Anda di halaman 1dari 1

Trauma Thoraks :

1. Bersihan jalan nafas b.d spasme jalan nafas d.d batuk tidak efektif, sputum berlebihan,
dan terdapat suara mengi, whezzing dan atau ronkhy.
2. Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran alveolus-kapiler d.d dispneu, PCO 2
meningkat atau menurun, PO2 menurn, takikardia, pusing, sianosis, adanya penafasan
cuping hidung, kesadaran menurun dan pola nafas abnormal.
3. Pola nafas tidak efektif b.d deformitas dinding dada d.d dispneu, penggunaan otot bantu
nafas, diameter thoraks anterior-posterior meningkat dan adanya pola nafas abnormal.
4. Penurunan curah jantung b.d perubahan kontraktilitas d.d adanya dispneu, ortopneu,
batuk, terdengar suara jantung S3 dan atau S4, cardiac index menurun dan ejection
fraction (EF) menurun.
5. Perfusi perifer tidak efektif b.d kekurangan volume cairan d.d pengisian kapileer >3
detik, nadi perifer menurun, akral teraba dingin, pucat, turgor kulit menurun, edema dan
nyeri ekstremitas.
6. Resiko syok d.d Hipoksemia
Trauma Abdomen :
1. Risiko defisit nutrisi d.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
2. Risiko hipovolemik d.d kehilangan cairan secara aktif
3. Risiko Ketidakseimbangan cairan d.d trauma/pendarahan
4. Nyeri Akut b.d agen pencedera fisik d.d mengeluh nyeri, tampak meringis, bersikap
protektif, gelisah, sulit tidur, pola nafas berubah dan tekanan darah meningkat.
5. Kerusakan integritas kulit b.d faktor mekanis d.d kerusakan jaringan dan/atau lapisan
kulit, nyeri, pendarahan, kemerahan, dan hematoma
6. Risiko infeksi d.d peningkatan paparan organisme patogen lingkungan

Anda mungkin juga menyukai