Anda di halaman 1dari 8

TUGAS VILEP KOMUNIKASI DAN KONSELING

NASKAH DIALOG HUBUNGAN ANTAR MANUSIA (HAM) YANG


DILAKUKAN DALAM MEMBERIKAN ASUHAN PADA IBU BERSALIN

Dosen Pengampu : Dr. Suwoyo, S.Pd, S.Kep, Ns, M.Kes

Disusun Oleh :

1.Nabila Alfiah Nur H (P17321193037)

2. Salma Santi Widuri (P17321193038)

3. Alfina Candra K A (P17321193040)

4. Nuri Alfina Komariyati (P17321193041)

5. Vira Puspitasari (P17321193042)

6. Ginda Pratika (P17321193043)

7. Suci Rahmawati (P17321193044)

8. Shafira Nur Ramadhany (P17321193045)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI

TAHUN AJARAN 2019/2020


NASKAH ROLEPLAY IBU BERSALIN

Pada suatu subuh , seorang ibu hamil yang bernama ibu Tina merasakan
mules pada perutnya, ia juga melihat ada cairan lendir yang keluar dari vaginanya.
Ia pun memanggil anak sulungnya bernama Asti.

Ibu Tina : Asti kesini sebentar nak


Asti : iya bu sebentar

Asti menghampiri ibunya.


Asti : Iya bu ada apa?
Ibu Tina : tadi ayahmu pergi kemana ya nak?
Asti : ayah tadi pergi sholat ke masjid bu sampai sekarang masih belum
pulang,mungkin sebentar lagi ayah sudah datang.
Ibu Tina : yasudah nak, ayo ibu bantu untuk siap siap kamu pergi ke sekolah

Paginya.
Di rumah sakit bersalin, kedatangan seorang klien ibu hamil beserta suaminya..

Ibu Tina : selamat pagi bu , bidannya ada ?


Perawat : selamat pagi, oh ya bu bidannya ada di dalam, mari silahkan
masuk, silahkan duduk. Tunggu sebentar ya bu , saya panggilkan
ibu bidannya dulu.
Perawat : (ketuk pintu) permisi bu, ini ada pasien
Bidan : baik, silahkan masuk ?
Bapak Agus : permisi bu , saya ingin memeriksakan kehamilan istri saya yang
masuk usia 9 bulan sekarang.
Bidan Melly : oh iya pak , tapi sebelumnya boleh saya tau nama ibu dan
bapak ? dan asalnya dari mana ?
Bapak Agus : nama saya bapak Agus dan istri saya ibu Tina. Kami dari Blitar.
Bidan Melly : kira kira usia ibu berapa ?
Ibu Tina : usia saya 23 tahun,bu bidan.
Bidan Melly : pekerjaan bapak sama ibu apa ?
Bapak Agus : saya bekerja sebagai guru dan istri saya sebagai ibu rumah
tangga.
Bidan Melly : lalu apa yang ibu rasakan sekarang ?
Ibu Tina : saya merasakan perut saya mules-mules, terus keluar lendir
campur darah bu.
Bapak Agus : saya sangat khawatir bu,apa tidak terjadi sesuatu dengan istri
saya?
Bidan Melly : tenang pak , kita berdoa saja semoga tidak terjadi apa-apa sama
ibu. Oh iya bu sejak kapan ibu merasakan mulesnya ?
Ibu Tina : sejak tadi subuh sekitar jam 5 subuh bu bidan.
Bidan Melly : sekarang masih mules bu ?
Ibu Bidan : iya bu , tapi tidak seperti tadi subuh , sekarang masih sakit tapi
saya masih bisa tahan.
Bidan Melly : maaf bu , kalau boleh tahu. Ini kahamilan yang keberapa ya bu?
dan apakah ibu pernah mengalami keguguran.
Ibu Tina : ini kahamilan saya yang pertama bu. Dan saya tidak pernah
keguguran.
Bidan Melly : bu sebelumnya pernah melakukan pemeriksaan kehamilan ?
Ibu Tina : pernah bu , di klinik bersalin di Blitar.
Bidan Melly : berapa kali bu?
Ibu Tina : 3 kali bu bidan.
Bidan Melly : oh iya bu , apakah sebelumnya dalam keluarga ibu ada riwayat
penyakit menurun seperti diabetes, hipertensi , asma. Atau penyakit
menular seperti tbc, hepatitis. Dan penyakit berat seperti jantung
dan ginjal.
Ibu Tina : Alhamdulillah dalam keluarga saya dan keluarga suami saya,tidak
pernah menderita penyakit yang seperti ibu sebutkan tadi.
Bidan Melly : bu , apakah selama kehamilan ini tidak pernah mengalami sakit
kepala berat dan penglihatan buram ?
Ibu Tina : tidak pernah bu.
Bidan Melly : kalau begitu asisten saya akan memeriksa tekanan darah ibu dulu
ya bu. Apakah ibu bersedia ?
Ibu Tina : ya bu silahkan.

Asisten bidan tersebut pun segera memeriksa tekanan darah ibu Tina.
Setelah selesai , asisten bidan pun memberi tahu hasilnya kepada bidan Melly.
Ibu Tina : bagaimana bu tekanan darah saya ?
Bidan Melly : tekanan darah ibu normal 120/80 mmHg. Bagaimana perasaan ibu
dengan kehamilan ini ?
Ibu Tina : bahagia sekali bu, sudah tidak sabar ingin gendong , tapi saya
masih merasa takut,jika menghadapi persalinan lagi.
Bidan Melly : tidak usah takut bu,persalinan merupakan proses yang alamiah
terjadi pada semua ibu. Saya periksa keadaan ibu dan Janin ibu ya.
Sementara saya siap-siap , ibu silahkan ikut asisten saya masuk
kedalam ruangan pemeriksaan.
Asisten bidan pun mengantar kan ibu ke ruangan pemeriksaan.

Asisten bidan : ayo bu silahkan berbaring di kasur, saya tutup pintu dan
jedelanya dulu ya bu.

Setelah menutup pintu dan jendela.

Asisten bidan : sambil menunggu bidan melly , mari bu saya bantu ibu memilih
posisi yang nyaman.
Ibu Tina : baik mbak terimakasih.

Bidan Melly pun datang memasuki ruangan untuk melakukan pemeriksaan.


Bidan Melly : bu , saya periksa keadaan janin ibu dulu ya bu ?
Ibu Tina : iya bu silahkan.
Bidan Melly : ibu , keadaan janin ibu baik dan sudah berada pada posisinya, ibu
tidak usah khawatir ya ? sekarang giliran ibu yang saya periksa, ibu
bersedia ?
Ibu Tina : iya bu
Bidan Melly : permisi ya bu.
Ibu Tina : ya bu silahkan.

Bidan Melly pun melakukan pemeriksaan fisik ibu Tina. Setelah selesai,
bidan Melly pun menjelaskan hasil pemeriksaannya kepada ibu dan suami.
Bidan Melly : ibu, bapak berdasarkan hasil pemeriksaan yang saya lakukan , ini
baru pembukaan dua, nanti kita tunggu sampe pembukaan 10 atau
lengkap bu, pak. Baru saya pimpin untuk mengejan, ibu tidak
boleh mengejan sampe pembukaan lengkap atau sebelum ibu
merasakan seperti ingin buang air besar ya bu, nanti mungkin
semakin bertambah pembukaanya rasa sakit atau nyeri akan
semakin bertambah.
Ibu Tina : berarti ibu berhenti memeriksa saya ?
Bidan Melly : tidak bu, saya akan tetap memeriksa keadaan ibu dan janin ibu.
Ibu tidak usah khawatir ya ? nah ada lagi bu yang ingin ibu
tanyakan.
Ibu Tina : ibu apabila saya mau kencing atau BAB boleh bu ?
Bidan Melly : boleh kok bu , nanti dibantu sama bapak tetapi apabila rasa
sakitnya semakin kuat dan ibu sudah merasakan seperti ingin BAB
sebaiknya bapak agus langsung memanggil saya karena itu sudah
waktunya ibu mau melahirkan. Ibu boleh memilih posisi yang
nyaman buat ibu, tidur miring kiri boleh bu , yang penting ibu tidak
tidur terlentang atau miring kekanan.
Ibu Tina : kenapa bu ?
Bidan Melly : karena kalau ibu tidur terlentang atau miring kekanan ibu bisa
merasakan sesak nafas, karena ibu kekurangan oksigen dan
berbahaya juga bagi janin. Bapak Agus , nanti kalau ibu mengeluh
terlalu sakit, bapak bisa menggosok punggung ibu dengan
menggunakan jari palmar memutar searah dengan arah jarum jam
untuk mengurangi rasa nyeri si ibu. Bapak juga jangan lupa
member ibu makan secukupnya , supaya ada tenaga untuk
mengedan nanti. Makanannya apa saja boleh , tapi kalu ibu tidak
bisa makan , kasih minum air the, jus ,soup atau yang cair-cair saja
pak biar bisa cepat diserap oleh tubuh ibu. Bapak ada yang ingin
ditanyakn lagi ? atau yang belum dimengerti ?
Bapak Agus : tidak ada bu , terima kasih ya.
Bidan Melly : iya bapak , terima kasih atas kerjasamanya. Kalau begitu saya
tinggal dulu ya bu, pak , nanti kalau ada keluhan , bapak bisa
panggil saya di ruang jaga.

Setelah menunggu beberapa jam , akhirnya pembukaan pun sudah lengkap .

Kala II

Bidan Melly : apakah ibu merasa ingin mengejan ?


Ibu Tina : iya bu , saya merasa sakit pada daerah anus dan vagina saya.

Setelah melihat tanda- tanda persalinan . bidan beserta asistennya pun


segera menyiapkan pertolongan persalinan seperti peralatan, bahan , obat-obatan
esensial untuk persalinan dan menata laksanakan komplikasi ibu dan BBL yaitu
mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan menempatkan tabung spuit steril
kedalam partus set. Setelah perlengkapan siap , bidan Melly pun memakai
celemek sebagai perlindungan diri dan melepas semua perhiasan yang di pakai
dan mencuci tangan lalu memasang sarung tangan DTT. Bidan Melly pun
melakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui apakah pembukaan serviks
sudah lengkap namun sebelumnya melakukan vulva hygene terlebih dahulu.

Bidan Melly : bu , saya akan melakukan pemeriksaan dalam , permisi ya bu ?


Ibu Tina : iya bu.
Bidan Melly : ibu , ini pembukaannya sudah lengkap dan keadaan janin juga
baik-baik saja. Bapak terus dukung ibu dan beri semangat agar
pesalinannya bisa berjalan dengan baik ya pa. ibu , gimana sudah
sangat ingin mengejan ?
Ibu Tina : huhh iya bu bidan , saya sudah tidak tahan.
Bidan Melly : bapak tolong bantu ibu siapkan posisi yang nyaman ibu yah pak
untuk meneran. Caranya ibu Berbaring dengan lutut berlipat dan
kedua kaki dibuka.Kedua tangan memeluk paha dengan cara
melingkarkannya ke bawah paha. Atau bisa juga dengan berbaring
mengiring sama ada sebelah kiri ataupun kanan. Ibu saya pimpin
ya untuk meneran , ibu tarik nafas yang panjang lalu tahan dengan
mulut tertutup dan kemudian ibu meneran yah kearah bawah. Coba
ibu lakukan.
Ibu Tina : hmmppphh hahhhh.(ibu mengejan).
Bidan Melly : iya , ibu pintar sekali , ibu bisa istirahat ditengah-tengah
kontraksi. Kalau belum ada dorongan ibu bisa berjalan atau
berjongkok. Bapak , terus beri semangat untuk ibunya ya pak.

Bidan Melly pun memberikan cairan peroral dan menilai djj setiap
kontraksi uterus selesai. Pertolongan kelahiran bayi pun sudah siap dilakukan.
Bidan Melly meletakkan handuk bersih pada perut ibu untuk mengeringkan bayi
dan meletakkan kain bersih bi bagian bawah bokong lalu membuka tutup partus
set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat.
Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungin perineum
dengan kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk
menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala. Bidan melly pun
menganjurkan ibu untuk meneran perlahan.

Bidan Melly : ayo bu tarik nafas dalam dan mengejan seperti yang sudah saya
ajarkan tadi.
Ibu Tina terus mengejan menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran
paksi luar secara spontan. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang
secara biparietal.

Bidan Melly : ayo bu terusss … tarik nafass dan mengejan ..

Setelah beberapa menit , bayi pun segera lahir.

Kala III
Bidan Melly melakukan penilaian selintas . apakah bayi cukup bulan ?
apakah air ketuban jernih dan tidak tercampur mekonium ? apakah bayi menangis
kuat atau bernafas tanpa kesulitan? Apakah bayi bergerak secara aktif ?.
Setelah melakukan penilaian ternyata bayi dalam keadaan normal. Setelah itu
bidan Melly mengeringkan tubuh bayi, mulai dari muka hingga bagian tubuh yang
lainnya. Dan meletakkan bayi di atas perut ibu.

Bidan Melly : ibu , ini bayinya sudah lahir dengan selamat , sehat pula.
Ibu Tina : (tersenyum melihat bayinya).

Setelah itu, bidan Melly memeriksa uterus untuk memastikan tidak ada
bayi lagi atau kehamilan tunggal, dan memberitahu bahwa ibu akan disuntik.

Bidan Melly : ibu , saya akan melakukan penyuntikan oksitosin 10 unit IM,
rasanya akan sedikit sakit , permisi ya bu.

Setelah dilakukan penyuntikan , bidan Melly pun melakukan pemotongan


tali pusat bayi. Dan setelah itu meletakkan bayi di atas dada ibu di antara payudara
ibu. Lalu menyelimuti ibu dan juga bayi.
Setelah itu bidan melly pun melahirkan placenta. Setelah placenta lahir ,
bidan melly melakukan prosedur pasca persalinan. Dan megajarkan pada ibu dan
keluarga bagaimana melakukan massase dan memeriksa kontraksi uterus.

Bidan Melly : ibu , sering-sering masase perutnya ya bu caranya menggosok


bagian perut ibu (fundus uteri) secara sirkuler menggunakan bagian
palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi perut ibu baik.
Ibu Tina : iya bu saya mengerti.
Setelah selesai , Bidan Melly pun merapikan dirinya dan alatnya kembali
dan membuang bahan-bahan yang sudah terkontaminasi. Setelah itu bidan melly
melakukan pengisian partograf depan belakang dan memeriksa TTV.
Beberapa saat kemudian pak Agus keluar dari ruang bersalin untuk
menemui keluarga dan memberi kondisi sang bayi.
Bapak Agus : Alhamdulillah telah lahir anak kami,bu. Bayinya sehat dan cantik
seperti ibunya.
Ibu (Pak Agus) : Alhamdulillah cucu ku lahir dengan selamat dan sehat.
Ibu (ibu Tina) : alhamdulillah,lalu bagaimana dengan kondisi ibunya nak?
Bapak Agus : Alhamdulillah ibu nya baik baik saja sekarang masih dalam
perawatan.
Ibu (ibu Tina): kapan kita bisa melihat cucu kita?
Bapak Agus : saat ini bayinya sudah bisa dilihat,diruangan bayi. sebentar bu saya
tinggal dulu karna ingin mengurus administrasinya.
Ibu (Pak Agus): iya nak silahkan,kami mau melihat cucu kami dulu di ruang bayi.
Bapak Agus : iya bu nanti setelah selesai,saya menyusul ke ruang bayi.

Anda mungkin juga menyukai