Anda di halaman 1dari 7

METODE PELAKSANAAN

A. INFORMASI PEKERJAAN
a. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah
: Pembangunan Jalan Tenilo - Pololodaa - Iluta (Penurunan Grade) Tahap 4
b. Lokasi Pekerjaan : Provinsi Gorontalo
c. Uraian Singkat Pekerjaan : - Galian Biasa
- Galian Batu Lunak
- Pemotongan Pohon Pilihan Diameter 15-30 cm
- Penyiapan Badan Jalan
d. Jangka Waktu Pelaksanaan : 90 Hari Kalender
e. Jangka waktu Pemeliharaan : 365 Hari Kalender
f. Penanganan pekerjaan disesuaikan dengan data ,gambar recana dan Spesifikasi Teknis.
Penyediaan Pekerjaan Konstruksi ( Pemborongan ),Untuk Kontrak Harga Satuan,Bab VII, Spesifikasi Umum,Edisi 2010 ( revisi 3 )

B. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan merupakan kegiatan pada awal proyek yang dimaksudkan untuk menyediakan segala sesuatu yang diperlukan utuk memenuhi pelaksanaan
pekerjaan. Pekerjaan ini mencakup Pekerjaan Mobilisasi peralatan dan tenaga kerja, Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas, Manajemen Mutu serta pekerjaan
pengukuran. Hal-hal yang diperlukan tersebut bukan hanya meliputi tenaga, bahan dan peralatan tetapi juga data-data pendukung.

1.2 Mobilisasi
I. Umum
1.1 Uraian
Lingkup kegiatan mobilisasi yang diperlukan pada pekerjaan ini akan tergantung pada jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan, adapun yang
akan dimobilisasi adalah :
Setelah pekerjaan survei lapangan selesai, laporan lengkap dan detil dari hasil survei dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan.
a. Penyewaan atau pembelian sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp dan kegiatan pelaksanaan.
b. Mobilisasi semua Personil sesuai dengan struktur organisasi pelaksana yang telah disetujui Direksi Pekerjaan termasuk para pekerja yang diperlukan
dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan dalam Kontrak dan Personil Ahli K3 atau Petugas K3 sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan dalam
Seksi 1.19 pada Dokumen Spesifikasi.
Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang tercantum dalam Penawaran, dari lokasi asal ke tempat pekerjaan dimana
c.
peralatan tersebut akan digunakan menurut pekerjaan ini.
d. Penyediaan dan pemeliharaan base camp, jika perlu termasuk kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel, gudang, dan sebagainya.
e. Fasilitas Pengendalian Mutu sesuai dengan yang ditentukan pada seksi 1.4 pada Dokumen spesifikasi.
Demobilisasi, Pembongkaran tempat kerja pada saat akhir Kontrak, termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan perlengkapan dari tanah milik
f.
Pemerintah dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi seperti semula sebelum Pekerjaan dimulai.

1.2 Periode Mobilisasi


Mobilisasi dari seluruh mata pekerjaan akan diselesaikan dalam jangka waktu 21 hari terhitung mulai tanggal mulai kerja.

1.3 Pengajuan Kesiapan Kerja


Kami akan menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan suatu program mobilisasi menurut detil dan waktu yang disyaratkan dalam Divisi I, Seksi 1.2, Pasal
1.2.2 dari Spesifikasi Teknis.
Bilamana pembuatan jembatan darurat atau pembuatan timbunan darurat pada jalan yang berdekatan dengan proyek, diperlukan untuk memper-lancar
pengangkutan peralatan, instalasi atau bahan, detil pekerjaan darurat ini juga akan diserahkan bersama dengan program mobilisasi sesuai dengan
ketentuan Divisi I, Seksi 10.2 dari Spesifikasi Teknis.

II. Program Mobilisasi


1. Dalam waktu paling lambat 7 hari setelah Surat Perintah Mulai Kerja, diadakan Rapat Persiapan Pelaksanaan (Pre Construction Meeting) yang dihadiri
Pengguna Jasa, Direksi Pekerjaan, Direksi Teknis (bila ada), dan kami untuk membahas semua hal baik yang teknis maupun yang non teknis dalam
kegiatan ini.
Agenda dalam rapat mencakup namun tidak terbatas pada berikut ini:
a) Pendahuluan
b) Sinkronisasi Struktur Organisasi
c) Masalah-masalah Lapangan
* Ruang Milik Jalan
* Sumber-sumber Bahan
* Lokasi Base Camp
d) Wakil perusahaan
e) Pengajuan
f) Persetujuan
g) Dokumen Penyelesaian Pekerjaan/Penyerahan Pertama Pekerjaan Selesai
h) Rencana Kerja
* Bagan Jadwal Pelaksanaan kontrak yang menunjukkan waktu dan urutan kegiatan utama yang membentuk pelaksanaan pekerjaaan
* Rencana Mobilisasi
* Rencana Relokasi
* Rencana Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kontrak (RK3K)
* Program Mutu
* Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
* Rencana Inspeksi dan Pengujian
Dokumen Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (jika ada), Dokumen Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (jika ada),
*
atau sekurang-kurangnya standar dan prosedur pengelolaan lingkungan yang berlaku khusus untuk kegiatan tersebut.
i) Komunikasi dan korespondensi
j) Rapat Pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan
k) Pelaporan dan pemantauan

2. Setelah Rapat Persiapan Pelaksanaan, kami akan menyerahkan Program Mobilisasi dan Jadwal Kemajuan Pelaksanaan kepada Direksi Pekerjaan
untuk dimintakan persetujuannya.

3. Program mobilisasi akan menetapkan waktu untuk semua kegiatan :


Lokasi base camp dengan denah lokasi umum dan denah detil di lapangan yang menunjukkan lokasi kantor, bengkel, gudang, mesin pemecah batu dan
a)
instalasi pencampur aspal, serta laboratorium bilamana fasilitas tersebut termasuk dalam Lingkup Kontrak.
Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi asal dari semua peralatan yang tercantum dalam Daftar Peralatan yang diusulkan dalam
b)
Penawaran, bersama dengan usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan di lapangan.
c) Setiap perubahan pada peralatan maupun personil yang diusulkan dalam Penawaran akan memperoleh persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Suatu daftar detil yang menunjukkan struktur yang memerlukan perkuatan agar aman dilewati alat-alat berat, usulan metodologi pelaksanaan dan jadwal
d)
tanggal mulai dan tanggal selesai untuk perkuatan setiap struktur.
Suatu jadwal kemajuan yang lengkap dalam format bagan balok (bar chart) yang menunjukkan tiap kegiatan mobilisasi utama dan suatu kurva
e)
kemajuan untuk menyatakan persentase kemajuan mobilisasi.

III. Tahapan Mobilisasi


1.
Base camp untuk pelaksanaan pekerjaan berada di sekitar lokasi. Di lokasi itu juga akan disediakan kantor proyek, gudang dan sebagainya.
2. Penggunaan alat berat dan pengoperasian peralatan/kendaraan sudah mengikuti aturan perizinan yang ditetapkan oleh Dinas Angkutan Lalu lintas
Jalan Raya, pihak Kepolisian dan Badan Lingkungan. Mobilisasi sesuai dengan daftar peralatan yang tercantum dalam Penawaran ini.
3. Bilamana setiap alat berat yang dianggap telah selesai melaksanakan tugasnya dan tidak mungkin digunakan lagi maka alat berat tersebut segera
dikembalikan.
4. Mobilisasi personil dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dengan persetujuan Direksi Pekerjaan. Kecuali tenaga inti dan mengacu pada
daftar personel inti (key personnel) yang dilampirkan dalam berkas penawaran. Dalam pengadaan tenaga kerja dengan kemampuan dan keahlian sesuai
dengan yang diperlukan dan prioritas akan diberikan kepada pekerja setempat.
5. Pemasangan Stasiun (Sta) di sepanjang lokasi pekerjaan dan membuat denah yang menunjukkan dengan pasti posisi setiap patok kilometer yang
berhubungan dengan Sta proyek. Melakukan pengukuran dan membuat Gambar (Shop Drawing) profil memanjang sepanjang sumbu jalan bersama
dengan dan profil penampang melintang untuk perhitungan kuantitas dan penyesuaian punggung jalan. Semua pekerjaan ini dilaksanakan bersama
Direksi Pekerjaan dan Direksi Teknis.
Bagan Alir Mobilisasi

1.8.(1). Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas


1. Urutan Pekerjaan dan Rencana Manajemen Lalu Lintas
Penyedia Jasa akan menjaga seluruh kegiatan pekerjaan sepanjang jalan dalam kondisi sedemikian hingga lalu lintas dapat terbuka dengan selamat dan
seluruh pekerja, dan pengguna jalan terlindungi.
Sebelum memulai pekerjaan apapun, Penyedia Jasa akan menyiapkan dan mengajukan kepada Direksi Pekerjaan Rencana Manajemen Keselamatan
Lalu Lintas (RMKL) untuk pengoperasiannya selama periode pelaksanaan
2. Pembagian Zona Pekerjaan Jalan
Zona pekerjaan jalan dibagi menjadi empat zona berdasarkan fungsinya yaitu :
i) Zona Peringatan dini
ii) Zona Pemandu transisi
iii) Zona Kerja
iv) Zona Terminasi
3. Implementasi Pekerjaan Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
Jika pada setiap saat, Direksi Pekerjaan menetapkan bahwa ketentuan yang sebagaimana mestinya untuk pengendalian lalu lintas yang berkeselamatan
tidak disediakan, tidak dipelihara atau tidak dilaksanakan sesuai dengan lingkup dari RMKL, Direksi Pekerjaan dapat membatasi operasi Penyedia Jasa
sampai penyesuaian yang diperlukan telah dilaksanakan.
4. Koordinasi Antara Berbagai Kontrak-kontrak Pekerjaan Sipil
5. Pemeliharaan Rambu Jalan Sementara
Penyedia Jasa akan menyediakan personil untuk melakukan pengawasan berkesinambungan terhadap operasi pengendalian lalu lintasnya.
6. Bahan dan Peralatan
Penyedia Jasa akan menyediakan perlengkapan jalan sementara sesuai RMKL atau sesuai dengan perintah Direksi Pekerjaan bila dianggap perlu.
Perlengkapan tersebut dapat berupa :
1 alat pemberi isyarat lalu lintas sementara
2 alat pemberi isyarat lalu lintas sementara
3 marka jalan sementara
4 alat penerangan sementara
5 alat pengendali pemakai jalan sementara terdiri atas
* alat pembatas kecepatan
* alat pembatas tinggi dan lebar kendaraan
6 alat pengaman pemakai jalan sementara terdiri atas
* pagar pengaman/penghalang lalu lintas
* cermin tikungan
* dealinator
* pulau-pulau lalu lintas
* rumble strip
* traffic cones

7. Koordinator Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas


Menyediakan tenaga Koordinator Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas (KMKL) yang memenuhi syarat dan memadai, dengan pengalaman yang
sesuai minimum 3 tahun dalam tugas-tugas semacam ini dan staf yang diperlukan (jumlah minimum 2 orang) yang dibawahinya untuk seluruh
pengendalian dari manajemen dan keselamatan lalu lintas, termasuk koordinasi dengan pejabat lalu lintas setempat yang bertanggungjawab sesuai
yuridiksi Daerah Kerja, sedemikian hingga dapat memperkecil halangan, resiko keselamatan dan memperlancar aliran lalu lintas yang melalui daerah
konstruksi dan melalui jalan-jalan pengalihan yang sesuai dan disetujui. Pemilihan KMKL terlebih dahulu disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
KMKL secara aktif berpartisipasi dalam semua rapat reguler maupun khusus dengan Direksi Pekerjaan. KMKL siap sedia pada setiap saat (24 jam per
hari, 7 hari per minggu) melalui komunikasi bergerak untuk kesulitan-kesulitan, keadaan darurat, dan hal-hal lain dari lalu lintas dan manajemen
keselamatan dalam seluruh waktu dari pekerjaan.
8. Penutupan Jalan yang tidak sah
Semua penutupan total jalan tanpa suatu jaln pengalihan yang pantas harus dipandang sebagai penutupan jalan yang tidak sah dan Penyedia Jasa
harus menanggung segala tuntutan yang timbul dari pihak ketiga.
9. Akses Menuju Daerah Kerja
Penyedia Jasa akan menggunakan sebuah kendaraan penghantar ketika memasuki atau meninggalkan daerah kerja sampai jalan tersebut dibuka unyuk
lalu lintas.
10. Kejadian Khusus dan Hari Libur
Bilamana terjadi kejadian kahar, Direksi Pekerjaan dapat juga membatalkan penutupan jalan.
11. Penutupan Lajur/Jalan dengan menggunakan tanda Visual
Penutupan lajur dengan menggunakan tanda visual harus dilakukan sesuai dengan detil-detil dalam gambar atau sebagaimana yang diperintahkan
Direksi Pekerjaan.
12. Penutupan Jalan Keluar/Masuk pada Jalan Raya
Penutupan Jalan Keluar/Masuk pada jalan umum harus dilakukan sesuai dengan detil-detil dalam gambar atau sebagaimana yang diperintahkan Direksi
Pekerjaan.
13. Penutupan Jalan Keluar/Masuk pada Jalan dalam Kota
Penutupan Jalan Keluar/Masuk pada jalan dalam kota harus dilakukan sesuai dengan detil-detil dalam gambar atau sebagaimana yang diperintahkan
Direksi Pekerjaan.
14. Rambu-rambu untuk Pekerjaan Jalan
Atas permintaan Direksi Pekerjaaan, Penyedia Jasa harus menyediakan tambahan rambu-rambu lalu lintas sementara atau pemberi isyarat lalu lintas.

Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah bagian dari kegiatan yang terintegrasi dari semua kegiatan proyek yang sedang dikerjakan.
Perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan berupa :
1. Helmet
2. Rompi
3. Sepatu
4. Dll
Bagan Alir Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas

Ketentuan persyaratan
Keselamatan
dan pelaksanaan Keamanan yang
dilaksanakan oleh Kontraktor.

Supervision Engineer
Mengkaji & Memantau pelaksanaan
dilapangan

Ya
Dapat diterima ?

Tidak

Pemberitahuan pelanggaran
Keselamatan & Keamanan
kepada Kontraktor

Kontraktor melakukan tindakan


perbaikan.

Tidak Ya
Memuaskan ?

URUTAN PEKERJAAN SECARA UMUM


Secara Umum Lingkup pekerjaan yang ada dalam kontrak mensyaratkan bahwa kegiatan tertentu harus diselasaikan secara berurutan rencana kerja yang telah
ditetapkan. Urutan dan waktu kegitan yang aktual ditentukan berdasarkan Lingkup Pekerjaan dalam Kontrak.
Kecuali jika ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan, tanggal yang menjadi rencana utama kegiatan pelaksanaan adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan Umum
1 Rapat Persiapan Pelaksanaan ( Pre Construction Meeting )
2 Mobilisasi Peralatan dan Personil
3 Survey Lapangan (pengukuran awal)
Survey Lapangan termasuk peralatan pengujian yang diperlukan dan penyerahan laporan Penyedia Jasa, dilaksanakan paling lambat 30 hari setelah
serah terima lapangan dari Direksi Pekerjaan kepada Penyedia Jasa

3. Kegiatan Pekerjaan Utama


1 Pekerjaan Tanah (pemotongan pohon, galian, serta penyiapan badan jalan)
2 Seluruh Pekerjaan selesai dan dilakukan Serah Terima Sementara (PHO)
Bagan Alir Urutan Pekerjaan
MULAI

PENGUKURAN P1

REKAYASA LAPANGAN P2

TIDAK
Q1
YA

MOBILISASI P3

TIDAK
Q2
YA

REQUEST KERJA P4

TIDAK
Q3
YA

P5 GALIAN TANAH/BATU P6 GALIAN TANAH DASAR

TIDAK TIDAK
Q4 Q6
YA YA

P7 LAP.PONDASI AGGT. P5 PASANGAN BATU

TIDAK TIDAK
Q8 Q5
P8 YA YA

PRIME COAT P7 TIMBUNAN BAHU

TIDAK TIDAK
Q9 Q7
YA

AC - BC P9

TIDAK
Q10
YA

TACK COAT P10

TIDAK
Q9
YA

AC-WC P12

TIDAK
Q10
YA

SELESAI

C. PEKERJAA N KONSTRUKSI

3.1.(1a) Galian Biasa


3.1.(1b) Galian Batu Lunak
Galian Biasa mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasi sebagai galian batu lunak, galian batu, galian struktur, galian sumber bahan (borrow
excavation), galian perkerasan beraspal, galian perkerasan berbutir, dan galian perkerasan beton, serta pembuangan bahan galian biasa yang tidak terpakai
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Galian Batu Lunak harus mencakup galian pada batuan yang mempunyai tekan tekaan uniaksial 300 - 400 kg/cm2 sesuai degan AStM D7012 Standard Test
Methods for Compressive Strength and Elastik Modul of Intact Rock Core Speciments under Varying States of Stress adn Temperaturs Metoda C dan
menurut pendapat Direksi Pekerjaan tidak dapat dilakukan dengan mnggunakan excavator bucket biasa, namun tidak memerlukan pemboran (drilling) atau
peledakan seperti halnya galian batu, dan cukup menggunakan excavator bucket yang dilengkapi dengan kuku baja khusus, jenis penetration plus tip
dengan kuat leleh 10.200 lg/cm2 (1.000 MPa).

1. Toleransi Dimensi
Kelandaian akhir, garis dan formasi sesudah galian selain galian perkerasan beraspal dan/atau perkerasan beton, tidak boleh berbeda lebih tinggi dari 2
a)
c, atau lebih rendah dari 3 cm pada setiap titik, dan 1 cm pada setiap titik untuk galian bahan perkerasan lama.
Pemotongan Permukaan Lereng yang telah selesai tidak boleh berbeda dari garis profil yang diisyaratkan melampaui 10 cm untuk tanah dan 20 cm
b)
untuk batu dimana pemecahan batu yang berlebihan tak dapat terhindarkan.
Permukaan galian tanah maupun batu yang telah selesai dan terbuka terhadapa aliran ari permukaan harus rata dan harus memiliki cukup kemiringan
c)
untuk menjamin pengaliran air yang bebas dari permukaan itu tanpa terjadi genangan.
2. Pengamanan
Kami akan memikul semua tanggung jawab dalam menjamin keselamatan pekerja, yang melaksanakan pekerjaan galian, penduduk dan bangunan yang
a)
ada disekitar lokasi galian
Selama Pelaksanaan pekerjaan galian, lereng galian akan dijaga tetap stabil sehingga mampu menahan pekerjaan, struktur atau mesin disekitarnya,
akan dipertahankan sepanjang waktu, penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) yang memadai akan dipasang bilamana permukaan lereng galian
b)
mungkin tidak stabil. Bilamana diperlukan, kami akan menyokong atau mendukung struktur disekitarnya, yang jika tidak dilaksankan dapat menjadi tidak
stabil atau rusak oleh pekerjaan galian tersebut.
Untuk menjaga stabilitas lereng galian dan keselamatan pekerja maka galian tanah yang lebih dari 5 meter akan dibuat bertangga dengan teras selebar
c)
1 meter atau sebagaimana yang diperintahkan direksi pekerjaan.

3. Penggunaan dan Pembuangan Bahan Galian


Semua Bahan galian tanah dan galian batu yang dapat dipakai dalam batas-batas dan lingkup kegiatan bilamana memungkinkan akan digunakan secara
efektif untuk formasi timbunan atau penimbunan kembali.
Setiap bahan galian yang melebihi kebutuhan timbunan, atau tiap bahan galian yang tidak disetujui oleh direksi pekeraan untuk digunakan sebagai
bahan timbunan, akan kami buang dan diratakan diluar Ruang Milik Jalan (Rumija) seperti yang diperintahkan direksi pekerjaan.
Kami akan bertanggung jawab terhadap seluruh pengaturan dan biaya yang diperlukan untuk pembuangan bahan galian yang tidak terpakai atau yang
tidak memenuhi syarat untuk bahan timbunan, termasuk pembuangan bahan galian juga termasuk pengangkutan hasil galian ke tempat pembuangan
akhir dan perolehan ijin dari pemilik atau penyewa tanah dimana pembuangan akhir tersebut dilakukan.

4. Prosedur Umum
Penggalian dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus
a) mencakup pembuangan semua material/bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu, bahan
organik dan bahan perkerasan lama.
Pekerjaan galian dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin terhadap bahan di bawah dan di luar batas galian. Bilamana material/bahan
yang terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau fondasi dalam keadaan lepas atau lunak atau kotor atau menurut pendapat Direksi Pekerjaan
b)
tidak memenuhi syarat, maka bahan tersebut harus seluruhnya dipadatkan atau dibuang dan diganti dengan timbunan yang memenuhi syarat,
sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.

3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan


Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil lama untuk penghamparan Lapis
Pondasi Agregat, Lapis Pondasi Jalan Tanpa Penutup Aspal, Lapis Pondasi Semen Tanah atau Lapis Pondasi Beraspal di daerah jalur lalu lintas (termasuk
jalur tempat perhentian dan persimpangan) yang tidak ditetapkan sebagai Pekerjaan Pengembalian Kondisi.
Pengajuan Kesiapan Kerja
Pengajuan yang berhubungan dengan Galian, Pasal 3.1.1.4), dan Timbunan, Pasal 3.2.1.5) dibuat masing-masing untuk seluruh Galian dan Timbunan yang
dilaksanakan untuk Penyiapan Badan Jalan.
Penyiapan Tempat Kerja
Pekerjaan galian yang diperlukan untuk membentuk tanah dasar dilaksanakan sesuai dengan Pasal 3.1.2.1) dari Spesifikasi.
Seluruh Timbunan yang diperlukan dihampar sesuai dengan Pasal 3.2.3 dari Spesifikasi.
Pemadatan Tanah Dasar
Tanah dasar dipadatkan sesuai dengan ketentuan yang relevan dari Pasal 3.2.3.3) dari Spesifikasi.
Ketentuan pemadatan dan jaminan mutu untuk tanah dasar diberikan dalam Pasal 3.2.4 dari Spesifikasi.
Daya Dukung Tanah Dasar di Daerah Galian
Tanah Dasar pada setiap tempat mempunyai daya dukung minimum sebagaimanayang diberikan dalam Gambar, atau sekurang-kurannya mempunyai CBR
minimum 6 % jika tidak disebutkan

3.4.(2) Pemotongan Pohon Pilihan diameter 15 – 30 cm


a) Pemotongan pohon yang dipilih akan terdiri dari pemotongan semua pohon yang ditunjuk dalam gambar atau yang ditunjukkan dalam gambar atau
ditetapkan oleh direksi pekerjaan dengan diameter 15 cm atau lebih yang diukur satu meter diatas permukaan tanah. Pekerjaan ini termasuk tidak hanya
penyingkiran dan pembuangan sampai dapat diterima oleh direksi pekerjaan atas setiap pohon tetapi juga tunggul dan akar-akarnya.
b) Bilamana diperlukan untuk mencegah kerusakan terhadap struktur, bangunan (property) lainnya untuk mencegah bahaya atau gangguan terhadap lalu lintas,
bila diperlukan, pohon yang telah ditetapkan untuk ditebang akan dipotong mulai dari atas ke bawah. Kami akan menimbun kembali lubang-lubang yang
disebabkan oleh pembongkaran tunggul dan akar-akarnya dengan bahan yang cocok dan disetujui oleh direksi pekerjaan.
c) Semua pohon, tunggul, akar, dan sampah lainnya yang diakibatkan oleh operasi ini akan dibuang di luar Ruang Milik Jalan (Rumija) atau dilokasi yang
ditunjuk oleh direksi pekerjaan.

Manado, 14 Agustus 2019


Menyetujui
PT. SEDERHANA KARYA JAYA

RABIHATUN LAKORO
DIREKTUR

Anda mungkin juga menyukai