Disusun oleh :
Elsa A. Maharani
Adiputra Pasaribu
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Pengembangan Konsep
Agribisnis”.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik
dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan makalah ini lebih lanjut, akan kami
terima dengan senang hati. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Akhirnya, tiada gading yang tak retak,
meskipun dalam penyusunan makalah ini kami telah mencurahkan semua kemampuan,
namun kami sangat menyadari bahwa hasil penyusunan makalah ini jauh dari sempurna
dikarenakan keterbatasan data dan referensi maupun kemampuan kami.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari
berbagai pihak.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan dan manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah "agribisnis" diserap dari bahasa Inggris: agribusiness, yang merupakan lakuran
dari agriculture (pertanian) dan business (bisnis). Dalam bahasa Indonesia dikenal
pula varian yang baku menurut KBBI, agrobisnis.
Dalam perkembangan masa kini agribisnis tidak hanya mencakup kepada industri
makanan saja karena pemanfaatan produk pertanian telah berkaitan erat dengan
farmasi, teknologi bahan, dan penyediaan energi.
3
2.2 Pengertian Konsep
Konsep atau anggitan adalah abstrak, entitas mental yang universal yang
menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Istilah
konsep berasal dari bahasa latin conceptum, artinya sesuatu yang dipahami.
Aristoteles dalam "The classical theory of concepts" menyatakan bahwa konsep
merupakan penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan filsafat
pemikiran manusia. Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran mental,
yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol. Konsep dinyatakan juga sebagai
bagian dari pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam karakteristik.
Konsep agribisnis adalah suatu kegiatan utuh, mulai dari proses produksi,
mengolah hasl, pemasaran aktivitas lain yang berkaitan dengan kegiatan pertanian.
Agribisnis dapat mencakup bisnis yang memproduksi benih dan bahan kimia
pertanian (seperti Dow AgroSciences, DuPont, Monsanto, dan Syngenta), pakan
ternak, alat dan mesin pertanian (seperti John Deere), pemrosesan bahan pertanian,
produksi biofuel, hingga wisata pertanian (seperti Purina Farms). Agribisnis
mencakup tidak hanya budidaya tanaman, namun juga peternakan, perikanan, dan
kehutanan. Secara umum agribisnis mencakup petanian secara luas.
4
Biofuel yang dihasilkan dari tanaman pertanian saat ini mendapatkan perhatian
masyarakat umum dan kaum akademisi karena isu perubahan iklim yang semakin
intens dan peningkatan harga bahan bakar fosil. Di Eropa dan Amerika Serikat,
penelitian dan produksi biofuel telah menjadi kewajiban yang diatur oleh undang-
undang.
Suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari
mata rantai produksi, pengolahan hasil, dan pemasaran yang luas, yaitu kegiatan
usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh
kegiatan-kegiatan pertanian. Sebuah sistem kegiatan yang meliputi tiga komponen the
5
farm input sector, the farming sector, dan the product marketing sector. Keseluruhan
dan kesatuan dari seluruh organisasi dan kegiatan mulai dari produksi dan distribusi
sarana produksi, kegiatan produksi pertanian di lahan pertanian sampai dengan
pengumpulan, penyimpanan, pengolahan dan turun sampai distribusi hasil akhir dari
pengolahan tersebut ke konsumen. Agribisnis meliputi semua aktivitas sebagai
rangkaian system, terdiri dari (1) sistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi,
teknologi dan pengembangan sumberdaya pertanian, (2) subsistem produksi pertanian
atau usaha tani, (3) subsistem pengolahan hasil-hasil pertanian atau agroindustri, dan
(4) subsistem distribusi dan pemasaran hasil pertanian. (Pasaribu 2012)
6
kegiatan agroindustri maupun kegiatan pemasaran dan perdagangan yang
memasarkan produk akhir agroindustri.
4. Membangun Sistem Agribisnis melalui Industri Perbenihan Industri
Perbenihan merupakan mata rantai terpenting dalam pembentukan atribut
produk agribisnis secara keseluruhan. Atribut dasar dari produk agribisnis
seperti atribut nutrisi (kandungan zat-zat nutrisi) dan atribut nilai (ukuran,
penampakan, rasa, aroma dan sebagainya) serta atribut keamanan dari produk
bahan pangan seperti kandungan logam berat, residu pestisida, kandungan
racun juga ditentukan pada industri perbenihan.
5. Dukungan Industri Pupuk dalam pengembangan sistem agribisnis.
Pada waktu yang akan datang industri pupuk perlu mengembangkan sistem
networking baik vertikal (dari hulu ke hilir) maupun horisontal (sesama
perusahaan pupuk), yaitu dengan cara penghapusan penggabungan perusahaan
pupuk menjadi satu dimana yang sekarang terjadi adalah perusahaan terpusat
pada satu perusahaan pupuk pemerintah.
6. Pengembangan Sistem Agribisnis melalui Reposisi Koperasi Agribisnis.
Koperasi perlu mereformasi diri agar lebih fokus pada kegiatan usahanya
terutama menjadi koperasi pertanian dan mengembangkan kegiatan usahanya
sebagai koperasi agribisnis. Untuk memperoleh citra positif layaknya sebuah
koperasi usaha misalnya: Koperasi Agribisnis atau Koperasi Agroindustri atau
Koperasi Agroniaga yang menangani kegiatan usaha mulai dari hulu sampai
ke hilir.
7. Pengembangan Sistem Agribisnis melalui pengembangan sistem informasi
agribisnis.
Dalam membangun sistem informasi agribisnis, ada beberapa aspek yang
perlu diperhatikan adalah informasi produksi, informasi proses, distribusi, dan
informasi pengolahan serta informasi pasar.
8. Membumikan pembangunan sistem Agribisnis dalam otonomi daerah
Pembangunan Ekonomi Desentralistis-Bottom-up, yang mengandalkan
industri berbasis Sumberdaya lokal. Pembangunan ekonomi nasional akan
terjadi di setiap daerah.
9. Dukungan perbankan dalam pengembangan sistem agribisnis di daerah.
Untuk membangun agribisnis di daerah, peranan perbankan sebagai lembaga
pembiayaan memegang peranan penting. Ketersediaan skim pembiayaan dari
7
perbankan akan sangat menentukan maju mundurnya agribisnis daerah.
Selama ini yang terjadi adalah sangat kecilnya alokasi kredit perbankan pada
agribisnis daerah, khususnya pada on farm agribisnis.
10. Pengembangan strategi pemasaran Pengembangan strategi pemasaran menjadi
sangat penting peranannya terutama menghadapi masa depan, dimana
preferensi konsumen terus mengalami perubahan, keadaan pasar heterogen.
Dari hal tersebut, sekarang sudah mulai mengubah paradigma pemasaran
menjadi menjual apa yang diinginkan oleh pasar (konsumen).
11. Pengembangan sumberdaya agribisnis. Dalam pengembangan sektor
agribisnis agar dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan pasar, diperlukan
pengembangan sumberdaya agribisnis, khususnya pemanfaatan dan
pengembangan teknologi serta pembangunan kemampuan Sumberdaya
Manusia (SDM) Agribisnis sebagai aktor pengembangan agribisnis.
12. Pengembangan Pusat Pertumbuhan Sektor Agribisnis.
8
4. Kebijaksanaan ekonomi makro yang mengatur seluruh kegiatan
perekonomian yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung
terhadap agribisnis.
15. Pembinaan Sumberdaya Manusia untuk mendukung pengembangan agribisnis
dan ekonomi
Dalam era Agribisnis, aktor utama pembangunan agribisnis dan aktor
pendukung pembangunan agribisnis perlu ada pembinaan kemampuan aspek
bisnis, manajerial dan berorganisasi bisnis petani serta peningkatan wawasan
agribisnis. Dalam hal ini perlu reorientasi peran penyuluhan pertanian yang
merupakan lembaga pembinaan SDM petani. Oleh karena itu perlu
peningkatan pendidikan penyuluh baik melalui pendidikan formal, kursus
singkat, studi banding. Serta perlu perubahan fungsi BPP yang selama ini
sebagai lembaga penyuluhan agro-teknis, menjadi Klinik Konsultasi
Agribisnis.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi usaha
penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi
memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku,
pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Agribisnis itu adalah suatu
sistem yang utuh mulai sub-sistem penyediaan sarana produksi dan peralatan
pertanian; sub-sistem usahatani; sub-sistem pengolahan atau agroindustri dan sub-
sistem pemasaran.
3.1 Saran
10
Daftar Pustaka
http://eprints.umm.ac.id/35531/3/jiptummpp-gdl-tututdwiro-48181-3-babii.pdf
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=pengertian+konsep
https://id.wikipedia.org/wiki/Agribisnis
11