Anda di halaman 1dari 16

STARS4

Studio Arsitektur 4
SEMESTER GENAP 2019/2020
PRODI ARSITEKTUR - FT UAJY

A.Deskripsi Mata kuliah


KOMPETENSI MATA KULIAH
Mahasiswa diharapkan mampu merancang sebuah fasilitas yang mengakomodasi kebutuhan
fisik manusia (fungsional), memperhatikan konteks tempat dan ruang, sekaligus menjawab
isu dan permasalahan desain :
 Tanggap terhadap iklim tropis dengan memaksimalkan penghawaan dan pencahayaan
alami.
 Tanggap terhadap konteks lokasi bangunan berada, baik fungsi/tata ruang maupun kondisi
sosial yang ada disekitarnya.
 Memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan bangunan bertingkat.
 Cermat dalam detil dan pemilihan material, untuk mendukung daya tahan dan kemudahan
pemeliharaan.
 Mentaati peraturan bangunan yang berlaku, memperhatikan akses dan jejalur yang ada di
lokasi, dalam menentukan orientasi.
Obyek tugas tidak merujuk pada tipologi tertentu, memungkinkan mahasiswa berkreasi
menuangkan ide rancangan, terkait dengan isu – isu rancangan yang berkembang saat ini.

Kompetensi Rinci:

Afektif Mahasiswa mampu menerapkan dasar ilmu pengetahuan, yang


terkait dengan bidang arsitektur dalam perancangan sederhana, tapi
mempunyai nilai eksploratif, serta mampu mempresentasikan dan
memberikan argumentasi mengenai teknis rancangannya.
Kognitif Mahasiswa mengenal Ilmu Pengetahuan Lanjut yang terkait
teknologi yang terkait dengan arsitektur.
Psikomotorik Mahasiswa trampil merancang dan presentasi melalui
sketsa/manual, maket, simulasi komputer dasar.

LINGKUP MATERI
Lingkup mata kuliah adalah design based on Issue. Rancangan arsitektur merupakan
sebuah solusi atas permasalahan yang bersifat individu (biasanya ditekankan dalam brief).
Sebagai contoh: fungsi dan aktivitas yang diwadahi, dan pada saat yang sama menyelesaikan
permasalahan global tentang bangunan: bagaimana rancangan yang dihasilkan memiliki
keterkaitan dengan lingkungan sekitar/kontekstual, tanggap terhadap iklim, memiliki estetika,
sesuai dengan kaidah struktur dan konstruksi, kreatif dan inovatif serta memenuhi peraturan
bangunan yang berlaku (White, 1982).

Pertimbangan merancang bangunan sangat dipengaruhi oleh oleh kondisi lingkungan dimana
site/ tapak berada. Baik itu dari sisi sosial, budaya (intangible) maupun berupa peraturan tata
ruang yang berlaku (tangible).
LANDASAN TEORITIK
Mendesain dan Proses Desain (Lang, 1987, halaman 57-63)

Definisi dari desain adalah aktivitas menghasilkan solusi dari problem yang akan diselesaikan.
Disain seringkali dipahami hanya sebagai proses síntesis, namun sebenarnya termasuk juga
analisis, evaluasi, dan pengambilan keputusan. Sedangkan proses desain dalam arsitektur
adalah suatu program yang menghasilkan potensial pemecahan desain melalui tahap
pemilihan dari berbagai kemungkinan solusi potensial.

Aktifitas mendesain sendiri sangat mungkin menghasilkan problem baru dan merupakan hasil
dari redefinisi dari program orisinil, namun fokus pertimbangan selama proses desain adalah
mengembangkan solusi hingga menemukan penyelesaian problem.

Metoda untuk mengembangkan berbagai kemungkinan desain dapat dibagi menjadi tiga
aktifitas utama dari yaitu :
 Mereview informasi historis
 Upaya kreatifitas individu
 Upaya kreatifitas kelompok atau grup

DIAGRAM PROSES DISAIN

KEBUTUHAN
STUDI TIPOLOGI DASAR
BANGUNAN
PERANCANGAN
KONSEP
DESAIN

KERANGKA ANALISIS : kegiat PENEKANAN


PRA – DESAIN
ACUAN KERJA an & peruangan DESAIN
Studi maket

PENGEMB
DATA LOKASI & DESAIN
TAPAK ANALISIS TAPAK

MAKET

LINGKUP PEMBELAJARAN
 Mahasiswa mampu melakukan studi dan perancangan ruang sekaligus menjawab
permasalahan bangunan serta isu tapak.
 Mahasiswa mampu menjelaskan dalam latar belakang laporan keterkaitan antara
permasalahan, kondisi site dengan ide perancangan yang diusulkan.
 Mahasiswa membuat program, menentukan prioritas & penekanan desain, tujuan spesifik
proyek, menunjukkan kutipan & literatur yang diacu serta pengaruh dari aspek sosial
budaya maupun teknologi lokal terhadap usulan rancangan.
 Mahasiswa mampu menjelaskan rancangan ruang dalam dan ruang luar yang
mempertimbangkan kondisi iklim dengan memaksimalkan teknik passive design (tidak
menggunakan teknologi penkondisian cahaya pada siang hari dan pengkondisian udara).
 Mahasiswa mampu menjelaskan rancangan ruang dalam dan ruang luar yang
mempertimbangkan faktor sosial budaya, tata ruang lingkungan sekitar (karakter
arsitektur setempat) serta kaidah estetika.
 Mahasiswa mampu membuat detail desain sebagai solusi atas permasalahan
perancangan.

Lingkup substansial : Mahasiswa berlatih melakukan studi ruang dan perancangan bangunan
berlantai bertingkat rendah 4 lantai, menjawab permasalahan bangunan serta isu terkait
kontekstual visual, sosial dan budaya terkait lokasi tapak bangunan.

Aspek – aspek yang perlu dipertimbangkan, disesuaikan dengan 13 butir kompetensi arsitek
menurut IAI :
 Studi kegiatan & kebutuhan ruang (Perancangan Arsitektur).
 Organisasi ruang hubungan fungsi & ruang (Hubungan antara Manusia, Bangunan dan
Lingkungan).
 Respons terhadap peraturan bangunan (Perencanaan dan Perancangan Kota).
 Kondisi lingkungan terkait iklim (Pengetahuan Fisik dan Fisika Bangunan).
 Isu/ Permasalahan pada tapak (Pengetahuan Daya Dukung Lingkungan).
 Struktur & utilitas bangunan bertingkat menengah : 3-5 lantai (Pengetahuan Industri
Konstruksi dalam Perancangan).
 Tatanan dan komposisi rancangan terkait konteks (Perencanaan dan Perancangan
Kota).

Lingkup temporal: memperhatikan kepentingan konteks masa kini (kebutuhan pengembangan


daya tarik fungsi saat ini) dan mampu mengantisipasi perkembangan teknologi masa depan.

METODE PEMBELAJARAN
 Terdapat 1 tugas yang dikerjakan selama 1 semester, satu kelas akan dibagi menjadi
beberapa kelompok. Terdapat satu buah objek tugas dengan pilihan site yang beragam.
 Masing – masing kelompok akan menangani satu buah objek tugas dengan 1 site
yang disepakati bersama – sama.
 Mahasiswa mengerjakan tugas di dalam studio sesuai dengan peraturan yang berlaku :
 STARS HARI PERTAMA dilaksanakan pada sesi 4 dan 5 (pukul 16.00 – 20.00)
 STARS HARI KEDUA dilaksanakan pada sesi 1 dan 2 (pukul 07.30 – 12.30)
 Seluruh pekerjaan hanya boleh dikerjakan di studio, kecuali laporan pendahuluan dan
pengumpulan data – data yang dibutuhkan.

Metode % per Alokasi jam perminggu Keterangan


Pembelajaran sem Di
Di Studio
Lapangan
Ceramah 6% 0.5 -1 jam Dosen memberikan orientasi materi atau
evaluasi dari target per minggu
Presentasi 7% 1-1.5 jam Mahasiswa mempresentasikan hasil yang telah
dan Diskusi dicapai di studio maupun di lapangan sesuai
target untuk didiskusikan bersama mahasiswa
lain
Kerja Mandiri 78% 7 jam 5 jam Mahasiswa secara mandiri mengerjakankan
laporan pendahuluan dan pengumpulan data
yang berguna bagi pekerjaan di dalam studio
Asistensi 6% 0,5-1jam Diskusi antara dosen dan mahasiswa untuk
membahas kesulitan yang dihadapi dalam
proses disain secara individu
Survey 3% 0.5 jam Mahasiswa melakukan studi lapangan terkait
Lapangan dengan topik tugas dan dilakukan 1 kali dalam 1
semester + 4 jam

EVALUASI DAN PENILAIAN


Komp. Nilai % Pelaks. Format Jadwal pelaksanaan
Per sem
Evaluasi 1 10 1X Target minggu 1 - 4 Minggu 4
UTS 15 1X Sketsa Tengah sem
Evaluasi 3 10 1X Target minggu 9-12 Minggu 12
UAS 20 1X Pengumpulan Poster Akhir sem
Progres Tugas 45 1X Disain skematik dan Sebelum UTS dan
pra-rencana Sebelum UAS

UTS akan direview oleh Dosen dan Arsitek Profesional anggota/ bersertifikat IAI

PRODUK
Esensi Proyek terkait brief dan kondisi site, studi tipologi sebagai bahan rujukan obyek
rancangan berasal dari studi lapangan dan studi literatur, analisa kebutuhan besaran ruang dan
hubungan antar ruang (design guideline), data site, serta peraturan bangunan yang berlaku
terangkum dalam Laporan Pendahuluan.

Hasil pekerjaan yang harus disiapkan oleh mahasiswa adalah :


A. Evaluasi 1 (MINGGU 4)
1. Laporan Pendahuluan
2. Analisa Site menggunakan data aktual dilapangan. Data iklim sangat diperlukan
untuk analisa respon iklim (BMKG). Analisa site yang dilakukan dapat
menunjukan pemikiran mengenai penataan massa (jika multi-massa) dan
betukan bangunan (jika massa tunggal) terkait respon terhadap iklim untuk
memaksimalkan cahaya dan penghawaan alami. Analisa site juga mampu
menunjukan pemikiran mahasiswa mengenai respon terhadap kondisi tanah dan
lingkungan termasuk ragam arsitektur lokal yang ada di sekitar site. Luaran
analisis site terdiri atas:
a. Tautan
 Sosial budaya
 Data site + peraturan
 Sirkulasi
 View
 Vegetasi
 Kontur
 Konteks lingkungan  visual dan substansional, dll
b. Utilitas
 Listrik
 Air
 Telepon
 Pembuangan air limbah / drainase, dll
c. Iklim
 Cahaya
 Angin
 Suara
 Iklim mikro, dll
3. Programatik ruang yang terdiri atas zonasi horizontal maupun vertikal,
bubble diagram hubungan ruang per lantai, plotting besaran ruang dalam tapak.
Luaran analisis programatik terdiri atas:
a. Bubble diagram hubungan ruang dalam Site
b. Blok diagram organisasi Ruang dalam Site
4. Analisa dan Matriks Komparasi Studi Kasus, terdiri atas Konsep Bentuk
mendukung pencahayaan dan penghawaan alami, organisasi ruang dan hirarki,
strategi pencahayaan dan penghawaan alami, kulit bangunan (jenis material dan
tata letaknya).

B. Evaluasi 2 (UTS)
1. Sintesa dari data dan hasil analisis site dan programatik, yang mampu
menunjukan kedalaman proses pencarian konsep dan skematik desain. Luaran
dari proses sintesa berupa:
a. Makro (luar)
 Gubahan massa
 Sirkulasi (luar site dalam site)
 Pemanfaatan View dan Potensi site (kontur, vegetasi, dll)
 Skematik tata ruang luar
 Respon iklim
 Sistim utilitas (global)
 Tampilan massa bangunan
b. Mikro
 Layout detil tata ruang
 Sirkulasi dalam bangunan
 Tata letak pintu – jendela (respon work-flow dan iklim)
 Layout perabot
 Preseden tampilan ruang dalam
2. Grand Konsep dan Ide-ide awal yang terdiri atas konsep programing, konsep
respon iklim pada tata lansekap dan massa bangunan, tatanan ruang luar dan
dalam. Konsep passive design yang digunakan dalam desain tata massa dan
bentuk bangunan terkait pembayangan baik dari terhadap lingkungan sekitar
maupun dalam lingkup site bangunan sendiri, desain facade dan pemilihan
material terkait meminimalkan pana/radiasi matahari yang masuk. Konsep
penggunaan bukaan dan tata ruang untuk memaksimalkan pencayaan dan
penghawaan alami.
3. Gambar Skematik Pra-Rancangan
 Situasi skala 1:200
 Siteplan skala 1:200
 Denah skala 1: 100
 Tampak skala 1:100
 Potongan Skematik skala 1: 100
4. Maket Studi Massa 1: 200

C. Evaluasi 3 (MINGGU 12)


1. Pengembangan Pra Rancangan meliputi situasi, siteplan, denah, tampak,
potongan.
2. Skematik struktur, pencahayaan, penghawaan, dan utilitas. Skematik tersebut
harus mampu menjelaskan;
 Dasar penataan elemen struktur
 Logika struktur yang berlaku (aliran gaya dan respon terhadap desain
arsitektural bangunan)
 Sample hasil perhitungan struktur desain (potongan portal struktur atau
bagian struktur yang memiliki desain paling rumit)
 Bagan skema pencahayaan, penghawaan, dan utilitas bangunan
termasuk spesifikasi bahan dan mesin yang digunakan
 Desain bangunan terkait proteksi dan evakuasi kebakaran, disertakan
dengan perhitungan dan simulasi (jika diperlukan)
3. Maket yang menunjukkan tatanan ruang luar dan hubungannya dengan ruang
dalam skala 1: 200

D. Evaluasi 4 (UAS)
1. Pengumpulan Dokumen Final disertakan gambar struktur dan utilitas yang
dikerjakan di mata kuliah Sistem Bangunan. Isi dokumen final berupa :
 Situasi
 Siteplan (berikut legendanya (perhatikan tebal tipis garis)
 Denah (Gambar denah seluruh lantai bangunan berikut legendanya,
lengkapi gambar dengan zoning perkelompok fungsi dengan warna
transparan. Perhatikan notasi gambar, peil lantai dan skala garis serta
demensi secukupnya – gambar arsitektural)
 Tampak, dari sedikitnya 4 sisi mata angin. Gambar dapat dilengkapi dengan
pembayangan untuk menunjukkan kedalam bidang.
 Potongan, berupa gambar potongan arsitektural yang fokus memperlihatkan
gambar ruang dalam dan skematik strukturnya.
 Perspektif Exterior dalam proporsi yang cukup besar dilengkapi dengan
keterangan penjelas keyplan, menunjuk poisisi/ruang, material dll.
 Perspektif Interior dalam proporsi yang cukup besar dilengkapi dengan
keterangan penjelas keyplan, menunjuk poisisi/ruang, material dll.
 Detail Arsitektural yang menunjukkan suatu obyek desain yang penting atau
kelebihan dari detail desain proyek ini. Gambar dilengkapi dengan material
atau warna. Dapat dilengkapi dengan gambar 2D
 Konsep Struktur, skematik Struktur 2D dengan single line berwarna yang
menunjukan pola pembebanan. (gambar disandingkan atau didampingi
dengan gambar denah lantai sesuai renc. Struktur yang ditampilkan, gambar
denah dapat berupa hasil foto copy dari denah asli)
 Utilitas, berupa gambar skematik rencana utilitas gambar diagram pada
gambar potongan dan gambar 2D pada denah.
 Skematik Tanggap Iklim, Gambar fisika bangunan yang menunukkan aliran
udara atau penetrasi cahaya alami kedalam bangunan dalam bentuk
potongan dilengkapi dengan gambar detail bukaannya atau shading.
2. Dokumen Perancangan (bukan laporan pendahuluan) yang menunjukan hasil
analisa struktur, diagram utilitas yang diperlukan, analisa pencahayaan alami
dan penghawaan alami yang telah diperiksa dan disetujui oleh dosen pengampu
mata kuliah Sistem Bangunan 3 (sesuai kelas masing-masing mahasiswa).
3. Maket representatif skala 1:200.

TEKNIK PRESENTASI DAN PENYAJIAN


Gambar dipresentasikan dengan format kertas A3 dengan rincian sebagai berikut.

MANUAL DIGITAL
Analisis site Laporan pendahuluan
Studi preseden Denah utilitas (boleh
Konsep desain menggunakan software atau
Programatik ruang denah asli yang digandakan)
Gambar prarancangan (denah, Pengembangan massa
tampak, potongan, potongan prinsip) bangunan
Perspektif eksterior
Perspektif interior
Detail arsitektural
Teknik pewarnaan gambar

REFERENSI
1. Alexander, 1977, Christopher, A PATTERN LANGUAGE, Oxford University Press, New
York.
2. Ching, FDK, 2007, ARCHITECTURE : Form, Space, and Order
3. Ching, FDK 1987, INTERIOR DESIGN: Ilustrated, van nostrand Reinhold Co., New York.
4. Panero……..HUMAN DIMENSION
5. Palmer, Mickey, 1981, The Architect’s Guide to Facility Programming, American Institute of
Architects.
6. Smithies, KW, 1981, PRINCIPLES of DESIGN in ARCHITECTURE, van Nostrand Reinhold
Co., New York
7. Snyder,------, 1979, INTRODUCTION TO ARCHITECTURE
8. White, ET, 1982, TATA ATUR
9. ---------------, 19XX, CONCEPT SOURCEBOOK
10. White E.T., 1983, SITE ANALYSIS, Architectural Media, USA
11. Zahnd, Markus, 2009, Pendekatan Dalam Perancangan Arsitektur, Penerbit Kanisius
Yogyakarta.
WAKTU DAN PROSES PELAKSANAAN
  DOSEN/ 
KEGIATAN 
MINGGU  SESI/ HARI  POKOK BAHASAN  MATERI  OUTPUT  PENANGGGU
K  S  E NG JAWAB 
I
1. Penjelasan KAK serta 
 
pembagian kelompok  Koordinator 
 
SESI 4,5 –  berdasar obyek dan lokasi  STARS, dosen 
 
HARI 2  tugas yang telah ditentukan.  pembimbing, 
 
2. Identifikasi proyek  asisten 
 
berdasarkan obyek  bangunan 
 
yang telah ditentukan 
  Time schedule kerja kelompok 
(kelompok). 
  Studi preseden, ringkasan Literatur 
IDENTIFIKASI  3. Analisa kebutuhan dasar 
        terkait tipologi bangunan yang akan 
PROYEK  perancangan berdasarkan 
  didesain 
pola kegiatan pelaku 
  Laporan pendahuluan 
SESI 1,2 –  (kelompok). 
 
HARI 2  4. Penggalian data dan survei 
 
  lapangan 
 
5. Menentukan 3 studi kasus 
 
bangunan yang akan dianalisa  Koordinator 
  STARS, dosen 
terkait objek STARS 4 
 
  pembimbing, 
 
asisten 
SESI 4,5 –   
HARI 1  1. Kuliah pengantar Analisa 
Tapak  Analisis site 
PROGRAMATIK DAN  2. Kuliah Pengantar  Bedah Studi Kasus, Perhitungan 
II  SESI 1,2 – 
ANALISA   TAPAK  Programming  Kapasitas ruang pada bangunan 
HARI 2 
3. Analisa Programatik dan   
 
Analisa Tapak 
 
   
SESI 4,5 –    1. Diskusi Analisa Tapak  Sketsa analisa Tapak , Zonasi ruang,   
HARI 1  PROGRAMATIK DAN  2. Melakukan Pemrograman  Bubble Diagram Hubungan ruang.  Koordinator 
III 
SESI 1,2 –  DESIGN GUIDELINE  1. Diskusi Programatik    STARS, dosen 
Design Guideline  pembimbing, 
HARI 2  2.  Menentukan design guideline 
  DOSEN/ 
KEGIATAN 
MINGGU  SESI/ HARI  POKOK BAHASAN  MATERI  OUTPUT  PENANGGGU
K  S  E NG JAWAB 
asisten
     
Pengumpulan : 
SESI 4,5 –     
Laporan Pendahuluan 
HARI 1    Koordinator 
Evaluasi capaian pembelajaran  Design guideline 
IV    EVALUASI – 1  STARS, dosen 
tahap I  Analisis Tapak 
  pembimbing, 
SESI 1,2 –  Programming 
  asisten 
HARI 2  Analisis dan Komparasi Studi Kasus 
 
 
1. Kuliah Pengantar Bangunan 
Tanggap Iklim 
Penerapan Konsep pada ruang luar 
SESI 4,5 – 2. Pengembangan konsep dan 
dan ruang dalam  Koordinator 
HARI 1  ide awal  
Sketsa rencana site Plan  STARS, dosen 
V  PRA RANCANGAN  3.  Gambar Site Plan, Lansekap 
pembimbing, 
dan Denah. 
asisten 
 
SESI 1,2 –  1. Pengembangan Denah dan   
HARI 2  Tampak  Site Plan dan draft denah lantai dasar 

   
SESI 4,5 –  Sketsa Desain tatanan ruang 
Koordinator 
HARI 1  perlantai 
STARS, dosen 
    pembimbing, 
VI    1. Pengembangan Denah, Studi  asisten 
SESI 1,2 –  Menyusun gambar‐ Tampak   Diskusi denah perlantai,dan  tatanan   
HARI 2  gambar Pra‐  perabot, sketsa skematik tampak   
Rancangan yang   
meliputi : Denah,   
Tampak, dan    Pengembangan Desain Skematik 
SESI 4,5 –  Potongan  Koordinator 
1. Pengembangan Denah, Studi  denah perlantai dan tampak 
HARI 1   STARS, dosen 
Tampak dan Potongan  bangunan, Desain skematik Denah,  
VII 
    pembimbing, 
HARI 2 
Tampak dan Potongan  asisten 
SESI 1,2  
  DOSEN/ 
KEGIATAN 
MINGGU  SESI/ HARI  POKOK BAHASAN  MATERI  OUTPUT  PENANGGGU
K  S  E NG JAWAB 
  1. Konsep Desain
2. Gambar Situasi 
Dosen 
3. Gambar Siteplan 
Evaluasi capaian pembelajaran  pembimbing 
VIII  EVALUASI – 2 (UTS)  4. Gambar Denah 
tahap II  dan dosen 
5. Gambar Tampak 
penguji 
6. Gambar Potongan 
7. Maket Massa 
 
SESI 4,5 – 
Koordinator 
HARI 1 
Pengembangan rancangan terkait  STARS, dosen 
IX 
struktur  pembimbing, 
SESI 1,2 –  asisten 
HARI 2 
     
 
  PENGEMBANGAN  Koordinator 
1. Penerapan materi sisbang 
SESI 4,5 –  RANCANGAN   Pengembangan rancangan terkait  STARS, dosen 
X  pada rancangan STARS 4 
HARI 1    pencahayaan dan penghawaan  pembimbing, 
 
SESI 1,2 –    asisten 
HARI 2 
SESI 4,5 –    Koordinator 
HARI 1  STARS, dosen 
Pengembangan rancangan terkait 
XI  pembimbing, 
SESI 1,2 –  utilitas 
asisten 
HARI 2   
  1. Konsep Desain
 
2. Gambar Situasi   
 
  3. Gambar Siteplan   
SESI 4,5 – 
  4. Gambar Denah   
HARI 1 
Evaluasi capaian pembelajaran  5. Gambar Tampak  Dosen 
XII  EVALUASI – 3 
tahap III:  6. Gambar Potongan  pembimbing 
  Evaluasi Transformasi Konsep ke  7. Gambar Rencana Struktur  dan dosen 
SESI 1,2 –  Pengembangan Rancangan   8. Gambar Rencana pencahayaan  penguji 
HARI 2  dan penghawaan   
9. Gambar Rencana Utilitas   
  DOSEN/ 
KEGIATAN 
MINGGU  SESI/ HARI  POKOK BAHASAN  MATERI  OUTPUT  PENANGGGU
K  S  E NG JAWAB 
   
SESI 4,5 –   
HARI 1  Koordinator 
XIII    Pengembangan desain  STARS, dosen 
pembimbing, 
SESI 1,2 – 
asisten 
HARI 2 
   
SESI 4,5 – 
PENGEMBANGAN 
HARI 1 
RANCANGAN  Koordinator 
 
Perspektif Interior  STARS, dosen 
XIV 
Perspektif Eksterior  pembimbing, 
SESI 1,2 –  asisten 
HARI 2 

SESI 4,5 –   
HARI 1  Detil Arsitektural 
 
PEMBUATAN   
DOKUMEN FINAL 
Menyusun Laporan 
Final Perancangan  Koordinator 
yang meliputi :  STARS, dosen 
XV   
gambar‐gambar  pembimbing, 
SESI 1,2 –  Melengkapi Standar Gambar 
Situasi,  asisten 
HARI 2  Arsitektur 
Siteplan, Denah, 
 
Tampak, Potongan 
Arsitektural, Detail 
Arsitektural, Rencana 
Arsitektural, dan 
Maket Final 
  DOSEN/ 
KEGIATAN 
MINGGU  SESI/ HARI  POKOK BAHASAN  MATERI  OUTPUT  PENANGGGU
K  S  E NG JAWAB 
    Pembimbing 
XVI  EVALUASI – 4 (UAS)  Pengumpulan Dokumen Final          dan 
dan Poster 
Penguji 

Catatan : K= Kuliah dan Diskusi, S= Studio, E= Evaluasi dan Review


B. Materi Tugas
TUGAS UTAMA
Yogyakarta, dikenal sebagai kota pelajar sekaligus menjadi kota tujuan destinasi wisata,
menjadi magnet bagi banyak orang untuk datang mengunjungi kota ini, baik untuk mengenyam
pendidikan, berbisnis/ bekerja maupun berwisata. Beragam bangunan pendidikan dengan
keunggulan serta kelebihan masing- masing bermunculan, mulai dari sistem kurikulum yang
fleksibel, pangsa pasar yang spesifik hingga karakter bangunan yang khas. Pendidikan
merupakan dasar bagi seseorang untuk terjun ke dunia kerja. Bahkan lebih jauh lagi berguna
sebagai pembentuk karakter manusia. Pembentukkan karakter tersebut perlu dilakukan di
dalam keluarga sebagai lingkungan terkecil dan juga di sekolah. Pembentukkan karakter pada
pendidikan formal dilakukan sejak jenjang awal, yaitu TK. Saat ini di Yogyakarta banyak
didirikan kelompok bermain (playgroup) dan TK yang dengan menerapkan kurikulum tertentu
yang mendukung proses pembentukkan karakter anak, salah satunya dengan metode
Montessori. Montessori adalah metode pendidikan yang didasarkan pada aktivitas mandiri,
pembelajaran langsung, dan permainan kolaboratif. Di kelas Montessori anak-anak membuat
pilihan kreatif dalam pembelajaran mereka, sementara ruang kelas dan guru yang sangat
terlatih menawarkan kegiatan yang sesuai usia untuk memandu proses. (Montessori Northwest,
2019). Penekanan proses pembelajaran langsung kolaboratif, dan memacu kemandirian anak
ini menjadi landasan utama bagi sekolah dalam merencanakan proses pendidikan di sekolah.
Ketiga hal tersebut juga menjadi landasan utama dalam menyediakan sarana prasarana proses
belajar. Di Yogyakarta, terdapat beberapa sekolah yang menerapkan metode Montessori ini,
antara lain Bambini Montessori, Olifant School, Budi Mulia, Kinderschool, dan Kalyca
Montessori.

Pada STARS 4 ini mahasiswa diminta merancang sebuah playgroup dan TK dengan
mengacu pada spesifikasi dan kebutuhan ruang yang dibutuhkan di pendidikan dengan metode
Montessori. Data kebutuhan ruang dapat diperoleh dari narasumber yang merupakan kepala
sekolah, survey lapangan, dan studi literatur. Rancangan playgroup dan TK tersebut diharapkan
mampu mewadahi seluruh aktivitas yang berjalan di sekolah dan memberikan ruang
pengembangan yang dapat dimanfaatkan di masa yang akan datang. Keamanan, aksesibilitas
fasilitas, dan skala furniture juga menjadi penekanan penting dalam mendesain playgroup dan
TK yang digunakan oleh anak usia 2-6 tahun.

Playgroup dan TK ini setidaknya memiliki ruang-ruang berikut.


a. Drop off dan lobby
b. Ruang kepala sekolah dan wakil kepala sekolah
c. Ruang tata usaha
d. Ruang guru
e. Ruang rapat
f. Ruang kelas
g. Ruang musik/kesenian
h. Perpustakaan
i. Ruang serbaguna
j. Toilet (guru dan anak)
k. Ruang kesehatan/UKS
l. Aula
m. Lapangan upacara
n. Beberapa area bermain (dalam ruang dan luar ruang)
o. Kantin/ruang makan anak
p. Ruang karyawan
q. Gudang
r. Pos keamanan
s. Area parkir (guru, karyawan, dan penjemput)
t. Ruang lain yang perlu ditambahkan berdasarkan hasil survey lapangan, wawancara,
dan studi literatur.

Beberapa catatan tambahan untuk membantu proses desain adalah sebagai berikut.
1. Jumlah kelas, siswa, dan guru :
Jenjang Jumlah kelas Jumlah siswa Jumlah guru
Playgroup 3 kelas 20 orang 4 orang
TK A 3 kelas 20 orang 2 orang
TK B 3 kelas 20 orang 2 orang

2. Bangunan multimassa dengan minimal ada 1 (satu) bangunan berlantai 4.


3. Keberadaan sekolah memberikan beban minimal terhadap lalu lintas di lingkungan
sekitarnya.
4. Aspek keamanan dan ergonomis sangat penting dalam proses perancangan sekolah.
Alternatif Site

Site 1. Jalan Ipda Tut Harsono, Timoho (Sebelah DPRD kota Yogyakarta)

142 m
46 m

50 m
120 m

Site 2. Jalan Ipda Tut Harsono, Timoho (Depan Hotel POP, Seberang GAIA Cosmo Hotel)

68 m
50 m

103 m
20 m
30 m

43 m
C. Ketentuan Studio
 Waktu studio 9 jam yang terdiri atas 4 jam pada hari pertama dan 5 jam pada hari
kedua.
 Presensi dilakukan 3 kali, saat awal masuk studio, saat presentasi dan akhir studio.
Presensi dapat ditandatangani bila mahasiswa membawa pekerjaan sesuai target yang
ditentukan dosen pembimbing
 Maksimal keterlambatan 15 menit dari waktu sesuai jadual
 Proses di studio terdiri dari pengantar orientasi materi, presentasi beberapa karya untuk
didiskusikan, perbaikan dan pengembangan karya, asistensi dan diskusi , pengumpulan
target tugas
 Mahasiswa yang terlambat dan tidak membawa target tugas tidak diperkenankan
presensi, asistensi dan presentasi
 Pengumpulan tugas dapat diterima apabila memenuhi target tugas yang disusun setiap
mahasiswa
 Ketidakhadiran mahasiswa secara keseluruhan maksimal 25%
 Berpakaian sopan (kaos berkerah) dan tidak memakai sandal.

Anda mungkin juga menyukai