Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENGANTAR AGRIBISNIS

PENGEMBANGAN KONSEP AGRIBISNIS

Disusun oleh :

Jhon Handika Purba

Elsa A. Maharani

Adiputra Pasaribu

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Pengembangan Konsep
Agribisnis”.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik
dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan makalah ini lebih lanjut, akan kami
terima dengan senang hati. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Akhirnya, tiada gading yang tak retak,
meskipun dalam penyusunan makalah ini kami telah mencurahkan semua kemampuan,
namun kami sangat menyadari bahwa hasil penyusunan makalah ini jauh dari sempurna
dikarenakan keterbatasan data dan referensi maupun kemampuan kami.

Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari
berbagai pihak. 

Jambi Februari 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………….…..…........ i

DAFTAR ISI …………………………………………………………….…..…... ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………….……………….... 1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………….…...... 1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………...….…….. 1

1.1 Tujuan dan Manfaat ………………………………………………...… 2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………….…….. 3

2.1 Pengertian Agribisnis ……………………………………….………… 3

2.2 Pengertian Konsep ………………………………………….….….….. 4

2.3 Pengertian Konsep Agribisnis …………………………….…………... 4

2.4 Pengembangan …………………………………………..….…..…..… 5

2.5 Pengembangan Konsep Agribisnis ……………………….….…….….. 5

BAB III PENUTUP ……………………………………………………….…… 10

3.1 kesimpulan ……………………………………………….……..……. 10

3.2 Saran ……………………………………………………..……..…… 10

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….…..….….. 11

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Agribisnis (baku menurut KBBI: agrobisnis) adalah bisnis berbasis usaha


pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir.
Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis
bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain). Agribisnis, dengan perkataan
lain, adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek
akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola
aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan, hingga
tahap pemasaran. Dalam konteks manajemen agribisnis di dalam dunia akademik,
setiap elemen dalam produksi dan distribusi pertanian dapat dijelaskan sebagai
aktivitas agribisnis.

Sebagai kegiatan ekonomi, pertanian dapat dipandang sebagai suatu sistem


yang dinamakan agribisnis. Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau
bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan
"hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada
rantai sektor pangan (food supply chain).

1.2 Rumusan masalah

1.Apa yang dimaksud dengan Agribisnis

2.Apa yang dimaksud dengan konsep

3.Apa yang dimaksud dengan konsep agribisnis

4.Apa yang dimaksud dengan pengembangan

5.Apa yang dimaksud dengan konsep pengembangan agribisnis

1
1.3 Tujuan dan manfaat

Tujuan dan manfaat kita mempelajari ini adalah sebagai berikut

1.Dapat mengetahui pengertian konsep pengembangan agribisnis

2.Agar kita dapat mengaplikasi kan pengembangan agribisnis

3.Agar kita mengatahui konsep pertanian agribisnis

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Agribisnis

Agribisnis (baku menurut KBBI: agrobisnis) adalah bisnis berbasis usaha


pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir.
Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis
bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain). Agribisnis, dengan perkataan
lain, adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek
akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola
aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan, hingga
tahap pemasaran. Dalam konteks manajemen agribisnis di dalam dunia akademik,
setiap elemen dalam produksi dan distribusi pertanian dapat dijelaskan sebagai
aktivitas agribisnis. Namun istilah "agribisnis" di masyarakat umum seringkali
ditekankan pada ketergantungan berbagai sektor ini di dalam rantai produksi.[1]

Istilah "agribisnis" diserap dari bahasa Inggris: agribusiness, yang merupakan lakuran
dari agriculture (pertanian) dan business (bisnis). Dalam bahasa Indonesia dikenal
pula varian yang baku menurut KBBI, agrobisnis.

Objek agribisnis dapat berupa tumbuhan, hewan, ataupun organisme lainnya.


Kegiatan budidaya merupakan inti (core) agribisnis, meskipun suatu perusahaan
agribisnis tidak harus melakukan sendiri kegiatan ini. Apabila produk budidaya (hasil
panen) dimanfaatkan oleh pengelola sendiri, kegiatan ini disebut pertanian subsisten,
dan merupakan kegiatan agribisnis paling primitif. Pemanfaatan sendiri dapat berarti
juga menjual atau menukar untuk memenuhi keperluan sehari-hari.

Dalam perkembangan masa kini agribisnis tidak hanya mencakup kepada industri
makanan saja karena pemanfaatan produk pertanian telah berkaitan erat dengan
farmasi, teknologi bahan, dan penyediaan energi.

3
2.2 Pengertian Konsep

Konsep atau anggitan adalah abstrak, entitas mental yang universal yang
menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Istilah
konsep berasal dari bahasa latin conceptum, artinya sesuatu yang dipahami.
Aristoteles dalam "The classical theory of concepts" menyatakan bahwa konsep
merupakan penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan filsafat
pemikiran manusia. Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran mental,
yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol. Konsep dinyatakan juga sebagai
bagian dari pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam karakteristik.

Berbagai pengertian konsep dikemukan oleh beberapa pakar. Konsep didefinisikan


sebagai suatu arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri-ciri yang sama.
Konsep diartikan juga sebagai suatu abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang
mempermudah komunikasi antar manusia dan memungkinkan manusia untuk
berpikir. Pengertian konsep yang lain adalah sesuatu yang umum atau representasi
intelektual yang abstrak dari situasi, objek atau peristiwa, suatu akal pikiran, suatu ide
atau gambaran mental. Suatu konsep adalah elemen dari proposisi seperti kata adalah
elemen dari kalimat. Konsep adalah abstrak di mana mereka menghilangkan
perbedaan dari segala sesuatu dalam ekstensi, memperlakukan seolah-olah mereka
identik. Konsep adalah universal di mana mereka bisa diterapkan secara merata untuk
setiap extensinya.

2.3 Pengertian Konsep Agribisnis

Konsep agribisnis adalah suatu kegiatan utuh, mulai dari proses produksi,
mengolah hasl, pemasaran aktivitas lain yang berkaitan dengan kegiatan pertanian.

Agribisnis dapat mencakup bisnis yang memproduksi benih dan bahan kimia
pertanian (seperti Dow AgroSciences, DuPont, Monsanto, dan Syngenta), pakan
ternak, alat dan mesin pertanian (seperti John Deere), pemrosesan bahan pertanian,
produksi biofuel, hingga wisata pertanian (seperti Purina Farms). Agribisnis
mencakup tidak hanya budidaya tanaman, namun juga peternakan, perikanan, dan
kehutanan. Secara umum agribisnis mencakup petanian secara luas.

4
Biofuel yang dihasilkan dari tanaman pertanian saat ini mendapatkan perhatian
masyarakat umum dan kaum akademisi karena isu perubahan iklim yang semakin
intens dan peningkatan harga bahan bakar fosil. Di Eropa dan Amerika Serikat,
penelitian dan produksi biofuel telah menjadi kewajiban yang diatur oleh undang-
undang.

2.4 Pengertian Pengembangan

Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D)adalah


suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat
dipertanggungjawabkan(Sukmadinata, 2005:164). Secara sederhana R&D
dapatdidefinisikan sebagai metode penelitian yangsecarasengaja, sistematis,
bertujuan/diarahkan untuk mencaritemukan, merumuskan, memperbaiki,
mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk, model,
metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang lebih unggul, baru, efektif,
produktif, dan bermakna(Putra, 2011:67). R&D memang diarahkan untuk
mencaritemukan kebaruan dan keunggulan dalam rangka efektivitas, efisiensi, dan
produktivitas. Oleh karena itu, R&D selalu dengan tegas dibedakan dari penelitian
murni/dasar walaupun tentu saja tidak dapat dipisahkandari penelitian murni/dasar.
Bahkan sering kali R&D didasarkan pada penelitian murni/dasar(Putra, 2011:67).
Sehingga dapat diartikan penelitian dan pengembangan adalah suatu proses yang
dipakai untuk mengembangkan suatu produk baru berupa bahan ajar dan dapat
dipertanggungjawabkan.

2.5 Pengembangan konsep Agribisnis

Suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari
mata rantai produksi, pengolahan hasil, dan pemasaran yang luas, yaitu kegiatan
usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh
kegiatan-kegiatan pertanian. Sebuah sistem kegiatan yang meliputi tiga komponen the

5
farm input sector, the farming sector, dan the product marketing sector. Keseluruhan
dan kesatuan dari seluruh organisasi dan kegiatan mulai dari produksi dan distribusi
sarana produksi, kegiatan produksi pertanian di lahan pertanian sampai dengan
pengumpulan, penyimpanan, pengolahan dan turun sampai distribusi hasil akhir dari
pengolahan tersebut ke konsumen. Agribisnis meliputi semua aktivitas sebagai
rangkaian system, terdiri dari (1) sistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi,
teknologi dan pengembangan sumberdaya pertanian, (2) subsistem produksi pertanian
atau usaha tani, (3) subsistem pengolahan hasil-hasil pertanian atau agroindustri, dan
(4) subsistem distribusi dan pemasaran hasil pertanian. (Pasaribu 2012)

Strategi Pengembangan Agribisnis Ada beberapa aspek yang dapat ditempuh


dalam upaya mengembangkan kegiatan agribisnis diantaranya :

1. Pembangunan Agribisnis merupakan pembangunan industri dan pertanian


serta jasa yang dilakukan sekaligus, dilakukan secara simultan dan harmonis.
Yang sering kita dapatkan selama ini adalah industri pengolahan
(Agroindustri) berkembang di Indonesia, tapi bahan bakunya dari impor. Di
pihak lain, peningkatan produksi pertanian tidak diikuti oleh perkembangan
industri pengolahan (membangun industri berbasis sumberdaya
domestik/lokal), sehingga perlu pengembangan Agribisnis Vertikal.
2. Membangun Agribisnis adalah membangun keunggulan bersaing di atas
keunggulan komparatif
Dalam arti bahwa membangun daya saing produk agribisnis melalui
transformasi keunggulan komparatif menjadi keunggulan bersaing, yaitu
dengan cara:

• Mengembangkan subsistem hulu (pembibitan, agro-otomotif, agro-kimia)


dan pengembangan subsistem hilir yaitu pendalaman industri pengolahan ke
lebih hilir dan membangun jaringan pemasaran secara internasional.

3. Pembangunan sistem agribisnis yang digerakkan oleh kekuatan inovasi. 


Menjadikan Agroindustri sebagai A Leading Sector. Agroindustri adalah
industri yang memiliki keterkaitan ekonomi (baik langsung maupun tidak
langsung) yang kuat dengan komoditas pertanian. Keterkaitan langsung
mencakup hubungan komoditas pertanian sebagai bahan baku (input) bagi

6
kegiatan agroindustri maupun kegiatan pemasaran dan perdagangan yang
memasarkan produk akhir agroindustri. 
4. Membangun Sistem Agribisnis melalui Industri Perbenihan Industri
Perbenihan merupakan mata rantai terpenting dalam pembentukan atribut
produk agribisnis secara keseluruhan. Atribut dasar dari produk agribisnis
seperti atribut nutrisi (kandungan zat-zat nutrisi) dan atribut nilai (ukuran,
penampakan, rasa, aroma dan sebagainya) serta atribut keamanan dari produk
bahan pangan seperti kandungan logam berat, residu pestisida, kandungan
racun juga ditentukan pada industri perbenihan. 
5. Dukungan Industri Pupuk dalam pengembangan sistem agribisnis.
Pada waktu yang akan datang industri pupuk perlu mengembangkan sistem
networking baik vertikal (dari hulu ke hilir) maupun horisontal (sesama
perusahaan pupuk), yaitu dengan cara penghapusan penggabungan perusahaan
pupuk menjadi satu dimana yang sekarang terjadi adalah perusahaan terpusat
pada satu perusahaan pupuk pemerintah. 
6. Pengembangan Sistem Agribisnis melalui Reposisi Koperasi Agribisnis.
Koperasi perlu mereformasi diri agar lebih fokus pada kegiatan usahanya
terutama menjadi koperasi pertanian dan mengembangkan kegiatan usahanya
sebagai koperasi agribisnis. Untuk memperoleh citra positif layaknya sebuah
koperasi usaha misalnya: Koperasi Agribisnis atau Koperasi Agroindustri atau
Koperasi Agroniaga yang menangani kegiatan usaha mulai dari hulu sampai
ke hilir.
7. Pengembangan Sistem Agribisnis melalui pengembangan sistem informasi
agribisnis. 
Dalam membangun sistem informasi agribisnis, ada beberapa aspek yang
perlu diperhatikan adalah informasi produksi, informasi proses, distribusi, dan
informasi pengolahan serta informasi pasar.
8. Membumikan pembangunan sistem Agribisnis dalam otonomi daerah
Pembangunan Ekonomi Desentralistis-Bottom-up, yang mengandalkan
industri berbasis Sumberdaya lokal. Pembangunan ekonomi nasional akan
terjadi di setiap daerah.
9. Dukungan perbankan dalam pengembangan sistem agribisnis di daerah.
Untuk membangun agribisnis di daerah, peranan perbankan sebagai lembaga
pembiayaan memegang peranan penting. Ketersediaan skim pembiayaan dari

7
perbankan akan sangat menentukan maju mundurnya agribisnis daerah.
Selama ini yang terjadi adalah sangat kecilnya alokasi kredit perbankan pada
agribisnis daerah, khususnya pada on farm agribisnis.
10. Pengembangan strategi pemasaran Pengembangan strategi pemasaran menjadi
sangat penting peranannya terutama menghadapi masa depan, dimana
preferensi konsumen terus mengalami perubahan, keadaan pasar heterogen.
Dari hal tersebut, sekarang sudah mulai mengubah paradigma pemasaran
menjadi menjual apa yang diinginkan oleh pasar (konsumen).
11. Pengembangan sumberdaya agribisnis. Dalam pengembangan sektor
agribisnis agar dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan pasar, diperlukan
pengembangan sumberdaya agribisnis, khususnya pemanfaatan dan
pengembangan teknologi serta pembangunan kemampuan Sumberdaya
Manusia (SDM) Agribisnis sebagai aktor pengembangan agribisnis.
12. Pengembangan Pusat Pertumbuhan Sektor Agribisnis.

Perlu pengembangan pusat-pusat pertumbuhan sektor agribisnis


komoditas unggulan yang didasarkan pada peta perkembangan
komoditas agribisnis, potensi perkembangan dan kawasan kerjasama
ekonomi.

13. Pengembangan Infrastruktur Agribisnis.  Dalam pengembangan pusat


pertumbuhan Agribisnis, perlu dukungan pengembangan Infrastruktur seperti
jaringan jalan dan transportasi (laut, darat, sungai dan udara), jaringan listrik,
air, pelabuhan domestik dan pelabuhan ekspor dan lain-lain.
14. Kebijaksanaan terpadu pengembangan Ada beberapa bentuk kebijaksanaan
terpadu dalam pengembangan agribisnis, yaitu sebagai berikut :
1. Kebijaksanaan pengembangan produksi dan produktivitas di tingkat
perusahaan.
2. Kebijaksanaan tingkat sektoral untuk mengembangkan seluruh kegiatan
usaha sejenis.
3. Kebijaksanaan pada tingkat sistem agribisnis yang mengatur keterkaitan
antara beberapa sektor.

8
4. Kebijaksanaan ekonomi makro yang mengatur seluruh kegiatan
perekonomian yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung
terhadap agribisnis.
15. Pembinaan Sumberdaya Manusia untuk mendukung pengembangan agribisnis
dan ekonomi
Dalam era Agribisnis, aktor utama pembangunan agribisnis dan aktor
pendukung pembangunan agribisnis perlu ada pembinaan kemampuan aspek
bisnis, manajerial dan berorganisasi bisnis petani serta peningkatan wawasan
agribisnis. Dalam hal ini perlu reorientasi peran penyuluhan pertanian yang
merupakan lembaga pembinaan SDM petani. Oleh karena itu perlu
peningkatan pendidikan penyuluh baik melalui pendidikan formal, kursus
singkat, studi banding. Serta perlu perubahan fungsi BPP yang selama ini
sebagai lembaga penyuluhan agro-teknis, menjadi Klinik Konsultasi
Agribisnis.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi usaha
penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi
memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku,
pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Agribisnis itu adalah suatu
sistem yang utuh mulai sub-sistem penyediaan sarana produksi dan peralatan
pertanian; sub-sistem usahatani; sub-sistem pengolahan atau agroindustri dan sub-
sistem pemasaran.

Konsep Agribisnis Istilah "agribisnis" telah menjadi semakin populer,


berbagai macam pengertian dan pemahaman tentang istilah ini telah berkembang.
Dari asal katanya, "agribisnis" terdiri dari dua suku kata, yaitu "agri" (agriculture =
pertanian) dan "bisnis" (business = usaha komersial). Oleh karena itu, agribisnis
adalah kegiatan bisnis yang berbasis pertanian. Sebagai konsep, agribisnis dapat
diartikan sebagai jumlah semua kegiatan-kegiatan yang berkecipung dalam industri
dan distribusi alat-alat maupun bahan-bahan untuk pertanian, kegiatan produksi
komoditas pertanian, pengolahan, penyimpanan dan distribusi komoditas pertanian
atau barang-barang yang dihasilkannya (Davis dan Golberg, 1957 dalam Soemarno,
1996).

3.1 Saran

Sebagai seorang mahasiswa pertanian kita seharusnya mempunyai suatu


manajemen atau strategi agar pertanian di Indonesia bisa maju. Sebagai seorang calon
sarjana pertanian maka kami menyarankan kita memiliki strategi dalam
pengembangan konsep agribisnis.

10
Daftar Pustaka

http://eprints.umm.ac.id/35531/3/jiptummpp-gdl-tututdwiro-48181-3-babii.pdf

https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=pengertian+konsep

https://id.wikipedia.org/wiki/Agribisnis

11

Anda mungkin juga menyukai