ANALISA DATA
PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT)
DENGAN METODE AASHTO
Dimana :
Pheff = persendariefektifhujandalamtahun yang akan
berpengaruhterhadapperkerasan (%)
Tjam = rata-rata hujan per hari (jam)
Thari = rata-rata jumlahhujan per tahun (hari)
WL = factor air hujan yang akanmasukkepondasijalan (%)
Pendekatandanasumsi :
Tjam = 3 jam per hari
Thari = 40 % x 365 hari = 146 harihujandalam 1 tahun
WL = diambil 17.50 %, sehingga :
Pheff = 3/24 x 146/365 x 0.175 x 100 %, atau< 1 %
1
Dari angka di ataskemudiandigunakanuntuk Drainage Coefficient (Cd) pada table 4.8 di
bawahini (AASHTO 1993, halaman II-26)
➢ Berdasarkualitasdrainase : Good-Exccellent
➢ Kondisi Time Pavement Structure is expose to moisture levels approaching saturation
dalamsetahun : < 1 %
Denganmelihatmutudrainaseantara Good – Excellent, makapengambilanangka drainage
coefficient (Cd) = 1.20 padakolom< 1 % dapatditerima.
2
Parameter desaindan data untukperencanaanperkerasanjalanrigid
pavementdapatdilihatpadatabel 4.9
Ec = 4.200.000 psi
3
Flextural Stregth (S’c)= 640 psi
Ec = 4.200.000 psi
Flextural Stregth (S’c)= 640 psi
4
Allowable working stress (fs) untuk grade 40 = 30.000 psi.
4.6.2 FRICTION FACTOR
Angka friction factor (F) mengacupada table 8.1 di bawahini :
Dimana :
Pt = longitudinal dan transverse steel yang diperlukan (%)
L =panjang slab beton (feet)
F = friction factor
Fs = steel working stress (psi)
5
Fungsidari tie bar adalahuntukmemasangsegmenantar slab sehinggatetapteguh,
tidakbergeserdanjugadirencanakanuntukmenahangaya-gayatarikmaksimm,
namuntidakuntukmemindahkanbeban. Jarak tie bar mengacupada table 8.2 di bawahini.
6
7 1 18 12
8 1 18 12
9 1¼ 18 12
10 1¼ 18 12
11 1¼ 18 12
12 1¼ 18 12
D = D/B
Dimana :
d = diameter dowel (inch)
D = tebalpelatbeton (inch)
7
5 Traffic lane & Shoulder wide - 23.85 ft
6 Jarakdaritepibebas - 12 ft
No Uraian Hasilperhitungan
A. Tie Bar :
1 Diameter (inch) ½
2 Jarak (cm) 60
3 Panjang (cm) 80
B. Dowel Bar :
1 Diameter (inch) 1¼
2 Jarak (cm) 30
3 Panjang (cm) 70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Didapatkan ketebalan lapisan perkerasan kaku sebagai berikut
Tebal Overlay = 26,5 cm
Tebal Plat = 33 cm
Lean concrete = 10 cm
8
2. Overlay dilakukan saat usia 12 tahun yaitu pada tahun 2017
5.2 Saran
1. Dalam perkerasan kaku yang harus diperhatikan adalah curing beton, jika curing terlalu
lama dilakukan maka akan terjadi cracking dan kerusakan lanjutan adalah merusak tanah
dasar.
2. Pemotongan betonpun tidak boleh terlalu lama dilakukan setelah pengecoran karena jika
sudah sangat keras proses pemotongan dapat mengakibatkan retak pada plat beton.