Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga
mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaan umum menjadi buruk. Mual
dan muntah merupakan gangguan yang paling sering ditemui pada
kehamilan trimester pertama(Mitayani, 2009). Hiperemesis gravidarum tidak
hanya mengancam kehidupan wanita, namun juga dapat menyebabkan efek
samping pada janin seperti abortus, berat bayi lahir rendah, kelahiran
prematur, serta malformasi pada bayi baru lahir (Health & Medicine Week,
2005 ; Trujillo & Harney, 2005; Verber, et al., 2005).
PEMBAHASAN
A. KONSEP MEDIS
1. PENGERTIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada
wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada
umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Rustam Mochtar,
1998).
Mual dan muntah biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat timbul
setiap saat bahkan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6
minggu setelah hari pertama haid.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan data pengkajian, diagnosa keperawatan yang mungkin
muncul pada pasien hiperemesis gravidarum adalah meliputi :
a. Defisit Nutrisi berhubungan dengan stress dan keengganan untuk
makan yang ditandai dengan anoreksia
b. Hipovolemia berhubungan dengan kekurangan intake cairan yang
ditandai dengan membrane mukosa sering tampak kering dan turgor
menurun
c. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi
kehamilan yang ditandai dengan mual muntah
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Defisit Nutrisi berhubungan dengan stress dan keengganan untuk
makan yang ditandai dengan anoreksia
Kriteria Hasil:
- Porsi makanan yang dihabiskan
- Indeks masa tubuh (IMT)
Intervensi:
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Berikan suplemen makanan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrient yang dibutuhkan
b. Hipovolemia berhubungan dengan kekurangan intake cairan yang
ditandai dengan membrane mukosa sering tampak kering dan turgor
menurun
Kriteria Hasil:
- Turgor kulit
- Membran mukosa
- Intake cairan
Intervensi:
- Observasi tanda dan gejala hipovolemia
- Berikan asupan cairan oral
- Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
- Kolaborasi pemberian cairan IV (NaCL, RL)
c. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi
kehamilan yang ditandai dengan mual muntah
Kriteria Hasil:
- Kesejahteraan fisik
- Keluhan tidak nyaman
- Mual
- Muntah
Intervensi:
- Monitor frekuensi, durasi, dan tingkat keparahan mual dan muntah
- Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual dan muntah
- Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
- Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
- Kolaborasi pemberian antiemetic
DAFTAR PUSTAKA
Babak, Lowdermik, Jensen, 2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4;
Jakarta, EGC
Doenges,E,Marilynn.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.jakarta: EGC
Mansjoer, A, dkk, (2001), Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Jakarta : Penerbit
Media Aesculapius FKUI.
Manuaba, Ida Bagus, 1999, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta,
Penerbit: Arcan
Mochtar, R, (1998), Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, edisi
2, Jilid 1, Jakarta : EGC.
Mochtar, Rustam, 1998, Sinopsis Obsetri, Jilid I, Jakarta; EGC
Morgan,Geri,dkk, 2009, Obstetri&Ginekologi panduan praktik,Jakarta: EGC
Prawirohardjo, Sarwono, 2005, Ilmu Kebidanan, Jakarta; Tridasa Printer
Sastrawinata,Sulaiman. 2005. Obstetri Patologi.edisi 2.Jakarta : EGC
Taber, B, (1994), Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi, cetakan 1
Jakarta : EGC.
Taylor,Cynthia M.2010.Diagnosis Keperawatan: dengan Rencana
Asuhan.Jakarta:EGC
Wiknjosastro,Hanifa, 2005, ilmu kebidanan, edisi 3, Jakarta: Yayasan Bina
pustaka sarwono prawirohardjo