rakyat miskin dan tidak akan dihapuskannya pasal yang akan membuat jeratan
monopoli tanah oleh investor.
SEKOLAH MAHASISWA PROGRESIF
"SELAMAT DATANG REZIM PEMBUNUH RAKYAT DENGAN
SEPERANGKAT SENJATA DAN KEBIJAKAN PEMISKINAN"
Dalam goresan sejarah perlawanan di dunia, rakyat dunia memiliki bagian penting
di dalamnya. Begitulah sejarah mengapa 10 Desember diperingati sebagai Hari
HAM sedunia. Pasca berakhirnya perang dunia ll yang memakan banyak korban
dari kalangan masyarakat sipil dunia yang seharusnya dalam medan pertempuran
antar angkatan militer itu masyarakat sipil tidak boleh menjadi korban atau terlibat
di dalamnya. Namun dalam setiap momentum peperangan militer terjadi
masyarakat sipil kembali dilibatkan dalam medan pertempuran mulai dari perang
dunia ke satu sampai dengan perang dunia ke dua. Tepat pada tanggal 10
Desember 1948 pasca meletusnya perang dunia kedua, majelis umum Perserikatan
Bangsa-Bangsa menginisiasi untuk diadakannya sebuah deklarasi Universal Hak
Asasi Manusia oleh PBB yang menghasilkan sebuah regulasi untuk mengatur
seluruh HAM di dunia ini.
Namun dalam berjalannya waktu ternyata konsep mengenai Hak Asasi Manusia
ini kembali lagi di khianati oleh pemerintah Indonesia saat ini. Hari ini kita
dihadapkan pada pemerintah yang anti terhadap rakyat miskin dan anti terhadap
demokrasi rakyat. Produk undang-undang anti rakyat seperti RKUHP, RUU
pertanahan dll belum dicabut sepenuhnnya. Dan bulan Desember 2019 akan
dimulai pembahasan ulang terhadap UU anti rakyat tersebut. Dan sampai hari ini
tidak ada jalan terang bagi rakyat bahwa akan ada perubahan terhadap RKUHP
dan RUU pertanahan dengan dihapusnya pasal karet yang akan mendiskriminasi
Rakyat Indonesia tidak ada habis-habisnya diterpa kebijakan yang
menyengsarakan. Selain pembuatan Undang-Undang anti rakyat dan demokrasi.
Rakyat Indonesia dikemudian hari akan dihadapkan pada pukulan pencabutan
subsidi sosial dua kali lipat. Presiden jokowi telah mengesahkan peraturan bagi
kenaikan iuran BPJS kesehatan 100% disemua kelas yang akan berlaku pada
bulan Januari. Selain itu hak sosial berupa kenaikan tarif dasar listrik akan
semakin memukul kondisi rakyat Indonesia ketika hari ini kemiskinan yang terjadi
belum teratasi dan ketimpangan kekayaan semakin tinggi. Ini akan semakin
membebani kehidupan rakyat Indonesia dan negara melepas tanggung jawabnya
terhadap pemenuhan hak-hak sosial rakyat indonesia. Malah sebaliknya pemodal,
investor besar beserta oligakri yang korup diberi karpet merah untuk
mengekploitasi kekayaan alam dan menghisap tenaga kelas pekerja indonesia
Serta hari ini juga kita berhadap-hadapan dengan rezim yang menggunakan
kekerasan dalam merespon rakyat yang berdemonstrasi. Aksi di bulan september
meninggalkan bercak darah di tangan aparat kepolisian. 5 kawan kita dibunuh
karena membela demokrasi. 5 kawan kita semua di bunuh karena benar dengan
menentang kebijkan rezim. Diantaranya, 2 kawan mahawiswa asal kendari
ditembak aparat kepolisian. 3 kawan pelajar asal jakarta dibunuh akibat dari
kekerasan aparat dalam menangani aksi massa. Dan hari ini pemerintah indonesia
beserta aparat kepolisian belum sungguh-sungguh mengusut tuntas kasus tersebut
sebagai bentuk tanggung jawab negara yang membunuh rakyatnya karena berani
membela demokrasi yang dikorupsi dan Hak Asasi Manusia yang diambil oleh
negara!
Dalam melanjutkan goresan sejarah perlawanan rakyat dunia. Maka dalam
momentum Hari HAM Sedunia yang jatuh pada 10 Desember Sebagai hari
perlawanannya rakyat di seluruh dunia, sekolah mahasiswa progresif mengajak
seluruh elemen rakyat di indonesia untuk menentang rezim yang hari ini yang ber-
watak anti rakyat dan anti demokrasi. Dalam momentum Hari HAM Sedunia
sempro secara tegas menuntut :
 1. Tolak pasal karet yang akan mendiskriminasi rakyat miskin dan
pengekangan demokrasi dalam rancangan KUHP. Serta produk
Undang-Undang anti rakyat lainnya yang dalam proses pembahasan
(RUU pertanahan, revisi UU ketenagakerjaan). Ciptakan undang-
undang pro rakyat
2. Tolak kenaikan BPJS kesehatan 100%, tolak kenaikan tarif dasar
listrik. Dan Berikan jaminan sosial sepenuhnya bagi rakyat sebagai
tanggung jawab negara terhadap rakyat
3. Hentikan tindakan represif terhadap rakyat. Serta usut tuntas atas
kematian 5 pahlawan demokrasi. Negara perlu bertanggung jawab
terhadap kekerasan dan pembunuhan terhadap rakyat

Cp :

Ishak : 0813-1170-3305 (pimpinan pusat)

afif : 0819-9589-5135 (kampus untirta)
anton : 0878-7916-0062 (kampus UIN)
rofi : 0877-2088-3181 (kampus UNIBA)
dafa : 0896-6585-1933 (kampus UNBAJA)

IG : sekolahprogresif
FB : sekolah progresif