Anda di halaman 1dari 13

SUBTITUSI NUKLEOFILIK PADA AROMATIK

Esti Ayu Wardani


(25195743A)

FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI S-1 FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2019
Substitusi Nukleofilik Aromatik

Pada kimia organik maupun anorganik, substitusi nukleofilik adalah suatu kelompok
dasar reaksi substitusi, dimana sebuah nukleofil yang "kaya" elektron, secara selektif
berikatan dengan atau menyerang muatan positif dari sebuah gugus kimia atau atom yang
disebut gugus lepas (leaving group).

Bentuk umum reaksi ini adalah

Nu: + R-X → R-Nu + X:

Dengan Nu menandakan nukleofil, : menandakan pasangan elektron, serta R-X


menandakan substrat dengan gugus pergi X. Pada reaksi tersebut, pasangan elektron dari
nukleofil menyerang substrat membentuk ikatan baru, sementara gugus pergi melepaskan diri
bersama dengan sepasang elektron. Produk utamanya adalah R-Nu. Nukleofil dapat memiliki
muatan listrik negatif ataupun netral, sedangkan substrat biasanya netral atau bermuatan
positif.

Senyawa aromatis merupakan senyawa yang kaya akan elektron sehingga dapat kita
katakan senyawa ini "bermuatan" negatif. Ketika zat yang bereaksi dalam reaksi subtitusi
nukleofilik merupakan senyawa aromatik, maka reaksi yang terjadi disebut dengan reaksi
substitusi nukleofilik aromatik.

 Tipe substitusi nukleofilik aromatik harus mempunyai

• Nukleofilik berupa oksigen, nitrogen atau sianida.

• Gugus pergi berupa halida.

• Senyawa aromatik yang mengikat gugus penarik elektron pada posisi orto atau para
terhadap gugus pergi.

• Senyawa aromatik yang dalam reaksinya dengan nukleofil tertentu di bawah pengaruh
basa kuat melalui pembentukan hasil antara benzuna atau aruna.

• Garam-garam diazonium, yang reaksinya dengan nukleofil memberikan hasil yang


berupa substitusi atom N gugus diazonium oleh nukleofil.
 Mekanisme Substitusi Nukleofilik Aromatik
1. Serangan nukleofil (OH-) pada senyawa aromatik dan membentuk hasil antara
karbanion.

2. Lepasnya gugus pergi (Cl-) dari karbanion .

 Reaksi Substitusi Adisi-Eliminasi


Reaksi adisi-eliminasi adalah reaksi subtitusi nukleofilik aromatik yang disertai
dengan reaksi adisi pada nukleofil diikuti oleh eliminasi gugus pergi. Syarat dari reaksi
ini adalah elektron harus dapat keluar dari cincin menuju gugus penstabil anion.
Hal-hal yang mempengaruhi berlangsungnya reaksi ini ialah Nukleofil (OH-), gugus
pergi (Cl-), gugus penstabil anion (NO2), dan posisi para-. Nukleofilnya adalah nukleofil
yang baik, muatan negatif dapat didorong melewati atom oksigen pada gugus nitro, dan
klorida adalah gugus pergi yang baik.

 Mekanisme Substitusi Adisi-Eliminasi

Mekanisme ini disertai oleh adisi pada nukleofil diikuti oleh eliminasi gugus
pergi, inilah yang disebut mekanisme adisi-eliminasi. Tidak hanya gugus karbonil –
setiap gugus penarik elektron dapat melakukannya. Syaratnya hanyalah bahwa elektron
harus dapat keluar dari cincin menuju gugus penstabil anion. Berikut adalah contoh
gugus nitro yang berada pada posisi para.
Hal-hal yang mempengaruhi berlangsungnya reaksi ini ialah Nukleofil (OH-),
gugus pergi (Cl-), gugus penstabil anion (NO2), dan posisi para-. Nukleofilnya adalah
nukleofil yang baik, muatan negatif dapat didorong melewati atom oksigen pada gugus
nitro, dan klorida adalah gugus pergi yang baik.

Substitusi Aromatis Elektrofilik vs. Nukleofilik

 Cincin aromatis dapat mengalami reaksi substitusi dengan mekanisme yang

berbeda, tergantung dari karakter cincin aromatisnya.

 Cincin aromatis yang kaya akan elektron pada umumnya

menjalani reaksi substitusi elektrofilik aromatik (SEAr)


 Sedangkan cincin aromatis yang miskin elektron umumnya menjalani reaksi

substitusi nukleofilik aromatis (SNAr).

 SEAr dan SNAr berlangsung 2 tahap, tahap 1 merupakan reaksi adisi dan

tahap 2 merupakan reaksi eliminasi.

Jenis Reaksi Substitusi Nukleofilik Aromatik

Secara mekanistik, reaksi substitusi nukleofilik dibagi menjadi 3 jenis, yakni:

1. SNAr yang melibatkan kompleks Mesenheimer (Adisi-Eliminasi)

2. SNAr dengan mekanisme benzuna (Eliminasi-Adisi)

3. SNAr yang melibatkan radikal (Reaksi Sandmeyer)

yang melibatkan Kompleks Mesenheimer

 Reaksi SNAr yang melibatkan kompleks Mesenheimer terdiri dari 2 tahap,

yakni reaksi adisi yang diikuti dengan reaksi eliminasi. Oleh karena itu reaksi ini

biasa disebut dengan reaksi SNAr Adisi-Eliminasi.


 Reaksi ini biasa terjadi pada cincin aromatis yang kekurangan electron

(electron-deficient ring).

: Efek Substituen

 Reaksi SNAr yang melibatkan kompleks Mesenheimer sangat dipengaruhi

oleh banyaknya gugus penarik elektron.

 Berikut ini adalah urutan laju reaksi substitusi dengan natrium metoksida.

Klorobenzena 1-kloro-4 nitrobenzena 1-kloro- 1-kloro-


Laju relatif = 1,0 Laju relatif = 7 × 1010 2,4dinitrobenzena 2,4,6trinitrobenzena
Laju relatif = 2,4 × (Sangat cepat)
1015

Mekanisme Reaksi Substitusi Nukleofilik

Dan Ektrofilik pada Senyawa Aromatis

Sebagian besar reaksi substitusi elektrofilik pada senyawa aromatik berlangsung dengan
mekanisme ion arenium. Ion Arrenium adalah jenis karbokation yang terstabilkan oleh
adanya resonansi .

Bentuk resonansi ion arenium :

Dalam mekanisme ini langkah pertamanya adalah serangan elektrofil pada inti benzena
menghasilkan zat – antara (intermediate) yang bermuatan positif yang disebut dengan ion
benzenonium. Pada langkah kedua terjadi proses lepasnya gugus pergi dari ion benzenonium
membentuk produk.

Pada mekanisme reaksi substitusi elektrofilik senyawa aromatik, jika spesies


penyerang berupa ion positif (misalnya E+) , maka serangan pada senyawa aromatik
(misalnya benzena) akan menghasilkan karbokation yang tahap-tahapnya adalah sebagai
berikut:

Tahap 1:

Pada tahap ini elektrofil mengambil dua elektron dari 6 elektron pada inti benzena dan
membentuk ikatan dengan salah satu atom karbon cincin benzena. Pembentukan ikatan ini
akan merombak sistem aromatik yang ada karena pada pembentukan ion benzenonium atom
karbon yang membentuk ikatan dengan elektrofil berubah dari hibridisasi sp2 menjadi sp3
dan tidak lagi memiliki orbital p. Keempat elektron ion benzenonium terdelokalisasi pada
kelima orbital p.

Struktur (1), (2) dan (3) adalah struktur resonansi penyumbang pada struktur ion
benzenonium yang sebenarnya. Struktur ion benzenonium yang sebenarnya merupakan
hibrida dari struktur-struktur resonansi tersebut. Struktur (1) sampai dengan (3) seringkali
digambarkan dengan struktur (4) sebagai berikut.

Ion arenium seringkali disebut juga dengan nama kompleks Wheland atau kompleks σ
(sigma).

Tahap 2:

Pada tahap 2 ion benzenonium melepaskan proton dari atom karbon yang mengikat elektrofil.
Atom karbon yang mengikat elektrofil berubah kembali menjadi hibridisasi sp2 dan inti
benzena memperoleh kestabilannya kembali.

Langkah dalam tahap 2 tersebut lebih cepat daripada tahap 1, karena itu langkah penentu laju
reaksinya adalah tahap 1 dan reaksinya merupakan reaksi orde kedua. Berikut diagram p
erubahan reaksi SEAr
Sebelum terjadinya mekanisme reaksi SEAr , harus memenuhi :

•Dibutuhkan E+ yang lebih kuat dibandingkan Br2.

•Menggunakan katalis asam lewis kuat, FeBr3.

Mekanismenya reaksi SEAr

Berikut orientasi gugus masuk pada senyawa benzen monosubstitusi

Gugus-gugus yang meningkatkan laju reaksi dinamakan gugus pengaktif sedangkan gugus
yang memperlambat laju reaksi disebut gugus pendeaktif. Gugus-gugus yang termasuk
kelompok pengarah orto-para sebagian bersifat pengaktif dan sebagian lainnya bersifat
pendeaktif, sedangkan gugus-gugus pengarah meta semuanya termasuk dalam kelompok
pendeaktif. Jika suatu gugus dikatakan sebagai pengaruh orto-para tidak mutlak diartikan
bahwa gugus yang baru seluruhnya diarahkan keposisi orto dan para. Contohnya reaksi
nitrasi pada toluena menghasilkan isomer orto = 59%, para = 37% dan meta = 4%.
Perbedaan gugus aktivasi dan deaktivasi cincin benzena

Benzena tersubstitusi yang mempunyai gugus aktivasi dapat melakukan reaksi SE lebih
cepat daripada benzena yang mempunyai gugus deaktivasi. Gugus aktivasi akan
mengakibatkan energi aktivasi menjadi lebih rendah sehingga laju reaksi lebih tinggi.
Benzena tersubstitusi dengan gugus aktivasi merupakan pengarah orto dan para, sedangkan
gugus deaktivasi merupakan pengarah β.

gambar diagram perubahan reaksi SNAr

Mekanisme reaksi SNAr


Penjelasan mekanisme reaksi SN1Ar :

-Bayangkan suatu siklik β-fluoro-enon bereaksi dengan amina sekunder dalam reaksi
substitusi konjugasi. Produk diperoleh melalui reaksi adisi untuk membentuk enolat, diikuti
oleh kembalinya muatan negatif untuk melepas ion fluorida.

-Sekarang bayangkan juga pada reaksi yang sama dengan dua tambahan ikatan rangkap pada
cincin. Substitusi konjugasi menjadi substitusi aromatik nukleofilik.

-Mekanisme ini disertai oleh adisi pada nukleofil diikuti oleh eliminasi gugus pergi, inilah
yang disebut mekanisme adisi-eliminasi. Tidak hanya gugus karbonil – setiap gugus penarik
elektron dapat melakukannya. Syaratnya hanyalah bahwa elektron harus dapat keluar dari
cincin menuju gugus penstabil anion.

Mekanisme substitusi nukleofilik aromatik lewat benzena

•Pereaksinya adalah halobenzena yang tidak memiliki gugus penarik elektron pada

cincin benzen.

•Gunakan basa yang sangat kuat seperti NaNH2


DAFTAR PUSTAKA

Melati K., A. Kimia Organik Lanjut. Alamat web:


https://www.academia.edu/8717671/Mekanisme_Reaksi_Subtitusi_Nukleofilik_Dan_Ektrofil
ik_pada_Senyawa_Aromatis. Diakses: 18 Desember 2019.

Organic Chemistry (02 November 2015). Kimia Organik Fisik.

https://id.scribd.com/doc/254180550/Subtitusi-Nukleofilik-Aromatik-1.
CONTOH SOAL:

1.Sebutkan dua tahap umum berlangsungnya subtitusi nukleofilik pada senyawa aromatic?

A. serangan nukleofilik pada senyawa aromatic yang berlangsung lambat dan


membentuk hasil antara karbonion.
B. Tahap lepasnya gugus pergi dari karbonion yang berlangsung dengan cepat.

2 Sebutkan 6 mekanisme subtitusi nukleofilik yang dihadapi dengan sistem aromatic?

a. SN Ar (adisi-eliminasi) mekanisme
b. Mekanisme aromatic SN1 yang ditemui dengan garam diazonium.
c. Mekanisme benzyne
d. Mekanisme radikal bebas S RN 1
e. Mekanisme ANRORC
f. Perwakilan subtitusi nukleofilik.

Anda mungkin juga menyukai