PENDAHULUAN
Grafik 1.1
Non Performing Loan (NPL) BTN Periode 2017
- 2019
5.0%
4.0%
3.0%
2.0%
1.0%
0.0%
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Dilihat dari Grafik 1.1 , BTN mencatatkan kenaikan rasio kredit bermasalah atau NPL
sebanyak 197 basis point (bps) pada 2019. Berdasarkan laporan keuangan, rasionya kini ada
di tingkat 4.78% hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya berada pada tingkat
2.81%. Kenaikan kredit bermasalah ini disebabkan oleh kebijakan yang diambil yakni dengan
menurunkan kelas (downgrade) kredit dengan kualitas rendah, terutama pada kredit
konstruksi khususnya apartemen dan bangunan tinggi (high rise). Menurunnya permintaan
penjualan sektor ini menyebabkan penurunan kolektibilitas dari kredit yang disalurkan oleh
BTN (Kontan.co.id, 2020).
Kenaikan kredit bermasalah ini yang menyebabkan laba bersih pada PT Bank
Tabungan Negara (BTN) Tbk, mengalami penurunan yang terus menerus turun dari tahun
2017. Pada tahun 2019 terjadi penurunan yang drastis sebesar 92,5% dari Rp 2,8 triliun pada
tahun 2018 menjadi Rp 209,26 miliar. Penurunan nilai profitabilitas BTN juga dilihat dari
indikator Return on Assets (ROA) pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2019, yang dapat
dilihat pada grafik berikut ini:
Grafik 1.2
Return on Assets (ROA) BTN Periode 2017 -2019
2.0%
1.5%
1.0%
0.5%
0.0%
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh Non Performing Loan terhadap Return on Asset ?
2. Bagaimana pengaruh Non Performing Loan terhadap Harga Saham ?
3. Bagaimana pengaruh Return on Asset terhadap Harga Saham?
4. Bagaimana pengaruh Non Performing Loan terhadap Return on Asset dan dampaknya
terhadap Harga Saham ?