Anda di halaman 1dari 3

SOP

RESUSITASI NEONATUS ASFIKSIA


NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
SOP.ANAK.020

PROTAP TANGGAL DITETAPKAN Unit : Laboratorium Keperawatan

Melakukan tindakan resusitasi pada bayi baru lahir dan atau bayi yang
PENGERTIAN mengalami asfiksia

1. Melakukan Langkah awal stabilisasi (memberikan kehangatan,


TUJUAN membersihkan jalan napas jika diperlukan, mengeringkan,
merangsang)
2. Melakukan Ventilasi
3. Melakukan Kompresi
4. Melakukan Pemberian epinefrin dan/atau cairan penambah
volume

1. Perawat/bidan
PETUGAS 2. Mahasiswa keperawatan/kebidanan

PERSIAPAN Tempat yang Bersih, hangat, dan kering


TEMPAT
1. NaHCO3 7,4%, Ca glukonas 10%, SA, Naloxon, Epineprin
PERSIAPAN 1:10.000, phenobarbital injectie, dexamethasone, heparin
ALAT 2. Stetoskop
3. Suction apparatus
4. Lampu
5. Pediatric infusion set
6. Abocath no. 23, 24, 25
7. Plastic oral airway no. 00
8. Injectie spuit 2 cc, 2,5 cc
9. Dextrostic
10. Thermometer
11. Nasal prongs
12. Sarung tangan steril
13. Laringoskop dengan baterai dan lampu cadangan
14. Daun laringoskop No.1 untuk bayi aterm, No. 0 untuk bayi
prematur
15. Pipa ETT no. 2.5, 3, 3.5, dan 4
16. Stilet
17. Kateter pengisap no. 10 atau lebih besar
18. Ganjal bahu (selimut 2 buah)
19. Plester no 0.5 atau 0,75
20. Gunting
21. Pipa oksigen
22. Balon resusitasi dan sungkup yang dapat memberikan oksigen
konsentrasi tinggi
Memberitahu orangtua atau keluarga pasien dan menjelaskan tujuan
PERSIAPAN tindakan yang akan dilakukan
PASIEN

PROSEDUR 1. Nilai: apakah 1) bayi cukup bulan, 2) bernafas atau menangis, 3)


tonus otot baik?
2. Jika jawaban dari ketiga pertanyaan di atas “YA” maka bayi dirawat
bersama ibunya dan hanya memerlukan perawatan rutin meliputi:
berikan kehangatan, bersihkan jalan nafas bila perlu, keringkan, dan
evaluasi

3. Jika bayi tidak bernafas/bernafas megap-megap, seger potong tali


pusang dan beri tahu ibu

4. Selanjutnya lakukan tindakan ventilasi yaitu pasang sungkup/ambu


bag, berikan ventilasi 2X dengan tekanan 30 cm air, jk dada
mengembang lakukan ventilasi 20X dengan tekanan 20 cm air selama 30
detik.

5. Jika “TIDAK” periksa apakah bayi mengalami cyanosis persisten?


Jika “YA” maka bersihkan jalan nafas, pasang monitor SpO2, dan
pertimbangkan penggunaan CPAP. Jika “TIDAK” maka bayi
dirawat bersama ibunya dan hanya memerlukan perawatan rutin
meliputi: berikan kehangatan, bersihkan jalan nafas bila perlu,
keringkan, dan evaluasi
6. Setelah diberikan VTP, cek HR. Jika HR < 100x/menit take
ventilation corrective steps. Jika > 100x/menit lakukan perawatan
pasca resusitasi
7. Cek kembali HR, jika < 60x/menit pertimbangkan dilakukan
intubasi, kompresi dada dengan tetap mempertahankan VTP. Jika >
60x/menit kembali ke langkah no. 6
8. Cek kembali HR, jika < 60x/menit berikan epinefrin sesuai saran
dokter, jika > 60x/menit kembali ke langkah no. 8. Intubasi
dilakukan apabila dada tidak mengembang. Pertimbangkan adanya
hipovolemia dan pneumothoraks

EVALUASI 1. Evaluasi secara berkala HR karena merupakan indicator


keberhasilan ventilasi yang dilakukan
2. Monitor SpO2. Target preductal SpO2 setelah lahir:
a. 1 menit : 60%-65%
b. 2 menit : 65%-70%
c. 3 menit : 70%-75%
d. 4 menit : 75%-80%
e. 5 menit : 80%-85%
f. 10 menit : 85%-95%
PENUTUP Penghentian resusitasi dipertimbangkan jika tidak terdeteksi detak
jantung selama 10 menit. Banyak faktor ikut berperan dalam keputusan
melanjutkan resusitasi setelah 10 menit.
DOKUMENTA 1. Catat perkembangan kondisi bayi setiap menit
SI 2. Catat tindakan yang telah dilakukan dalam rekam medic pasien.

Anda mungkin juga menyukai