Anda di halaman 1dari 13

Home
 Biogeografi
 Ilmu Sosial
 Ilmu Bumi
 Geologi
 Bencana Alam
Type your search query and hit enter:
© IlmuGeografi.com - All Rights Reserved - Hak Cipta di lindungi Undang Undang
ILMUGEOGRAFI.COM
Type your search query and hit enter:
 H OM EPA GE
 K AR TO GR AF I
KARTOGRAFI

Jenis jenis Peta dan Fungsinya


Pada awal abad ke-2 (87M -150M), Claudius Ptolomaeus mengemukakan
mengenaipentingnya peta. Kumpulan dari peta-peta karya Claudius Ptolomaeus
dibukukan dan diberinama “Atlas Ptolomaeus”. Ilmu yang membahas mengenai peta
adalah kartografi. Sedangkanorang ahli membuat peta disebut kartografer. Untuk
menggambarkan kenampakan-kenampakan permukaan bumi pada peta,seorang
pembuat peta harus menguasai bidang ilmu. Erwin Raisz menyatakan bahwa seorang
kartografer harus menguasai 50% geografi,30% seni,10% matematika,dan 10% ilmu
lainnya.

Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu
melalui suatu sistem proyeksi atau gambaran konvensional dari permukaan bumi yang
diperkecil dengan bidang datar,sebagaimana kenampakannya dari atas udara yang
dilengkapi skala, mata angin, dan simbol-simbol. Dengan kata lain,peta adalah
gambaran permukaan bumi yang diperkecil dengan skala. Agar dapat dipahami oleh
pengguna/pembaca,maka peta harus diberi tulisan dan simbol-simbol.

Berikut adalah penjelasan mengenai Jenis jenis peta :

Berdasarkan Isinya
Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis peta berdasarkan isinya

1. Peta umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum. Peta
umum ini memuat semua penampakan yang terdapat di suatu daerah, baik kenampakan
fisis (alam) maupun kenampakan sosial budaya. Kenampakan fisis misalnya sungai,
gunung, laut, danau dan lainnya. Kenampakan sosial budaya misalnya jalan raya, jalan
kereta api, pemukiman kota dan lainnya. Disebut peta umum karena peta ini bersifat
umum sehingga dapat digunakan untuk umum dengan berbagi macam tujuan. Unsur-
unsur yang disajikan tidak hanya satu atau dua jenis saja tetapi peta menyajikan semua
unsur di muka bumi ini dengan memperhitungkan skala yang umumnya sangat terbatas.
Jenis peta umum yaitu:

 Peta Topografi
Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya
permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur (countur line) yaitu garis
khayal yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama. Pada
peta topografi sendiri,garis kontur digmbar dengan warna coklat muda. Kontur berguna
untuk memberikan informasi relatif tentang relief. Relief ini merupakan suatu bentuk
yang memperlihatkan perbedaan dalam ketinggian dan kemiringan dari bentuk-bentuk
yang tidak sama di permukaan bumi. Relief dihubungkan dengan suatu bentuk atau
model keseluruhan muka bumi dalam bentuk tiga dimensi. Selain itu peta topografi juga
digunakan sebagai dasar dalam pembuatan peta-peta tematik seperti,peta kehutanan,
peta pariwisata, peta penggunaan lahan,dan sebagainya.
Di Indonesia pemetaan topografi dikerjakan oleh Jawatan Topografi (jantop) Angkatan
Darat dengan koordinasi Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
(Bakosurtanal). Peta yang dihasilkan setelah jadi dapat diperjualbelikan secara bebas.
Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) merupakan peta yang sejenis dengan peta topografi.
Peta ini dibuat dan dikoordinasi oleh Bakosurtanal. Peta tersebut mempunyai isi dan
sifat yang sama dengan peta topografi. Perbedaan kedua peta tersebut hanya pada
sistem proyeksi serta pengambilan data di lapangan. Peta topografi dalam perolehan
data di lapangan lebih banyak menggunakan survei dan pengukuran lapangan,
sedangkan peta RBI dengan cara kompilasi dari foto udara.

Objek yang disajiakan oleh peta topografi maupun peta RBI yaitu:

a. Unsur buatan manusia

 Unsur-unsur perhubungan, meliputi jalan dan jalur kereta api


 Gedung-gedung, meliputi perumahan dan bangunan lain seperti mesjid, kantor,
dan sebagainya
 Konstruksi-konstruksi lain,seperti : bendungan, jalur pipa, waduk penyimpanan
air, dan lain-lain
 Unsur luasan atau daerah khusus,meliputu daerah yang ditanami seperti
perkebunan dan taman
 Batas-batas,meliputu batas adminstratif seperti batas provinsi, kabupaten,
sampai batas terkecil yang bisa dilihat
b. Unsur alam

 Unsur hidrografi,termasuk sungai,danau,dan garis pantai


 Tanaman (vegetasi),pada umumnya dikelompokkan menurut jenis atau faktor
lain yang berhubungan
 Unsur lain seperti: permukaan es,salju,pasir,dan lain-lain
Selain menggambarkan unsur-unsur di atas,peta topografi maupun peta RBI juga
menggambarkan titik-titik ketinggian. Titik ketinggian ini di peta ditulis dengan harga atau
angka yang digunakan untuk memperlihatkan ketinggian suatu tempat di atas atau di
bawah permukaan laut. Pengukuran hanya dilakukan pada tempat-tempat penting
saja,misalnya: puncak bukit, pertemuan sungai, dasar lembah, perubahan lereng, dan
sebagainya.Inilah kelebihan peta topografi yakni dengan menggambarkan peta dengan
objek titik ketinggian maka kita dapat mengetahui ketinggian suatu tempat dan untuk
memperkirakan tingkat kecuraman atau kemiringan lereng.

 Peta chartography (kartografi) – Merupakan peta yang menggambarkan


sebagian permukaan bumi. misalnya peta yang hanya menggambarkan benua
atau setengah bola bumi
 Peta Chorografi – Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh
atau sebagian permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil antara 1 : 250.000
sampai 1:1.000.000 atau lebih. Peta chorografi menggambarkan daerah yang
luas, misalnya propinsi, negara, benua bahkan dunia. Dalam peta chorografi
digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah di antaranya
pegunungan, gunung, sungai, danau, jalan raya,jalan kereta api, batas wilayah,
kota, garis pantai, rawa dan lain-lain. Atlas adalah kumpulan dari peta chorografi
yang dibuat dalam berbagai tata warna.
 Peta Indonesia – Peta ini menggambarkan wilayah Indonesia secara
keseluruhan
 Peta dunia – Peta ini merupakan peta yang menggambarkan seluruh bagian
permukaan bola bumi.
2. Peta Khusus (Tematik)
Disebut peta khusus atau tematik karena peta tersebut hanya menggambarkan satu
atau dua kenampakan pada permukaan bumi yang inginditampilkan. Dengan kata lain,
yang ditampilkan berdasarkan tema tertentu.Peta khusus ini yang menggambarkan
kenampakan-kenampakan (fenomena mengenai unsur unsur geosfer) tertentu, baik
kondisi fisik maupun sosial budaya. Pada peta tematik,objek yang disajikan dalam
bentuk gambar dengan menggunakan simbol-simbol serta mempunyai tema tertentu
sesuai dengan maksud tujuannya. Peta tematik bisa dibuat sesuai dengan tema yang
diperlukan,misalnya dalam perencanaan suatu daerah, administrasi, manajemen,
perusahaan-perusahaan, pendidikan,militer, dan sebagainya.
Selain itu alam perkembangan ilmu pengetahuan,peta tematik mepunyai hubungan yang
erat dalam hal penyajian data untuk keperluan perencanaan dalam bidang-bidang
tertentu, seperti:geologi, geografi, pertanahan, perkotaaan, sosial ekonomi,
kependudukan, dan sebagainya. Untuk penggambaran peta tematik diperlukan peta
dasar sebagai kerangka yang menggambarkan batas wilayah, sungai, dan jalan ataupun
yang lainnya. Pada peta dasar tersebut kemudian data-data tematis dapat dipetakan.
Data yang digambarkan pada peta tematik dapat diperoleh dari hasil survei atau
pengukuran langsung dari foto udara maupun dari data-data statistik.

Contoh peta khusus yakni:

 Peta curah hujan (isohyet) – Peta ini merupakan peta yang menjelaskan
banyaknya curah hujan yang sama di suatu tempat
 Peta kepadatan penduduk – Peta ini menggambarkan perbandingan jumlah
penduduk di suatu wilayah dengan luas daerahnya.
Dari peta kepadatan penduduk untuk membedakan kepadatan penduduk tiap wilayah
ditunjukkan dengan perbedaan warna. Berdasarkan legenda (keterangan) pada peta
kita dapat mengidentifikasi bahwa misalnya warna hitam menunjukkan kepadatan
penduduknya lebih dari 701 orang setiap 1 km2,warna agak hitam menunjukkan
kepadatan penduduknya antara 400 orang sampai 700 orang setiap 1 kilometer persegi
dan warna putih menunjukkan kepadatan penduduknya kurang dari 400 orang setiap 1
kilometer persegi.
 Peta penyebaran hasil pertanian
 Peta penyebaran hasil tambang,
 Peta jalur penerbangan atau pelayaran
 Peta anomali gaya berat
 Peta tata guna lahan
 Peta pendaftaran tanah
 Peta kriminalitas. Peta ini menggambarkan persebaran kejahatn di suatu wilayah
atau daerah
 Peta geologi. Peta ini merupakan peta yang menggambarkan struktur batuan dan
sifat-sifatnya yang dapat mempengaruhi bentuk-bentuk permukaan tanah.
 Peta irigasi. Peta ini adalah peta yang menggambarkan tentang aliran sungai,
waduk, bendungan air, dan saluran irigasi.
 Peta transportasi. Peta ini adalah peta yang mennjelaskan jalur-jalur lalu lintas
baik di darat maupun udara
 Peta lokasi. peta ini merupakan peta yang menggambarkan letak suatu tempat di
permukaan bumi di lapisan atmosfer.
 Peta arkeologi. Peta yang menggambarkan penyebaran letak benda-benda atau
peninggalan purba
 Peta tanah. Peta tanah ini adalah peta yang menggambarkan dan
menggolongkan jenis jenis tanahdengan tingkat aktivitas manusia.
 Peta penggunaan lahan. Peta ini merupakan peta yang menggambarkan bentuk
penggunaan tanah yang ada hubungannya dengan lingkungan geografis dan
aktivitas manusia dan ruang publik untuk kehidupan.
Pada beberapa jenis peta yang menggambarkan tema tertentu (peta tematik) biasanya
dilengkapi dengan data-data yang menyangkut unsur-unsur geografi seperti:;

 Luas wilayah keseluruhan dan bagian-bagiannya


 Lokasi suatu wilayah termasuk batas-batas administrasinya
 Letak, jarak, dan arah suatu tempat dengan tempat lainnya
 Persebaran berbagai macam jenis jenis sumber daya alam
 Persebaran kegiatan sosial ekonomi, dan budaya manusia
 Kenampakan alam atau fisik permukaan bumi atau data spesifik lainnya
 Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak sebenarnya
di permukaan bumi (lapangan). Berdasarkan skalanya peta dapat digolongkan menjadi
empat jenis, yaitu:
1. Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 100 sampai 1
: 5.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam
sertifikat tanah. oleh karena itu banyak terdapat di Departemen Dalam Negeri,
pada Dinas Agraria (Badan Pertanahan Nasional).
2. Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai 1 :
250.000. Peta skala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif
sempit, seperti peta peta provinsi kelurahan,dan peta kecamatan.
Contohnya,seperti peta provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
3. Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 250.000
sampai 1:500.000. Peta skala sedang digunakan untuk menggambarkan daerah
yang agak luas seperti peta regional berupa peta propinsi Jawa Tengah, peta
propinsi maluku
4. Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai 1 :
1.000.000 atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan daerah
yang relatif luas,misalnya peta negara, benua di duniaContohnya,seperti peta
Republik Indonesia, Peta Asia Tenggara, Peta Benua Asia, Peta Benua Eropa
dan Peta Dunia.
5. Peta skala geografis. Peta ini merupakan peta yang berskala lebih kecil dari
1:1000.000,biasanya dipergunakan untuk menggambarkan kelompok
negara,benua,atau dunia.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar angka pembandingnya
berartiskala peta itu makin kecil.

Berdasarkan Tujuan, Bentuk, Nilai dan


Sumber Data
Peta dibuat orang dengan berbagai tujuan. Berikut ini contoh-contoh peta untuk
berbagai tujuan:

1. Peta Pendidikan (Educational Map).Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP/SMU.


2. Peta Ilmu Pengetahuan.Contohnya: peta arah angin, peta penduduk.
3. Peta Informasi Umum (General Information Map).Contohnya: peta pusat
perbelanjaan.
4. Peta Turis (Tourism Map).Contohnya: peta museum, peta rute bus.
Jenis Peta Berdasarkan Bentuk Penyajian Peta  
1. Peta Foto (Photo Map) – Peta ini merupakan peta yang menggambarkan bayangan
bumi dari hasil fotografis dan hasil pengambilan gambar dari udara. Dengan kata lain
peta foto merupakan peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara atau ortofoto yang
dilengkapi garis kontur,nama dan legenda.
2. Peta Garis (Line Map) – Dikatakan peta garis karena peta ini menggambarkan
bentuk bumi dalam bentuk garis atau berupa grafis atau lebih singkatnya peta yang
menyajikan detail alam dan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.
3. Peta digital – Peta digital ini adalah peta yang dibuat dan tersimpan dalam media
komputer baik nomor titik maupun koordinat horizontal dan vertikal pada peta tersebut.
Jenis Peta Berdasarkan Sifat Nilai Data yang Dikandungnya
Peta jenis ini dibedakan atas dua yakni:

1. Peta kuantitatif – Peta kuantitatif merupakan peta yang akan menjawab lokasi
keberadaan suatu objek beserta besar nilai objek tersebut. Contoh peta kuantitatif
misalnya peta kepadatan penduduk yang memberikan nilai jumlah penduduk per 1 km2
atau 1 ha pada lokas-lokasi tertentu
2. Peta kualitatif – Peta ini merupakan peta yang hanya menunjukkan keberadaan
suatu objek di lokasi tertentu. Contoh peta kualitatif misalnya, peta lokasi perkebunan
teh atau perkebunan sayur-mayur di Puncak, Jawa Barat. Informasi yang diberikan
dalam peta ini tidak dilengkapi dengan nilai objek yang dimaksud.
Jenis Peta Berdasarkan Sifat Datanya
Jenis peta ini dapat dibedakan atas dua jenis yaitu:

1. Peta stasioner – Peta stasioner merupakan peta dengan sifat data yang
menggambarkan permukaan bumi yang memiliki sifat data tetap atau stabil. Contoh peta
stasioner misalnya peta batimetri (kedalaman laut),peta topografi, dan peta jalur
pegunungan atau jalur gempa.
2. Peta dinamis – Peta dinamis merupakan peta yang menggambarkan keadaan
permukaan bumi yang selalu berubah-ubah atau tidak stabil. Contoh peta dinamis
antara lain peta petsebaran kepadatan penduduk atau peta jaringan jalan.
Jenis Peta Berdasarkan Sumber Data
Peta ini terdiri dari :1

1. Peta dasar (basic map) – Peta ini merupakan peta yang dihasilkan dari survei
langsung di lapangan dan dilakukan secara sistematis. Untuk melakukan pemetaan
secara sistematis perlu adanya pembakuan dalam metode pemetaan,sistem
datum,sistem proyeksi peta, ukuran lembar peta, skala peta, tata letak informasi tepi,
derajat ketelitian dan kelengkapan isi, serta pembakuan dalam kerangka geometris peta
(grid and graticule). Berhubung peta ini induk ini dapat digunakan sebagai peta dasar
untuk pemetaan topografi, maka peta ini dapat digolongkan sebagai peta dasar. Karena
peta dasar adalah peta yang dijadikan acuan dalam pembuatan peta lainnya, khususnya
acuan untuk kerangka geometrisnya.
2. Peta turunan (derived map) – Peta ini merupakan peta yang dibuat (diturunkan)
berdasarkan acuan peta yang sudah ada,sehingga survei langsung ke lapangan tidak
diperlukan lagi. Peta turunan ini tidak dapat digunakan sebagai peta dasar untuk
pemetaan topografi.
Manfaat Peta
Peta selain disajikan dalam bentuk lembaran terpisah dapat juga dikumpulkan dalam
satu buku, sehingga peta yang yang dibukukan disebut atlas. Misalnya kumpulan peta-
peta provinsi di Indonesia dapat dibukukan menjadi atlas nasional Indonesia.
Berdasarkan isinya, atlas dapat dibedakan menjadi dua yakni atlas umum dan atlas
khusus. Atlas umum adalah atlas yang memuat infotmssi yang bersifat umum tentang
wilayah tertentu. Berdasarkan cakupan wilayahnya, atlas umum terdiri dari atlas
nasional, atlas regional,dan atlas dunia. Sedangkan atlas khusus adalah atlas yang
memuat peta berisi informasi atau tema secara khusus. Misalnya,atlas jalan Jakarta.

Beberapa informasi yang dapat diperoleh dalam penggunaan atau membaca peta yaitu:

 Mengetahui posisi atau lokasi relatif


 Letak suatu tempat dapat dilihat dengan menghubungkan objek yang berdekatan
di sebelahnya atau letak secara administrasi
 Letak astronomis suatu tempat ditemukan dengan arah mata angin atau orientasi
pada peta. Secara kartografi,arah utara selalu menghadap ke atas pada media
peta. Untuk menunjukkan letak suatu tempat dapat menggunakan orientasi peta
tersebut. Contoh, desa Sukamanah menempati wilayah pada bagian selatan
Kecamatan Cianjur dan di sebelah timur Kelurahan Sayang.
 Suatu lokasi ditemukan berdasarkan garis lintang dan garis bujur secara
astronomis.
 Mengetahui ukuran kenampakan muka bumi. Melalui skala yang ada pada peta,
kita dapat mengukur jarak 2 tempat, panjang dan lebar, jalan atau sungai, dan
luas suatu wilayah.
 Mengetahui bentuk-bentuk kenampakan bumi. Fenomena permukaan bumi pada
peta mempunyai bentuk yang bermacam-macam,misalnya kota, gunung,
pelabuhan, jalan, sungai, danau, rawa, pulau dan sebagainya. Semua
perwujudan tersebut digambarkan dalam bentuk simbol pada peta. Misalnya
simbol titik warna hitam menggambarkan bangunan-bangunan,simbol garis
diperuntukkan pada sungai dan jalan serta simbol area menggambarkan area
pemukiman dan vegetasi (sawah,hutan, dan lain-lain).
 Mengetahui ketinggian tempat dan kemiringan lereng. Ketinggian tempat atau
lokasi dalam suatu wilayah dapat diketahui dengan membaca titik ketinggian
maupun garis kontur. Setiap garis kontur selalu menunjukkan atau disertai angka
ketinggian. Selain itu garis kontur juga dapat menunjukkan kenampakan fisik dari
suatu wilayah atau relief dan kemiringan relief.
 Mengetahui pola dan persebaran objek geografi baik bentang alam (pola aliran
sungai,persebaran hutan di Indonesia,dan sebagainya) maupun bentang budaya
(pola persebaran pemukiman,pola jaringan jalan dan kecenderungan
perkembangannya).
 Mengetahui persebaran sumber daya alam dan hasil produksinya atau potensi
suatu daerah.
 Membantu suatu pekerjaan atau proyek, misalnya untuk konstruksi
jalan,navigasi, atau perencanaan
 Membantu dalam perencanaan dan pembuatan suatu desain,misalnya desain
jalan
 Membantu dalam menganalisis data spasial seperti perhitungan volume.
Cara menggunakan peta dengan baik
 Pembaca peta harus memiliki pengetahuan dasar peta
 Pembaca peta mengetahui cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
masalah peta
 Pembaca peta memiliki sikap dan pandangan yang kritis
 Pembaca peta mampu memiliki daya imajinasi yang kuat dan benar
 Pembaca peta terus berlatih secara teratur dalam menafsirkan dan memahami
peta
 

Comments are closed.


SHARE

 

 

 

 

 

PUBLISHED BY
maya sari
TAGS:duniajenis petapetapetunjuk
4 YEARS AGO
RELATED POST

Peta Geologi : Pengertian – Jenis – Komponen – Simbolnya


Survey Pemetaan : Pengertian – Teknik – Alat Survey


5 Pulau Paling Berbahaya Di Dunia Beserta Faktanya


 11 Negara dengan Internet Tercepat di Dunia

10 Kenampakan Buatan di Benua Amerika Disertai Gambar
RECENT POSTS
 DANAU

5 Danau di Thailand yang Perlu Diketahui


Salah satu kenampakan alam perairan yang berada di atas permukaan bumi dan biasanya digenangi oleh air
baik berupa air tawar…
3 mins ago

 DANAU

6 Danau di Vietnam yang Paling Populer


Tidak hanya Indonesia, sebagai negara yang juga ikut bergabung dalam ASEAN, Vietnam juga memiliki
kenampakan alam yang beragam mulai dari…
1 day ago

 GEOLOGI

6 Teknik Pemisahan Minyak Bumi yang Perlu Diketahui


Alam memberikan berbagai macam sumber yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung segala macam
aktivitas makhluk hidup yang dikenal dengan sebutan sumber…
3 days ago

 ILMU SOSIAL

Daftar 57 Suku Yang Ada Di Indonesia Terlengkap


Indonesia memiliki keberagaman budaya dan juga adat istiadat yang masih dipertahankan hingga saat ini.
Tidak hanya itu saja, Indonesia pantas…
3 days ago

 DANAU

6 Danau di Papua yang Terindah dan Sayang untuk


Dilewatkan
Mengenal Papua sudah tidaklah asing di telinga masyarakat Indonesia. Terkenal memiliki potensi alam yang
sangat luar biasa, menjadikan Papua sebagai…
4 days ago

 ILMU SOSIAL

Mengenal Kabupaten Kutai Kartanegara, Ibu Kota Baru


Indonesia
Semenjak Presiden Jokowi memutuskan untuk memindahkan ibu kota, ada banyak pilihan tempat baru yang
akan dijadikan ibu kota. Banyak faktor…
5 days ago

DOSEN TALKS

Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu nusa bangsa yang menjadi bahasa Ibu dari negara Indonesia.
Bahasa Indonesia kini banyak dipelajari oleh orang asing. Lalu, apa saja Fakta Unik Bahasa Indonesia
yang harus kamu tahu?
Home
 
 Tentang kami
 
 Hubungi Kami
 
 Adchoices
 
 Cookies Term Of Use
 
 Disclaimer
 
 Kebijakan Privasi
 
 Ketentuan Layanan
© IlmuGeografi.com - All Rights Reserved - Hak Cipta di lindungi Undang UndangView Desktop Version

Anda mungkin juga menyukai