Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN PEPLAU, BETTY NEWMAN


DAN OREM

Diajukan sebagai tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan

.
Disusun oleh :

1. Ari Gunawan (2014.03.001)


2. Ayu Avitha Dewi (2014.03.002)
3. Eunike Vinelda Tael (2014.03.005)
4. Maria Gita Kristina (2014.03.010)
5. Yohana Laksmita Dewi (2014.03.016)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


AKPER WILLIAM BOOTH
SURABAYA
2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Konsep
Dasar Keperawatan dengan judul, “Model Konsep dan Teori Keperawatan Peplau, Betty
Newman dan Dorothea Orem”. Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas kelompok
mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan AKPER William
Booth Surabaya.

Dalam menyusun makalah ilmiah ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada dosen mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan dan kepada teman-teman yang telah
mendukung terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya
makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca umumnya.

Surabaya, Oktober 2014

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG………………………………..........……….. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH………………………………..…..……... 2
1.3 TUJUAN PENULISAN………………………….....…..……..….... 2
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 RIWAYAT TOKOH……………………………...…….....….…...... 3
2.1.1 Riwayat Hildegard E. Peplau.......................................... 3
2.1.2 Riwayat Betty Neuman.................................................... 4
2.1.3 Riwayat Dorothea Elizabeth Orem.................................. 5
2.2 BEBERAPA TEORI MENURUT PARA AHLI
2.2.1 Teori Peplau....................................................................... 6
2.2.2 Teori Betty Newman.......................................................... 7
2.2.3 Teori Dorothea Elizabeth Orem....................................... 9
BAB III PEMBAHASAN
3.1 TUJUAN TEORI PEPLAU, BETTY NEWMAN DAN
OREM................................................................................................. 12
3.1.1 Tabel Tujuan Teori Peplau, Betty Newman dan
Orem................................................................................... 12
3.2 PERBEDAAN TEORI PEPLAU, BETTY NEWMAN DAN
OREM............................................................................................... 12
3.2.1 Tabel Perbedaan Teori Peplau, Betty Newman dan
Orem................................................................................... 12
3.3 PERSAMAAN TEORI PEPLAU, BETTY NEWMAN DAN
OREM................................................................................................. 15
3.4 PENERAPAN TEORI PRAKTIK KEPERAWATAN................... 15
3.4.1 Penerapan Teori Peplau.................................................... 15
3.4.2 Penerapan Teori Betty Newman....................................... 16
3.4.3 Penerapan Teori Orem...................................................... 16
BAB IV PENUTUP
4.1 SIMPULAN........................................................................................ 18
4.1.1 Teori Peplau........................................................................ 18
4.1.2 Teori Betty Newman.......................................................... 18
4.1.3 Teori Orem......................................................................... 18
4.2 SARAN............................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 20

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang dengan pesat. Perkembangan IPTEK
juga mempengaruhi perkembangan ilmu keperawatan. Sejak zaman sebelum perang dunia kedua,
muncullah tokoh-tokoh keperawatan yang mulai mengungkapkan pandangannya tentang ilmu
keperawatan. Tokoh-tokoh tersebut yaitu Florene Nightingale, Dorothea Orem, Calista Roy,
Virginia Handerson, Betty Neuman, Jean Waston, King, Peplau, Johnson, Martha E Rogers,
Faye Abdellah, Ida Orlando, Myra Levine dan masih banyak tokoh-tokoh lainnya. Mereka semua
mencoba mendefinisikan model konsep dan teori keperawatan. Konsep dan teori keperawatan
yang mereka ungkapkan, sampai saat ini masih diterapkan dalam setiap praktik keperawatan.
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan professional yang merupakan
suatu bentuk layanan kesehatan yang berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan.
Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayan kesehatan ikut menentukan mutu dari
pelayanan kesehatan.
Ilmu keperawatan adalah suatu ilmu yang mempelajari pemenuhan kebutuhan dasar manusia
mulai dari bilogis, psikologis, sosial dan spiritual. Pemenuhan kebutuhan tersebut diterapkan
dalam pemberian asuhan keperawatan dan praktik keperawatan professional. Keperawatan
professional didasarkan pada adanya pendekatan yang disebut “Proses Keperawatan” dan
“Dokumentasi Keperawatan”.
Sebagai pedoman dalam setiap praktik keperawatan, diperlukan berbagai teori yang
digunakan untuk menjalankan tugas keperawatan. Pada makalah ini, akan dibahas model dan
konsep teori keperawatan menurut Peplau, Betty Newman dan Orem.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Didalam makalah ini, kami akan membahas tentang teori keperawatan menurut Peplau, Betty
Newman dan Orem.
1. Bagaimana riwayat Peplau, Betty Newman dan Orem ?
2. Bagaimana konsep teori Peplau, Betty Newman dan Orem ?
3. Apa tujuan teori Peplau, Betty Newman dan Orem ?
4. Apa perbedaan masing-masing teori dari Peplau, Betty Newman dan Orem ?
5. Bagaimana penerapan teori Peplau, Betty Newman dan Orem pada praktik keperawatan ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui riwayat Peplau, Betty Newman dan Orem.
2. Untuk mengetahui konsep teori Peplau, Betty Newman dan Orem.
3. Untuk mengetahui tujuan teori Peplau, Betty Newman dan Orem.
4. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan masing-masing teori dari Peplau, Betty Newman
dan Orem.
5. Untuk mengetahui penerapan teori Peplau, Betty Newman dan Orem pada praktik keperawatan.

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 RIWAYAT TOKOH


2.1.1 Riwayat Hildegard E.Peplau
Hildegard peplau (Hilda) di lahirkan di Reading
Pennisylvia merupakan keluarga imigran dari Jerman. Dia
merupakan anak kedua dari 6 bersaudara. Ayahnya seorang
pekerja keras sedangkan ibunya sangat perfeklsionis. Orang tuanya bernama Gustav dan Otilie
Peplau. Meskipun dalam keluarga tidak pernah mendiskusikan tentang pendidikan tinggi, Hilda
mempunyai motivasi dan visi yang kuat untuk merubah wanita dari berpikiran tradisional
menjadi yang lebih modern. Dia menggiginkan kehidupan yang lebih baik dan mengenalkan
keperawatan sebagai karier wanita di masa datang.
Peplau memulai karir keperawatan pada tahun 1931 sebagai lulusan dari sekolah perawat
Pottstown, PA school. Beliau kemudian bekerja sebagai staff nurse di Pennisylvania dan New
York city. Di Bennington College Vermant ia mendapat gelar bachelor degree jurusan psikologi
interpersonal pada tahun 1943.
Peplau mendapatkan gelar master dan doctor dari Universitas Columbia jurusan ilmu
pengajaran. Dia juga mendapatkan sertifikat psikoanalisis di Wiliam Alanson White Institute
New York. Awal tahun 1950 mulai mengajar kelas pertamanya pada psikiatri keperawatan di
fakultas ilmu pendidikan DR. Peplau menjadi pengajar di fakultas keperawatan University
Rutgers dari 1954 – 1974. Peplau juga bekerja sebagai konsultan pada WHO, US Air Force, US
general surgeon. Setelah pensiun dari Universitas Rutgers ia bekerja sebagai professor
kunjungan di universitas Leuven Belgium tahun 1975 dan 1976.
2.1.2 Riwayat Betty Neuman
Betty Neuman lahir di Ohio tahun 1924, dia anak kedua dari
3 bersaudara dan merupakan anak perempuan satu-satunya. Ketika
berumur 11 tahun bapaknya meninggal setelah 6 tahun dirawat
karena CRF. Pujian bapaknya terhadap perawat mempengaruhi
pandangan Neuman tentang perawat dan komitmennya menjadi
perawat terbaik yang selalu dekat dengan pasien. Pekerjaan ibunya
sebagai bidan di desa juga sangat mempengaruhi secara signifikan.
Setelah lulus SMA Neuman tidak dapat melanjutkan pendidikan
keperawatan. Dia bekerja sebagai teknisi pada perusahaan pesawat
terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka menabung
untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya
program wajib militer di keperawatan mempercepat masuknya
Neuman ke sekolah keperawatan. Neuman lulus program diploma RS Rakyat (sekarang RSUP
Akron Ohio) tahun 1947. Neuman menerima gelar BS pada keperawatan Kesehatan Masyarakat
tahun 1957 dan MS Kesehatan Masyarakat serta Konsultan Keperawatan Jiwa tahun 1966 dari
Universitas California LA. Tahun 1985 Neuman menyelesaikan PHD dalam bidang Clinical
Psychology dari Universitas Pasific Western. Dia mempraktekkan bed side nursing sebagai staf
kepala dan Private Duty Nurse di berbagai RS. Pekerjaannya di komunitas termasuk di sekolah-
sekolah, perawatan di perusahaan dan sebagai kepala perawatan di klinik obstetric suaminya dan
konseling intervensi krisis di keperawatan jiwa di komunitas. Tahun 1967, 6 bulan setelah
mendapat gelar MS dia menjadi kepala fakultas dari program dimana ia lulus dan memulai
kontribusinya sebagai guru, dosen, penulis dan konsultan dalam berbagai disiplin ilmu
kesehatan. Tahun 1973, Neuman dan keluarga kembali ke Ohio, sejak itu dia sebagai konsultan
kesehatan jiwa, menyediakan program pendidikan berkelanjutan dan melanjutkan perkembangan
dari modelnya, dia yang pertama kali mendapatkan California Licensed Clinical Fellows of the
American Association of Marriage & Family Therapy dan tetap melakukan praktek konseling.
Model Neuman aslinya berkembang tahun 1970 ketika itu ada permintaan lulusan Universitas of
California LA untuk pembukaan kursus yang memberikan wawasan tentang aspek
fisiologi,psikologi,sosiokultural dan aspek pengembangan dari kehidupan manusia (Neuman
1995). Model ini dikembangkan untuk menyediakan struktur yang terintegrasi dari aspek-aspek
diatas secara holistic. Setelah 2 tahun dievaluasi model tersebut dipublikasikan dalam 3 edisi
( 1982,1989, 1995).

2.1.3 Riwayat Dorothea Elizabeth Orem


Dorothea Elizabeth Orem lahir pada tahun 1914 di
Baltimore, Maryland.
Dorothea Orem mengawali pendidikan diplomanya pada awal
tahun 1930. Ia berperan dalam pendirian Hospital School Of
Nursing. Orem mendapat Titel BSN Ed (1939) dan MSN Ed
(1945) di The Catholic University of America, Washington DC.
Orem kemudian mendapatkan gelar kehormatan Dokter Ilmu
Pengetahuan dari Georgetown University (1976) dan Pendiri
Perguruan Tinggi di San Antonio, Texas (1980); Dokter Surat
kemanusiaan dari Illinois Wesleyan University, Bloomington,
Illinois (1988); Gelar kehormatan dokter, University of
Missouri-Columbia (1998). Dr. Orem kemudian melanjutkan
untuk aktif dalam pengembangan teori. Dia menyelesaikan edisi ke-6 dari keperawatan konsep
praktek, yang diterbitkan oleh Mosby pada Januari 2001. Dorothea Orem meninggal pada 22
Juni 2007 di kediamannya Savannah, USA. Orem meninggal pada umur 93 tahun. Dunia
keperawatan telah kahilangan seorang ahli dan dianggap sebagai orang terpenting serta memiliki
wawasan yang sangat luas di bidang keperawatan.
Dalam bidang keperawatandapat dikatakan bahwa ahli Keperawatan dari Amerika,
Dorothea E Orem, termasuk salah seorang yang terpenting diantara orang yang mengembangkan
pandangan dalam bidang Keperawatan. Dorothea Orem melihat bahwa perawatan propesional
mendapat bantuan pengambil alihan tugas sebahagian atau pun keseluruhan atau perawatan diri
atau perawatan.

2.2 BEBERAPA TEORI MENURUT PARA AHLI


2.2.1 Teori Peplau
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh peplau ingin menjelaskan
tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar
hubungan antara manusia yang mencakup proses interpersonal, perawat-klien, dan dasar
kecemasan yang terjadi akiat sakit.
Proses
interpersonal
yang
dimaksud
antara perawat
dengan klien
ini memiliki
empat tahap
diantaranya :
pertama, tahap orientasi di mana perawat dan klien melakukan kontrak awal unruk membangun
kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data; kedua, fase identifikasi peran perawat apakah
sudah melakukan atau bertindak sebagai fasilitator yang memfasilitasi ekspresi perasaan klien
serta melaksanakan asuhan keperawatan; ketiga, fase eksplorasi dimana perawat telah membantu
klien dalam memberikan gambaran kondisi klien; dan keempat, fase resolusi dimana perawat
berusaha untuk secara bertahan kepada klien untuk membebaskan diri dari ketergantungan
kepada tenaga kesehatan dan menggunakan kemapuan yang dimilikinya agar mampu
menjalankan secara sendiri.
2.2.2 Teori Betty Newman
Betty Newman mengemukakan model konsep Health Care System yaitu model konsep
yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress
dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan
sasaran pelayanan adalah komunitas.
Garis pertahanan diri pada komunitas tersebu tmeliputi garis pertahanan fleksibel yaitu
ketersediaan dana pelayanan kesehatan, iklim, pekerjaandan lain-lain ; garis pertahanan normal
yang meliputi ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status nutrisi secara umum, tingkat
pendapatan, tingkat pendapatan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan sikap masyarakat
terhadap kesehatan dn garis pertahanan resistan yang meliputi adanya ketersediaan pelayanan
kesehatan, tingkat pendidikan masyarakat, transportasi, tempat rekreasi dan cakupan dari
imunisasi di daerah yang ada. Intervensi keperawatan diarahkan pada garis pertahanan dengan
penggunaan pencegahan primer, sekunder dan tersier. Model ini bertujuan agar terjadi stabilitas
klien dan keluarga dalam lingkungan yang dinamis. Sehingga Betty Newman menggambarkan
peran perawat dapat bersifat menyelurh dan saling ketergantungan (interdependensi).
Betty Newman dalam memahami konsep keperawatan ini memiliki dasar pemikiran yang
terkait dengan komponen paradigm yaitu memandang manusia sebagai suatu system terbuka
yang selalu mencari keseimbangan dan merupakan suatu kesatuan dari variable yang utuh
diantarnya fisiologis, psikologis, sosiokultular dan spiritual, juga memandang pelayan
keperawatan akan dipengaruhi lingkungan sekitar klien seerta memandang sehat sebagai kondisi
terbebasnya dari ganguan pemenuhan kebutuhan dan merupakan keseiimbangan yang dinamis
dari menghindari stressor.
Secara umum focus dari model konsep keperawatan menurut Newman ini berfokus pada
respons terhadap stressor serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses adaptasi pada pasien.
Untuk itu tindakan keperawatan yang seharusnya dilakukan menuut Newman adalah mencegah
atau mengurangi adanya reaksi tubuh akibat stress. Upaya tersebut dapat juga dinamakan
pencegahan primer, sekunder dan tersier.
Pencegahan primer dapat meliputi berbagai tindakan keperawatan untuk mengidentifikasi
adanya stresor, mencegah reaksi tubuh karena adanya stresor serta mendukung koping pada
pasien secara konstruktif. Penegahan sekunder menurut newman meliputi berbagai tindakan
perawatan yang dapat mengurangi atau menghilangakan gejala penyakit serta reaksi tubuh
lainnya karena adanya stresor dan pencegahan tersier dapat meliputi pengobatan secara rutin dan
teratur serat pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari komplikasi suatu penyakit.
Upaya pencegahan tersebut dipentingkan dengan adanya pendidikan kesehatan dan pemeliharaan
kesehatan.

2.2.3 Teori Dorothea Elizabeth Orem


Model konsep menurut Dorothe Orem yang dikenal dengan Model Self Care memberikan
pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu pelaksana kegiatan
dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan mempertahankan
kehidupan, kesehatan, kesejahteraan, sesuai dengan keadaan sehat dan sakit, yang ditekankan
pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri.
Model self care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam
keperawatan diantaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan.
Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan dalam pemenuhan
kebutuhan dasar, Orem membagi dalam kelompok kebutuhan dasar yang terdiri dari
pemeliharaan dalam pengambilan udara (oksigenasi), pemeliharaan pengambilan air,
pemeliharaan dalam pengambilan makanan, pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi,
pemeliharaan keseimbangan aktivitas dan istirahat, pemeliharaan dalam keseimbangan antara
kesendirian dan interaksi sosial, kebutuhan akan akan pencegahan resiko pada kehidupan
manusia dalam keadaan sehat dan kebutuhan dalam perkembangan kelompok sosial sesuai
dengan potensi, pengetahuan dan keinginan manusia.
Teori Keperawatan Orem
Pandangan Teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada kebutuhan
individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya.
Dalam konsep praktek keperawatan Orem mengembangkan tiga bentuk teori self care di
antaranya:
2.2.3.1 Perawatan Diri Sendiri (self care)
Dalam teori self care, Orem mengemukakan bahwa self care meliputi: pertama, self
care itu sendiri yang merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksanakan oleh
individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan serta
kesejahteraan; kedua, self care agency merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan
perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan
dan lain-lain; ketiga, adanya tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri dengan
menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat; keempat, kebutuhan self
care merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang
bersifat universal dan berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya
mempertahankan fungsi tubuh, self care yang bersifat universal itu adalah aktivitas sehari-hari
(ADL) dengan mengelompokan ke dalam kebutuhan dasar manusianya. Sifat dan self
care selanjutnya adalah untuk perkembangan kepercayaan diri serta ditujukan pada
penyimpangan kesehatan yang memiliki cirri perawatan yang diberikan dalam kondisi sakit atau
dalam proses penyemuhan.
2.2.3.2 Self Care Defisit
Merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana segala perencanaan
keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan yang dapat diterapkan pada anak yang
belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan
kemampuandalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self caree, baik secara kualitas.
Dalam pemenuhan perawatan diri serta membantu dalam proses penyelesaian masalah, orem
memiliki metode untuk proses tersebut diantaranya bertindak atau berbuat untuk orang lain,
sebagai pembimbing orang lain, member support, meningkatkan pengembangan lingkungan
untuk pengembangan pribadi serta mengajarka atau mendidik pada orang lain.
Dalam praktek keperawatan Orem melakukan identifikaasi kegiatan praktek dengan
melibatkan pasien dan keluarga dalam pemecahan masalah, menentukan kapan dan bagaimana
pasien memerlukan bantuan keperawatan, bertanggung jawab terhadap keinginan, permintaan,
serta kebutuhan pasien, mempersiapkan bantuan secara teraturbagi pasien dan mengkoordinasi
serta mengintegrasikan keperawatan dalam kehidupan sehari-hari pada pasien dan asuhan
keperawatan diperlukan ketika klien tidak mampu memenuhi kebutuhan biologis, psikologis,
perkembangan, dan sosial.
2.2.3.3 Teori Ssistem Keperawatan
Dalam pandangan teori system ini Orem memberikan identifikasi dalam system pelayanan
keperawatan diantaranya:
a. System bantuan secara penuh (Wholly Compensantory System). Merupaka suatu tindakan
keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien
dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang
memerlukan bantuan dalam pergerakan, pengontrolan dan ambulasi serta adanya manipulasi
gerakan.
b. System bantua sebagian (Partially Compensatory System)
Merupakan system dalam pemberian perawatan diri secara sebagian saja dan ditujukan kepada
pasien yang memerlukan bantuan.
c. System suportif dan edukatif
Merupakan system bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan
pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan secara mandiri. System ini
dilakukan agar pasien mampu melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran.

BAB III
PEMBAHASAN
2.3 TUJUAN TEORI PEPLAU, BETTY NEWMAN DAN OREM
2.3.1 Tabel Tujuan Teori Peplau, Betty Newman dan Orem
Nama Tokoh Tujuan Teori

Peplau Untuk melatih dan mendidik pasien / klien beserta


keluarganya dan membantu pasien untuk mencapai
kematangan kepribadian.
Betty Newman Untuk mencegah dan menurunkan stress yang terjadi
pada pasien akibat adanya stressor.
Orem Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana
klien dapat memenuhinya, ini berarti menghilangkan
self care deficit.
Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya
untuk memenuhi tuntutan self care.
Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi
klien untuk memberikan asuhan dependen jika self care
tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit
apapun dihilangkan.
Jika ketiganya diatas tidak tercapai perawat secara
langsung dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan self
care klien.

2.4 PERBEDAAN TEORI PEPLAU, BETTY NEWMAN DAN OREM


2.4.1 Tabel Perbedaan Teori Peplau, Betty Newman dan Orem
Perbedaan Peplau Betty Newman Orem

Teori Hubungan Health Care System Model Self Care


Interpersonal
Perawat-klien
Fokus Menekankan padaMenekankan padaMenekankan pada
kemampuan perawatpencegahan peran perawat dalam
dalam memahamiterjadinya mengatasi
diri sendiri danpeningkatan stressketerbatasan
orang lain yangyang dialami pasienpemenuhan
menggunakan dasarakibat adanyakebutuhan dasar
hubungan antarstressor denganpasien dan
manusia yangmemperkuat garismempertahankan
mencakup prosespertahanan diripasien dalam
interpersonal, secara fleksibel ataumerawat dirinya
perawat-klien dannormal maupunsendiri jika
masalah kecemasanresisten denganmemungkinkan
yang terjadi akibatsasaran pelayananuntuk memenuhi
sakit. adalah komunitas. kebutuhannya secara
mandiri.
Dasar Memandang bahwaMemandang Self Care didasarkan
dasar hubunganmanusia sebagaiatas kesengajaan
antar manusia yaitusuatu sistem terbukaserta dalam
mencakup prosesyang selalu mencaripengambilan
interpersonal keseimbangan dankeputusan dijadikan
perawat-pasien yangmerupakan satusebagai pedoman
terdiri dari fasekesatuan daridalam tindakan,
orientasi, fasevariabel yang utuhsetiap manusia
identifikasi, fasediantaranya menghendaki
eksplorasi dan fasefisiologis, adanya self care dan
resolusi. psikologis, sebagai bagian dari
sosiokultural dankebuuhan dasar
spiritual, jugamanusia, seseorang
memandang mempunyai hak dan
pelayanan tanggung jawab
keperawatan akandalam perawatan diri
dipengaruhi sendiri dan orang
lingkungan sekitarlain dalam
klien sertamemelihara
memandang sehatkesejahteraan, self
sebagai kondisicare juga merupakan
terbebasnya dariperubahan tingkah
gangguan laku secara lambat
pemenuhan dan terus menerus
kebutuhan dandidukung atas
merupakan pengalaman sosial
keseimbangan yangsebagai hubungan
dinamis dariinterpersonal, self
menghindari care akan
stressor. meningkatkan harga
diri seseorang dan
dapat mempengaruhi
dalam perubahan
konsep diri.
2.5 PERSAMAAN TEORI PEPLAU, BETTY NEWMAN DAN OREM
Teori yang disampaikan oleh Peplau, Betty Newman dan Orem memiliki kesamaan yaitu
menjelaskan tentang upaya pemenuhan kebutuhan dasar pasien, baik pemenuhan kebutuhan yang
dibantu perawat secara keseluruhan atau sebagian. Tujuannya menjamin terpenuhinya kebutuhan
dasar pasien sampai pasien mampu memenuhi kebutuhannya secara mandiri. Perbedaan masing
masing teori hanya terletak pada fokus kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien. Peplau
dengan fokus hubungan interpersonal sebagai dasar setiap tindakan pemenuhan kebutuhan dasar
pasien. Betty Newman dengan fokus penurunan stress pada pasien dan Orem dengan fokus
menjaga pemenuhan kebutuhan dasar pasien yang dilakukan oleh pasien maupun yang dilakukan
oleh pasien secara mandiri.

2.6 PENERAPAN TEORI PEPLAU, BETTY NEWMAN DAN OREM DALAM PRAKTIK
KEPERAWATAN
2.6.1 Penerapan Teori Peplau
Peplau mengemukakan teori Hubungan Interpersonal Perawat-klien yang memiliki empat
tahap, diantaranya tahap orientasi, tahap identifikasi, tahap eksplorasi dan tahap resolusi.
Penerapan teori ini yang dapat dilihat secara nyata yaitu pada saat klien mencari bantuan,
pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan
berkembangya hubugan perawat dan kien bersama-sama mendefinisikan masalah dan
kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dengan hubungan ini, klien mendapatkan keuntungan
dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat
membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubugan dengan masalah
kesehatannya. Artinya seorang perawat berusaha mendorong kemandirian pasien.

2.6.2 Penerapan Teori Betty Newman


Teori Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress dengan cara memperkuat garis
pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan
terfokus pada empat intervensi yaitu :
2.6.2.1 Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel yang
berupa :
a. Pendidikan kesehatan.
b. Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien di rumah atau
komonitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
2.6.2.2 Intervensi yang bersifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu :
a. Deteksi dini gangguan kesehatan. Misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga dll.
b. Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu. Misalnya konseling pranikah
2.6.2.3 Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
2.6.2.4 Intervensi yang bersifat rehabilitative
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang terganggu.

2.6.3 Peerapan Teori Orem


Dorothea Orem mengemukakan teorinya yang dikenal dengan model Self Care.
Penerapan teori Orem dapat dilihat pada contoh kasus berikut.
Kasus :
Seorang pasien berumur 50 tahun didiagnosis terkena DM tipe 2. Dia memiliki riwayat
hipertensi dan dia seorang perokok berat (25 batang per hari). Perawatan yang dapat diberikan
oleh perawat kepada pasien tersebut menurut teori Orem adalah :
2.6.3.1 Air (educative/supportif).
Perawat harus mampu memberikan informasi tentang hubungan hipertensi dengan merokok.
2.6.3.2 Water (educative/supportif).
Perawat harus mampu meyakinkan adanya hydration-risk yang cukup dari polydipsia yang
memicu hyperglycemia (kadar gula yang tinggi dalam darah).
2.6.3.3 Food (partial compensatory).
Perawat memberikan diet yang cocok untuk hipertensi dan diabetes, serta mengontrol gula darah
setelah makan.
2.6.3.4 Elimination (educative/supportif).
Klien membutuhkan monitoring.
2.6.3.5 Activity and rest (educative/supportif).
Perawat menginformasikan pada pasien tentang kegiatan yang cocok untuk pasien.
2.6.3.6 Solitude and social interaction (partial compensatory).
Interaksi sosial dengan perawat dapat memberikan perubahan interaksi dan tingkah sosial.
2.6.3.7 Hazard prevention (partial compensatory).
Perawat memberikan pendidikan pada pasien tentang kelebihan dan kekurangan pengobatan
yang akan diambil oleh pasien.
2.6.3.8 Promote Normality (partial compensatory).
Perawat diharapkan dapat membantu pasien untuk mengembalikan pola hidup pasien, sehingga
menjadi normal kembali.

BAB IV
PENUTUP
4.1 SIMPULAN
4.1.1 Teori Peplau
Teori Keperawatan Peplau berfokus pada bagaimana Hubungan Interpersonal antar
perawat dan pasien, mulai dari tahap orientasi, identifikasi, eksplorasi dan terakhir tahap resolusi.
4.1.2 Teori Betty Newman
Secara garis besar teori sistem model Neuman mengemukakan bahwa dalam memberikan
tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang mengalami stress (gangguan mental)
perawatan harus melaksanakan pendekatan-pendekatan perorangan secara total dengan
memperkuat garis pertahanan diri secara fleksiel atau normal maupun resisten dengan sasaran
pelayanan adalah komunitas.
4.1.3 Teori Orem
Konsep dan model keperawatan yang dikembangkan oleh Orem lebih menekankan pada
kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri pasien tanpa ada
ketergantungan dengan orang lain (mandiri). Model konseptual yang dikembangkan oleh Orem
terdiri dari perawatan diri sendiri (self care), self care deficit dan teori system keperawatan.
Ada tiga tingkatan kemampuan individu untuk mememnuhi kebutuhan self care-nya yaitu
wholly compensatory nursing system, partly comensatory nursing system dan supportive
educative nursing system.

4.2 SARAN
Sebagai calon perawat yang profesional kita harus tahu tentang sejarah perkembangan
model konsep dan teori keperawatan, karena dengan mengetahui model konsep teori
keperawatan kita dapat mengetahui sampai dimana perkembangan keperawatan pada masa
dahulu dan dimana letak kekurangan dan kelebihan keperawatan pada masa dahulu sehingga kita
bisa memperbaiki kekurangan tersebut hingga menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

1. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2013. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.
2. http://www.galihpriambodo.com/2013/02/teori-keperawatan-hildegard-e-peplau.html
3. http://konsep dasar keperawatan\teori ernestine.mht
4. http://www.academia.edu/3657714/Nursing_model
5. https://www.scribd.com/doc/119735651/Nama-berkas-Konsep-Teori-dan-Model-Keperawatan-
docx

Anda mungkin juga menyukai