OLEH:
SINDRA
PO.62.20.1.17.346
OLEH:
SINDRA
PO.62.20.1.17.346
Pembimbing,
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan proposal “Insulin dan Penyuntikan Insulin”
ini. Proposal ini disusun dengan harapan dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk
mata kuliah Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan-DM bagi mahasiswa yang
mengikuti pendidikan Sarjana Terapan Keperawatan.
Pada kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih,
terutama kepada Dosen pembimbing yang telah membantu dan mengajar saya
dalam menyelesaikan proposal ini. Saya menyadari keterbatasan saya sebagai
penulis, oleh karena itu demi pengembangan kreatif dan penyempurnaan proposal
ini, saya mengharapkan saran dan masukan dari pembaca dan para ahli, baik dari
segi isi, istilah, dan penerapannya. Penulis berharap semoga proposal ini
memberikan manfaat yang besar bagi para pembaca khususnya mahasiswa. Akhir
kata saya ucapkan terimakasih.
A. Latar Belakang
Peredaran zat-zat gizi dari karbohidrat, lemak, dan protein dalam proses
metabolisme dipengaruhi oleh berbagai hormon, termasuk hormon insulin,
glukagon, ephineprin, kortisol, dan hormon pertumbuhan. Pada berbagai
kondisi insulin dan glukagon secara normal merupakan hormon pengatur yang
paling dominan mengubah jalur metabolik dari anabolisme netto menjadi
katabolisme netto bolak-balik dan penghematan glukosa, yang masing-masing
bergantung pada apakah tubuh berada dalam keadaan kenyang atau puasa.
Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya
sebagai organ endokrin didukung oleh pulau-pulau Langerhans (Islets of
Langeerhans)yang terdiri tiga jenis sel yaitu; sel alpha (α) menghasilkan
glukagon, sel beta (β) menghasilkan insulin dan merupakan jenis sel pankreas
paling banyak, sel deltha (D) menghasilkan somatostatin namun fungsinya
belum jelas diketahui, dan sel PPmenghasilkan polipeptida pancreas.
Bahkan keseimbangan kadar gula darah sangat dipengaruhi oleh kedua
hormon ini. Fungsi kedua hormon ini saling bertolak belakang. Kalau secara
umum, sekresi hormon insulin akan menurunkan kadar gula dalam darah
sebaliknya untuk sekresin hormon glukagon akan meningkatkan kadar gula
dalam darah. Perangsangan glukagon bila kadar gula darah rendah, dan asam
amino darah meningkat. Efek glukagon ini juga sama dengan efek kortisol, GH
dan epinefrin.Dalam meningkatkan kadar gula darah, glukagon merangsang
glikogenolisis (pemecahan glikogen menjadi glukosa) dan meningkatkan
transportasi asam amino dari otot serta meningkatkan glukoneogenesis
(pemecahan glukosa dari yang bukan karbohidrat).
Insulin adalah hormon yang mengubah glukosa menjadi glikogen, dan
berfungsi mengatur kadar gula darah bersama hormon glukagon. Kekurangan
insulin karena cacat genetik pada pankreas, menyebabkan seseorang
menderita diabetes melitus (kencing manis) yang berdampak sangat luas
terhadap kesehatan, mulai kebutaan hingga impotensi. Sebelum ditemukan
teknik sintesis insulin, hormon ini hanya bisa diperoleh dari ekstraksi pankreas
babi atau sapi, dan sangat sedikit insulin bisa diperoleh. Setelah ditemukan
teknik sintesis insulin di bidang bioteknologi inilah, harga insulin bisa ditekan
dengan sangat drastis sehingga bisa membantu para penderita diabetes
melitus.
B. Rumusan Masalah
1. Apa dimaksud dengan insulin?
2. Apa saja macam dan jenis insulin?
3. Bagaimana indikasi terapi dengan insulin?
4. Bagaimana cara pemberian atau penyimpanan insulin?
5. Bagaimana teknik penyuntikan insulin?
6. Dimana lokasi injeksi insulin?
7. Bagaimana cara mempersiapkan pena insulin?
8. Bagaimana langkah-langkah menyuntikan insulin?
C. Tujuan
1. Utuk mengetahui pengertian dengan insulin.
2. Untuk mengetahui macam dan jenis insulin.
3. Untuk mengetahui indikasi terapi dengan insulin.
4. Untuk mengetahui cara pemberian atau penyimpanan insulin.
5. Untuk mengetahui teknik penyuntikan insulin.
6. Untuk lokasi injeksi insulin.
7. Untuk mengetahui cara mempersiapkan pena insulin
8. Untuk mengetahui langkah-langkah menyuntikan insulin.
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN
A. Nama Kegiatan :
Pendidikan Kesehatan mengenai Insulin dan Penyuntikan Insulin
B. Tema Kegiatan :
Mari mengetahui tentang Insulin dan Penyuntikan Insulin
C. Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan pendidikan kesehatan ini adalah klien dan keluarga
D. Pelaksanaan
Hari/Tanggal :
Jam :
Tempat Kegiatan :
E. Pembicara : Sindra
F. Materi :
Insulin dan Penyuntikan Insulin
G. Sumber Belajar :
Semb, Susan. 2016.Diabetes Care and Patient Education in CME
Resource. California.
Alexander Kam ,dkk.2019. Diabetes Mellitus tipe 2. Pusat Penerbitan
Bagian Ilmu Penyakit Dalam. Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas: Padang
PEDI.Pedoman Teknik Menyuntik Isulin Indonesia. PERKENI.2017
Suyono Slamet, Waspadji Sarwono, Soegondo Sidartawan, dkk.
Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2015
https://id.scribd.com/doc/86869678/SAP-Insulin
https://www.scribd.com/doc/118316649/SAP-Insulin
D. Langkah-langkah kegiatan
Kegiatan
No. Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
Penyuluhan
1. Pendahuluan
a) Salam a) Memberikan a) Menjawab 5 menit
salam salam
b) Perkenalan b) Memperkenalka b) Mendengar
c) Tujuan n diri dan
pendidikan c) Menjelaskan memperhati
kesehatan tujuan kan
d) Kontrak waktu pendidikan c) Mendengar
dan stretegi kesehatan dan
pendidikan d) Memberikan memperhati
kesehatan kontrak waktu kan
d) Menyepakat
i
2. Pelaksanaan
a) Pengertian a) Menjelaskan a) Mendengar 15
insulin tentang dan
b) Macam dan Pengertian memperhati
jenis insulin insulin kan
c) Indikasi b) Menjelaskan b) Mendengar
terapi tentang Macam dan
dengan dan jenis insulin memperhati
insulin c) Menjelaskan kan
d) Cara tentang Indikasi c) Mendengar
pemberian terapi dengan dan
dan insulin memperhati
penyimpan d) Menjelaskan kan
insulin tentang Cara d) Mendengar
e) Teknik pemberian dan dan
penyuntikan penyimpan memperhati
insulin insulin kan
f) Daerah e) Menjelaskan e) Mendengar
penyuntikan tentang Teknik dan
g) Cara penyuntikan memperhati
mempersiap insulin kan
kan pena f) Menjelaskan f) Mendengar
insulin tentang Daerah dan
h) Langkah- penyuntikan memperhati
langkah g) Menjelaskan kan
menyuntikan tentang Cara g) Mendengar
insulin mempersiapkan dan
pena insulin memperhati
h) Menjelakan kan
langkah- h) Mendengar
langkah dan
menyuntikan memperhati
insulin kan
3. Penutup
e) Tanya jawab f) Penyaji memberi g) Mengajukan
kesempatan pertanyaan
peserta untuk
bertanya
h) Evaluasi i) Penyaji j) Menjawab 5 menit
memberikan pertanyaan
pertanyaan kepada
peserta
k) Salam l) Penyaji m) Menjawab
memberikan salam salam
E. Evaluasi
Evaluasi Terstruktur
a. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan.
b. Pelaksanaan penyuluhan sesuai yang telah dirumuskan pada rincian
kegiatan.
c. Kesiapan penyuluh termasuk kesiapan media yang akan digunakan.
d. Kesiapan audience meliputi kesiapan menerima penyuluhan.
Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan saat penyuluhan
berlangsung.
c. Peserta mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang disampaikan
penyuluh.
d. Pemberi materi menjelaskan atau menyampaikan materi dengan jelas dan
dengan suasana yang rileks.
Evaluasi Akhir
a. Audience mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemberi
materi.
b. Prosedur : Lisan
c. Bentuk Soal : Pertanyaan Langsung
d. Jumlah Soal : 2 soal
Pertanyaan :
a. Sebutkan pengertian insulin?
b. Sebutkan langkah-langkah penyuntikan insulin?
Bahan Ajar
1. Pengertian insulin
Insulin adalah hormon yang dibuat oleh pankreas. Hormon ini
dikeluarkan sebagai respon kenaikkan glukosa darah. (PEDI 2017)
Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh sel beta dari pulau-pulau
langerhans kelenjar pankreas. (Suyono Slamet 2015)
2. Macam dan Jenis Insulin
a) Pen Insulin
Pen insulin adalah combinasi dari vial insulin dan jarum
dijadikan satu alat sederhana yang dicari orang agar nyaman. Pen
insulin sangat mudah digunakan : hanya ambil pen insulin dari wadah,
putar dosis, masukkan jarum, tekan tombol injeksi untuk memasukkan
insulin.
b) Jet injeksi
Jet injeksi tidak mempunyai jarum suntik sama sekali. Alat ini
melepaskan insulindengan cara arus kecil, kemudian menembus
ke dalam kulit karena tekanan.
c) Jarum suntik
Jarum suntik sekarang lebih kecil dari yang dahulu, sehingga
mengurangi sakit padawaktu penyuntikan sangatlah mungkin. Jika
pasien membutuhkan dua tipe insulin untukdigunakan pada waktu
yang sama, pasien dapat mencampur insulin danmenyuntikannya
sekali, atau dengan insulin campuran.
d) Pompa insulin
Pompa insulin yang paling aman, jalan yang efektif untuk
mengantar insulin padaterapi. Alat ini menggunakan pipa kecil, yang
disematkan dibawah kulit, dan sebuahpompa, yang sebesar pager,
dan berada di luar tubuh. Pompa tersebut sebagai penyuplaidan
dapat diprogram untuk mengantarkan sejumlah kecil insulin pada
waktu yangditentukan.
6. Daerah Penyuntikan
Perlu diperhatikan daerah mana saja yang dapat dijadikan tempat
menyuntikkan insulin. Bila kadar glukosa darah tinggi, sebaiknya disuntikkan
di daerah perut dimana penyerapan akan lebih cepat. Namun bila kondisi
kadar glukosa pada darah rendah, hindarilah penyuntikkan pada daerah
perut. Secara urutan, area proses penyerapan paling cepat adalah dari perut,
lengan atas dan paha. Insulin akan lebih cepat diserap apabila daerah
suntikkan digerak-gerakkan.
Penyuntikkan insulin pada satu daerah yang sama dapat mengurangi
variasi penyerapan. Penyuntikkan insulin selalu di daerah yang sama dapat
merangsang terjadinya perlemakan dan menyebabkan gangguan penyerapan
insulin. Daerah suntikkan sebaiknya berjarak 1 inchi (+2,5cm) dari daerah
sebelumnya. Lakukanlah rotasi di dalam satu daerah selama satu minggu,
lalu baru pindah ke daerah yang lain.
LOKASI
Terdapat lima lokasi penyuntikan intramuscular yang sudah terbukti
bahwa obatnya akan diabsorbsi dengan baik oleh tubuh.
a) PADA DAERAH LENGAN ATAS (DELTOID)
a) Mudah dan dapat dilakukan pada berbagai posisi,
namun kekurangannya area penyuntikan paling kecil, dan
jumlah obat yang ideal paling kecil (antara 0,5-1 ml).
b) Jarum disuntikkan kurang lebih 2,5 cm tepat di bawah
tonjolan acromion
c) Organ penting yang mungkin terkena adalah a.brachialis
atau n.radialis. Hal ini terjadi apabila kita menyuntik lebih
jauh ke bawah daripada yang seharusnya
d) Minta pasien untuk meletakkan tangannya di pinggul (seperti
gaya seorang peragawati), dengan demikian tonus ototnya
akan berada kondisi yang mudah untuk disuntik dan dapat
mengurangi nyeri.
b) PADA DAERAH DORSOGLUTEAL (GLUTEUS MAXIMUS)
a) Paling mudah dilakukan, namun angka terjadi komplikasi
paling tinggi.
b) Hati-hati terhadap n.sciatus dan a.glutea superior
c) Gambarlah garis imajiner horizontal setinggi pertengahan
glutea, kemudian buat dua garis imajiner vertical yang
memotong garis horizontal tadi pada pertengahan pantat
pada masing-masing sisi. Suntiklah di regio glutea pada
kuadran lateral atas.
d) Volume suntikan ideal antara 2-4 ml.Minta pasien berbaring
ke samping dengan lutut sedikit fleksi.
2. PADA DAERAH VENTROGLUTEAL (GLUTEUS MEDIUS)