Laporan Pendahuluan Vulvus
Laporan Pendahuluan Vulvus
1.Definisi
luka adalah keadaan hilang/terputusnya kontinuitas
j a r i n g a n m e n u r u t inetna, luka adalah sebuah injuri pada jaringan yang
mengganggu proses selular normal, luka dapat juga dijabarkan dengan
adanya kerusakan pada kontinuitas / kesatuan jaringan tubuh yabg
biasanya disertai dengan kehilangan substansi kehilangan substansi
jaringan (mansjoer, 2001).
2.Etiologi
a. mekanisme
benda tajam
merupakan luka terbuka yang terjadi akibat benda yang memiliki
sisi tajam atau runcing misalnya luka iris, luka bacok, dan luka
tusuk.
Benda tumpul
ledakan atau tembakan misalnya luka karena tembakan senjata.
b. Non mekanik
Bahan kimia
terjadi akibat e&ek korosi dari asam kuat atau basa kuat
trauma fisik
luka akibat suhu tinggi
suhu tinggi dapat mengakibatkan terjadinya heat
exhaustion primer, heat exhaustion sekunder,
heat stroke, sun strok, dan heat cramps.
3.Anatomi fisiologi
1) Kulit
Prise 2005 menyatakan secara mikroskopis kulit terdiri dari 3 lapisan;
epidermis, dermis, lemak subkutan.
2) Jaringan otot
Otot adalah jaringan yang mempunyai kemampuan khusus yaitu
berkontraksi dengan sedemikian maka pergerakan terlaksana. Otot terdiri
dari serabut silindris yang mempunyai sifat sama dengan sel dari jaringan
lain.
3) Jaringan saraf
Jaringan saraf terdiri dari 3 unsur
Unsur berwarna abu-abu yang membentuk sel saraf
Unsur putih serabut saraf
Neuroclea, sejenis sel pendukung yang di jumpai hanya dalam
saraf dan yang menghimpun serta menopang sel saraf dan serabut
saraf
4. patofisiologi
Menurut Soejarto Reksoprodjo, dkk,1995 ;415) proses yang terjadi secara
alamiah bila terjadi luka dibagi tiga fase :
1) Fase imflasi atau “lagphase” berlangsung sampai 5 hari. Akibat luka
terjadi pendarahan, ikut keluar sel-sel trombosit radang. Trombost
mengeluarkan prosig lalim , trobosam, bahan kimia tertentu dan asam
amoini tertentu yang mempengaruhi pembekuan darah mengatur tonus
dinding pembuluh darah dan khemotaksis terhadap lekosit.
2) Fase proferasi atau fase fibrilasi. Berlangsung dari hari ke 6-3 mnggu.
Serat-serat baru dibentuk, diatur, mengkerut yang tidak perlu dihancurkan
dengan demikian luka mengkerut/mengecil.
3) Fase “remodeling” fase ini dapat berlangsung berbulan-bulan. Dikatakan
berakhir bila tanda-tanda radang sudah hilang. Parut dan sekitarnya
berwarna pucat, tipis, lemas, tidak ada rasa sakit maupun gatal.
5. patway
Trauma
Kerusakan jaringan
peradangan
Nyeri akut
6. pemeriksaan diagnostik
MRI
CT scan
Ultrasonografi
7. Penatalaksanaan
Pembedahan
Imunisasi tetanus
Immobilisasi
Terapi Antibiotik
DAFTAR PUSTAKA