Anda di halaman 1dari 13

H.

KLASIFIKASI DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


 Ibu pasien mengatakan anaknya  BB saat lahir 1400 gr
dibawah ke RS karna tubuh anaknya  BB sekarang 1250 gr
berwarna kekuningan  Panjang badan 35 cm
 Ibu pasien mengatakan saat berikan  Lingkar kepala 27 cm
ASI pada anaknya di RS anaknya  Lingkar dada 28 cm
muntah  Lingkar perut 27 cm
 Ibu pasien mengatakan anaknya sulit  Suhu 37,4 oC
untuk mengisap  Fontanel anterior cekung
 Ibu pasien mengatakan anaknya  Sutura sagitalis terpisah
sangat lemah  Pernafasan 34 x/ menit
 Denyut jantung 142 x/menit
 Tubuh pasien nampak kuning
 Pasien nampak lemah
 Tes bilirubin inderek 5,52 < 0,9
mg/dl
 Bilirubin direk 23,61 < 0,3 mg/dl
 Pasien nampak pucat

I. ANALISA DATA

DATA MASALAH
DS Ikterus
 Ibu pasien mengatakan anaknya
dibawah ke RS karna tubuh anaknya
berwarna kuning

DO
 Tubuh pasien nampak kuning
 Tes bilirubin inderek 5,52 < 0,9
mg/dl
 Bilirubin direk 23,61 < 0,3 mg/dl
 Tubuh pasien tampak kuning

DS Ketidak seimbangan nutrisi kurang


 Ibu pasien mengatakan saat dari kebutuhan
berikan ASI pada anaknya di RS
anaknya muntah
 Ibu pasien mengatakan anaknya
sulit untuk mengisap
DO
 BB saat lahir 1400 gr
 BB sekarang 1250 gr
 Pernafasan 34 x/ menit
 Denyut jantung 142 x/menit
 Pasien nampak lemah

FAKTOR RESIKO Resiko kekurangan volume cairan


 berikan ASI pada anaknya di RS
anaknya muntah
 Ibu pasien mengatakan anaknya
sangat lemah dan pucat
 BB saat lahir 1400 gr
 BB sekarang 1250 gr
 Suhu 37,4 oC
 Fontanel anterior cekung
 Sutura sagitalis terpisah
 Pernafasan 34 x/ menit
 Denyut jantung 142 x/menit
 Pasien nampak lemah
 Pasien nampak pucat

J. DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TGL DITEMUKAN TGL TERATASI


1 Ikterus berhubungan dengan 27/01/2020
penurunan berat badan abnormal

2 Ketidak seimbangan nutrisi 27/01/2020


kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidak
mampuan untuk memasukkan
atau mencerna nutrisi karna
faktor biologis.

3 Resiko kekurangan volume cairan 27/01/2020


berhubungan dengan kegagalan
mekanisme pengaturan

K. INTERVENSI

DIAGNOSA
NOC NIC
KEPERAATAN
Ikterus berhubungan NOC NIC
dengan penurunan berat  Menyusui secara infektif Phothoterapy : Neonate
badan abnormal
 Fungsi hati stabil  Amati tanda-tanda icterus
 Gula darah stabil  Pantau mata untuk edema,
Kriteria Hasil : drainase, dan warna
 Menyusui secara mandiri  Monitor tanda-tanda vital
 Pertumbuhan dan per 2 jam
perkembangan bayi  Amati tanda-tanda
dalam batas normal dehidrasi (misalnya, turgor
 Respirasi status : jalan kulit mengerut, kehilangan
nafas, pertukaran gas, berat badan)
dan ventilasi nafas bayi         
adekuat
 Tanda-tanda vital bayi
dalam batas normal
N : 120-160 x/ menit
S : 36,5 -37,5 oC
P : 40-60 x/ menit
        
Ketidak seimbangan nutrisi NOC:  Kaji adanya alergi makanan
kurang dari kebutuhan 1. Gizi tercukupi  Monitor adanya penurunan
tubuh berhubungan dengan 2. Asupan makanan dan BB
ketidak mampuan untuk cairan baik  Jadwalkan pengobatan dan
memasukkan atau mencerna 3. Berat badan terkontrol tindakan tidak selama jam
nutrisi karna faktor biologis. Setelah dilakukan tindakan makan
keperawatan  Monitor mual dan muntah
selama….nutrisi kurang  Monitor intake nuntrisi
teratasi dengan indikator:  Kolaborasi dengan dokter
 BB meningkat sesuai tentang kebutuhan
target dari 1050 kg suplemen makanan seperti
menjadi 1400 kg NGT/ TPN sehingga intake
 Tidak muntah cairan yang adekuat dapat
dipertahankan.
 Atur posisi pasien saat
minum susu

Resiko kekurangan volume NOC: NIC :


cairan berhubungan dengan  Keseimbangan cairan  Monitor status hidrasi
kegagalan mekanisme  Hidrasi baik ( kelembaban membran
pengaturan  Asupan makanan dan mukosa, nadi adekuat
cairan baik  Monitor vital sign setiap 2
Setelah dilakukan tindakan jam
keperawatan selama…..  Monitor status nutrisi
defisit volume cairan  Kolaborasi pemberian
teratasi dengan kriteria cairan lewat IV
hasil:  Monitor BAB dan BAK
 Nadi, suhu tubuh dan setiap 2 jam
pernafasan dalam batas
normal
N : 120-160 x/ menit
S : 36,5 -37,5 oC
P : 40-60 x/ menit
 Tidak ada tanda tanda
dehidrasi, Elastisitas
turgor kulit baik,
membran mukosa
lembab, tidak ada rasa
haus yang berlebihan
 Jumlah dan irama
pernapasan dalam batas
normal
 Intake oral dan intravena
adekuat

I. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari pertama tanggal 28/01/2020 jam 14.30

NO
TANGGAL/ JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
1 28/01/2020  Mengamati tanda-tanda Jam 20.00
14.30 S:-
icterus
Hasil : tubuh pasien nampak O:
 KU : Lemah
kuning
 Tubuh pasien
15.00  Memantau mata untuk nampak kuning
edema, drainase, dan warna  Tidak nampak edema
Hasil : tidak nampak edema, pada mata
sklera nampak kuning  Warna sklera
nampak kuning
18.00  Memonitor tanda-tanda vital
 N : 151x/ menit
per 2 jam
P : 34 x/ menit
Hasil : S : 37,9 oC
Jam 14.00 : N : 131 x/i, P: 33  Turgor kulit tampak
x/i, S: 37,6 oC mengkerut

Jam 16.00 : N : 148 x/i, P: 49 A: IKTERUS


o
x/i, S : 36,7 C
P : lanjutkan Intervensi
Jam 18. 00 : N : 142 x/i, P : 43
 Amati tanda-tanda
x/i, S: 37 oC ikterus
Jam 20.00 N : 151 x/i, P : 34  Pantau mata untuk

x/i, S: 37,9 oC edema, drainase, dan


18.30  Mengamati tanda-tanda warna

dehidrasi (misalnya, turgor  Monitor tanda-tanda

kulit mengerut, kehilangan vital per 2 jam

berat badan)  Amati tanda-tanda


dehidrasi
Hasil : Turgor kulit tampak
mengkerut
2 28/01/2020  Mengkaji adanya alergi Jam 20.00
15.00 S : ibu pasien mengatakan tidak
makanan
mengetahui anaknya meiliki
Hasil : Ibu pasien mengatakan alergi karna masih bayi
tidak mengetahui anaknya
O:
memiliki alergi karna masih  KU : Lemah
 BB saat lahir 1400 gr
bayi
 BB sekarang 1250 gr
16.30  Memonitor adanya  Pasien nampak muntah
penurunan BB 2x setelah beberapa
menit di berikan susu
hasil :  Pemberian susu 15 cc /
BB saat Lahir : 1400 gr 2 jam/ NGT
 Kepala pasien nampak
BB saat ini : 1250 gr lebih tinggi dari kakik
Terjadi penurunan BB 150 gr pasien

16.30  memonitor adanya mual dan A: Ketidak seimbangan nutrisi


muntah kurang dari kebutuhan

Hasil : pasien nampak muntah P:


2 kali setelahi beberapa menit  Kaji adanya alergi
makanan
di berikan susu
 Monitor adanya
18.00  memonitor intake nuntrisi
penurunan BB
Hasil : pemberian susu setiap
 Monitor adanya mual
2 jam sebanyak 15 cc/NGT
dan muntah
 Kolaborasi dengan dokter
 Monitor intake
19.00 tentang kebutuhan suplemen
nuntrisi
makanan seperti NGT/ TPN
 Kolaborasi dengan
sehingga intake cairan yang
dokter tentang
adekuat dapat dipertahankan.
kebutuhan suplemen
Hasil : pemberian susu
makanan seperti NGT
sebanyak 15 CC/ NGT
 Atur posisi pasien saat
 mengatur posisi pasien saat
minum susu
20.00 minum susu
hasil : posisi kepala pasien
lebih tinggi dari kaki pasien

3 28/01/2020  Memonitor adanya hidrasi Jam 20.00


18.30 ( kelembaban membran S:-
mukosa, nadi adekuat
O:
Hasil: mukosa mulut nampak  KU : Lemah
kering, nadi 131 x/ menit  Mukosa mulut
tampak kering
 Memonitor vital sign setiap 2
19.45  N : 151 x/menit
jam P : 34 x/menit
Hasil : S : 37,9 oC
 Nutrisi setiap 2 jam
Jam 14.00 : N : 131 x/i, P: 33 sebanyak 15 cc/ NGT
x/i, S: 37,6 oC  Pasien nampak BAB
Jam 16.00 : N : 148 x/i, P: 49 1 kali dan BAK 6 kali

x/i, S : 36,7 oC A: Resiko kekurangan


Jam 18. 00 : N : 142 x/i, P : 43 volume cairan
x/i, S: 37 oC
P:
Jam 20.00 N : 151 x/i, P : 34  Monitor adanya
o
x/i, S: 37,9 C hidrasi ( kelembaban

19.50  Memonitor status nutrisi membran mukosa, nadi


Hasil : setiap 2 jam pasien adekuat
diberikan susu sebanyak 15  Monitor vital sign
cc/ NGT setiap 2 jam
 Kolaborasi pemberian cairan  Monitor status nutrisi
lewat IV  Kolaborasi pemberian
19.55
Hasl : cairan lewat IV
Belum terpasang cairan lewat  Monitor BAB dan BAK
IV karna pembuluh darah setiap 2 jam
tidak ditemukan
 Memonitor BAB dan BAK
setiap 2 jam
20.00
Hasil : Pasien BAB 1 kali dan
BAK 6 kali

HARI KE 2 TANGGAL 29/01/2020


NO
TANGGAL/ JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
1 29/01/2020  Mengamati tanda-tanda Jam 12.00
08.30 S:-
icterus
Hasil : tubuh pasien nampak O:
 KU : Lemah
kuning
 Tubuh pasien
09.00  Memantau mata untuk nampak kuning
edema, drainase, dan warna  Tidak nampak edema
Hasil : tidak nampak edema, pada mata
sklera nampak kuning  Warna sklera
nampak kuning
10.00  Memonitor tanda-tanda vital
 N : 142x/ menit
per 2 jam
P : 39 x/ menit
Hasil : S : 37 oC
Jam 14.00 : N : 142 x/i, P: 39  Turgor kulit tampak
x/i, S: 37 oC mengkerut

Jam 16.00 : N : 145 x/i, P: 49 A: IKTERUS


x/i, S : 37,2 oC
P : lanjutkan Intervensi
Jam 18. 00 : N : 139 x/i, P : 45
 Amati tanda-tanda
x/i, S: 36,8 oC ikterus
Jam 20.00 N : 147 x/i, P : 50  Pantau mata untuk

x/i, S: 37 oC edema, drainase, dan


10.30  Mengamati tanda-tanda warna

dehidrasi (misalnya, turgor  Monitor tanda-tanda

kulit mengerut, kehilangan vital per 2 jam

berat badan)  Amati tanda-tanda


dehidrasi
Hasil : Turgor kulit tampak
mengkerut
2 29/01/2020  Mengkaji adanya alergi Jam 12.00
09.00 S:-
makanan
Hasil : tidak nampak adanya O:
 KU : Lemah
alergi susu pada pasien
 tidak nampak adanya
09.30  Memonitor adanya alergi susu
 BB saat lahir 1400 gr
penurunan BB
 BB sekarang 1250 gr
hasil :  Muntah (-)
BB saat Lahir : 1400 gr  Pemberian susu 15 cc /
2 jam/ NGT
BB saat ini : 1250 gr
 Kepala pasien nampak
10.30 Terjadi penurunan BB 150 gr lebih tinggi dari kakik
pasien
 Memonitor adanya mual dan
muntah A: Ketidak seimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
Hasil : pasien tidak nampak
11.00 muntah P:
 Memonitor intake nuntrisi  Kaji adanya alergi
makanan
Hasil : pemberian susu setiap  Monitor adanya
2 jam sebanyak 15 cc/NGT
penurunan BB
11.30  Kolaborasi dengan dokter  Monitor adanya mual
tentang kebutuhan suplemen
dan muntah
makanan seperti NGT/ TPN
 Monitor intake
sehingga intake cairan yang
nuntrisi
adekuat dapat dipertahankan.
 Kolaborasi dengan
Hasil : pemberian susu
dokter tentang
sebanyak 15 CC/ NGT
kebutuhan suplemen
12.00  mengatur posisi pasien saat
makanan seperti NGT
minum susu
 Atur posisi pasien saat
hasil : posisi kepala pasien
minum susu
lebih tinggi dari kaki pasien

3 29/01/2020  Memonitor adanya hidrasi Jam 12.00


10.30 S:-
( kelembaban membran
mukosa, nadi adekuat O:
Hasil: mukosa mulut nampak  KU : Lemah
 Mukosa mulut tampak
kering, nadi 142 x/ menit kering
11.45  Memonitor vital sign setiap 2  N : 147 x/menit
P : 50 x/menit
jam
S : 37 oC
Hasil :  Nutrisi setiap 2 jam
Jam 14.00 : N : 142 x/i, P: 39 sebanyak 15 cc/ NGT
 Pasien nampak BAB 2
x/i, S: 37 oC
kali dan BAK 5 kali
Jam 16.00 : N : 145 x/i, P: 49
A: Resiko kekurangan
x/i, S : 37,2 oC volume cairan
Jam 18. 00 : N : 139 x/i, P : 45
P:
x/i, S: 36,8 oC  Monitor adanya
Jam 20.00 N : 147 x/i, P : 50 hidrasi ( kelembaban
o
x/i, S: 37 C membran mukosa, nadi
11.50  Memonitor status nutrisi adekuat
Hasil : setiap 2 jam pasien  Monitor vital sign
diberikan susu sebanyak 15 setiap 2 jam
cc/ NGT  Monitor status nutrisi
 Kolaborasi pemberian cairan  Kolaborasi pemberian
11.55 lewat IV cairan lewat IV
Hasl :  Monitor BAB dan BAK
Belum terpasang cairan lewat setiap 2 jam
IV karna pembuluh darah
tidak ditemukan
 Memonitor BAB dan BAK
12.00
setiap 2 jam
Hasil : Pasien BAB 2 kali dan
BAK 5 kali

HARI KE 3 TANGGAL 30/01/2020

NO
TANGGAL/ JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
1 30/01/2020  Mengamati tanda-tanda Jam 12.00
09.30 S:-
icterus
Hasil : tubuh pasien nampak O:
 KU : Lemah
kuning
 Tubuh pasien
10.00  Memantau mata untuk nampak kuning
edema, drainase, dan warna  Tidak nampak edema
Hasil : tidak nampak edema, pada mata
sklera nampak kuning  Warna sklera
nampak kuning
10.12  Memonitor tanda-tanda vital
 N : 147x/ menit
per 2 jam
P : 42 x/ menit
Hasil : S : 37,3 oC
Jam 14.00 : N : 147 x/i, P: 42  Turgor kulit tampak
x/i, S: 37,3 oC mengkerut

Jam 16.00 : N : 145 x/i, P: 38 A: IKTERUS


o
x/i, S : 37 C
P : lanjutkan Intervensi
Jam 18. 00 : N : 140 x/i, P : 45
 Amati tanda-tanda
x/i, S: 36,7 oC ikterus
Jam 20.00 N : 139 x/i, P : 48  Pantau mata untuk

x/i, S: 37 oC edema, drainase, dan


10.30  Mengamati tanda-tanda warna

dehidrasi (misalnya, turgor  Monitor tanda-tanda

kulit mengerut, kehilangan vital per 2 jam

berat badan)  Amati tanda-tanda


dehidrasi
Hasil : Turgor kulit tampak
mengkerut
2 29/01/2020  Mengkaji adanya alergi Jam 12.00
09.30 S:-
makanan
Hasil : tidak nampak adanya O:
 KU : Lemah
alergi susu pada pasien
 tidak nampak adanya
10.00  Memonitor adanya alergi susu
 BB saat lahir 1400 gr
penurunan BB
 BB sekarang 1050 gr
hasil :  Muntah (+)
BB hari pertama pengkajian  Pemberian susu 15 cc /
1250 gr 2 jam/ NGT
 Kepala pasien nampak
BB saat ini : 1050 gr
lebih tinggi dari kakik
Terjadi penurunan BB 200 gr pasien
 Memonitor adanya mual dan
A: Ketidak seimbangan nutrisi
10.30 muntah kurang dari kebutuhan
Hasil : pasien tidak nampak
P:
muntah  Kaji adanya alergi
 Memonitor intake nuntrisi makanan
 Monitor adanya
11.00 Hasil : pemberian susu setiap
penurunan BB
2 jam sebanyak 15 cc/NGT
 Monitor adanya mual
 Kolaborasi dengan dokter
dan muntah
tentang kebutuhan suplemen
 Monitor intake
11.10 makanan seperti NGT/ TPN
nuntrisi
sehingga intake cairan yang
 Kolaborasi dengan
adekuat dapat dipertahankan.
dokter tentang
Hasil : pemberian susu
kebutuhan suplemen
sebanyak 15 CC/ NGT
makanan seperti NGT
 mengatur posisi pasien saat
 Atur posisi pasien saat
minum susu
minum susu
11.20 hasil : posisi kepala pasien
lebih tinggi dari kaki pasien

3 30/01/2020  Mengontrol adanya hidrasi Jam 12.00


09.30 S:-
( kelembaban membran
mukosa, nadi adekuat O:
Hasil: mukosa mulut nampak  KU : Lemah
 Mukosa mulut tampak
kering, nadi 147 x/ menit kering
09.55  Memonitor vital sign setiap 2  N : 139 x/menit
P : 48 x/menit
jam
S : 37 oC
Hasil :  Nutrisi setiap 2 jam
Jam 14.00 : N : 147 x/i, P: 42 sebanyak 15 cc/ NGT
 Nampak terpasang infus
x/i, S: 37,3 oC
Ka-En 3B/6 tmp
Jam 16.00 : N : 145 x/i, P: 38  Pasien nampak BAB 2
kali dan BAK 6 kali
x/i, S : 37 oC
Jam 18. 00 : N : 140 x/i, P : 45 A: Resiko kekurangan
volume cairan
x/i, S: 36,7 oC
Jam 20.00 N : 139 x/i, P : 48 P:
 Monitor adanya
x/i, S: 37 oC
hidrasi ( kelembaban
10.00  Memonitor status nutrisi
membran mukosa, nadi
Hasil : setiap 2 jam pasien
adekuat
diberikan susu sebanyak 15
 Monitor vital sign
cc/ NGT
setiap 2 jam
 Kolaborasi pemberian cairan
 Mengontrol status
10.20 lewat IV
nutrisi
Hasl :
 Kolaborasi pemberian
Terpasang cairan Ka-En 3B/6
cairan lewat IV
tmp
 Montor BAB dan BAK
 Memonitor BAB dan BAK
setiap 2 jam
11.00 setiap 2 jam
Hasil : Pasien BAB 2 kali dan
BAK 6 kali

Anda mungkin juga menyukai