Anda di halaman 1dari 8

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Akreditasi

Pengertian Akreditasi Secara Umum adalah suatu penilaian yang

dilakukan oleh pemerintah terhadap institusi pendidikan untuk menentukan

tingkat-peringkat pengakuan pemerintah terhadap institusi tersebut

(Arikunto,1988). Sedangkan pengertian Akreditasi menurut kamus besar

bahasa Indonesia (KBBI) adalah pengakuan terhadap lembaga pendidikan yang

di berikan oleh badan yang berwenang setelah di nilai bahwa lembaga itu

memenuhi syarat kebakuan atau kriteria tertentu.

Dalam penerapannya dalam bidang institusi perguruan tinggi, Menurut

Peraturan Menteri Ristekdikti Republik Indonesia No 32 tahun 2016 tentang

Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi. Akreditasi merupakan Sistem

Penjaminan Mutu Eksternal sebagai bagian dari Sistem Penjaminan Mutu

Pendidikan Tinggi yang bertujuan untuk menentukan kelayakan Program Studi

dan Perguruan Tinggi berdasarkan kriteria yang mengacu pada Standar

Nasional Pendidikan Tinggi; dan menjamin mutu Program Studi dan Perguruan

Tinggi secara eksternal baik bidang akademik maupun non akademik untuk

melindungi kepentingan mahasiswa dan masyarakat.

2.2 Tracer Study

Tracer Study merupakan salah satu metode yang digunakan oleh beberapa

Perguruan Tinggi di Indonesia untuk memperoleh umpan balik (feedback) dari

Alumni, umpan balik (feedback) ini dibutuhkan oleh Perguruan Tinggi dalam

usahanya untuk perbaikan mutu Perguruan Tinggi serta pengembangan kualitas


dari sistem pendidikan Perguruan Tinggi. Tak hanya itu, feedback ini juga

bermanfaat untuk pemetaan dunia usaha dan industri agar jeda diantara

kompetensi yang diperoleh alumni pada saat kuliah berdasarkan program

studinya dengan tuntutan dunia kerja dapat diperkecil.

Menurut Peraturan BAN PT no 4 tahun 2017 tentang instrumen akreditasi

pada Titik berat penilaian APS dan APT berdasarkan kriteria akreditasi no 9

tentang “Luaran dan Capaian: hasil pendidikan, penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat" dapat diharapkan dengan cara melakukan penelusuran

lulusan, meminta umpan balik dari pengguna lulusan, dan menilai persepsi

publik terhadap lulusan sesuai dengan capaian pembelajaran lulusan yang

ditetapkan oleh program studi dan perguruan tinggi dengan mengacu pada

KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia), maka dari itu diperlukan

adanya perancangan Layanan Tracer study. Perancangan Tracer study ini

dinilai penting karena sebagai alat evaluasi kinerja Perguruan Tinggi (PT) dan

sekarang telah dijadikan salah satu syarat kelengkapan akreditasi oleh Badan

Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) , dan juga sebagai

kelengkapan dalam dokumen Evaluasi Diri yang diperlukan dalam pengajuan

proposal melalui Kemendikbud.

Di Indonesia sendiri, pelaksanaan Tracer Study ini masih terkendala di sisi

kebutuhan, sumber daya dan metodologi dalam pelaksanaannya. Seringkali

Tracer Study yang dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi ini dilakukan karena

hanya untuk memenuhi kebutuhan akan akreditasi, sehingga dalam

pelaksanaannya tidak dilakukan secara rutin. Selain itu, sumber daya pelaksana

Tracer Study ini umumnya masih dianggap kurang memadai dan hal ini disertai
dengan kesulitan dalam menerapkan metodologi yang tepat dalam

pelaksanaannya.

Dari permasalahan di atas, Tracer Study perlu dilakukan secara melembaga,

terstruktur dan dengan metodologi yang tepat guna memperoleh hasil yang

terukur, akurat dan dapat diperbandingkan.

2.3 Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak adalah ilmu disiplin teknik yang berkaitan

dengan semua aspek produksi perangkat lunak dari tahap awal spesifikasi

sistem hingga tahap pemeliharaan sistem setelah sistem tersebut sudah mulai

dipergunakan. Ada dua frase kunci yang mendukung definisi dari Rekayasa

Perangkat Lunak itu sendiri:

1. Disiplin teknik

Dimana insinyur / teknisi menerapkan teori, metode, dan peralatan

mana yang sesuai. Namun, mereka juga menggunakannya secara

selektif dan berusaha untuk menemukan solusi pemecahan masalah

(“Problem Solving”) ketika tidak ada daftar aplikasi dan metode.

Insinyur / teknisi juga mengakui bahwa mereka harus bekerja dalam

batasan organisasi dan keuangan, dan mereka harus mencari solusi

dalam kendala ini.

2. Aspek produksi Rekayasa perangkat lunak

Dimana Rekayasa perangkat lunak tidak hanya berkaitan dengan

proses teknis pengembangan perangkat lunak saja. Tetapi juga

mencakup kegiatan seperti manajemen proyek perangkat lunak dan


pengembangan alat, metode, dan teori untuk mendukung suatu

pengembangan rekayasa perangkat lunak.

Dari pengertian diatas, Rekayasa perangkat lunak memiliki banyak metode

ayng terdiri dalam beberapa model. Dan model metode pengembangan rekayasa

perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan rancang bangun aplikasi

“Tracer Study Alumni UKRIDA” adalah dengan menggunakan metode

model“Waterfall”.

2.3.1 Metode Waterfall

Metode Waterfall adalah metode rancangan peranglat lunak yang

berbentuk beberapa tahapan dalam sebuah proses pengembangan

perangkat lunak yang diimplementasikan dalam bentuk “cascade” yang

dapat berpindah dari satu tahapan ke tahapan lainnya. Metode ini juga

dikenal sebagai model air terjun atau siklus hidup perangkat lunak

(“Software Life-Cycle”) dan tahapan pengembangan ini terdiri atas

berikut ini:

1. Analisis & Definisi persyaratan

Tahapan ini dimana perancangan perangkat lunak ini harus

melakukan konsultasi Layanan, kendala dan tujuan dari

pengembangan sistem tersebut yang didefinisikan secara rinci dan

berfungsi sebagai spesifikasi sistem.


2. Desain sistem & Perangkat lunak

Tahapan ini berupa perancangan proses desain sistem yang

mengalokasikan beberapa persyaratan yang sudah ditetapkan

melalui konsultasi untuk sistem perangkat keras atau perangkat

lunak. Tahapam ini membangun beberapa arsitektur sistem secara

keseluruhan.

Tahapan ini melibatkan proses pengidentifikasian dan

penggambaran abstraksi dari sistem perangkat lunak yang

mendasar dan hubungan dari sistem tersebut.

3. Implementasi & pengujian unit

Tahapan ini, dimana desain perangkat lunak ini sudah diwujudkan

sebagai satu paket program atau sistem unit program. Dan

pengujian sistem unit program ini harus melibatkan verifikasi

terhadap setiap unit untuk memenuhi spesifikasinya.

4. Integrasi & pengujian sistem

Tahapan ini dimana masing-masing unit program atau program

akan diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk

memastikan bahwa persyaratan perancangan perangkat lunak telah

dipenuhi. Setelah pengujian, sistem perangkat lunak ini akan

dikirim ke pelanggan untuk diimplementasikan dan digunakan.


5. Operasi & pemeliharaan sistem

Tahapan ini juga dikatakan sebagai fase terpanjang dari siklus

hidup (life-cycle) dalam sebuah pengembangan perangkat lunak

(Software). Yang di mana sistem yang telah dirancang ini sudah di

implementasikan dan digunakan secara praktis. Tahapan ini juga

melibatkan pemeliharaan sistem dengan melakukan perbaikan

kesalahan (bug) yang tidak ditemukan pada tahap awal dari siklus

hidup tersebut, Serta meningkatkan implementasi unit sistem, dan

meningkatkan layanan sistem ketika ada beberapa persyaratan baru

yang telah ditemukan.

2.4 Bahasa Pemograman

2.4.1 PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

PHP atau yang memiliki kepanjangan “PHP Hypertext

Preprocessor” merupakan suatu bahasa pemograman yang

difungsikan untuk membangun suatu bahasa pemograman yang

difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. PHP menyatu

dengan kode HTML, yang dimana HTML digunakan sebagai

pembangun dan pondasi dari kerangka layout web-based application,

sedangkan PHP difungsikan sebagai proses dar input dan output suatu

data. Sehingga dengan adanya PHP, sebuah web akan sangat mudah

untuk dilakukan pemeliharaan sistem (maintenance system).


PHP dapat berjalan pada sisi server yang dimana PHP itu sendiri

disebut juga sebagai bahasa Server-Side Scripting yang berarti setiap

menjalankan suatu bahasa pemograman PHP, wajib membutuhkan

sebuah web server yang digunakan untuk menjalankannya. Bahasa

pemograman PHP ini bersifat open-source yang dimana setiap

pengguna/user dapat memakainya secara gratis dan mampu digunakan

dalam berbagai platform baik bisa digunakan di sistem operasi

windows, linux atau bisa dijalankan juga di sistem operasi MacOS.

Bahasa pemograman ini juga dibangun sebagai modul pada web

server apache dan sebagai binary yang dapat berjalan sebagai CGI.

2.5 Basis Data

Basis data adalah suatu kumpulan data yang saling berhubungan secara logis

dengan deskripsi data tersebut yang dirancang untuk memenuhi data informasi

yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. Dalam definisinya, basis data

merupakan tempat penyimpanan data yang besar (“Big-data”) yang dapat

dipergunakan oleh banyak pengguna untuk mengakses informasi data yang

dibutuhkan. Basis data mengonsolidasi banyak catatan yang sebelumnya

disimpan pada file terpisah, sehingga seluruh item basis data tidak lagi dimiliki

oleh satu divisi tertentu, melainkan menjadi sumber daya perusahaan yang dapat

digunakan bersama.
2.6 MySQL

MySQL adalah sebuah sistem basis data relasional yang dimana sistem

tersebut menggunakan SQL sebagai bahasa untuk berkomunikasi dengan

sistem tersebut. Sistem basis data MySQL itu sendiri sudah menjadi pilihan

favorit bagi pengembang (developer) aplikasi web-based php programming

karena sistem basis data ini mempermudah developer untuk melakukan sistem

input database ke aplikasi berbasis web-based php. Selain itu, sistem basis data

ini juga diterapkan di beberapa sistem bahasa pemograman lainnya misalnya

Visual Basic, Java dan Android studio. Untuk menggunakan/menjalankan

sistem basis data ini, seorang developer perlu menginstal aplikasi berbasis

server dan client, salah satunya dengan menggunakan aplikasi web-server dan

web application (web-app).[m]

Anda mungkin juga menyukai