BAB I Pembaruan
BAB I Pembaruan
PENDAHULUAN
Peternakan merupakan sektor pertanian yang telah menyebar di Indonesia. Usaha sektor
peternakan juga di jadikan untuk peluang bekerja yang menguntungkan. Salah satu usaha
peternakan adalah peternakan ayam. Dengan adanya sektor peternakan utamanya peternakan
ayam petelur meningkatkan produksi telur dan daging, ditambah permintaan konsumen yang
terus meningkat akan kebutuhan pangan. Kabupaten Blitar merupakan daerah di Jawa Timur
sebagai salah satu daerah sentra terbesar usaha sektor peternakan ayam dengan produksi terbesar
di Kecamatn Srengat, Ponggok dan Kademangan. Hal ini sesuai dengan pemaparan Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam siaran Pers kunjungan kerja yang
dilakukan di Kabupaten Blitar menyatakan bahwa Kabupaten Blitar merupakan salah satu daerah
pemasok telur ayam terbesar di Indonesia dan Nomor satu di Jawa Timur dengan kontribusi
produksi telur ayam ras terhadap total produksi Nasional sebesar 40%.
Data dari Kementerian Pertanian pada tahun 2015 menunjukkan bahwa sektor
peternakan di Jawa Timur mengalami peningkatan disetiap tahunnya dari segi ketenagakerjaan
maupun dalam produksi. Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja 2013-2017 tenga kerja
subsektor peternakan terbesar Indonesia berada di Jawa Timur yaitu 1.508.586 orang. Sedangkan
pada tahun 2015 jumlah populasi ayam ras petelur Kabupaten Blitar mencapai 14.973000 dengan
jumlah peternakan mencapai……dan total karyawan sebesar….. Pusat produksi terbesar ada di
daerah Kademangan, Srengat dan Ponggok.
Hasil studi pendahuluan yang di lakukan pada pekerja peternakan desa Kademangan
Kabupaten Blitar di dapatkan data dari jumlah 11 pekerja 6 orang bekerja antara 5-10 tahun, 3
orang 11-20 tahun, 2 orang lebih dari 21 tahun. Para pekerja bekerja dengan durasi yang
berbeda-beda. Ada 8 orang pekerja bekerja dengan durasi 3-4 jam/hari, 2 orang 7-9 jam/hari dan
1 orang lebih dari 10 jam/hari. Keluhan yang dirasakan 5 orang yang bekerja > 10 tahun
memberikan keluhan batuk, sesak dan sering berdahak, sedangkan 6 orang yang bekerja < 10
tahun, 4 orang sering batuk, 1 orang menyatakan batuk jarang dan 1 orang tidak merasakan
keluhan.
Dampak negatif yang ditimbulkan dari usaha peternakan bersumber dari kotoran, bulu
ayam, serbuk pakan dan partikel debu lain yang menimbulkan bau tidak sedap. Salah satu factor
penyebab bau tidak sedap adalah kandungan gas NH3 yang tinggi. Walaupun sebenarnya dari
kotoran ayam bisa terurai menjadi gas beracun lain seperti H2S, CO2, dan metana. Namun,
diantara gas beracun tersebut yang paling banyak menimbulkan masalah kesehatan adalah NH3
(Ahmad H.M, 2017). Gas NH3 (Amoniak) memiliki efek terhadap kesehatan utamanya
pernafasan yaitu menyebabkan iritasi selaput lendir hidung dan tenggorokan serta kadar 5000
ppm dapat menyebabkan edema laryng, paru dan dapat menimbulkan kematian apabila terpapar
secara terus menerus (H.J. Mukono). Sedangkan menurut pemaparan Rahayu 2013 tentang
factor-faktor yang mempengaruhi kapasitas paru peternak ayam menunjukkan gambaran paru
yang tidak normal yaitu lebih banyak terjadi pada responden laki-laki, merokok, dengan lama
paparan lebih dari 8 jam / hari dan masa kerja 1- 5 tahun.
1.2.1 Bagaimana hubungan durasi dan lama kerja dengan keluhan gangguan pernafasan pada
pekerja peternakan ayam.
1. Menjelaskan hubungan durasi dan lama kerja dengan keluhan gangguan pernafasan pada
pekerja peternakan ayam.
1. Mengidentifikasi hubungan durasi dan lama kerja dengan keluhan gangguan pernafasan pada
pekerja peternakan ayam.
3. Menganalisis hubungan durasi dan lama kerja dengan keluhan ganguan pernafasan pada
pekerja peternakan.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada dunia pendidikan dan keperawatan
dalam peningkatan kualitas kesehatan di masyarakat khususnya pada pekerja peternakan.