3. Perencanaan
Perencanaan adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat untuk dilaporkan
dalam memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang telah diidentifikasi
(Efendy,1998).
Penyusunan rencana perawatan dilakukan dalam 2 tahap yaitu pemenuhan skala
prioritas dan rencana perawatan (Suprajitmo, 2004).
a. Skala prioritas
Prioritas didasarkan pada diagnosis keperawatan yang mempunyai skor tinggi dan
disusun berurutan sampai yang mempunyai skor terendah. Dalam menyusun prioritas
masalah kesehatan dan keperawatan keluarga harus didasarkan beberapa criteria sebagai
berikut :
1. Sifat masalah (actual, risiko, potensial)
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
3. Potensi masalah untuk dicegah
4. Menonjolnya masalah
Skoring dilakukan bila perawat merumuskan diagnosa keperawatan telah dari satu
proses skoring menggunakan skala yang telah dirumuskan oleh Bailon dan Maglay (1978)
dalam Effendy (1998).
Kriteria Bobot Skor
Aktual = 3
Risiko = 2
Sifat masalah 1 Potensial = 1
Mudah = 2
Kemungkinan masalah Sebagian = 1
untuk dipecahkan 2 Tidak dapat = 0
Tinggi = 3
Potensi masalah untuk Cukup = 2
dicegah 1 Rendah = 1
Segera diatasi = 2
Tidak segera diatasi = 1
Menonjolnya masalah 1 Tidak dirasakan adanya masalah = 0
Genogram
7. Tipe keluarga
Keluaga Ny. S memiliki kelurga dengan tipe keluarga single parent adalah keluarga satu
orang tua sebagai akibat penceraian atau kematian pasanganya dan anak-anaknya dapat
tinggal dirumah atau diluar rumah.
8. Suku
Ny. S berasal dari suku jawa, bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia dan bahasa
jawa. Keyakinan keluarga Ny.S adalah apabila Ny.S atau salah satu anggota keluarganya ada
yang sakit maka harus minum obat warung dan bila tidak kunjung sembuh baru pergi ke
puskesmas.
9. Agama
Semua anggota keluarga Ny. S menganut agama islam dan taat beribadah dan menjalankan
perintah Tuhan YME. Ny. S hanya sholat dirumah saja karena kondisinya yang sudah lansia
dan jarak masjid yang cukup jauh.
III. Lingkungan
16. Karakteristik rumah
Luas tanah rumah Ny. S 4 X 9 meter berserta luang bangunan tipe rumah tembok dan bilik
bambu. Hanya terdiri dari 5 ruangan, ruangan depan untuk ruang TV untuk bersama, dua
kamar tidur, satu ruang makan ,dan ruangan samping untuk dapur juga kamar mandi. Lantai
rumah tampak bersih, hal ini terlihat tidak ada kotoran pada lantai dan Ny.S membersihkan
rumah setiap pagi. Lantai rumah terbuat dari semen dengan kramik, dan tidak berkramik pada
bagian samping yaitu ruang dapur dan toilet lantai tampak licin. Jendela ada pada bagian
ruang tamu dan kamar bagian depan rumah Ny. S cahaya matahari yang masuk ke rumah
Ny.S cukup, di himpit oleh rumah tetangganya dikiri dan kanan. Depan rumah ada jalan yang
hanya dapat dilalui oleh motor lalu rumah tetangganya. Terdapat taman kecil di depan teras
rumah Ny.S yang belum tertata rapih.
IV. Sturuktur Keluarga
23. Struktur peran
Peran Ny. S adalah seorang Ibu berperan sebagai pengatur rumah tangga, seperti memasak
dan mengatur keuangan keluarga. Anak pertama sampai anak ke empat sudah berumah
tangga, sehingga mereka sibuk dengan peran menjadi orangtua. Sedangkan anaknya yang
kelima dan keenam bekerja sebagai karyawan.
V. Fungsi Keluarga
25. Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga Ny. S saling menyanyangi dan memberikan perhatian satu sama
lain. Keluarga Ny. S selalu memberikan dukungan apa yang dilakukan oleh anggota
keluarganya dan diterapkan demokrasi dalam mengatasi permasalahan.
26. Fungsi Sosialisasi
Interaksi anggota keluarga terjalin dengan baik, masing-masing pasangan saling menghormati
dan menerapakan sopan santun dalam berperilaku, Ny. S menekankan perlunya berinteraksi
dengan orang lain.
28. Fungsi Reproduksi
Ny. S sudah masuk dalam tahap menopause
29. Fungsi ekonomi
Keluarga Ny. S mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan dari hasil
kontrakan dan penghasilan An. A dan An.A.
1. Gangguan perfusi jaringan cerebral pada keluarga Ny.S , khususnya pada Ny. S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada
Ny.S
No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah: 1 3/3 x 1 = Masalah adalah actual karena sudah
aktual 1 terjadi pada Ny. S, tekanan darah Ny.
S 170/100 mmHg dan mengeluh
pegal-pegal pada punggung serta
kepalanya pusing
2. Kemungkinan 2 ½ x 2 = 1 Sumber daya keluarga ada, namun
masalah di ubah: mengalami keterbatasan keuangan.
sebagian Fasilitas kesehatan tersedia karena
jarak puskesmas yang dekat.
3. Pontensial untuk 1 2/3 x 1 = Masalah belum berat tetapi sudah
dicegah: cukup 2/3 terjadi pada Ny.S . masalah ini dapat
diatasi dengan penkes dan kolaborasi
4. Menonjolnya 1 2/2 x 1 =1 Ny. S sudah lama mengalami
masalah: masalah hipertensi, sehingga masalah tersebut
berat harus segera harus diwaspadai
ditangani
Jumlah 3 2/3
No Diagnosa Implementasi
1. Risiko perfusi selebral tidak efektif 1. Memonitor tanda-tanda vital
Hasil:
berhubungan dengan hipertensi
TTV :
TD :160/110 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36.6 oC
Respirasi : 20 x/menit
2. Memonitor intake dan output cairan
Hasil :
klien minum sehari 2000 ml dan bak sehari 5
kali
3. Menganjurkan minum obat pengontrol tekanan
darah secara teratur
Hasil:
Klien mengatakan mengerti dan mengeluh sakit
pada bagian kepala
No Diagnosa Evaluasi
1. Risiko perfusi selebral S : - Ny. s mengatakan sakit kepala
tidak efektif - Ny.s Sakit kepalanya berdenyut - denyut
berhubungan dengan -Ny.s kadang merasakan ada yang kaku di
hipertensi kuduknya.
- Nadi : 84 x/menit
- Suhu : 36.6 oC
- Respirasi : 20 x/menit
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkam
Materi Penyuluhan
Pengertian
Tekanan darah tinggi (Hipertensi) adalah Keadaan dimana tekanan Sistole lebih dari 140
mmHg dan tekanan diastole lebih dari 90 mmHg atau tekanan sistole dan diastole orang
tersebut lebih dari 20 mmHg dari biasanya
Penyebab
Hipertensi primer adalah hipertensi yang penyebabnya belum diketahui dan merupakan
95 % penyebab dari tekanan darah tinggi. Ada faktor resiko yang meliputi ada riwayat
keluarga yang terkenan penyakit, Suku/ras, Kegemukan, merokok, kandungan lemak atau
garam yang tinggi dalam tubuh
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya sudah diketahui dan merupakan
5 % penyebab hipertensi. Hipertensi sekunder dihubungkan dengan suatu penyakit
misalnya gangguan pada ginjal, penyakit ginjal, endokrin, gangguan metabolisme,
gangguan sistem saraf pusat, gangguan pembuluh darah besar
Keluhan Pokok
Pusing
Sakit kepala sebelah
Susah tidur
Rasa berat di tengkuk
Perdarahan hidung
Pengelihatan berkunang-kunang
Tangan bergetar
Sering marah
Tanda penting
Sulit ditentukan
Tekanan darah lebih dari normal
Komplikasi
Payah jantung
Perdarahan otak
Kelainan mata, ginjal dan otak
Penyakit pada pembuluh darah
Stroke
Gagal gnjal
Penatalaksanaan
1. Istirahat
2. Diet dan olahraga
A. DEFINISI
Gout merupakan istilah yang digunakan untuk sekelompok gangguan metabolik yang
ditandai oleh meningakatnya konsentrasi asam urat (hiperurisemia).
Penyakit gout disebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi asam
urat yang mengalami penurunan.
B. ETIOLOGI/EPIDEMOLOGI
Penyakit gout disebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi asam
urat yang mengalami penurunan Normal asam urat pada pria 2,5-8 mg/DL/100 ml dan pada
wanita adalah 4,0-1,0 mg/100 ml. pada penderita gout nilai-nilai ini meningkat sampai 9-10
mg/100 ml, namun ada sejumlah faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit ini antara
lain :
2. Pembentukan asam urat yang berlebihan atau pengeluaran asam urat yang mengalami
penurunan.
3. Factor predisposisi
Diet
Gaya hidup
Pemakaianobat – obatan tertentu
Beratbadan
Penyakit lain. Mis : penyakit ginjal
C. PENCEGAHAN
1. aktivitasfisik / olahragaringan
2. diet
3. terapi jus
7. jika mempunyai bakat keturunan yang kuat usahakan kurangi asupan cairan
1. Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh, asupan energy sehari dikurangi secara bertahap
500-100 kkal.
2. Protein cukup, 1,0-1,2 g/kg BB atau 10-15% dari kebutuhan energy total.
Beberapa makanan yang mengandung tinggi purin yang tidak boleh dikonsumsi oleh
penderita gout:
1. Paru
Otak
Limpa
Hati
Ekstrakdaging/hati
Ginjal
Teri
Sarden
Kerang
Makarel
Jenis makanan yang mengandung kadar purin sedang, boleh dikonsumsi oleh penderita gout
namun harus dibatasi atau dibawah pengawasan dokter:
1. Daging
Ikan
Berbagaimakananlaut
Oatmeal
Roti manis
Kacangbuncis
Kacanghijau
Kacangpolong
Kembangkol
Bayam
Asparagus
Jamur
Gandum
Diet gout intinya sama dengan diet ketat lainnya, yaitu untuk mengurangi konsumsi zat yang
meningkatkan risiko penyakit atau kondisi kesehatan tertentu. Banyak orang yang aman-
aman saja mengonsumsi makanan yang tinggi purin dalam jumlah besar. Namun kita tidak
tahu seberapa 'kebal' kita terhadap suatu penyakit. Jadi konsumsi saja dalam batas kewajaran
atau yang direkomendasikan kesehatan.