.
Penulis ditempatkan pada bagian Office Production NSD (Rinso dan
Surf) di bagian produksi detergent, NSD Department.

E. Waktu Pelaksanaan Prakerin

Penulis mendapatkan waktu untuk mengalami Peraktik Kerja Industri


selama tiga bulan dalam dari 1 Agustus 2018 sampai dangan 31 Oktober 2018.

Dalam keadaan normal pabrik NSD beropoerasi selama 24 jam sehari


selama enam hari dalam seminggu dengan waktu kerja produksi dibagi
menjadi 3 bagian atau 3 shift perhari dan satu jam karyawan normal yaitu :

 Dinas pagi : jam 06.00 s/d 14.00 dengan jam istirahat 09.00 s/d
10.00.
 Dinas siang : jam 14.00 s/d 22.00 dengan jam istirahat 17.00 s/d
18.00.
 Dinas malam : jam 22.00 s/d 06.00 dengan waku istirahat 02.00
s/d 02.30.
 Dinas normal : jam 07.30 s/d 15.00 (pada hari sabtu s/d jam
13.10) dengan waktu istirahat 11.30 s/d 13.00.

Waktu yang dilaksanakan pada kegiatan Praktik Kerja Industri


(PRAKERIN) di PT. Unilever Indonesia, Tbk khususnya di PT. Unilever
HPC Cikarang untuk peserta PRAKERIN sama dengan jam kerja karyawan
Dinas Normal, yaitu :

1. Senin – Jumat >Masuk pukul 07.30 sampai 15.00 WIB.

10
2. Sabtu >Masuk Pukul 07.30 sampai 13.00 WIB.

F. Proses Pelaksanaan Prakerin

Tugas yang diberikan pada penulis yaitu memasukkan data pergerakan


mesin stiap harinya dan setiap shiftnya. Plan Machine Control (PAMCO)
merupakan kumpulan data dari mesin – mesin pemngemas ditierjen

1. Tujuan Jasa Diadakan

Plan Machine Control (PAMCO) merupakan suatu System yang


dibuat untuk membantu mengetahui performance dari mesin packing
setiap 3 shift perhari yaitu malam, pagi, dan sore.

2. Alat yang Digunakan

Dalam pengerjaan menginput data Pamco penulis menggunakan


satu set komputer ynag sudah disediakan khusus untuk peserta
PKL.Bedanya komputer untuk pegawai dengan komputer PKL yaitu tidak
bisa terhubung dengan internet namun terhubung dengan database
Unilever untuk memasukkan data Pamco.

3. Proses Pelaksanaan Jasa

Memasukkan data PAMCO tidak hanya mendata menyala atau


tidaknya mesin pack dalam pebrik tetapi juga memasukkan data hasil
mesin pack, berapa lama mesin pack berjalan, berapa lama koaryawan /
operator berkerja, apa saja yang dikerjakan untuk merawat mesin pack,
dan masih banyak hal lainnya. Untuk memperlancar dan memperlengkap
pendataan dengan cepat dan efisien maka dibuatlah beberapa peraturan
dan system dalam memasukkan data PAMCO.

11
Kriteria PAMCO adalah waktu yang terbuang selama proses
packing. Pembagian Kriteria waktu yang terbuang dalam PAMCO terdiri
dari 4 kriteria yaitu :

1. Legal Losses, yaitu waktu yang tidak dipakai untuk kegiatan produksi
karena alasan peraturan / hukum yang terkait. Contoh seperti libur hari
Minggu dan libur tanggal merah kecuali hari Minggu.
2. Untilised Capacity Losses, merupakan waktu yang tidak digunakan
untuk produksi dengan pertimbangan yang sudah ditentukan oleh
management.
3. Process Driven Losses, adalah waktu yang digunakan untuk kegiatan
tertentu diluar proses produksi.
4. Manufacturing Performance Losses yaitu waktu yang dimana proses
produksi tiba- tiba berhenti tanpa perencanaan.

Semakin banyak waktu yang terbuang untuk mesin berjalan, maka


akan ada lebih banyak jam kerugian jika line tiba-tiba berhenti. Maka dari
itu, untuk memperkirakan kerugian ini yang terbaik di hitung sebagai
persentase dengan cara mengambil data historis yang ada pada mesin.

Dalam PAMCO terdapat Loading Time (LT) yaitu waktu yang


dipakai operator untuk melakukan kegiatan produksi termasuk Uptime
(Waktu yang digunakan untuk kegiatan di luar produksi) yaitu VOT
(Velue Operating Time) dan MPL (Manufacturing Performance Losses).

Value Operating Time (VOT) adalah jumlah waktu minimum yang


dipakai oleh operator untuk melakukan kegiatan produksi dalam kondisi
ideal yang berarti beroperasi pada kecepatan nominal dan tanpa kerugian
apapun.

Untuk mengetahui Performance dari tiap mesin di area packing


yang meliputi jumlah Output, Waste, Value Operating Time, Loss Time,
dan Loading Time.

12
 Output merupakan jumlah dus yang dihasilkan suatu mesin selama jam
produksi.
 Waste adalah produk gagal sachet / polybag yang kosong karena
percobaan mesin atau pada saat persiapan pemulihan mesin untuk
suatu produk terbuang.
 Loss Time yaitu waktu yang terbuang diluar proses produksi. Di dalam
Loss Time terdapat Breakdown Stop dan Minor Stop. Breakdown Stop
merupakan penamaan untuk lama waktu berhentinya mesin di atas 10
menit, sebaliknya pada Minor Stop yaitu untuk berhentinya mesin di
bawah sampai 10 menit.
 Loading Time (LT) yang ideal dalam satu shift adalah 480 menit atau 8
jam dalam 1 Shift.

Terdapat beberapa rumus dalam Plan Machine control untuk


mengetahui jumlah waktu yang digunakan oleh mesin Produksi atau untuk
mengetahui Performance Mesin yang dijalankan. Beberapa rumus yang
penulis dapatkan selama kegiatan Praktik Kerja Industri dalam menginput
data PAMCO. Rumus tersebut adalah sebagai berikut :

1. Rumus untuk menghilangkan Velua Operating Time (VOT) adalah :

Output x Jumlah isi dus


¿
speed

2. Rumus untuk menghitung Loss Time yaitu :

Output x Jumlahisi dus


x= −480
Speed
3. Rumus menghitung Overall Equipment Efficiency (OEE) adalah :

Velueoperating time( VOT )


OEE=
Loding Time (¿)

13
Proses memasukkan data haruslah teliti dan benar. Benyak sekali hal
yang harus diperhatikan saat memasukkan data PAMCO. Berikut langkah –
langkah memasukkan data PAMCO :

1. Membuka laman Database yang terhubung dengan server Database


Packing NSD dan lakukan Log In menggunakan NIP administrator.
Untuk membuka laman Database Pamco tidak membutuhkan
sambungan internet tapi hanya membutuhkan dambungan server dari
Database itu sendiri.

Gambar 2 Home page


dari laman Database Plan Machine Control

2. Setelah LogIn dan masuk, buka laman Database dengan cara klik
“BPPLPH”.

Gambar 3 Home Page


dari laman
Database Plan
Machine
Control

Gambar 4 Page Access


Database Plan
Machine
Control.

14
3. Menyesuaikan waktu (Tanggal/Bulan/Tahun), kategori (All, TBB,
NSD, Liquid, Walls, Skin, dll), shift (Malam, Pagi, Siang), dan
memilih nama mesin packing sesuain dengan apa yang tertulis pada
kertas lapporan Plan Machine Control (PAMCO). Untuk memasuki
halaman input data klik tombol “save”.

Gambar 5 Halaman
PAMCO yang
sudah sesuai,
dan klik “save”

4. Setelah klik “save” akan masuk ke halaman memasukkan data – data


dari kertas PAMCO ke dalam komputer. Hanya 3 kolom saja yang
diisi dalam PAMCO NSD ini, yaitu “Works Hour”, “Output
Production”, dan “Machine Stop”.
I. Peratama (Work Hours) masukkan data karyawan yang
bertugas dengan hanya memasukkan NIPnya saja.
Gambar 6 Halaman
pertama dari
input page ntuk
memasukkan
data karyawan yang
bertugas.

15
II. Kedua (Out Production) memasukkan data hasil dari mesin
pengepack Rinso. Gunakan rumus untuk menetehui seberapa
lama mesin berhenti lalu cocakkan dengan data Mechine Stop
yang akan dibahas.

Gambar 7 Laman OutPut Production Pop Up ”Qty” dan “Speed” Halaman kedua
untuk memasukkan data hasil mesin packing

Kolom ini manfaatnya menemukan jumlah Loss Time dari


mesin yang berhenti sesaat pada saat jam kerja.

Output x Jumlahisi dus(Qty )


−480=Loss Time
Speed

Contoh pada gambar di atas :

18000
−480=40.9
41 perhitungan di samping akan
dilanjutkan pada tahap selanjutnya untuk menentukan Loading
Time (waktu keseluruhan karyawan bekerja).

III. Ketiga (Mechine Stop) masukkan jumlah angka pada setiap


baris sesuai dengan keterangan yang tertulis pada lembar
laporan PAMCO. Sesuaikan besaran waktu Breakdown dan
Minor untuk menemukan Loading Time atau sama dengan
VOT.

16
Gambar 8 Halaman untuk memasukkan data berhentinya mesin pack.

Memasukkan “Loading Time” dengan cara


menghitung
18000
−480=−40.9 Output
41
Production
tambahkan dengan seluruh jumlah angka yang ada di Machine
Stop lalu tambahkan dengan banyak jam kerja dalam satuan
menit yaitu 480 menit (8 jam).

Dalam memasukkan Loading Time pada kolom harus


dengan kelipatan 30 yang berarti tungkat keditailan laporan ini
adalah 30 menit, jika hasil perhitungan tidak sesuai dengan
kelipatan 30 maka ambil klipatan 30 yang terdekat. Pada hasil
perhitungan kali ini hasilnya 439 menit dengan kelipatan 30
yang paling dekat adalah 450 menit dengan selisih hanya 11
menit. jadi total mesin berjalan dengan normal dan tanpa
kendala adalah 450 menit dari 480 menit bekerja. Setelah
selesai semua akhiri dengan menklik tombol Save and Return.

4. Masalah yang Dihadapi

Alhamdulillah selama pelaksanaan program Praktek Kerja Industri


penulis tidak menghadapi masalah berarti yang mengganggu jalannya
program Praktek Kerja Industri kali ini. Namun penulis hanyalah manusia
biasa yang tidak bias terhindar dari semua masalah. Berikut masalah yang
dihadapi selama Praktek Kerja Industri beserta penanganannya :

17
1. Masalah Saat Mengerjakan Pekerjaan Utama PAMCO

Gambar 9 T
ul i
sa
n

tangan operator yang kurang jelas

Dalam mengerjakan tugas memasukkan data Plan Machine


Control dengan kodisi kertas formulir dari ruang permesinan, tulisan
tangan yang kurang jelas dan salah dalam penulisan kode-kode dapat
menyulitkan penulis memasukkan data.

a. Pada contoh gambar di atas terlihat tulisan pada laporan PAMCO


yang kurang jelas. Dengan kurang jelasnya tulisan bisa saja peserta
PRAKERIN lain yang mengerjakan laporan tersebut memasukkan
angka yang salah.

5. Penanganan Masalah

Kejadian seperti di atas memang jarang terjadi yang biasanya


sebulan sekali penulis mendapatkan laporan PAMCO seperti itu. Untuk
penjelasan lebih lanjut, penulis langsung menanyakan kepada pembimbing
dan sedikit berdiskusi untuk mencocokkan angka yang tertulis tersebut.

6. Hasil Jasa yang Dikerjakan

Dari yang sudah dikerjakan sebagaimana yang di atas penulis dapat


menghasilkan laporan data pergerakan mesin dan perhitungan
produktivitas dari mesin packing yang ada. Data tersebut nantinya akan
mempengruhi naik atau turunnya gaji dari operator mesin dan menentukan
pegawai teladan bulanan yang tentunya juga bisa menguntungkan sang
operator.

18
.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Program Prakerin bisa menjadi sarana pengembangan mental, ilmu


pengetahuan, dan pengalaman untuk mengahadapi dunia yang ternyata sangat
luas dan komplels ini. Berikut beberapa kesimpulan yag bisa diambil penulis
setelah mengikuti Program Prakerin ini:

1. Balajar mengahargai waktu yang tidak akan pernah kembali lagi.


2. Menemukan pembelajaran baru seperti mangatur pembelian
keperluan industry, pentingnya alat keselamatan bekerjan di dalam
pabrik industry, dan teknologi yang digunakan mesin-mesin pack
yang dimiliki Unilever khususnya masinpack Rinso.
3. Mendapat pengalaman bekerja secara langsung.
4. Merasakan yang namanya Diatur atasan dan Mengatur bawahan.
5. Kedisiplinan serta ketekukan saat diperlukan dalam dunia kerja,
karena jika tidak ada kedisiplinan serta ketekunan maka pekerjaan
tidak akan berjalan dengan cepat, tepat, dan teliti. Sehingga
kegiatan pekerjaan khususnya kegiatan produksi akan terhambat.

B. Kritik dan Saran

Selama melaksanakan Program Prakerin di Pabrik Unilever Indonesia


bidang HPC penulis mengambil pelajaran bahwa sesuatu yang kelihatan
besarpun akan memiliki kelemahan dan keburukan yang sedikit menghambat
penulis dalam menjalankan tugas – tugas dalam Prakerin karena
kesempurnaan akan segalanya hanya dimiliki oleh Allah SWT.

19
1. Sekolah
 Memberikan standar dalam pembuatan laporan lebih awal kepada
peserta Prakerin.
 Memberikan bimbingan pembuatan laporan lebih awal kepada
peserta Perakerin.
 Jangan menekan peserta Prakerin dalam pembuatan laporan
dengan memberikan satandarisasi yang ambigu dan berubah –
ubah.
2. Perusahaan
 Jangan kalah dengan Unilever di negara lain.
 Tetaplah berkembang dan menjadi yang teratas.
 Buatlah bagian packing nyaaman dengan memberikan pendingin
ruangan.

20
LAMPIRAN

A. Foto Perusahaan

Gambar 10 Halaman Depan Office NSD Factory

21
Gambar 11 Gedung Pabrik Unilever HPC bagian depan

Gambar 12 Ruanga
n untuk
seluruh
peserta

PRAKRIN

B. Fasilitas Perusahaan

Gambar 13 Masjid An-Nadzofah HPC Liquid

22
Gambar 14 halte Jemputan

C. Alat - alat

Gambar 15 Hairnet

Gambar 16 Sepati Savety

23
Gambar 17 Earplug (Penutup Kuping)

Gambar 18 Rompi yan digunakan saat Prakerin

D. Foto Selama Kegiatan

Gambar 19 Penulis saat melakukan pekerjaan

24
25

Anda mungkin juga menyukai