Anda di halaman 1dari 7

KELARUTAN DAN HASIL KALI

KELARUTAN (Ksp)

Dosen Pengampu :

Dr. Nuraini Harmastuti, S.Si., M.Si.

Oleh :

Denisa Senovelya Nita Rifanda

25195799A

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2019
 Kelarutan
Kelarutan atau solubilitas adalah kuantitas maksimal suatu zat kimia terlarut (solut) untuk
dapat larut pada pelarut tertentu membentuk larutan yang homogen. Dalam pengertian lain
dikatakan bahwa kelarutan (solubility) adalah suatu zat dalam suatu pelarut menyatakan
jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam suatu pelarut. Satuan kelarutan umumnya
dinyatakan dalam gram/L atau mol/L (M). Contoh:

1. Kelarutan HCl dalam air adalah 1,3 x 10-2 M.


2. Kelarutan HCl dalam larutan NaCl 0,1 M adalah 1,7 x 10-10 M

 Besarnya kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh beberapa faktor


1. Suhu
Kelarutan zat padat dalam air semakin tinggi bila suhunya juga tinggi. Adanya
panas mengakibatkan semakin renggangnya jarak antara molekul zat padat tersebut.
Merenggangnya jarak antara molekul zat padat menjadikan kekuatan gaya antar molekul
tersebut menjadi lemah sehingga mudah terlepas oleh gaya tarik molekul-molekul air.
2. Jenis pelarut
a. Senyawa polar (mempunyai kutub muatan) akan mudah larut dalam senyawa polar.
Misalnya gula, NaCl, alkohol, dan semua asam yang merupakan senyawa polar.
b. Senyawa non polar akan mudah larut dalam senyawa non polar, misalnya lemak
mudah larut dalam minyak. Senyawa non polar umumnya tidak larut dalam senyawa
polar, misalnya NaCl tidak larut dalam minyak tanah.

 Pengaruh ion sejenis terhadap kelarutan


Pengaruh ion sejenis akan memperkecil kelarutan suatu senyawa karena dengan adanya
ion sejenis tersebut akan menyebabkan pengendapan.
Contoh :
1. Berapakah kelarutan AgI dalam larutan AgNO3 0,1 M, jika diketahui Ksp AgI = 8 . 10-12?
Jawab : Agl (s) → Ag+ (aq) + l- (aq)
Misal : sM sM sM
AgNO3 (s) → Ag+ (aq) + NO3- (aq)
0,1 M 0,1 M 0,1 M
[Ag+] = sM + 0,1 M, karna sM sangat kecil maka dapat di abaikan, sehingga [Ag+] = 0,1 M.

Ksp = [Ag+].[l-]

8,10-12 = (0,1) . (s)

s = 8 x 10-11 M

Jadi, kelarutan AgI dalam AgNO3 0,1 M adalah 8 . 10-11

 Hasil Kali Kelarutan


Hasil kali kelarutan adalah hasil kali konsentrasi ion ion dari larutan jenuh garam yang
sukar larut dalam air, setlah konsentrasi dipangkatkan dengan koefisien menurut persamaan
ionisasinya.
Senyawa-senyawa ion yang terlarut di dalam air akan terurai menjadi partikel dasar
pembentuknya yang berupa ion positif dan ion negative. Bila kedalam larutan jenuh suatu
senyawa ion ditambahkan kristal senyawa ion maka kristal tersebut tidak melarut dan akan
mengendap.

Jika garam AxBy dilarutkan dalam air, maka hasil kelarutan (Ksp) garam ini didefinisikan
sebagai :

AXBY (s) x Ay+ (aq) + yBx- (aq) Ksp = [Ay+]x[Bx-]y

Ag2SO4 (s) 2Ag+ (aq) + SO4-2 (aq) Ksp = [Ag+]2[SO42-]

 Hubungan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)


Pada larutan jenuh senyawa ion AxBy konsentrasi zat didalam larutan sama dengan
harga kelarutannya dalam satuan mol/L. Senyawa AxBy yang terlarut akan mengalami ionisasi
dalam system kesetimbangan.

AXBY (s) x Ay+ (aq) + yBx- (aq) Ksp = [Ay+]x[Bx-]y

Contoh :
1. Jika kelarutan garam perak sulfat dalam air murni adalah 1,5 x 10-5 M, tentukan hasil kali
kelarutan garam tersebut!

Jawab :

Ag2SO4 (s) 2Ag+ (aq) + SO4-2 (aq)

3 x 10-5 1,5 x 10-5

Ksp = [Ag+]2[SO42-]

= (3 x 10-5)2(1,5 x 10-5)

= 1,35 x 10-14

Untuk reaksi kesetimbangan

AXBY (s) x Ay+ (aq) + yBx- (aq)

Ksp = [Ay+]x[Bx-]y

Dengan s = kelarutan AXBY (s) dalam satuan Molar (M)

Dari rumus tersebut dapat ditentukan harga kelarutan sebagai berikut :

Ksp
s = ( m+n ) =
√ x' X y'

Besarnya Ksp suatu zat bersifat tetap pada suhu tetap. Bila terjadi perubahan suhu maka
harga Ksp zat tersebut mengalami perubahan.

 Hubungan antara Ksp dan pH kelarutan


Nilai pH larutan basa dapat digunakan untuk menentukan nilai tetapan kelarutannya (Ksp). Hal itu
berlaku untuk senyawa basa yang sulit larut di dalam air. Perhatikan reaksi berikut.
L(OH)2 (s) L2+ + 2OH- (aq)

Semakin besarnya nilai pH menunjukkan semakin banyak konsentrasi ion OH– di dalam larutan
tersebut. Asas Le Chatelier menyatakan bahwa kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang
ditambahkan. Semakin besar nilai pH, semakin sulit larutan basa untuk larut karena endapan yang terbentuk
semakin banyak. Dengan demikian, semakin besar pH, semakin kecil kelarutannya.
 Pengaruh Ion Senama
Ion senama adalah ion yang sejenis dengan ion-ion yang ada dalam system
keseimbangan. Untuk menerapkan rumus ion senama harus menggunakan asas. Asas yang
dimaksud adalah Asas Le Chatelier . Asas Le Chatelier adalah asas yang digunakan untuk
memprediksi pengaruh perubahan kondisi pada kesetimbangan kimia. Asas atau prinsip ini
dinamai sesuai dengan nama penemunya yaitu Henry Louis Le Chatelier (1850-1936).
Dimana, bunyi asas Le Chatelier adalah “Jika terhadap suatu sistem kesetimbangan dilakukan
suatu tindakan (aksi), system kesetimbangan tersebut akan mengalami perubahan (pergeseran)
yang cenderung untuk mengurangi pengaruh aksi tersebut.”
Perubahan kelarutan akibat ion senama kelarutan garam dalam larutan yang telah
mengandung elektrolit lain dengan ion yang sama dengan salah satu ion garam tersebut, akan
lebih kecil dari kelarutan garam dalam air murni. Yang tidak berubah adalah Ksp garam
tersebut.Contoh :
1. AgCl dilarutkan dalam larutan NaCl 0,1 M, dalam larutan ini terjadi reaksi ionisasi NaCl
dan AgCl
Nacl → Na+ (aq) + Cl- (aq)
AgCl (s) → Ag+ (aq) + Cl- (aq)
Kesetimbangan kelarutan yang digambarkan dalam persamaan ionisasi yang terakhir
bergeser kekiri akibat kehadiran ion Cl- yang dihasilkan dari ionisasi sempurna garam
NaCl. Hal ini menyebabkan kelarutan AgCl lebih kecil dari kelarutannya dalam air murni.

 Penerapan Ion Senama Terhadap Kelarutan

Pembentukan Stalaktit dan Stalagmit

Di daerah batu kapur, gua terbentuk oleh air hujan yang mengandung gas karbon
dioksida(CO2) yang di serap dari atmosfer.batu kapur tersusun denganbaha utamakalsium
karbonat (CaCO3). Kalsium karbonat larut oleh asam lemah. Kemudian membentuk saluran,
saluran dalam jangka waktu yanglama. Reaksi kimia ini merupakan reaksi kesetimbangan.
H2O (l) + CO2 (aq) H2CO3
H2CO3 (aq)+ CaCO3 (s) Ca2+ + HCO3-
Karena merupakan reaksi kesetimbangan, reaksi tersebut dapat mengalamipergeseran
sehingga membetukstalagmit danstalaktit . Stalagmit adalah batuanseperti es yang tumbuh
dari dasar gua akibat tetesan, sedangkan stalaktit adalah batuan mirip es yang menggantung di
atap gua.
Pembentukan pilar stalaktit dan stalagmite terjadi ketika air mengandungkalsium
karbonat menguapa secara berulang-ulang. Dengan kata lain, jumlah CaCO 3 berkurang.
Menurut prinsip Le Chatelier, jika konsentrasi zat berkurang,reaksi akan bergeser ke arah zat
yang berkurang tersebut. Jadi, reaksi akanbergeser ke kiri (pembentukan CaCO3). Hal itu
dapat di amati dari jatuhnya larutan Ca2+ dan HCO3- yang berada di atap gua. Penguapan
dalam gua terjadi dalamwaktu yang sangat lambat.
Penyebabnya, karena tidak ada radiasi matahari untukmenarik molekul air , kecilnya
pergerakan udara bahkan hampir tidak ada, danhampir semua udara yang jenuh dengan uap
air. Pertambahan panjang stalaktithanya 0,2 mm pertahun. Lambatnya laju pengendapan ini
juga di pengaruhi olehgerakan udara dan campuran di dalam batu kapur.

 Pengaruh pembentukan kompleks


Garam yang sulit larut dalam air, dapat dilarutkan dengan membentuk kompleks garam
tersebut. Misalnya, AgBr yang sulit larut dalam air, dapat dilarutkan dengan penambahan
NH3, sehingga terbentuk Ag(NH3)2Br yang mudah mengionisasi dalam air.
AgB (s) + 2NH3 → Ag (NH3)2+ (aq) + Br - (aq)

 Fungsi dan Manfaat Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Harga Hasil Kali Kelarutan (Ksp) suatu senyawa ionic yang sukar larut dapat
memberikan informasi tentang kelarutan senyawa tersebut dalam air. Semakin besar harga
Ksp suatu zat, semakin mudah larut senyawa dalam air.

Harga Ksp suatu zat dapat digunakan untuk meramal terjadi tidaknya endapan suatu zat
jika dua larutan yang mengandung ion-ion dari senyawa sukar larut dicampurkan. Untuk
meramalkan terjadi tidaknya endapan AxBy. Jika larutan yang mengandung Ay+ dan Bx- -

dicampurkan digunkan konsep hasil kali ion (Qsp) berikut ini,

Qsp AxBy = [Ay+]x[Bx-]y

 Jika Qsp > Ksp maka akan terjadi endapan AxBy


 Jika Qsp = Ksp maka mulai terjadi larutan jenuh AxBy
 Jika Qsp < Ksp maka belum terjadi larutan jenuh maupun endapan AxBy

 Reaksi Endapan

Reaksi pengendapan(presipitasi)adalah reaksi pembentukan padatan dalamlarutan atau di


dalam padatan lain selama reaksi kimia. Pengendapan yang dapatterjadi karena adanya difusi
dalam padatan. Ketika reaksi terjadi dalam larutan cair,padatan terbentuk disebut sebagai
endapan. Bahan kimia yang menyebabkanadanya padatan disebut pengendap. Tanpa kekuatan
energi gravitasi yang cukupuntuk membawa partikel-partikel padat ke bawah bersama-sama,
maka endapanakan tetap sebagai suspense.

Setelah terjadi sedimentasi, endapan dapat disebut sebagai pellet. Cairan yang sudah
tidak mempunyai endapan supernatant. Pengendapan dapat terjadi jika konsentrasi senyawa
melebihi kelarutan.Pengendapan dapat terjadi dengan cepat dari larutan jenuh. Pengendapan
eratkaitannya dengan hasil kali kelarutan (Ksp). Dalam padatan, pengendapan terjadi jika
konsentrasi salah satu padatan berada di atas batas kelarutan.

Anda mungkin juga menyukai