Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

EVALUASI PENDIDIKAN KESEHATAN KLIEN

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 4

1. Dela Rosalina
2. Fredi Pratama
3. Haidah
4. Nevi Eka Pravana
5. Sendy Agung Waluyo
6. Siti Zahrotin

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR


FAKULTAS KEPERAWATAN PROGRAM S1 KEPERAWATAN
SAMARINDA
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sehat secara keseluruhan harus di dapatkan dengan maksimal, Untuk
mencapai tujuan kesehatan yang maksimal, baik secara fisik ataupun mental,
setiap mahluk atau individu atau pun kelompok harus mampu untuk
mengidentifikasi kemampuan guna memenuhi kebutuhan kesehatan dan
mengantisispasi lingkungan , kesehatan merupakan kebutuhan dan sumber dari
kehidupan sehari-hari.
Pendidikan kesehatan merupakan upaya untuk memfasilitasi perubahan
perilaku, dengan demikian program pendidikan kesehatan adalah program yang
di rancang untuk membawa perubahan kearah perbaikan di dalam masyarakat
sendiri maupun dalam organisasi dan lingkungannnya, atau pendidikan
kesehatan juga untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilakukesehatan
saja tetapi juga memperbaiki lingkungan dalam meningkatkan kesehatan
masyarakat Pendidikan kesehatan pada hakekatnya adalah suatu kegiatan atau
usaha untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok
atau individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut,
masyarakat, kelompok atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang
kesehatan yang lebih baik.
Sehat merupakan hak setiap warga Negara, maka setiap warga Negara
juga diperbolehkan mendapatkan edukasi tentang kesehatan demi menjaga
kesehatan individu dan keluarga. Indonesia adalah Negara berkembang,
masalah kesehatan masyarakat di Negara berkembang adalah sangat beragam
dan harus segera di tangani dengan kerjasama yang kuat dan antara pemerintah
dengan masyarakat itu sendiri.
Untuk mencapai tujuan program dan kegiatan yang efektif dan efisien
diperlukan perencanaan dan evaluasi program pendidikan kesehatan
mempunyai kekhususan jika di banding dengan evaluasi program yang lain.
Tujuan dari program pendidikan kesehatan adalah sebagai indikator
keberhasilan program pendidikan kesehatan berupa perubahan pengetahuan,
perilaku, dan sikap yang memerlukan pengukuran khusus, oleh sebab itu untuk
evaluasi secara umum, mereka perlu diberikan perencanaan dan evaluasi
pendidikan kesehatan.
Evaluasi merupakan proses penilaian terhadap keberhasilan program
pendidikan dengan melihat perubahan yan terjadi pada aspek pengetahuan,
sikap dan keterampilan sesuai dengan rancangan yang telah di susun
sebelumnya, alat ukur yang digunakan berupa lembar quisioner, observasi
(daftarr chekslist), wawancara, dokumentasi.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka kami ingin menilai hasil dari pendidikan
kesehatan yang perawat lakukan, di mana hasil evaluasi merupakan proses
penilaian terhadap keberhasilan dari program pendidikan kesehatan.

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pendidikan kesehatan dan perilaku
2. Untuk mengetahui tujuan pendidikan kesehatan
3. Untuk mengetahui ruang lingkup pendidikan kesehatan
4. Untuk mengetahui evaluasi dalam pendidikan kesehatan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendidikan Kesehatan dan Perilaku


Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan untuk menciptakan perilaku
masyarajat yang kondusif untuk kesehatannya, artinya pendidikan kesehatan
berupaya agar masyarakat menyadari bagaimana cara memelihara kesehatan
mereka, bagaimana menghindari atau bagaimana cara mencegah hal- hal yang
merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang lain, serta kemana
masyarakat harus mencari pengobatan jika sakit ( Notoatmodjo, 2007).
Perilaku merupakan faktor terbesar kedua setelah lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat. Masing-masing
upaya memiliki kelebihan adan kekurangan maka kedua upaya dapat dilakukan
yaitu:
1. Tekanan (enforcement)
Upaya dalam hal ini bisa dilakukan dalam bentuk undang-undang atau
aturan, instruksi, dan sanksi. Cara ini biasanya menimbulkan dampak yang
lebih cepat terhadap perubahan perilaku. Tetapi pada umumnya perubahan
ini tidak akan lama karena bukan di dasari oleh kesadaran dari masyarakat
tersebut.
2. Edukasi (education)
Upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan
dengan cara bujukan, himbauan , ajakan, memberikan informasi dan
sebagainya. Beberapa dimensi perilaku tersebut Diharapkan:
a. Perubahan perilaku yang sesuai dengan nilai kesehatan, misalnyay
kebiasaan merokok
b. Pembinaan perilaku yang ditujukan kepada individu, keluarga atau
masyarakat yang sehat agar di pertahankan.
c. Pengembangan perilaku yang ditunjukan dengan membiasakan hidup
sehat pada usia dini misalnya menggosok gigi dan mandi secara teratur.

B. Tujuan pendidikan dan Perilaku


Menurut Benyamin (1908, dalam Notoatmodjo, 2003) tujuan pendidikan
adalah menegmbangkan atau meningkatkan 3 domain yaitu perilaku yang
kongnitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam perkembangannya teori ini di
modifikasi untk pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yakni :
1. Pengetahuan
Merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang, ada 6 tingkatan:
a. Tahu (Know)
Mengingat suatu materi yang sudah di pelajari
b. Memahami (Comprehension)
Kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang
diketahui
c. Aplikasi
Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari
d. Analisis
Kemampuan untuk menjabarkan materi atau obyek ke dalam komponen.
e. Sintesis
Menunjukan kepada kemampuan untuk meletakan bagian dalam bentuk
yang baru
f. Evaluasi
Kemampuan melakukan justifikasi atau penilaian teerhadap suatu materi

2. Sikap
Merupakan reaksi dari seseorang terhadap stimulus atau obyek, ada
beberapa tingkatan:
a. Menerima (receiving)
Orang mau memperhatikan stimulus yang di berikan oleh obyek lain
b. Merespon (responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan
tugas yang diberikan
c. Menghargai (valving)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan masalah
d. Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab dengan segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan
segala resiko yang tinggi

3. Perilaku atau tindakan


a. Persepsi
Menegenal dan memilih berbagai obyek sehubungan dengan tindakan
yang akan di ambil adalah praktik tingkat pertama
b. Respon terpimpin
Dilakukan sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh ,
merupakan indicator praktik tingkat dua
c. Mekanisme
Seseorang dapat melakukan sesuatu dengan benar dan secara otomatis
dan sudah menjadi kebiasaan maka berada pada praktik tingkat tiga
d. Adopsi
Tindakan yang sudah berkembang dengan baik.

Menurut undang-undang kesehatan N0.23 tahun 1992 tujuan pendidiakan


kesehatan adalah meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan secara maksimal baik fisik, mental dan
sosialnya.

C. Ruang Lingkup Pendidikan kesehatan


Ruang lingkup dapat dilihat dari berbagai segi dimensi yaitu sesuai
sasaran, tempat, dan tingkat pelayanan kesehatan.
1. Sasaran pendidikan kesehatan
Dibagi menjadi 3 kelompok:
1) Penkes individual dengan sasaran individu
2) Penkes kelompok dengan sasarn kelompok
3) Penkes kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat
2. Tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan
1) Penkes di sekolah, sasarnnya murid pelaksanaan dalam upaya UKS
2) Penkes di pelayananan kesehatan, dilakukan di puskesmas, balai
kesehatan, rumah sakit, sasaran adalah pasien dan keluarga pasien
3) Penkes di tempat kerja dan sasaran adalah buruh atau karyawan

D. Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan kesehatan


1. Pengertian
Pendidikan kesehatan merupakan intervensi untuk mengarahkan
perilaku pada 3 faktor pokok yaitu predisposisi, faktor pendukung dan faktor
pendorong.
Untuk mencapai tujuan program dan kegiatan yang efektif dan efisien
diperlukan perencanaan dan evaluasi program pendidikan kesehatan
mempunyai kekhususan jika di banding dengan evaluasi program yang lain.
Tujuan dari program pendidikan kesehatan adalah sebagai indikator
keberhasilan program pendidikan kesehatan berupa perubahan
pengetahuan, perilaku, dan sikap yang memerlukan pengukuran khusus, oleh
sebab itu untuk evaluasi secara umum, mereka perlu diberikan perencanaan
dan evaluasi pendidikan kesehatan.
Evaluasi merupakan proses penilaian terhadap keberhasilan
program pendidikan dengan melihat perubahan yan terjadi pada aspek
pengetahuan, sikap dan keterampilan sesuai dengan rancangan yang telah di
susun sebelumnya, alat ukur yang digunakan berupa lembar quisioner,
observasi (daftarr chekslist), wawancara, dokumentasi.
Evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai atau besarnya
sukses dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Ada
beberapa proses mencakup langkah ini:
a. Memformulasikan tujuan
b. Mengidentifikasi kriteria untuk mengukur sukses
c. Menentukan dan menjelaskan besarnya sukses
d. Rekomendasi untuk kegiatan program selanjutnya

2. Tujuan penilaian
a. Membantu perencanaan di masa datang
b. Untuk mengetahui sarana yang ada di manfaatkan sebaik-baiknya
c. Untuk menemukan kelemahan dan kekuatan dalam pelaksanaan program
d. Membantu menentukan strategi program
e. Untuk motivasi
f. Mendapatkan dukungan sponsor

3. Bagaimana penilaian
a. Pihak dalam pelaksana program,
1) Pencatatan dan pelaporan
2) Supervise
3) Wawancara
4) observasi
b. Pihak luar program
1) Laporan pihak lain
2) Angket

4. Kapan dilakukan penilaian


a. Penilaian rutin, yang berkesinambungan, teratur dan bersamaan dengan
pelaksana program
b. Penilaian Berkala, dilakukan pada setiap akhir suatu bagian program,
misalnya tiap 3 bulan atau 6 bulan.
c. Penilaian Akhir, dilakukan pada akhir program atau beberapa waktu
setelah akhir program selesai.
5. Apa yang dinilai
a. Input. Masukan, bahan, teknologi, sarana, manajemen
b. Proses. Pelaksanaan program promkes
c. Output. Hasil dari program pemahaman, peningkatan sikap dan
keterampilan
d. Outcome. Dampak dari program seperti peningkatan PHBS
e. Impact. Peningkatan status kesehatan

6. Langkah penilaian
a. Menentukan tujuan penilaian
b. Menentukan bagian mana yang dinilai
c. Menetapkan standar dan indicator
d. Menentukan cara penilaian
e. Melakukan pengukuran
f. Membandingkan hasil dengan standar
g. Menetapkan kesimpulan

7. Evaluasi pendidikan kesehatan


a. Tujuan evaluasi
Untuk mengetahui apakah tujuan tercapai, dimana adapat dinilai dari
beberapa aspek:
1) Aspek knowledge = pengetahuan
2) Aspek Atitude = Sikap
3) Aspek Psikomotorik = keterampilan/praktik
b. Waktu evaluasi
1) Selama pendidikan kesehatan berlangsung
2) Setelah pendidikan kesehatan selesai
c. Metode evaluasi
Di lihat dari tujuan pendidikan kesehatan:
1) Pengetahuan, tes tulis, atau lisan
2) Sikap: skala sikap
3) Psikomotor: praktik
d. Indikator
1) Aspek pengetahuan
2) Aspek sikap
3) Aspek keterampilan

8. Apa yang dinilai = dimensi evaluasi


a. Input. Kemampuan peserta, bahan/isi/materi, metode, media
b. Proses. Pelaksanaan pendidikan kesehatan
c. Output. Hasil dari pendidikan kesehatan
d. Outcame. Dampak dari pendidikan kesehatan

9. Hasil = kesimpulan
Bergantung pada tujuan pendidikan kesehatan, di lihat berhasil jika peserta
dapat:
a. Memahami pesan dari penkes
b. Sikapnya baik (menerima/setuju)
c. Melaksanakan kegiatan sesuai pesan pendidikan kesehatan

Dari hasil evaluasi tersebut dapat dilakukan perbaikan yang diperlukan.


Beberapa tujuan dari penkes adalah sebagai pertimbangan untuk pemilihan
media pendidikan kesehatan yang efektif, proses pemilihan media perlu
pertimbangan dengan matang sehingga media yang dipilih betul-betul efektif
dalam mendukung proses pendidikan kesehatan yang memadai, menilai
kemampuan seseorang perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan.
Beradsarkan prosesnya evaluasi terdiri dari evaluasi formatif dan evaluasi
sumatif. Evaluasi Formatif adalah proses yang dimaksud untuk mengumpulkan
data tentang efektifitas dan efisiensi dari pendidikan kesehatan yang sudah
dilaksanakan. Evaluasi Sumatif adalah evaluasi terhadap keseluruhan
penyuluhanatau pendidikan kesehatan yang sudah berlangsung.
Dalam pemberian pendidikan kesehatan ada tiga macam evaluasi yaitu
evaluasi persiapan apakah SAP sudah sesuai. Evaluasi proses diharapkan
seorang perawat mampu memberikan materi penkes secara tepat dan benar
serta masyarakat kooperatif dalam mengikuti pendidikan kesehatan, evaluasi
hasil yaitu penilaian yang dilakukan pakah pendidikan kesehatan yang dilakukan
sudah sesuai atau belum dengan tujuan yang di tetapkan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kekuatan dan kelemahan dari proses pembelajaran dalam pendidikan
kesehatan yang dilakukan, dapat diketahui lebih jelas setelah diaplikasikan
dan di evaluasi secara seksama, hasil yang diperoleh dari evaluasi akan
memberikan petunjuk kepada para tenaga kesehatan tentang bagian mana
dari proses pendidikan kesehatan yang sudah baik dan mana yang belum
baik. Atas dasar dari evaluasi tersebut dapat dilakukan perbaikan mana yang
diperlukan

B. Saran
Sebagai seorang petugas kesehatan sebaiknya kita menjalankan
monitoring dan evaluasi. Guna mengetahui keberhasilan yang telah lakukan
kepada masyarakat. Dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan
mengukur indicator yang berbeda dari hasil yang di harapkan
Daftar Pustaka

MA. Ramdani. 2017. lingkungan pendidikan dalam implementasi


pendidikan karakter. Journal.uniga.ac.id diperoleh tanggal 2 desember 2017.
Notoatmodjo, Soekidjo dkk. 2007. Promosi Kesehatan Teori dan
Aplikasi, Rineka cipta. Jakarta
Nursalam. Evaluasi pendidikan kesehatan. WEB:ebook.com
( diperoleh tanggal 2 desember 2017).
http://dokument.tips.evaluasi program pendidikan
kesehatan.publikasi 13 desember 2015. Diperoleh tanggal 2 desember 2017.

Anda mungkin juga menyukai