Didalam kegiatan bengkel pada semester 1 yang telah terlaksana selama tiga minggu, juga
dengan mengikuti prosedur-prosedur yang telah ditentukan oleh instruktur untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Tujuan tersebut meliputi penggunaan jangka sorong dengan benar, melakukan kerja bangku,
memasang ukuran kabel pada terminal secara tepat dan memasang berbagai jenis kabel melalui saluran
kabel untuk Line-Up Terminal dengan tepat.
Rangkaian latihan kerja yang pertama dimulai dari penggunaan jangka sorong hingga kerja
bangku. Penggunaan jangka sorong merupakan hal pertama yang dilakukan dalam sebuah bengkel
mekanik. Jangka sorong adalah suatu alat ukur yang mempunyai tingkat ketelitian hinggal seperseratus
millimeter, alat ini digunakan untuk mengukur Panjang, lebaar, kedalaman, dan diameter sebuah benda.
Jangka sorong sangat amat digunakan dalam setiap jalannya kegiatan praktek bengkel mekanik ini, maka
dari itu, mahasiswa diharapkan untuk mahir dalam menggunakan jangka sorong. Selanjutnya yaitu
melakukan kerja bangku, antara lain menitik, menggores, mengecap, mengikir, menggergaji dan juga
mengebor. Menitik dan menggergaji adalah tahapan kerja berikutnya. Tahapan praktik ini merupakan
tahap-tahap penting karena menitik dan menggores akan terus dilakukan dalam praktik selanjutnya.
Dalam melakukan penggoresan, terdapat hal-hal yang harus diperhatikan, seperti kemiringan dari jalan
pembantu penggores, yaitu garis, siku, dan lain sebagainya. Sehingga garis yang dihasilkan tidak miring
dan tidak terjadi keslahan dalam ketetapan ukuran. Dengan sekali tarikan dan tekanan kuat pada alat
bantu penggores akan menghasilkan garis yang tidak berbayang dan tidak double.
Tahap selanjutnya adalah pengikiran, tujuan dari tahapan ini ialah mengurangi ukuran benda
kerja secara presisi baik dari aspek Panjang, lebar maupun ketebalan sebuah benda. Selain itu,
pengikiran juga digunakan dengan tujuan sebagai pembersih, pemerata juga penghalus benda kerja
sehingga terlihat lebih rapih dan bersih.
Bila tahap pengikiran telah memperoleh ukuran benda kerja sesuai dengan job sheet yang
tertera, maka tahap tersebut telah selesai. Tahap selanjutnya yakni pengeboran. Mengebor dalam
praktek ini adalah untuk memasang baut pada titik-titik tertentu yang telah ditentukan. Terdapat 6 titik
pengeboran, dua titik menggunakan mata bor 5, tiga titik menggunakan mata bor 4, dan satu titik
menggunakan mata bor 3. Sebagai penyelesaian dari lubang hasil pengeboran, dilakukan ulir sebanyak 3
kali sehingga terbentuk pola baut untuk baut kecil didalam lubang tersebut, juga Counter Ink untuk baut
yang besar.
Urutan terakhir yaitu pengecapan. Pengecapan dalam benda kerja berupa stambuk atau nim
mahasiswa. Pengecapan biasanya dilakukan dari kanan ke kiri. Sebelum melakukan pemukulan, stamp
atau cap ditegakkan diatas benda sehinggaa permukaan stamp menyentuk permukaan benda kerja.
Perlu diperhatikan bahwa pada saat pemukulan, sebaiknya hanya dilakukan satu kali pemukan agar
menghasilkan cap atau gambar yang sempurna sesuai denngan yang diinginkan. Selain itu, pengecapan
juga sangat penting dilaukan diatas landasan yang rata dan kuat agar benda kerja tidak rusak saat
pemukulan stamp.
Rangkaian kerja yang kedua dalam bengkel mekanik ialah pemasangan ukuran kabel pada
terminal atau biasa juga disebut dengan Pemasangan Mata Itik. Pada rangkaian kerja ini, mahasiswa
dituntut kesabaran, kelincahan dan keterampian dalam pembuatan rangkaian kerja tersebut.
Pemasangan kawat pada dudukan yang disediakan dibutuhkan kejelian dalam pemasangan ujung kawat
kabel menjadi melingkar dengan menggunakan tang pembulat, dengan aturan searah dengan arah
jarum jam.
Rangkaian kerja yang terakhir dalam praktek bengkel mekanik adalah latihan pengawatan yang
menggunakan Wire Duct (mata itik) sebagai pengaman dan menggunakan toleransi agar kabel tidak
ceoat putur apabila ada saluran yang koslet sehingga tidak perlu dilakukan pemasangan baru. wire duct
ini juga berfungsi sebagai jalur tempat kabel dari terminal lain yang dirasa aman dan tidak
membahyakan. Dari dua rangkaian kerja yang berhubungan satu sama lain iini, secara tidak langsung
menuntut praktikan agar mampu mengupas kabel dengan cara yang baik dan benar, seperti
menghindari dari cacat kawat dan juga memperkenalkan praktikan dengan berbagai macam jenis kabel
dan kawat maupun cara memotong nya.
Dari seluruh rangkaian kegiatan dalam bengkel mekanik ini memberikan banyak pengetahuan
dan keterampilan juga pengalam baru kepada praktikan-praktikan baru. Dalam bengkel mekanik ini juga
praktikan diharapkan menggabung seluruh aspek seperti otak, mental dan juga kerja keras praktikan
demi menghasilkan benda kerja yang diharapkan. Pengetahuan yang diperoleh mulai dari alat-alat yang
digunakan dalam bengkel mekanik serta fungsi dari masing-masing alat tersebut, tahapan-tahapan dan
tujuan dari tahapan tersebut, dapat membaca gambar melalui job sheet yang diberikan, sehingga
memperoleh hasil yang diinginkan, baik dari tujuan praktik maupun ketelitian, kesabaran, keuletan,
ketekunan dan keterampilan dalam mengerjakan sesuatu.
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan
limpahan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan ini yang berjudul
“PRAKTEK BENGKEL MEKANIK” dengan baik.
Laporan ini berisikan tentang hal-hal yang dilakukan selama kegiatan praktek bengkel
berlangsung, dengan berbagai macam alat dan juga fungsinya, langkah- langkah pengerjaan praktek
serta manfaat praktek bengkel menakik itu sendiri.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak dalam hal instruktur dan
rekan lainnya, maka dalam praktek maupun dalam menyusul laporan ini tidak akan berjalan dengan
baik, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, tanpa
terkecuali.
Penulis juga menyadari bahwa masih banyaknya kesalhan dalam menyusun laporan ini, oleh
karena itu penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila adanya kesalahan dalm laporan ini, dan
membuka hati dan tangan terbuka mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan tugas yang akan datang.
Penulis,
HALAMAN SAMPUL . . . . . . . . . . . . . . i
LEMBAR PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . ii
ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . iv
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . v
DAFTAR GAMBAR . . . . . . . . . . . . . . . vi
BAB I ( PENDAHULUAN) . . . . . . . . . . . 1
BAB VI ( PENUTUP ). . . . . . . . . . . . . 31
LAMPIRAN. . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.4.Gergaji . . . . . . . . . . . . . .
Gambar 2.6.Mengetap. . . . . . . . . . . . . .
Gambar 2.7.Countersink . . . . . . . . . . . .
Gambar 4.3.Pengawatan. . . . . . . . . . . . .
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan hasil latihan Praktek Bengkel Mekanik semester 1 Politeknik Negeri Ujung Pandang
NIM : 32119043
Benar telah melakukan praktek semester 1 di bengkel listrik, jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Ujung Pandang dan Laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh instruktur yang bersangkutan.
PENDAHULUAN
Perkuliahan merupakan bagian dari system Pendidikan nasional yang bertujuan untuk
mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan
profesionalis ilmu yang dapat mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian untuk meningkatkan taraf hidup masyarajat dan memperkaya hidup nasionalis.
Politeknik merupakan salah satu system Pendidikan di perguruan tinggi yang menyelenggarakan
Pendidikan terapan dalam bidang pengetahuan khusus. Mahasiswa di polteknik negeri ujung pandang
ini dibekali dengan kemampuan dan keterampilan yang handal sebelum masuk kedalam industry-
industri ternama. Kemampuan dan keterampilan tersebur diasah dan ditingkatkan selalu pada saat
praktek. Dengan demikian, mereka akan memiliki pengalaman kerja secara tidak langsung melalui
praktek yang dilakukan, sehingga nantinya dapat diterapkan didunia kerja ataupun perindustrian.
1.1 latar belakang
yang mendasari dari terlaksananya praktek ini adalah agar dapat meningkatkan keterampilan
dan kreatifitas mahasiswa sehingga menciptakan tenaga-tenaga kerja yang professional dalam
suatu bidang khususnya bidang kelistrikan. Maka secara tidak langsung, mahasiswa dapat
mengetahui suatu pengetahuan yang sangat penting dan dapat dijadikan sebagai bekal dalam
dunia kerja kelak.
Dalam Lembaga Pendidikan ini, praktek sangat diutamakan dalam suatu pembelajaran,
salah satunya yakni bengkel mekanik. Hasil dari praktek mekanik yang dilaksanakan selama 3
minggu ini dapat tertuang didalam laporan hasil kerja praktek yang berjudul “LAPORAN
BENGKEL MEKANIK”.
Yang paling penting dari prakytek ini adalah keselamatan kerja (K3), penggunaan
prosedur yang sudah ditentukan dan mengajarkan kepada praktikan cara menggunakan
peralatan agar tidak mencelakakan ataupun rusak.
1.2 Tujuan
1) Praktikan dapat menerapkan materi yang telah diberikan berupa teori yang diaplikasikan
langsung dengan praktek dalam bengkel, yang mana praktikan diharapkan dapat
membandingkan dan menyelaraskan antara teori dan praktek.
2) Praktikan dapat disiplin waktu dan kritis dalam berfikir, meningkatkan ilmu pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pekerja harus waspada pada waktu bekerja karena tidak seorangpun yang akan celaka atau
mesin dan alat kerja yang rusak tanpa sebab. Oleh karena itu, pekerja harus mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut :
Keselamatan dalam bekerja tindakan aktif setiap orang untuk menjaga keselamatan dirinya dari
hal-hal yang tidak diiginkan, juga system perlindungan diri terhadap segala kemungkinan yang dapat
menyebabkan kecelakaan. Penyebab kecelakaan dalam bekerja di bengkel sebagai berikut :
1) Ujung sisi yang tajam memotong bagian tubuh yang tidak terlindungi.
2) Kecelakaan karena sesuatu yang tidak disangka, jatuh dan terluka.
3) Pakaian kerja yang sesuai, rapih dan terkancing.
4) Rambut yang Panjang harus diikat.
5) Gunakan sepatu yang sesuai
6) Gunakan sarung tangan jika diperlukan dan jangan lupa mencuci tangan sebelum dan
sesudah bekerja
7) Gunakan baju sebersih mungkin dan pastikan meja tempat untuk bekerja dalam keadaan
bersih.
Kecelakaan disebabkan oleh ketidak hati-hatian dalam menggunakan alat-alat dalam bekerja.
Adapun cara pencegahannya sebagai berikut :
Jangka sorong merupakan alat ukur yang digunakan oleh praktikan dalam mengukur suatu
benda kerja. Jangka sorong memiliki tingkat keteletian 0.1 sampai 0.02mm. fungsi dari jangka sorong ini
adalah sebagai alat dengan tingkat ketelitian dan ketepatan dalam mengukur diameter dalam maupun
luar benda bulat, serta mengukur kedalaman suatu benda.
Menitik dan menggores merupakan praktek yang bertujuan agar melatih keterampilan sang
praktikan agar dapat membuat suatu goresan pada benda kerja, juga membuat lubang pada benda kerja
dengan cara menitik.
2.6 Stamping
Stamping menurpakan alat yang digunakan untuk melakukan praktek pengecapan. Stamping
dalam praktek bengkel mekanik ini menggunakan stamping angka.
Jangka pegas berupa sepasang kaki dari baja yang berujung tajam yang diatur oleh sebuah mur
dan baut, serta disatukan oleh sebuah pegas bulat pada satu ujung. Alat ini digunakan pada :
Agar hasil kerja jangka pegas dapat efektif, maka ujung kaki-kaki jangka harus sama tajamnya
dengan ujung penitik, pada saat penggunaannya, jangka harus dimiringkan pada arah putaran.
Mistar baja merupakan alat yang mampu mengukur Panjang suatu benda. Mistar tersebut dapat
mengukur diatas benda kerja yang keras, juga dapat sebagai penopang jika melakukan goresan pada
benda kerja. Mistar baja juga dibuat agak lentur agar dapat digunakan dalam permukaan lengkung.
2.9 Kikir
Kikir merupakan alat yang terbuat dari baja tempa yang memiliki kandungan karbon yang tinggi.
Sengaja dibuat agak melengkung pada satu sisinya dan dibuat agak tumpul, dikarenakan tekanan dan
keseimbangannya yang tidak dapat dihindari pada saat kikir sedang bergerak. Pada saat praktek bengkel
ini, instruktur menyarankan untuk menggunakan kikir yang kasar terlebih dahulu, lalu menggunakan
kikir halus agar benda kerja terlihat lebih rapih. Macam-macam kikir antara lain yakni kikir bulat,
setengah bulat, persegi, segi tiga, dsb.
2.10 palu
Palu merupakan alat yang digunakan unutk memukul benda kerja, misalnya penitik. Palu terdiri
dari dua bagian, yaitu kepala dan tangkai. Kepala dibuat dari baja, plastic, karet, kayu, alumunium, atau
tembaga. Sedangkan tangkai terbuat dari kayu, juga ada yang terbuat dari logam.
2.11 menggergaji
Menggergaji merupakan sebuah proses pemotongan terhadap benda kerja yang sebelumnya
telah ditandai menggunakan penggores. Gergaji besi digunakan untuk memotong logam. Gergaji besi
terdiri dari rangka yang pada ujungnya terdapat pasak, yang berfungsi sebagai pegangan daun gergaji.
Rangka gergaji dibuat dari besi dan tangkai yang dilapisi karet. Tebal daun gergaji sekitar 0.27”, lebar
0.5” dan Panjang berkisar antara 6” sampai 12”. gergaji halus bergigi antara 20 sampai 32, sedangkan
kasar antara 14 dan 18.
2.12 Mengebor
Mengebor merupakan proses melubangi benda kerja dengan menggunakan mesin bor. Ada dua
macam bor, yaitu bpr listrik dan bor tangan. Ukuran-ukuran mata bor yang digunakan juga bermacam,
mulai dari 4mm, 5mm, 6mm, sampai dengan 10mm. Dalam melakukan pengeboran sebaiknya
menggunakan kacamata pelindung agar percikan benda kerja yang dibor tidak mengenai mata. Benda
kerja juga sebaiknya diberi cairan pendingin untuk memudahkan dalam proses pengeboran dan
menghasilkan lubang yang rapih. Sebelum melakukan pengeboran, pastikan benda kerja telah diberi
tanda menggunakan penitik agar tidak salah melubangi benda kerja.
2.13 Mengetap
Mengetap atau mengulir merupakan proses membuat uliran pada benda kerja yang sebelumnya
telah dilubangi dengan bor. Tujuan penguliran ini dalah agar lubang-lubang benda kerja dapat
dipasangkan baut. Tahap-tahap dalam pengetapan yaitu menggunakan alat ulir mulai dari yang paling
renggang sampai yang paling rapat.
2.14 Countersink
Counter sink merupakam alat uam digunakan unutk membuat tempat baut. Countersink
dilakukan pada benda kerja yang telah dilubangi menggunakan bor. Tujuan countersink yakni agar
menghilangkn ketajaman pada lubang yang telah di bor. Dengan countersink maka ujung baut rata
dengan lubang pada bidang. Countersink cara kerjanya mirip dengan penegeboran, namun countersink
tidak sampai menembus benda kerja. Countersink yang digunakan dalam praktek ini yaitu countersink
90 derajat.
2.15 Siku
Siku adalah alat yang digunakan untuk mengetahui sudut-sudut 90 pada benda kerja agar
menjadi persegi.
2.16 Obeng
Obeng adalah alat yang digunakan untuk memutarkan suatu beda kerja yakni mur pada alat
kerja yakni terminal.
2.17 Tang
Tang merupakan alat yang digunakan untuk mengupas kulit kabel yang disebut dengan tang
pemotong. Adapun tang kombinasi merupakan tang yang digunakan untuk meluruskan kabel pada
ragum. Serta tang pembulan adalah tang yang digunakan untuk membuat bulat sebut kabel.
Ada beberapa macam jenis kabel yang digunakan dalam praktek bengkel mekanik, khususnya
dalam proses pengerjaan latihan kedua dan terakhir, yakni mata itik dan pengawatan. Jenis-jenis kabel
yang digunakan dalam praktik ini adalah jenis kabel NYAF dan NYA. Jenis kabel NYA berinti tunggal,
berlapir bahan isolasi PVC untuk instalasi luar. Kode-kode warna isolasi yaitu warna merah, kuning, biru,
dan juga hitam. Sedangkan jenis kabel NYAF merupaka jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga
serabut yang diisolasi PVC. Digunakan dalam instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibilitas yang
tinggi.
Wire Duct merupakan alat yang menagtur kawat di lemari, sehingga lebih mudah untuk mengganti atau
menambah kabel dan kompoen. Dengan adanya wire duct ini para praktikanmenjadi mudah dalam
menyusun kawat ke terminal pengawatan, juga dengan cepat mengetahui bila ada kesalahan dalam
penyusunan ataupun pemasukan kabel ke terminal.
Latihan terakhir dalam bengkel mekanik adalah latihan pengawatan. Saat latihan, praktikan akan
memperoleh salah satu jenis alat yang bernama terminal. Fungsi terminal adalah agar pemasangan
kabel yang telah dikupas ujungnya terlebih dahulu. Ujung kabel yang telah dikupas dimasukkan dan
dirapatkan dengan mur yang terdapat pada terminal dengan menggunakan obeng.
BAB III
4.1. Profil U
Tahap-tahap dalam latihan menggergaji profil U yang berdimensi 65 x 43 x 100 untuk dijadikan
berdimensi 65 x 30 x 80 adalah sebagai berikut :
1) Setelah proses penggergajian selesai maka sisi luar profil U tadi kita bersihkan dengan cara
mengikirnya dan juga setiap sudut profil U ini kita kikir sehingga menghasilkan sudut yang siku
dan rata,
2) kikir radius dalam yang membentuk setengah lingkaran,
3) kikir radius luar yang membentuk seperempat lingkaran,
4) bersihkan benda kerja dengan cairan ( CUS04 ) pada permukaan yang akan ditandai,
5) gunakan penggaris baja untuk penandaan garis, dan untuk garis radius gunakan jangka pegas
dan penitik,
6) lakukan penandaan untuk pengeboran, gunakan jangka pegas untuk penandaan lingkaran,
7) siapkan mesin bor, cekam benda kerja dengan ragum tangan. Lakukan pengeboran dengan
bertahap, gunakan countersink untuk menghilangkan ketajaman,
8) hubungkan lubang yang telah di bor secara bertahap dengan gergaji dan kikir,
9) setelah pengeboran selesai, kita lakukan penandaan untuk menggergaji,
10) awal penggergajian dengan kikir segitiga, jaraknya sekitar 3 mm, harus lurus dan sesuai dengan
ukurannya,
11) lakukan penggergajian 10 x 15 secara bertahap. Kemudian selesaikan dengan kikir,
12) hubungkan lubang Ø 16 dan Ø 8 dengan menggunakan gergaji dan kikir.
Setelah mengerjakan praktek profil U, maka kita akan mengetahui proses kerja mata itik. Adapun
langkah kerjanya yaitu sebagai berikut:
4.3. Pengawatan
GAMBAR RANGKAIAN
a. kesimpulan
dengan selesainya penulisan laporan ini, dapat kami simpulakn hal-hal selama melakukan
kegiatan praktek bengkel mekanik sebagai berikut :
1) Praktikan lebih kreatif, dapat disiplin, dan dapat berfikir lebih kritis dalam
melakukan dan pengaplikasiannya dalam praktek bengkel mekanik.
2) Praktikan dapat menerapkan materi yang diberikan berupa teori dan dapat
diaplikasikan dalam praktek bengkel, praktikan dapat menyelaraskan anatara teori
dan praktek.
3) Praktikan mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman baru selama berada
dalam praktek bengkel, sehingga praktikan dapat mengambil banyak pelajaran dari
pengalaman dalam bengkel.
4) Membantu praktikan untuk membuka pola pikir dalam memantapkan ilmu dan
teknologi jurusan berdasarkan pengalaman yang didapatkan dalam praktek bengkel
mekanik, terutama tujuan untuk melangkah ke dunia kerja nantinya.
5) Praktikan banyak memperoleh teori dan praktek dari berbagai jenis kegiatan yang
telah dilakukan, baik itu dalam bengkel maupun dalam penyusunan laporan. juga
dalam pemuatan laporan, praktikan dapat lebih mengingat kembali, memahami dan
dapat menyampaikannya kembali dalam laporan yang telah dibuat ini.
b. Saran dan kritik
Selama praktek, praktikan banyak mendapat pengalaman dan juga manfaat yang sangat berarti.
Namun, manfaat terssebut belum cukup untuk dijadikan sebagai pedoman. Penulis
mengharapkan saran-saran sebagai berikut :
1) Praktikan harus bekerja sesuai dengan tata tertib yang berlaku dalam bengkel
mekanik dan mendengarkan instruksi agar bekerja sesuai dengan aturan.
2) Bagi praktikan-praktikan yang nantinya akan melaksanakan kegiatan praktek
bengkel mekanik, agar lebih giat, berkonstrasi, dan bersungguh-sungguh agar
praktek bengkel dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan kongkrit
3) Praktikan juga menyarankan kepada pembimbing maupun pendamping agar lebih
meningkatkan kerja sama dan komunikasi anatar pembimbing dan praktikan agar
hasil praktek dapat terselesaikan sesuai dengan tujuan yang diinginkan, dan kedua
belah pihak dapat menhasilkan hal-hal yang positif dengan adanya praktek bengkel
mekanik kali ini
4) Penulis juga menyarankan agar lebih banyak memberi banyak teori kepada
praktikan agar dalam pelaksanaan praktek tidak terjasi kekeliruan dan dapat
memperoleh hasil yang lebih baik kelak.
Penulis mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan mutu Pendidikan baik
masa sekarang maupun masa-masa yang akan datang. Semoga apa yang terkandung dalam laporan yang
penulis buat dapat menjadi manfaat yang berguna bagi generasi muda yang bertanggung jawab dan
professional.
Penulis merasa cukup sekian, terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses
pembuatan laporan ini, baik memberi saran maupun kritik sehingga laporaan Praktek Bengkel Mekanik
ini dapat terselesaikan dengan baik.
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
PEMELIHARAAN
BAB VIII
LAMPIRAN
Dalam bab ini penulis akan memberikan gambar alat dan bahan yang ada pada bab II, serta gambar
hasil praktek bengkel mekanik yang dilaksanakan selama tiga minggu.