Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERAWATAN LUKA SEDERHANA

PENGAMPU MATA KULIAH:

Ns. Esthika Ariany Maisa, M.Kep


Disusun oleh:

Kelompok 5

ANNISA LISTYANTI (1911312016)

ATTIVA ZARIFATUL ZAHRA (1911313024)

DEA ANGGUN SAFITRI (1911311016)

DHEA IRMA PUTRI (1911311019)

FADILA RAMANI (1911312040)

ILNA ARMENIA PUTRI (1911312001)

MIFTAHUL KHAIRAH (1911313015)

SALSHABILLA (1911312037)

SHINDY RAHMADESWITA (1911313030)

Program studi Ilmu Keperawatan Dasar

Fakultas Keperawatan

Universitas Andalas

Padang, 2019

1
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kelancaran kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar 1 yang diampu oleh Ibuk Ns.
Esthika Ariany Maisa, M.Kep. Makalah ini memuat tentang “ Perawatan Luka Sederhana“.
Makalah ini tidak akan selesai tetap pada waktunya tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berkaitan dalam proses
penyelesaian makalah ini. Dalam membuat makalah ini tentu ada kurang dan salahnya, sehingga
penulis memiliki harapan besar kepada pembaca agar memberikan kritik dan saran yang
membangun. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Padang, 12 November 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................................. 1

Kata Pengantar.............................................................................................................................2

Daftar Isi......................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................4

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................4

1.2 Tujuan........................................................................................................................4

1.3 Manfaat......................................................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................6

2.1 Prinsip Perawatan Luka.............................................................................................6

2.2 Prosedur Perawatan Luka Sederhana.........................................................................8

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan................................................................................................................10

3.2 Saran..........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................11

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesadaran masyarakat terhadap hak-hak mereka dalam pelayanan kesehatan dan
tindakan yang manusiawi semakin meningkat, sehingga diharapkan adanya pemberian
pelayanan kesehatan dapat memberi pelayanan yang aman, efektif dan ramah terhadap
mereka. Jika harapan ini tidak terpenuhi, maka masyarakat akan menempuh jalur hukum
untuk membelahak-haknya.
Kebijakan yang ada dalam institusi menetapkan prosedur yang tepat untuk
mendapatkan persetujuan klien terhadap tindakan pengobatan yang dilaksanakan. Institusi
telah membentuk berbagai komite etik untuk meninjau praktik profesional dan memberi
pedoman bila hak-hak klien terancam. Perhatian lebih juga diberikan pada advokasi klien
sehingga pemberi pelayanan kesehatan semakin bersungguh-sungguh untuk tetap
memberikan informasi kepada klien dan keluarganya bertanggung jawab terhadap tindakan
yang dilakukan.
Selain dari pada itu penyelenggaraan praktik keperawatan didasarkan pada kewenangan
yang diberikan karena keahlian yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan kesehatan
masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan globalisasi. Dalam melaksanakan
tugasnya diperlukan suatu sikap yang menjamin terlaksananya tugas tersebut dengan baik
dan bertanggung jawab secara moral.
Prinsip-prinsip legal dan etis di dunia keperawatan sangat penting. Karena jika seorang
perawat yang ingin menjadi perawat yang profesional, seorang perawat harus memahami
prinsip-prinsip legal dan etis serta harus mampu mengimplementasikan dan
mengaplikasikannya dalam menjalankan profesinya.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Mahasiswa mampu mengetahui maksud dari prinsip-prinsip etik dalam keperawatan.
2. Mahasiswa mampu memahami konsep legal etik keperawatan.

4
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah :
Mahasiswa mampu memahami prinsip-prinsip etik dalam keperawatan.

5
BAB II

KERANGKA TEORI

1.Prinsip perawatan luka

ada dua prinsip utama dalam perawatan luka yakni pertama menuangkut pencucian
/pembersihan luka .luka kering di bersihkan dengan teknik swabbing yakni di tekan dan di gosok
pelan -pelan dengan kasa steriil atau kain basah yang di basahi dengan air steril atau NaCL 0.9%.
Sedangkan luka basah atau luka yang mudah berdarah di gosok dengan teknik irrigasi yakni di
semprot lembut dengan air steril(kalau tidak ada bisa di ganti dengan air matang) atau NaCL
0.9%.jika memungkinkan bisa direndam dalam larutan kalium permanganat selama 10 menit.
Biasanya cairan antiseptik tifak digunakan kecuali ada infeksi karna dapat merusak fibriblast
yang berperan penting dalam proses penyembuhan luka

Prinsip kedua menyangkut pemilihan balutan. Pembalut luka merupakan sarana vital untuk
mengatur kelembaban kulit, menyerap cairan yang berlebih, mencegah infeksi, dan membuang
jaringan mati. Saat ini ada berbagai macam pembalut luka modern yang bisa dipakai sesuai
kondisi/kebutuhan luka masing-masing. Di antaranya, pembalut yang mengandung calsium
alginate, hydroactive gel, hydrocoloid, nystatin, dan metronidazole. Dengan pembalut semacam
ini, luka tidak perlu dibuka dan dibersihkan setiap hari, cukup beberapa hari sekali.

1.Calsium alginate yang berbahan rumput laut, berubah menjadi gel jika bercampur dengan
cairan luka. Karenanya dapat menyerap cukup banyak cairan luka, merangsang proses
pembekuan darah, dan mencegah kontaminasi bakteri pseudomonas.

2.Hydroactive gel dapat membantu proses pelepasan jaringan mati (nekrotik). Sedang
hydrocoloid yang berbentuk lembaran tebal/tipis atau pasta dapat mempertahankan kelembaban
luka, menyerap cairan, menghindari infeksi. Cocok untuk luka yang merah, bengkak, atau
mengalami infeksi.

3.Nystatin yang dikombinasikan dengan metronidazole dan tepung maizena digunakan untuk
mengurangi iritasi/lecet, menyerap cairan yang tidak terlalu berlebihan, dan mengurangi bau
tidak sedap. Tidak beda dengan campuran calsium alginate dan karbon yang juga berfungsi
menyerap cairan dan mengontrol bau tidak sedap.

6
4.Aquacel terbuat dari selulosa berdaya serap sangat tinggi; atau pembalut mengandung
campuran zinc dan metronidazole yang dapat membantu pelepasan jaringan mati, menjaga
kelembaban, mengurangi bau, dan mudah dibuka. Tetapi pembalut jenis ini tidak boleh
digunakan pada saat radiasi.

Tanpa pembalut-pembalut modern itu, kasa steril dan obat luka yang diberikan dokter
sudah cukup. Yang penting bersihkan luka, keringkan (termasuk kalau berdarah, bersihkan dulu
darahnya), obati, kemudian tutup dengan kasa steril dan perekat.

Prinsip perawatan luka yang lain adalah tidak boleh membuat sebuah luka menjadi luka
baru (berdarah) lagi, karena itu berarti harus memulai perawatan dari awal lagi. Juga, harus bisa
mengontrol bau tidak sedap, mengatasi cairan yang berlebih, mengontrol perdarahan, mencegah
infeksi, mengurangi nyeri , dan merawat kulit di sekitar luka.

Yang penting diperhatikan dalam merawat luka adalah selalu menjaga kebersihan. Selalu
mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah merawat luka, selalu menjaga kebersihan
luka, menjaga agar pembalut/penutup luka selalu bersih dan kering. Hindari tindakan menggaruk
luka atau kulit di sekitar luka.

Segeralah berkonsultasi ke dokter jika ada tanda-tanda infeksi, yaitu kulit di sekitar luka
berwarna merah, bengkak, suhu tubuh meningkat, nyeri, mengeluarkan bau tidak sedap (yang
berbeda dari biasanya), mengeluarkan cairan berwarna kekuningan atau kehijauan, atau
mengalami perdarahan yang sulit dihentikan.

7
2. Prosedur perawatan luka sederhana

A. Tahap pra interaksi


1. Cek catatan keperawatan
2. Siapkan alat-alat
3. Cuci tangan

B. Tahap orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien dan keluarga.

C. Tahap kerja
1. Dekatkan alat-alat dengan klien
2. Menjaga privasi pasien.
3. Mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan.
4. Pasang perlak / pengalas di bawah daerah luka.
5. Membuka peralatan.
6. Memakai sarung tangan.
7. Basahi kasa dengan bethadin kemudian dengan menggunakan pinset bersihkan
area sekitar luka bagian luar sampai bersih dari kotoran. (gunakan teknik
memutar searah jarum jam)
8. Basahi kasa dengan cairan NaCl 0,9% kemudian dengan menggunakan pinset
bersihkan area luka bagian dalam. (gunakan teknik usapan dari atas ke bawah)
9. Keringkan daerah luka dan pastikan area daerah luka bersih dari kotoran.
10. Beri obat luka sesuai kebutuhan jika perlu.
11. Pasang kasa steril pada area luka sampai tepi luka.
12. Fiksasi balutan menggunakan plester atau balutan perban sesuai kebutuhan.
13. Mengatur posisi pasien seperti semula.
14. Alat-alat dibereskan.
15. Buka sarung tangan.

8
D. Tahap terminasi
1. Evaluasi hasil tindakan.
2. Catat tindakan.
3. Berpamitan.

9
BAB III

PENUTUP

A,Kesimpulan

Luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya cedera atau
pembedahan. Luka merupakan rusaknya kesatuan atau komponen jaringan, dimana secara
spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang. Ada faktor tertentu yang
mempengaruhi proses penyembuhan luka. Dan dibutuhkan keahlian khusus dalam melakukan
perawatan luka, agar luka dapat segera disembuhkan.

B.Saran

Sebaiknya dalam perawatan luka dilakukan dengan cara yang benar sesuai dengan
prosedur. Peralatan yang steril dan kemampuan yang bisa dipertanggung jawabkan. Agar luka
tidak bertambah parah dan cepat disembuhkan. Untuk pemerintah daerah sebaiknya mengadakan
sosialisasi kepada masyarakat awam tentang pentingnya merawat luka agar meminimalisasi
terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh luka yang tidak dirawat dengan baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/32/01-gdl-suyantiver-1562-1-skripsi-).pdf
https://m.facebook.com/permalink.php?story_fbid=431647656849670&id=232185093462595

11

Anda mungkin juga menyukai