Pembahasan Modul 2
Pembahasan Modul 2
Pembahasan
Suhu, dimana semakin panas maka laju reaksi semakin cepat, penguraianya
semakin cepat dan stabilitas nya semakin menurun.
pH, dimana pH asam maupun pH basa dapat mempengaruhi stabilita obat
dikarenakan keasaman yang berubah dapat mempercepat penguraian maupun
memperlambat.
Cahaya, jika cahaya semakin terang maka dapat mengoksidasi.
Mikroorganisme, dapat mempercepat penguraian makanya itu dibutuhkan
pengawet.
Kelembaban, apabila semakin tinggi kelembaban maka kadar air dilingkungan
pun dapat menjadi media untuk tumbuhnya mikroorganisme
Oksigen, merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme
untuk oksidasi bilogis yang terjadi di dalam sel mikroorganisme karena itu
oksigen juga dapat mempercepat penguraian.
Bahan-bahan tumbuhan yang digunakan dalam formula sediaan obat, dapat
berinteraksi dengan zat utama secara kimiawi.
6.2.2 Dalam praktikum kali ini kita membuat kurva kalibrasi antara konsentrasi
indometasin dengan absorbansi. Alat yang digunakan adalah
spektrofotometer UV-Vis. dari konsentrasi 10-40 mengalami kenaikan
karena semakin besar konsentrasi maka nilai absorbannya akan semakin
besar pula, lalu konsentrasi ke-50 mengalami penurunan karena adanya
kesalahan yang diakibatkan oleh kondisi pengukuran yang salah, dan
konsentrasi ke-60 naik kembali. Dan diperoleh a:0,088 b:0,017 r:0,0894
dan garis regresinya y=0,017x+0,088.
6.3 Penentuan stabilitas larutan indometasin
Eq 1
ln K25 = ln A. x yang hasilnya adalah 2,821x10-7
r T
1 1
menggunakan rumus x = kt . Dengan hasil t nya adalah 14.179.37 menit atau
ct co
236 jam atau 9,8 hari. Jadi kadaluarsa larutan Indometasin adalah 9,8 hari atau 9
hari.
VII. KESIMPULAN
Indometasin sebaiknya disimpan pada suhu kamar atau lebih rendah agar
tidak teroksidasi. Semakin lama pemanasan maka semakin turun stabilita obat
kadaluarsa larutan indometasin berkurang dengan bertambahnya suhu. Apabila
konsentrasi stabilita obat menurun maka tidak akan ada efeknya bagi tubuh kita.