Anda di halaman 1dari 9

RACANG BANGUN WAS (Weather Automatic Station) PENDETEKSI CUACA SECARA REAL

TIME DAN TERINTEGRASI GUNA MENDUKUNG KE SELAMATAN PELAYARAN


KAPAL RAKYAT DI MALUKU

Jacob D.C Sihasale,*) Sonya. T.A. Lekatompessy **)

ABSTRACT

Kebutuhan data real time Cuaca di daerah pelayaran sangat di butuhkan, ini demi keamanan dan keselamatan
sebuah pelayaran. Penyedia data real time di daerah pelayaran khususnya di daerah maluku tengah dapat
dikatakan tidak tersedia dan tidak dapat diakses secara on line oleh pelaku pelayaran maupun para calon
penumpang sebuah pelayaran di Maluku Tengah. Kehadiran WAS ( Weather Automatic Station) sangat
dibutuhkan untuk itu. Kehadiran data WAS ( Weather Automatic Station) secara real time dan akurasinya
dibutuhkan dalam sistim pelayaran dan manejeman transportasi laut, akan tetapi juga di butuhkan dalam dunia
pendidikan guna berbagai ke butuhan penelitian lainnya. Ketersediaan WAS ( Weather Automatic Station) yang
terbatas merupakan tantangan yang perlu dicari solusinya. Keamanan sebuah Pelayaran membutuhkan data cuaca
yang tepat dan akurat, ini sangat tergantung dari ketersedianya data WAS ( Weather Automatic Station) yang
berada dekat dengan lokasi pelayaran. Data yang di peroleh dapat di akses dari berbagai media secara cepat dan
tepat oleh penyedia pelayaran, calon penumpamg pengawas dan regulator pelayaran serta berbagai pihak yang
berhubungan dengan pelayaran. Penelitian ini dirancang untuk mendapatkan data real time Cuaca daerah
pelayaran Maluku Tengah melalui WAS ( Weather Automatic Station) yang di bangun di Pulau saparua dan
pelabuhan Tulehu di pulau Ambon. Data yang di terima Sensor paremeter cuaca di Pulau Saparua dan Tulehu
kemudian di kirim melalui radio VHF ke station Penerima yang berlokasi di Kampus Fakultas Teknik
Universitas Patimura Ambon, selanjutnya diolah dan didistirbusikan ke berbagai media dan di simpan guna
kepentingan penelitian lainnya. Dari data yang di dapat dan disebar ke berbagai media on line diharapkan
pengetahuan para pelaku pelayaran serta calon penumpang akan kondisi cuaca sesaat dapat merekomendasikan
keamanan dan kenyamanan sebuah pelayaran.

Kata Kunci : WAS ( Weather Automatik Station), Sensor, Radio, Keamanan.

I. PENDAHULUAN
Kegagalan transportasi laut dapat terjadi karena
1.1 Latar Belakang
beberapa masalah antara lain :
Maluku merupakan salah satu propinsi 1. Kesalahan Manusia.
yang wilayahnya terdiri dari 658.295 Km2 2. Kegagalan Tekink / alat transportasi
perairan lebih besar dari luas daratan yang 3. Kondisi Alam Bersahabat.
hanya 47.351 Km2, ini meyebabkan transportasi
laut memegang peranan penting di daerah ini. Masalah Kegagalan transportasi laut
Dalam operasional transportasi laut apa pun menyebabkan kegagalan pelayaran untuk
bentuknya baik Kapal, Kapal Fery, Kapal sampai di tujuan yang di rencankan. lebih dari
Cepat, Speed Boat, sampai pada perahu nelayan. itu kegagalan transportasi laut dapat berakibat
Sarana transprtasi ini akan berfungsi dengan pada terjadinya korban Manusia dan Harta
baik jika keseluruhan factor pendukung yaitu benda ( Data kecelakaan Laut Terlampir)
manusia, alam serta kondisi alat ransportasi Kegagalan pelayaran laut yang diakibatkan
berada pada kondisi baik. karena kecelakaan di Indonesia pada umumnya
dan di Maluku pada kususnya di sebabkan
karena Kondisi Alam yang tiba- tiba berubah
pada saat pelayaran dan kondisi manusia, baik
manusia sebagai pemegang kendali dan manusia
sebagai penumpang, baik pada kapal
penumpang, kapal fery maupun pada speed boat
yang beroperasi sebagai sarana transportasi
penumpang antar pulau serta perahu nelayan
sebagai sarana pencari ikan pada masyarakat
menengah ke bawah.
Kegagalan atau Kecelakaan yang di sebabkan
Gambar 1. Kepadatan Transportasi Laut karena factor alam yang berubah maka Manusia
Maluku Tengah sebagai pemegang kandali pada sebuah kapal

*)
Jacob D.J Sihasale ; Dosen Prodi Teknik Sistim Perkapalan Fakultas Teknik Unpatti
**
) Sonya T.A Lekatompessy ; Dosen Prodi Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Unpatti
2132 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 16 Nomor 2, 2017; 2131-2139

tidaklah dapat berbuat banyak, untuk itu Barawal dari kebutuhan akan data cuaca, khusus
dibutuhkan pengamatan awal kemungkinan untuk transportasi rakyat dan kebutuhan data
perubahan cuaca alam pada lintasan perjalanan untuk masyarakat ilmiah dalam hal ini kampus
sebuah kapal. serta kebutuhan mahasiswa untuk
Kecelakaan yang di akibatkan karena kelalaian menyelesaikan penelitan dan tuagas akhir inilah
manusia, apabila manusia sebagai pemegang peneliti berkeinginan melakukan penalitan guna
kendali kapal telah mengetahui sejak dini akan dapat membangun beberapa staion pengukur
kemungkinan perubahan cuaca sebaiknya, dia cuaca yang terintegrasi guna menunjang
tidak melakukan pelayaran sehingga tidak kebutuhan diatas.
terjadi gangguan pada pelayaran ataupun Penelitian ini akan di fokuskan pada
kecelakaan pelayaran. pembangunan 2 buah station deteksi cuaca pada
Kecelakaan juga dapat terjadi akibat pelabuhan Haria Pulau saparua dan pelabuhan
pemahaman atau penegetahuan manusia sebagai Tulehu di pulau Ambon dan 1 stasion penerima
penumpang tidak memahami akan kondisi alam dan pengolah serta berfungsi sebagai server
sehingga memaksakan diri untuk tetap berlayar, yang terletak di Kampus Fakultas Teknik
ini sering terjadi pada transportasi rakyat antar Universitas Pattimura Ambon.
pulau. Dengan keberadaan 2 buah WAS (Weather
Kondisi ini hanya dapat di minimalisir dengan Automatic Station )yang berfungsi sebagai
pengetahuan tentang perubahan cuaca yang pendeteksi dan di lengkapi dengan berbagai
dapat diketahui, oleh manusia sebagai sensor cuaca yang kemudian di kirim dengan
pengengedali transportasi dan manusia sebagai menggunakan radio ke station penerima dan di
calon penumpang, untuk itu keberadaan olah secara otomatis serta di sebarluaskan
peralatan pengukur navigasi, cuaca baik di melalui jaringan internet yang tersedia pada
pelabuahan, kantor kesahbandaran atau pun Fakultas Teknik Ambon serta data tersebut
peralatan yang tersedia pada kapal – kapal dapat disimpan pada server, maka biaya
besar, sementara pada kapal kecil dan Pembangunan dan operasional akan lebih murah
transportasi rakyat serta kapal nelayan di bandingkan dengan membangun 3 station
umumnya tidak tersedia. secara sendiri tersendiri pada masing masing
Karena cuaca adalah kondisi alam pada lokasi. Serta kodisi cuaca saat itu dapat di
kurunwaktu yang pendek dan luas daerah yang nikmati dan di gunakan oleh siapa saja yang
tidak terlalu luas maka keberadaan station membutuhkan lewat berbagai sarana
pengukuran cuaca sangatlah efektif jika berada komunikasi, PC, HP, IPhone.
pada radius 50 sampai 100 km satu sama yang Guna mendapat hasil penelitian yang baik maka
lainnya. di butuhkan penelitian secara kontinutas dan
Didunia barat keberadan peralatan pengukuran terencana sehingga akan menghasilkan cover
dan prediksi cuaca sangat banyak pada suatu area yang sangat luas.
daerah berbeda dengan di Indonesia keberadaan
station cuaca lebih banyak berada pada kantor 1.2. Perumusan Masalah.
meteorology, dan banda.Dimaluku ketersediaan Sehubungan dengan pentingnya Data
peralatan yang dapat mengukur kondisi cuaca cuaca yang akurat dan real time dalam Dunia
alam sangatlah minim, dapat di pastikan pelayaran guna menjamin kenyamanan dan
ketersediaannya hanya pada bandara, dan keselamatan pada sebuah pelayaran serta di
instansi meteorology, yang pada dasarnya hanya dunia pendidikan guna penelitian lanjutan yang
dapat mengukur daerah di sekitarnya. berhubungan dengan transportasi perkapalan
Ketersediaan yang sangat minim akan peralatan maupun bidang lainya maka kehadiran WAS
pendeteksi cuaca ini juga tidak dapat di akses (Weather Automatic Station ) sangatlah di
oleh phihak operasional kapal maupun butuhkan.
masyarakat secara real time, sehingga Dengan demikian kita dapat melihat
masyarakat kurang memiliki penegetahuan kondisi cuaca saat itu pada kedua lokasi WAS (
tentang kondisi cuaca saat ini dan kemungkinan Weather Automatic Statian) dan daerah
perubahan cuaca mendatang, sehingga pelayaran sekelilingnya. Data tersebut dapat kita bagikan
dilakukan tidak berdasar pada kondisi cuaca. lewat berbagai media on line yang berhubungan
Bagi masyarakat ilmiah dalam melakukan dengan cuaca dan dapat diintegrasikan ke
penelitian – penelitian yang berhubungan berbagai web.Selain itu data tersebut dapat kita
dengan cuaca kebutuhan data cuaca real time simpan guna kebutuhan penelitian lanjutan di
sangat di butuhkan. Station Penerima.
Jacob D.J Siahasale, Sonya T.A Lekatompessy ; Racang Bangun Was (Weather Automatic Station) Pendeteksi Cuaca Secara 2133
Real Time Dan Terintegrasi Guna Mendukung Ke Selamatan Pelayaran Kapal Rakyat Di Maluku

1.2 Batasan Masalah 5. Data yang tersimpan dapat di gunakan oleh


) para Peneliti, Mahasiswa, dan siapa saya
Pada Penelitian ini diberikan batasan : yang membutuhkan guna menyelesaikan
1. Mendisain WAS pulau saparu dan WAS kebutuhan persoalan cuaca.
Tulehu 6. Akan menjadikan Kampus fakultas teknik,
2. Membangun station WAS Di Pulau Saparua, Laboratorium yang tersedia sebagai pusat
Dengan Alat
dan Pelabuhan Bantu Content Builder Materi Kuliah/Pelajaran
Tulehu. Dalam
data safety Format Dokumen
dan navigasi PropinsiXml
Maluku.
3. Membangun SStation Penerima WAS di
kampus Fakultas Teknik Universitas
Pattimura Ambon. II KAJIAN PUSTAKA
4. Mengirim data yang terekam dari daerah
1.
sekeliling 2 WAS yang di bangun ke Station 2.1. Gambaran Umum dan cara kerja WAS.
penerima di kampus Fatek Unpati Ambon. Cuaca dan iklim adalah dua istilah
1.1.
5. Membuat portal – portal ke web-web yang berkaitan dengan Lapisan Atmosfir,
nasional maupun international yang Perbedana keduanya terletak pada waktu dan
berhubungan dengan Cuaca dan pelayaran wilayah trejadinya. Cuaca adalah keadaan Udara
serta di akses banyak orang. pada suatu saat di tempat tertentu. Keadaan
cuaca senantiasa berubah ubah dari waktu ke
1.4 Tujuan Dan Manfaat Penulisan waktu. Cuaca merupakan keadaan Atmosfir
Tujuan penelitian Tahap I ini adalah : sehari hari yang dapat terjadi dan berubah dalam
1. Membangun WAS di daerah pelabuhan waktu yang singkat di daerah yang sempit.
Haria Pulau saparua.
2. Membangun WAS di daerah pelabuhan Iklim adalah rata – rata kondisi tahunan dan
Tulehu Pulau
Terhadap Karakteristik Perpindahan Ambon.Natural Pada Pelat Datar
Panas Konveksi
meliputi wilayah yang luas.
3. Membangun Station Penerima data dari Melihat dari difinisi cuaca diatas maka guna
WASTangga
Koefisien Konveksi Oven Rumah di fakultas teknik Unpatti. mengkaver Maluku yang sangat luas maka di
butuhkan sangat banyak stasiun cuaca, guna
Tujuan penelitian Tahap 2 adalah : mengantisipasi keselamatan pelayaran di laut
1. Mengurangi Angka kecelakaan Laut Yang di sebuah kapal.
akibatkan karena pengaruh cuaca. Unsur – Unsur yang mempengaruhi cuaca dan
2. Mengurangi Angka korban Manusia yang iklim adalah : :
diakibatkan karena kecelakaan laut yang
disebebkan karena pengaruh cuaca  Suhu Udara: Perubahan suhu udara di
3. Memberikan layanan kepada masyarakat, satu tempat dengan tempat lainnya
pengelola kapal pelayaran, serta pelayaran bergantung pada ketinggian tempat dan
rakyat akan data cuaca real time daerah letak astronomisnya (lintang). Perubahan
pulau Ambon dan Maluku Tengah, suhu karena perbedaan ketinggian jauh
khususnya pada lalu lintas pelayaran Tulehu lebih cepat daripada perubahan suhu
Haria. yang dapat di akses murah dan karena perbedaan letak lintang. Biasanya,
mudah. perubahan suhu terjadi berkisar 0,6 derajat
4. Sebagai Pembanding dengan data yang di celcius tiap kenaikan 100 m.
keluarkan BMKG secara Umum.  Tekanan Udara: Tekanan udara adalah
5. Khusus buat nelayan kecil dapat mengetahui berat massa udara pada suatu wilayah.
Kondisi cuaca di sekitarnya dari HP yang Tekanan udara menunjukkan tenaga yang
dimilikinya. bekerja untuk menggerakkan massa udara
6. Menjadikan kampus sebagai sumbar data dalam setiap satuan luas tertentu. Tekanan
yang dapat di pertanggung jawabkan dan di udara semakin rendah jika semakin tinggi
percaya. dari permukaan laut.
Manfaat yang akan di dapat dengan adanya  Angin: Angin adalah massa udara yang
station cuaca dan pengembangannya yakni : bergerak dari suatu tempat ke tempat lain.
1. Pelayaran sebuah kapal, kapal raksyat speed Tiupan angin terjadi jika di suatu daerah
boat dan nelayan akan lebih efektif. terdapat perbedaan tekanan udara, yaitu
2. Keselamatan Pelayaran menjadi lebih Aman. tekanan udara maksimum dan minumum.
3. Estimasi perjalanan lebih Akutrat. Angin bergerak dari daerah bertekanan
4. Masyarakat tidak ragu untuk melakukan udara maksimum ke minimum.
perjalanan.
2134 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 16 Nomor 2, 2017; 2131-2139

 Kelembaban Udara: Kelembaban udara Pengukuran unsur-unsur cuaca di laut biasanya


adalah kandungan uap air dalam udara. menggunakan weather buoy.
Uap air yang ada dalam udara berasal dari Cuaca buruk sangat ditakuti di dunia pelayaran
hasil penguapan air di permukaan bumi, karena akibatnya yang menimbulkan berbagai
air tanah, atau air yang berasal dari kecelakaan di tengah laut seperti kapal karam
penguapan tumbuh-tumbuhan. atau terdampar yang akhirnya akan
 Awan: Awan adalah kumpulan titik-titik menimbulkan banyak korban jiwa. Cuaca buruk
air di udara yang terjadi karena adanya di dunia pelayaran antara lain angin kencang,
kondensasi atau sublimasi dari uap air gelombang tinggi, dan storm surge.
yang terdapat dalam udara. Awan yang
menempel di permukaan bumi disebut 2.3 Penyebab cuaca buruk.
kabut.
 Curah Hujan: Hujan adalah peristiwa 1. Kecepatan Angin.
sampainya air dalam bentuk cair maupun Kecepatan angin sangat berdampak pada
padat yang dicurahkan dari atmosfer ke pelayaran, kecepatan angin dalam pelayaran di
permukaan bumi. bagi atas :
a. Angin kencang
2.2 Cuaca dan pelayaran Angin kencang dengan kecepatan mencapai
90 knot (167 km) angin terjadi karena
Informasi cuaca harian tidak hanya untuk adanya badai tropis di tengah lautan. Tentu
penerbangan atau masyarakat tapi dapat juga ini akan sangat berbahaya bagi kapal –
dimanfaatkan untuk kegiatan pelayaran, seperti kapal yang berlayar di sekitarnya.
tinggi gelombang dan angin kencang yang Kecepatan angin yang besar akan
terjadi di tengah laut. Bagi masyarakat yang mengakibatkan daerah dengan radius
sudah mengetahui informasi cuaca kelautan ratusan bahkan sampai ribuan kilometer
akan bermanfaat untuk merencanakan dari pusatnya akan memiliki gelombang
jadwal/waktu keberangkatan kapal laut, yang tinggi bahkan angin mencapai lebih
sehingga diharapkan terhindar dari cuaca buruk dari 3 m dan berbahaya bagi semua jenis
di laut. Informasi cuaca untuk Pelayaran adalah kapal.
cuaca yang diperuntukan khusus untuk dunia b. Storm Surge
pelayaran, baik untuk saat akan berlayar, Adalah air laut yang naik sampai
berlabuh maupun selama pelayaran. Umumnya kedaratan akibat dari putaran angin di
informasi unsur cuaca yang dibutuhkan untuk sekitar badai tropis. Ketika badai tropis
pelayaran adalah keadaan hujan, keadaan angin, bergerak menuju ke daratan, badai tersebut
jarak pandang, dan tinggi gelombang. Yang akan mendorong air laut di bawahnya
paling ditakuti bagi pelayaran adalah tinggi angin pantai. Kekuatan dorongan ini
gelombang baik untuk jenis kapal nelayan bergabung dengan kekuatan gelombang
maupun jenis kapal yang besar.Informasi cuaca normal dapat menghasilkan kenaikan
yang diperlukan untuk pelayaran antara lain : airlaut hingga mencapai ketinggian 5
intensitas hujan, arah dan kecepatan, tinggi meter. Gelombang pasang yang angin tiba-
gelombang baik tinggi gelombang rata-rata tiba ini dapat menyebabkan banjir di
maupun tinggi gelombang tertinggi, informasi daratan yang dilaluinya, menghancurkan
badai tropis dan jarak pandang. populasi penduduk, dan karenanya juga
sangat berbahaya bagi kapal-kapal yang
sedang berlabuh maupun yang sedang
berlayar di dekat pantai.

2. Tinggi Gelombang
Merupakan jarak verertical antara puncak dan
lembah gelombang. Kriteria tinggi gelombang
yang mempengaruhi pelayaran adalah sebagai
berikut :
 1.25 – 2.0 m : berbahaya bagi perahu
nelayan.
 2.0 – 3.0 m : berbahaya bagi perahu nelayan
dan tongkang
Gambar 2. Alat pengukur cuaca di laut.
Jacob D.J Siahasale, Sonya T.A Lekatompessy ; Racang Bangun Was (Weather Automatic Station) Pendeteksi Cuaca Secara 2135
Real Time Dan Terintegrasi Guna Mendukung Ke Selamatan Pelayaran Kapal Rakyat Di Maluku

 3.0 – 4.0 m : berbahaya bagi perahu sensor di transmisikan dengan radio VHF ke
nelayan, tongkang dan ferry station penerima yang akan mengolah
)
 > 4.0 m : berbahaya bagi semua kapal mendistribusikan data ke masyarakat melalui
internet secara real time.
Hal ini menyebabkan WAS disain akan lebih
WAS (Weather Automatic Station)yang sebenarnya akurat dan mudah serta ekonomis.
terdiri dari :
Dengan Alat Bantu Content Builder Materi Kuliah/Pelajaran
2.3. PerancanganDalam Format
WAS DokumenAutomatic
(Weather Xml
1. Sensor
a. Wind Speed station )
b. Wind Direction Rancangan WAS (Weather Automatic station )
c. Humadity pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
2. d. Solar radiation
e. Air Prossure 1. Rancangan WAS di pelabuahan Tulehu dan
f. Rain Gauge Pulau Saparua
2.1.
2. Data Longger 2. Rancangan Station Penerima Di Kampus
3. Sistim Komputer Display Fakultas Teknik Universitas Pattimura.
4. Tiang 3. Instalasi sistim penerima dengan Sistim
5. Penangkal Petir Jaringan Internet Di Kampus.
6. Sistim Power. 4. Integrasi penggunaan data hasil penerimaan
WAS ke berbagai Web dan Media.

Rancangan Station WAS adalah sebagai


berikut :

Terhadap Karakteristik Perpindahan Panas Konveksi Natural Pada Pelat Datar

Koefisien Konveksi Oven Rumah Tangga

Gambar 3 Perkiraan Cuaca dari BMKG

Keseluruahan peralatan tesebut harus di bangun


di satu lokasi di dalam satu gedung kecuali
Menara dan sensor.
Dengan demikian setiap Station cuaca akan
memeliki peralatan dalam gedung yang sama,
sehingga dalam pembagunan dan
operasiaonalnya sangat mahal.

Gambar 5 Disain WAS

Pada WAS terdapat peralatan utama sebagai


berikut :
1. Tower setinggi 10 Meter dan Kotak
Pengaman
2. Antena VHF
3. Sensor Temperatur, kelembaban udara,
Anemo meter dan sensor Untuk Curah
Gambar 4 Blok Diagram WAS Umum Hujan.
4. Solar Panel
Berbeda dengan WAS yang Didisain dan di 5. Radio VHF
kerjakan saat ini dimana Sensor - sensor di 6. Modem
pasang pada Tower di lokasi dimana data 7. Inverter
cuacanya di butuhkan, kemudian data dari 8. Converter
2136 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 16 Nomor 2, 2017; 2131-2139

STAR
T
9. Batrei Kering
10. Pendingin Udara
STUDY
Peralatan utama yang terdapat pada Station LITERATUR
penerima data WAS di kampus fakultas teknik
adalah sebagai berikut : Pengumpulan data,
A. Luar gedung : material
1. Tower setinggi 10 Meter diatas gedung - Antena , tower
kampus - Software
2. Antena VHF Perakitan dan
Penginstalan
B. Dalam Gedung.
EXPERIMET
1. PC dengan Software yang terkoneksi
internet.
2. Radio VHF Running Sistem
3. Modem
4. Inverter Pengumpulan Data
5. Converter Exp
6. Batrei Kering Analisa Hasil
7. Pendingin Udara Experiment
8. Radio Monitoring.
9. UPS Comparasion

Pembahasan
Masalah
Kesimpulan

END

Flowchart Penelitian

Gambar 6 . Diagram Blok WAS Penelitian 3.2 Prosedur Penelitian.


Penelitian ini di rancang 2 Tahun dengan
III. METODOLOGI beberapa Tahapan Pertama diharapkan akan di
bangun 2 buah sebuah station cuaca di Daerah
3.1 Metodologi Penelitian Pelabuhan Haria dan Pelabuhan Tulehu, serta
Station Penerima yang terletak di Kampus
Pada penelitian ini akan dilaksanakan seperti
Fakultas Teknik Universitas Pattimura Ambon.
tergambar pada flowchart berikut :
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Analisa jarak dan hambatan WAS saparua dan
WAS Tulehu ke Staton penerima Di kampus
Fakultas Teknik Universitas Pattimura Ambon,
Analisa di lakukan terhadap hambatan geografi
anrata WAS Saparua dan WAS Tulehu ke
Station Penerima di Kampus, Analisa di lakukan
juga terhadap kekuatan pancaran kedua WAS
ke Station Penerima.
Jacob D.J Siahasale, Sonya T.A Lekatompessy ; Racang Bangun Was (Weather Automatic Station) Pendeteksi Cuaca Secara 2137
Real Time Dan Terintegrasi Guna Mendukung Ke Selamatan Pelayaran Kapal Rakyat Di Maluku

Dengan Alat Bantu Content Builder Materi Kuliah/Pelajaran Dalam Format Dokumen Xml

3.

3.1.

Gambar 8. Station Peneriman WAS Di


Kampus.

2. WAS Saparua dan WAS Tulehu.


Pada saat ini telah tersedia WAS
Saparua dan WAS Tulehu yang telah beroperasi
mengirimkan data ke station penerima setiap 5
menit.

Terhadap Karakteristik Perpindahan Panas Konveksi Natural Pada Pelat Datar

Koefisien Konveksi Oven Rumah Tangga


Gambar 7. Jarak dan letak Masing masing
WAS ke Station Penerima.

Pada saat ini Luaran yang telah di capai adalah :

1. Tersedianya Station Penerima WAS di


Kampus Fakultas Teknik Universitas
Pattimura.
Gambar 9. Configurasi WAS
Staton Penerima Terdiri dari Antena, Radio
dan Komputer, diman keseluruhan system
beroperasi 24 jam perhari selama 7 hari.
2138 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 16 Nomor 2, 2017; 2131-2139

Grafik Kecepatan Angin

Gambar 10. Hasil dari WAS yang di pasang


dapat di lihat pada web aprs.fi

Grafik Curah Hujan

Grafik Temperatur WAS

. WAS terintegrasi dengan AIS pada aprs.fi

Hasil yang dicapai Telah di lakukannya


publikasi tentang penelitian yang di buat pada
Grafik Kelembaban WAS Seminar Nasional AIPI ( Akademi Ilmu
Pengetahuan Indonesia) Komisi Ilmu Rekayasa
( KIR )Pada tanggal 29 -30 Agustus 2017 di
Fakultas Teknik Universitas Pattimura Ambon.
Hasil yang di capai juga telah di Publikasi pada
web amatir radio https://aprs.fi/#!addr=AMBON
Hasil yang di capai juga dibagikan ke web
fakultas teknik universitas Pattimura
http://sistim.fatek.unpatti.ac.id/
Graik 3. Tekanan WAS Saparua V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan.
Dari pekerjaan Penelitian yang telah dilakukan
selama ini di dapatkan beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Sensor Cuaca WAS Saparua dan WAS
Tulehu Bekerja Baik.
2. Perlatan Utama WAS Saparua dan WAS
Tulehu Bekerja Baik.
Grafik Arah Angin WAS
3. Station Penerima di Kampus Bekerja Baik
dan dapat menerima Signal Radio VHF
Jacob D.J Siahasale, Sonya T.A Lekatompessy ; Racang Bangun Was (Weather Automatic Station) Pendeteksi Cuaca Secara 2139
Real Time Dan Terintegrasi Guna Mendukung Ke Selamatan Pelayaran Kapal Rakyat Di Maluku

dengan jarak terjauh 50 nM, dengan based on WSN”, In Proceedings of SenSys


Trasmisi dari Pemancar radio VHF 10 W. 2008, (2008), pp. 401-402.
)
4. Data cuaca yang direkam Dari Station Cambridge University Press 978-1-107-02681-0
Cuaca WAS Saparua dan Tulehu dapat - The Weather Observer’s Handbook
diterima sempurna di Station Penerima di Stephen Burt
Kampus Fakultas Teknik Unpatti. http://www.cambridge.org/catalogue/catalo
5. Perubahan transmisi data Cuaca dari WAS di gue.asp?isbn=9781107026810&ss=exc
kirim ke Station Penerima dengan interfal CUACA DAN IKLIM , Flona W dan Frncis W.
Dengan Alat Bantu Content Builder Materi Kuliah/Pelajaran Dalam Format Dokumen Xml
300 Detik, Kecepatan Angin 2 MPH, Dan da Costa, Jose S, P., Sarmento, A., Gardner, F.
dengan perubahan Arah Angin 10 Derajat. “Modeling of an ocean waves power device
6. Perubahan di Point 5 dapat di terima real AWS” Proceedings of 2003 IEEE
time kemudian akan di distrimusikan atau Conference on Control Applications, Vol.1,
4. di shearing ke berbagai web yang PP. 618-603, 23-25 June, 2013.
berhubungan dengan Weather. D.Bambang Setiono Adi , Noutika kapal
4.1. 7. Para calon penumpang dan – penyelenggara penangkap ikan.
Pelayaran serta para nelayan dan petani Dan dan Hendayana,SP, Mengenal Nama dan
datap mengakses data cuaca pada dua lokasi Fungsi Alat‐alat Pemantau Cuaca dan
berbeda pada berbagai device. Iklim,
8. Dengan ketertahuan Masyarakat akan Electrical and Electronics Engineering: An
Kondisi Cuaca padah daerah pelayaran International Journal (ELELIJ) Vol 2, No 4,
tersebut maka kecelakanan laut dan korban November 2013
dapat di kurangi. IMO 2014
Lynn Hope Philip, Cornell University, 1972,An
5.2 Saran. automatic weather station for agriculture
Saran yang dapat di berikan adalah sebagai and climatology.
berikut :Perpindahan Panas Konveksi Natural Pada Pelat Datar Peraturan menteri perhubungan nomor : 7 tahun
Terhadap Karakteristik
1. Keberadaan 2 Weather Automatic Station 2005 tentang penyelenggaraan sarana bantu
Koefisien Konveksidi
Oven RumahSaparua
daerah Tangga dan Tulehu belum dapat navigasi pelayaran.
mencaver luas daerah pelayaran maluku R W Munro Limited,Monitoring the world
tengah antara lain daerah lintasan Fery around us since 1864,Automatic weather
Hunimua – Waipirit dan Daerah Tulehu – stations.
Banda, Sehingga di butuhkan Tambahan Rini Nuraeni, M.Si .IKLIM DAN CUACA 2009
WAS. Xingang Guo, Yu Song “Design of automatic
2. Perlu Sosialisai bagi Masyarakat dan intansi weather station based on GSM module”
terkait akan perlunya pengetahuan tentang International Conference on Computer,
cuaca dalam buhungannya denga WAS Mechatronics, Control and Electronic
yang di bangun serta pengaruhnya bagi Engineering (CMCE), Vol.5, PP. 80-82,
perjalanan pelayaran di maluku tengah. August 24-26, 2010.
X. Guo and Y. Song, “Design of automatic
DAFTAR PUSTAKA weather station based on GSM module”,
Ahmad Zatnika Purwalaksana, 2015 otomatisasi 2010 International Conference on
transfer data pengamatan automatic weather Computer, Mechatronics, Control and
station (aws) serta pemanfaatannya dalam Electronic Engineering (CMCE), vol. 5,
satellite disaster early warning system (2010) August 24-26, pp. 80-82.
(sadewa) Wu, F Coll., Ju, P “Control strategy for AWS
Australian Government – Bureau of based wave energy conversion system”
Meteorology, “Automatic weather stations Power and Energy Society General
for agricultural and other applications”, Meeting, 2010 IEEE, PP. 1-2, 25-29 July,
(1995) (Updated 2005). 201
Automatic Weather Stations Project. Antarctic
Automatic WeatherStations
Project. Retrieved on 2008-06-11.
ARLL HAND BOOK 2014, The National
Association for Amateur Radio.
C. Liu, H. Lee, J. Yang, J. Huang, Y. Fang, B.
Lee and C. King, “Development of a long-
lived, real-time automatic weather station

Anda mungkin juga menyukai