penyedia bahan bangunan, khususnya pembuatan kusen pintu dan jendela. Pada
aktifitasnya terbagi beberapa bagian yakni proses pemasaran, proses produksi, dan
proses pemasangan.
menerus pada jam kerja. Semua aktifitas menggunakan peralatan mesin baik yang
manual, semi otomatis maupun otomatis. Dalam hal ini pemeliharaan mesin
menjadi salah satu kunci utama yang harus dijaga agar keberlangsungan proses
pemeliharaan dan perawatan perusahaan, dan akan berakibat pada terhenti dan
Berikut jumlah dan jenis kerusakan yang terjadi pada periode Agustus –
Desember 2018
24
Tabel 3.1 Daftar Kerusakan Dan Jumlah Kerusakan Periode Agustus-Desember
2018
Jumlah Keruskan
No Nama Mesin Bulan Agustus s/d jenis-jenis kerusakan
Desember 2018
1 Mesin Potong 3 Selang angin bocor
Mesin V, Potong
2 0 -
sudut
Selang angin bocor,
pemanas rusak,
3 Mesin Lem 44 pengeleman tidak
siku, kain pemanas
sobek, kabel putus
4 Mesin T 0 -
5 Mesin lubang kunci 4 Patahnya mata bor
6 Mesin lubang air 1 Mata bor tumpul
7 Mesin potong besi 7 Mata gerinda patah
8 Mesin IL 0 -
Pisau tumpul selang
9 Mesin potong GB 2
angin bocor
Rusaknya otomatis
10 Mesin Kompresor 7
penambah angin
Jumlah 68
Sumber : Mahkota Sumit, 2018
Dari tabel 3.1 diatas dapat dilihat sering terjadinya kerusakan mesin yang
terjadi pada mesin lem sebanyak 44 kali. Dengan banyaknya jumlah kerusakan
tentu akan besar pula biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk perbaikannya.
Kerusakan ringan satu kali perbaikan Rp. 150.000,00, kerusakan sedang satu kali
Berikut data jumlah dan biaya kerusakan mesin yang terjadi di PT.
25
Tabel 3.2 Daftar Biaya Perbaikan Stasiun Pengeleman Periode Agustus s/d
Desember 2018
Tingkat Kerusakan
Bulan Biaya
Ringan Sedang Berat
Agustus 4 3 1 Rp2.000.000
September 3 2 1 Rp1.700.000
Oktober 5 3 2 Rp2.650.000
November 2 2 1 Rp1.400.000
Desember 7 4 4 Rp4.250.000
Total 21 14 9 Rp12.000.000
Sumber : Mahkota Sumit, 2018
Pada tabel 3.2 diatas dapat dilihat jumlah kerusakan yang terjadi pada
periode Agustus s/d Desember 2018 dan dapat terlihat besarnya biaya yang
dikeluarkan perusahaan. Kerusakan mesin ini terjadi hampir setiap bulan dan
ini data jumlah permintaan konsumen terhadap kusen pintu dan jendela.
Tabel 3.3 Daftar Permintaan Konsumen Periode Agustus s/d Desember 2018
Jenis Produk / Unit Kapasitas
Pintu Jendela Jendela Kaca prodksi /
No Bulan Pintu /
Sleding / swing / Jungkit / Mati / bulan /
Unit
Unit Unit Unit Unit Unit
1 Agustus 250 80 220 220 200 970
2 September 150 120 155 130 150 705
3 Oktober 100 60 270 200 100 730
4 November 280 30 250 210 380 1150
5 Desember 220 35 185 150 210 800
Jumlah / Unit 1000 325 1080 910 1040 4355 Sum
sangat banyak, hal ini akan tidak terpenuhi dengan baik apabila efektivitas mesin
terus mengalami penurunan. Maka dari itu perlu pengkajian lebih lanjut untuk
26
3.2 Tinjauan Literatur
dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran.
1. Kualitas baik
2. Harga pantas
Oleh karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap
bekerja setiap saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-peralatan
penunjang proses produksi ini harus selalu dilakukan perawatan yang teratur dan
terencana.
yang dilakukan untuk menjaga suatu barang atau alat, memperbaikinya sampai
pada suatu kondisi yang dapat diterima. Merawat dalam pengertian “suatu kondisi
lainnya.
27
perawatan tehadap komponen mesin sangat penting artinya untuk mencegah
minimasi downtime”.
tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau untuk
28
bottleneck yang terdapat pada lintasan produksi. OEE juga merupakan alat ukur
yang ditetapkan oleh Japan Institute Productive Maintenance (JIPM) adalah 85%
dimana OEE
Perlu diketahui salah satu manfaat dari perhitungan OEE adalah untuk
memudahkan dalam pencarian untuk dilakukan suatu perbaikan. Oleh karna itu
untuk pengisian AV, PE dan RQ harus tepat dan sesui dengan permasalahan yang
terjadi.
1. Availability
a. Operation time
b. Loading time
c. Down time
(waktuload ing)−(downtime)
Avaibility = x 100 %
waktu load ing
2. Performance efficiency
29
untuk nilai efektifitas produksi (PE) yang ditetapkan oleh JIPM adalah minimal
95%.
Keterangan :
3. Rate of quality
kualitas produk yang dihasilkan. Standar untuk tingkat kualitas (RQ) yang
Rate of quality =
∑ produk−∑ cacat
∑ produk
Keterangan :
Diagram ini dikenal dengan istilah tulang ikan (fish bone diagram)
diperkenalkan pertama kali pada tahun 1943 oleh prof. Kaoru Ishikawa (Tokyo
output kerja. Dalam hal ini metode sumbang saran akan cukup efektif digunakan
30
untuk mencari faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan kerja secara
detail.
hasil kerja maka, ada lima faktor penyebab utama yang signifikan yang perlu
diperhatikan,yaitu :
a. Manusia (man)
3.3 Pembahasan
produksi kusen di PT. Mahkota Sumit yaitu pada mesin pengeleman kusen pintu
dan jendela, karena pada periode Agustus s/d Desember paling sering mengalami
kerusakan padahal mesin ini bersifat critical unit dimana ketika terjadi kerusakan
Berikut data waktu produksi waktu loading, down time, jumlah produk
serta jumlah cacat produk dari periode bulan Agustus s/d Desember 2018.
Tabel 3.4 Waktu Kerja Mesin Lem Produksi Periode Agustus s/d Desember 2018
31
Jumlah Cacat Waktu Ideal Down Waktun
Bulan Produk / Produk / Kerja Time time Kerja
Unit Unit (jam) / Unit/ Jam (jam) Efektif
Agustus 970 9 208/26 25 183
September 705 18 200/25 15 185
Oktober 730 4 216/27 0,15 28 188
November 1150 9 200/25 6 194
Desember 800 15 192/24 18 174
Jumlah 4355 55 1016/127 0,15 91 924
Sumber: Mahkota Sumit , 2018
1. Agustus 2018 :
Downtime = 25 jam/bulan
= 208 – 25
= 183 jam/bulan
208−25
Maka, Availability = x100%
208
= 87,98%
≈ 88%
2. September 2018:
32
Diketahui: jam kerja perhari =8
Downtime = 15 jam/bulan
= 200 - 15
= 185 jam/bulan
200−15
Maka, Availability = x100%
200
= 92,5%
≈ 93%
3. Oktober 2018 :
Downtime = 28 jam/bulan
= 216 – 28
= 188 jam/bulan
216−28
Maka, Availability = x 100%
216
= 86%
33
4. November 2018 :
Downtime = 6 jam/bulan
= 200 – 6
= 194 jam/bulan
200−6
Maka, Availability = x 100%
200
= 97%
5. Desember 2018 :
Downtime = 18 jam/bulan
= 192 – 18
= 174 jam/bulan
192−18
Maka, Availability = x 100%
192
= 91%
34
6. januari 2019 :
Downtime = 18 jam/bulan
= 192 – 20
= 172jam/bulan
172−20
Maka, Availability = x 100%
192
= 91%
pengeleman kusen pintu dan jendela periode Agustus s/d Desember 2018 dapat
35
Grafik Availability Stasiun Pengelem
98
96
94
92
90
AV (%)
88
86
84
82
80
Agustus September Oktober November Desember
Axis Title
Gambar 3.1 Grafik Availability Mesin Lem Periode Agustus s/d Desember 2018
Sumber: Pengolahan Data Kerja Praktek, 2018
Dari hasil perhitungan dan grafik availability mesin lem diatas dapat
dilihat ketersediaan mesin lem dari periode Agustus s/d Desember rata-rata 91 %
masih diatas standar JIPM 90%, namun pada bulan Agustus dan Oktober
dikalikan dengan waktu siklus idealnya terhadap waktu yang tersedia untuk
1. Agustus 2018
36
0,15 X 970
Maka, PE = x 100 %
208
` = 70%
2. September 2018
0,15 X 705
Maka, PE = x 100 %
200
= 53 %
3. Oktober 2018
0,15 X 730
Maka, PE = x 100 %
216
= 51 %
4. November 2018
0,15 X 1.150
Maka, PE = x 100 %
200
= 82 %
5. Desember 2018
37
Processed amount = 800 unit
0,15 X 800
Maka, PE = x 100 %
192
= 62 %
(PE) mesin pengeleman kusen pintu dan jendela periode agustus s/d desember
40
30
20
10
0
Agustus September Oktober November Desember
Gambar 3.2 Grafik Performance Efficiency Mesin Lem Periode Agustus
s/d Desember 2018
Sumber: Pengolahan Data Kerja Praktek, 2018
38
Dari hasil perhitungan dan grafik performance efficiency mesin lem diatas
dapat dilihat performa proses mesin lem dari periode Agustus s/d Desember rata-
Rateof quality product adalah rasio produk yang baik (good products)
yang sesuai dengan spesifikasi kualitas produk yang telah ditentukan terhadap
2018 adalah :
1. Agustus 2018
970−9
RQ = X 100 %
970
❑
RQ =99 %
2. September 2018
705−18
RQ = X 100 %
705
RQ =97 % ❑
3. Oktober 2018
39
730−4
RQ = X 100 %
730
❑
RQ =99 %
4. November 2018
1150−9
RQ = X 100 %
1150
RQ =99 %❑
5. Desember 2018
800−15
RQ = X 100 %
800
❑
RQ =98 %
(RQ) mesin pengeleman kusen pintu dan jendela periode Agustus s/d Desember
40
Grafik Rate Of Quality Product Stasiun Pengeleman
99.5
99
98.5
98
RQ (%)
97.5
97
96.5
96
Agustus September Oktober November Desember
Gambar 3.3 Grafik Rate Of Quality Product periode agustus s/d
desember2018
Sumber: Pengolahan Data Kerja Praktek, 2018
Dari hasil perhitungan dan grafik rate of quality mesin lem diatas dapat
dilihat kualitas produksi mesin lem dari periode Agustus s/d Desember rata-rata
99 % sudah memenuhi standar JIPM. Namun pada bulan September dan bulan
1. Agustus 2018.
= 76 %
41
2. September 2018.
= 61 %
3. Oktober 2018.
= 64 %
4. November 2018.
= 61%
5. Desember 2018.
= 69 %
effectiveness mesin pengeleman kusen pintu dan jendela periode Agustus s/d
42
Grafik Overall Equitment Effectiveness Stasiun Pengeleman
80
70
60
50
OEE (%)
40
30
20
10
0
Agustus September Oktober November Desember
Gambar 3.4 Grafik Overall Equipment Effectiveness periode Agustus s/d
Desember 2018
Sumber: Pengolahan Data, 2018
diatas dapat dilihat efektivitas stasiun pengeleman dari periode Agustus s/d
efektivitas penggunaan mesin pengeleman pintu dan jendela periode Agustus s/d
Desember 2018 masih belum memenuhi standar JIPM sebesar 85%. Agar
43
Kurangnya Manusia Performans mesin Mesin
pengetahuan Tidak ada
operator pelatihan
Umur mesin
Kurang pedulinya operator
terhadap mesin
Metode Lingkungan
Gambar 3.5 Diagram Sebab Akibat Rendahnya Efektivitas Pemanfaatan Mesin Pengeleman
Sumber : Pengolahan Data Kerja Praktek, 2018
45
3.4 Rekomendasi
lem berada sangat jauh dibawah standar JIPM oleh karena perlu adanya
44