Anda di halaman 1dari 2

Periodontiti merupakan penyakit inflamatorik kronis dengan prevalensi yang tinggi yang

menghasilkan destruksi jaringan pendukung gigi. Kehilangan tulang alveolar merukapan


karakteristik yang umum dikaitkan dengan periodontitis, yang diinduksi oleh inang bawaan dan
respons imun adaptif terhadap berbagai bakteria yang terkait dengan biofilm; akumulasi bakteria
menyebabkan migrasi dan aktivasi neutrofil polimorfonuklear dan monoti yang mensekresikan
berbagai sitokin seperti interleukin (IL), tumor necrosis factor-α (TNF- α), osteoclast
diferentiation factor, macrophage colony‐stimulating factor. Sebagai respons terhadap sitokin-
sitokin ini, sel-sel prekusor hematopoietik berdiferensiasi menjadi sel-sel prekusor osteoklas,
yang akhirnya berfusi menjadi osteoklas multiseluler matang yang berhubungan dengan resorpsi
tulang alveolar.

Peripheral blood mononuclear cells (PBMNCs) berasal dari sel-sel prekusor


hematopoietik dan mengandung sel-sel prekusor osteoklas yang memiliki potensi untuk
menghasilkan osteoklas. Sel-sel ini juga merupakan komponen penting dari sistem imunitas
bawaan dan adaptif. Menariknya, PDLSC diplaporkan menekan proliferasi PBMNC; PBMNC
yang aktif diketahui mensekresi interferon‐gamma (IFN‐ γ) dan PDLSC manusia diberi
perlakuan dengan IFN- γ mencegah pertumbuhan PBMN melalui peningkatan regulasi
indolamine 2,3-dioxygenase-1 (IDO-1), sebuah molekul yang menunjukkan efek imunosupresif.
Hasil ini menyatakan bahwa kemampuan imunomodulator dari PDLSC untuk PBMN bergantung
oleh jalur pensinyalan IFN- γ. Toll-like receptor (TLR) 2 dan IL-1 dinyatakan dapat
meningkatkan properti immunomodulatorik IFN- γ yang dependen; PDLSC manusia yang diberi
perlakuan dengan TLR agonis mendorong gen IDO-1 yang diinduksi IFN- γ dan ekspresi
protein, dan PDLSC manusia yang diberi perlakuan dengan IL-12 secara signifikan
meningkatkan ekspresi IFN- γ serta IDO-1 dan leukosit antigen G manusia. Selain itu,
transforming growth factor‐ β1 (TGF‐ β1) dan hepatocyte growth factor, mediator potensial dari
efek imunomodulatorik pada MSC, meningkat regulasinya da dalam PDLSC manusia yang
dikultur bersama dengan PBMNC meskipun dalam keadaan adanya antibodi penetral IFN‐ γ.
TLR4 agonis tidak dapat meningkatkan ekspresi IDO-1 yang berkaitan dengan IFN‐ γ pada
PDLSC manusia, namun dapat menginduksi peningkatan regulasi mediator proinflamatorik
seperti IL-6, IL-8, dan monocyte chemotactic protein‐1. Inhibitor ERK secara signifikan
melemahkan efek inhibisi yang diinduksi lipopolisakarida pada PDLSC manusia dalam migrasi
PBMNC. Hasil-hasil ini menunjukkan keterlibatan jalur pensinyalan IFN‐ γ independen dalam
fungsi imunomodulator dari PDLSC terhadap PBMNC.

PBMNC teridiri atas berbagai limfosit, termasuk sel-sel T, sel-sel dendritik, dan sel-sel B.
Penelitian-penelitian terbaru menunjukkan efek imunomodulator dari PDLSC pad asetiap jenis
sel PBMNC, transplantasi allogenik PDLSC manusia menekan proliferasi sel-sel T dalam cara
yang bergantung dengan prostaglandin E2 (PGE2) dalam model periodontitis pada babi. Selain
itu, PDLSC manusia secara signifikan mereduksi ekspresi glikoprotein kompleks
histokompatibilitas utama non-klasik, CD1b, pada sel-sel dendritik matang, menghasilkan
pengurangan proliferasi sel-sel T. PDLSC manusia juga mencegah aktivasi sel-sel B melalui
programmed death-1 dan interaksi ligannya dalam cara yang bergantung pada kontak antar sel.
Di sisi lain, PBMNC yang diberi perlakuan dengan PDLSC manusia mendorong dihasilkannya
CD4+ CD25+ Foxp3+ regulatory T cells (Tregs), meskipun Tregs merupakan komponen dari
PBMNC. Tregs penting dalam menjaga toleransi dan homeostasis imun, dan dilaporkan terlibat
dalam regulasi respons imun pada periodontitis; inhibisi fungsi Tregs mendorong produksi sitoki
inflamatorik dan meningkatkan jumlah leukosit dan kehilangan tulang, sehingga dapat
dinyatakan bahwa peningkatan aktivasi Tregs dapat mencegah progresi periodontitis. Penelitian-
penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa IDO-1, TGF-β1, dan PGE2 yang diturunkan dari
BMMSC manusia, menginduksi aktivasi dan maturasi Tregs. PDLSC telah diketahui
mengekspresikan faktor-faktor yang yang dapat larut ini, sehingga faktor-faktor larut yang
diturunkan dari PDLSC ini memainkan peran penting dalam melindungi PDL dari periodontitis
melalui aktivasi Tregs. Berdasarkan hasil-hasil ini, diindikasikan bahwa fungsi
immunomodulator dari PDLSC dapat menyediakan pendekatan terapeutik baru tidak hanya
untuk periodontitis, tetapi juga untuk gangguan-gangguan lain yang berkaitan dengan imunitas.

PBMNC teraktivasi mengeluarkan IFN  dan PDLSC yang terpapar IFN  menghambat proliferasi PBMNC
melalui up-regulasi IDO ‐ 1. PDLSC yang berkolaborasi dengan PBMNC meningkatkan ekspresi TGF  dan
HGF melalui jalur pensinyalan independen IFN ‐. PDLSCs menekan aktivasi sel T, sel B, dan sel dendritik,
namun mereka mendorong pembentukan Treg. PBMNCs, sel mononuklear darah perifer; IFN  ,
interferon gamma; IDO - 1, indolamin 2,3 - dioksigenase - 1; TGF ‐ 1, mentransformasikan faktor
pertumbuhan  ;1; HGF, faktor pertumbuhan hepatosit; Treg, sel T regulator.

Anda mungkin juga menyukai