Anda di halaman 1dari 77

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan hasil praktek Asuhan Keperawatan Komunitas dalam masalah kesehatan dan
perilaku menyimpang remaja di SMP Negeri 2 Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo pada
tanggal 3 Januari sampai Januari 2020, telah mendapat persetujuan :

Pada tanggal : 3 Januari 2020

Kepala Sekolah Pembimbing Komunitas

(Sriyono, Spd., Mpd.,) (ErlinaWindyastuti S.Kep.,Ns.,M.Kep)

Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
STIKes Kusuma Husada Surakarta
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat,
rahmat dan karunia-Nya, seluruh kegiatan ”Praktik Keperawatan Komunitas dan
Keluarga“ di kelas7 dan 8 SMP N 2 Sukoharjo , Kabupaten Sukoharjo dan penyusunan
hasil kegiatan ini dapat terselesaikan.
Kegiatan dan penyususnan laporan ini dapat kami selesaiakan berkat adanya
bantuan dan bimbingan serta kerja sama yang baik dan beberapa pihak. Oleh karena itu
pada kesampatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada yang
terhormat:

1. Ibu Erlina Windyastuti S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku Ketua Program studi DIII


Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di
Stikes Kusuma Husada Surakarta.
2. Ibu Melli Silvy Irdianty,S.Kep.,Ns.,MPH selaku Sekretaris Ketua Program studi
DIII Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu
di Stikes Kusuma Husada Surakarta.
3. Erlina Windiyastuti, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan
nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.
4. Bapak Sriyono, Spd., Mpd., selaku kepala sekolah SMP N 2 Sukoharjo yang telah
membimbing dengan sabar dan cermat selama PKK 2 minggu di SMP N 2
Sukoharjo
5. Semua bapak/ibu guru SMP N 2 Sukoharjo, yang telah memberikan bantuan moril
kepada kelompok kami.
6. Semua dosen Program studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta
yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya serta ilmu yang
bermanfaat kepada kelompok kami.
7. Kedua orang tuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat untuk
menyelesaikan pendidikan kepada kami.
8. Teman-teman seperjuangan yang telah bekerja sama dalam menyelesaikan laporan
ini.
9. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada
Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan dukungan moril dan spiritual dalam
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna. Untuk itu kami mohon
kritik dan untuk yang membangun untuk perbaikan waktu yang akan datang. Besar
harapan kami semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya, pihak
sekolah dan puskesmas Sukoharjo sebagai bahan tindak lanjut untuk masalah kesehatan
di SMPN 2 Sukoharjo

Sukoharjo, Januari 2020

Mahasiswa Praktik Komunitas

Kelompok 2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
DAFTAR TABEL......................................................................................................
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................

BAB I.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Tujuan......................................................................................................
C. Manfaat Laporan......................................................................................
D. Ruang Lingkup.........................................................................................
E. Tindak Lanjut Kegiatan............................................................................
F. Sistematika Penulisan...............................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Keperawatan Komunitas.............................................................
B. Asuhan Keperawatan Komunitas.............................................................
C. Teori Perubahan Komunitas.....................................................................
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. Tahap Persiapan.......................................................................................
B. Tahap Pengkajian.....................................................................................
C. Analisa Data.............................................................................................
D. Diagnosa Keperawatan.............................................................................
E. Rencana Keperawatan Komunitas...........................................................
F. Implementasi............................................................................................
G. Evaluasi....................................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN
A. Tahap persiapan.......................................................................................
B. Tahap Pengkajian.....................................................................................
C. Diagnosa Keperawatan.............................................................................
D. Tahap perencanaan...................................................................................
E. Tahap Implementasi.................................................................................
F. Tahap Evaluasi.........................................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................
B. Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Proporsi Pekerjaan Orang Tua


Gambar 3.2Proporsi Penghasilan Keluarga Perbulan
Gambar 3.3Proporsi Pendidikan Terakhir Orang Tua
Gambar 3.4Proporsi Masalah Kesehatan Yang Dialami siswa siswi SMP N 1
Karanganyar
Gambar3.5 Proporsi Seberapa Sering Siswa Siswi SMP N 2 Sukoharjo mengalami
masalah kesehatan.
Gambar 3.6 Proporsi Perilaku Lingkungan Yang Pernah Dilakukan
Gambar 3.7 Proporsi Perubahan Fisik Yang Dialami
Gambar 3.8 Proporsi Sumber Informasi Kesehatan Reproduksi
Gambar 3.9 Proporsi Siswa Yang Pernah Mendapatkan Info Kesehatan Reproduksi
Gambar 3.10 Pengetahuan Tentang Organ Reproduksi Wanita
Gambar 3.11 Organ Reproduksi Pria
Gambar 3.12 Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi
Gambar 3.13 Proporsi Pengetahuan Tentang Ciri-Ciri Pubertas Perempuan.
Gambar 3.14 Proporsi Pengetahuan Tentang Ciri-Ciri Pubertas Laki-Laki
Gambar 3.15 Proporsi Pengetahuan Tentang Menstruasi Pada Perempuan
Gambar 3.16 Proposi Hal Yang Dirasakan Saat Mens
Gambar 3.17 Propoosi Pengetahuan Tentang Cara Mengontrol Nyeri Haid
Gambar 3.18 Proposi Pengetahuan Tentang Dampak Merokok
Gambar 3.19 Proposi Pengetahuan Tentang Merokok
Gambar 3.20 Mengkonsumsi Alkohol Berdampak Negative Pada Tubuh
Gambar 3.21 Peran Guru Disekolah Membantu Mengatasi Masalah Kesehatan Remaja
Gambar 3.22 Proporsi Dilakukan Kegiatan Penyuluhan Tentang Kesehatan Reproduksi
Dan Perilaku Remaja
Gambar 3.23 Harapan Terkait Pemantauan Kesehatan Remaja
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 gambaran peralihan peran perawat dan masyarakat


Tabel 3.1 Analisa Data
Tabel 3.2 Kriteria Skoring Ukuran Masalah
Tabel 3.3 Kriteria Skoring Keseriusan Masalah Kesehatan
Tabel 3.4 Kriteria Skoring Untuk Keefektifan Masalah Kesehatan
Tabel 3.5 Prioritas / Ukuran Masalah
Tabel 3.6 Rencana Keperawatan Komunitas
Tabel 3.7 Plan Of Action (Poa) Pengefektifan Program Kesehatan Reproduksi Dan
Peningkatan Derajad Kesehatan Di Wilayah Smp Negeri 1 Gondang Rejo
Tabel 3.8 Implementasi
Tabel 3.9 Evaluasi
Tabel 3.10 Rencana Tindak Lanjut
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Preplaning MW 1
Lampiran 2 Laporan Kegiatan MW 1
Lampiran 3 winshield survey
Lampiran 4 preplaning MW 2
Lampiran 5 PPT MW 2
Lampiran 6 Laporan Kegiatan MW 2
Lampiran 7 SAP Penatalaksanaan Nyeri Haid
Lampiran 8 PPT Penatalaksanaan Nyeri Haid
Lampiran 9 Leaflet Penatalaksanaan Nyeri Haid
Lampiran 10 SAP Bahaya Merokok
Lampiran 11 PPT Bahaya Merokok
Lampiran 12 Leaflet Bahaya Merokok
Lampiran 13 SAP Kesehatan Reproduksi dan Bahaya seks bebas
Lampiran 14 PPT Kesehatan Reproduksi dan Bahaya seks bebas
Lampiran 15 Leaflet Kesehatan Reproduksi dan Bahaya seks bebas
Lampiran 16 SOP Usaha Kesehatan Sekolah
Lampiran 17Data Survey Setelah Implementasi
Lampiran 18 Preplaning MW III
Lampiran 19 PPT MW III
Lampiran 20Laporan Kegiatan MW III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah kebutuhan dasar yang merupakan modal utama untuk hidup,

karena setiap manusia berhak untuk hidup dan memiliki kesehatan. Kenyataan tidak

semua orang memperoleh atau memiliki derajat kesehatan yang optimal, karena

berbagai masalah secara global diantaranya adalah: kesehatan lingkungan yang

buruk, social ekonomi yang rendah, yang menyebabkan tidak terpenuhinya gizi,

pemeliharaan kesehatan pendidikan dan kesehatan lainnya. Oleh karena itu

pelayanan kesehatan utama merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk

mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2010 sebagai tujuan pembangunan

kesehatan dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang optimal (Depkes RI,

1992).

Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dan mampu

mendorong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Berbagai upaya kesehatan telah

di selenggarakan. Salah satu bentuk pelayanan kesehatanya itu melalui Puskesmas

dan Rumah sakit sebagai rujukannya. Hal ini merupakan Sistem Pelayanan

Kesehatan yang di anut dan di kembangkan dalam Sistem Kesehatan Nasional

dengan melibatkan peran serta masyarakat.

Upaya untuk mengoptimalkan kesehatan dalam lingkup sekolah diantaranya

dengan melakukan penyuluhan dan pelatihan kesehatan pada semua siswa siswi dan

meningkatkan derajat kesehatan terutama di SMP Negeri 2Sukoharjo.

Oleh karena itu layanan kesehatan utama merupakan salah satu pendekatan dan

alat untuk mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2010 sebagai tujuan
pembangunan kesehatan dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal yang telah

dicanangkan oleh pemerintah pada pembukaan Rakernas Departemen Kesehatan RI

pada tahun 1999.

Siswa siswi kelas 7 dan 8 SMP Negeri 2 Sukoharjo terdiri dari siswa siswi

hasilnya adalah sebagai kondisi lingkungan di SMP Negeri 2 Sukoharjo merupakan

daerah yang banyak disegani oleh siswa, perkampungan dengan kondisi jalan yang

rata, saluran pembuangan yang cukup lancar, pembuangan sampah yang cukup tertib

tetapi siswa siswi belum membuang sampah sesuai jenisnya organic dan non organic

sehingga memungkinkan terjadinya penyakit yang berbasis pada lingkungan seperti

flu, demam, diare, batuk dan lainnya.

Untuk melaksanakan tugas tersebut dibutuhkan seorang perawat yang kompeten

dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, untuk mendapatkan hasil yang

optimal dibutuhkan pengalaman selain pengetahuan. Salah satu cara memperoleh

pengalaman adalah melalui Praktek Komunitas SMP Negeri 2 Sukoharjo.

B. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum

Membantu dan memfasilitasi warga sekolah untuk meningkatkan derajat

kesehatan yang optimal di SMP Negeri 2 Sukoharjo serta mampu mengenal

dirinya sendiri.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Tujuan yang ingin dicapai pada praktek komunitas di Kelas 7 dan 8

SMP N 1 Sukoharjo adalah sebagai berikut :


a. Melakukan pengumpulan data komunitas yang berhubungan dengan kesehatan

dengan siswa siswi kelas 7 dan 8 dengan menggunakan format survey

kesehatan dilingkup SMP Negeri 2 Sukoharjo

b. Membentuk dan menggerakkan kelompok kerja kesehatan (Pokjakes).

c. Menganalisa data kesehatan yang didapatkan dilingkup SMP Negeri 2

Sukoharjo

3. Merumuskan diagnosa / masalah kesehatan dengan menyelenggarakan

musyawarah sekolah.

4. Melakukan tindakan keperawatan:

a. Menggerakkan semua siswa kelas 7 dan 8 melakukan kegiatan yang telah

direncanakan.

b. Mengubah perilaku kesehatan semua siswa.

c. Melakukan pembangunan dan pengorganisasian semua siswa.

d. Melakukan koordinasi atau kerja sama dengan semua pihak sekolah yang ada.

5. Melakukan evaluasi keperawatan

C. Manfaat Laporan

Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :


1. Siswa/siswi SMP
Menambah pengetahuan tentang masalah kesehatan yang muncul di Kelas
7 dan 8 SMP Negeri 2 Sukoharjo agar dapat mengatasi masalah masalah
kesehatan tersebut

2. Mahasiswa /penyusun
Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam
memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan komunitas
khususnya di kelas 7 dan 8 SMP Negeri 2 Sukoharjo.
D. Tindak Lanjut Kegiatan

Setelah selesai program praktik Komunitas SMP Negeri 2 Sukoharjo

diharapakan ada tindak lanjut dari kegiatan yang telah berjalan, pada kesempatan ini

kelompok kami merekomendasikan rencana tindak lanjutya itu melakukan kerjabakti

setiap hari jumat ,pemasangan tulisan organic dan an-organik pada baksampah,

menempelkan gambar waktu yang penting untuk melakukan cuci tangan dan 6

langkah cuci tangan di kamar mandi, kantin maupun kelas-kelas. Untuk tindak lanjut

masalah kesehatan reproduksi petugas Puskesmas Sukoharjo akan melakukan

pendidikan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi kepada siswa-siswi SMP

Negeri 2 Sukoharjo.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan praktek

komunitas khusus sebagai berikut :

BAB I :Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan, manfaat laporan, tindak

lanjut kegiatan, dan sistematika penulisan.

BAB II :Tinjauan teori terdiri dari pelayanan kesehatan utama, konsep

keperawatan komunitas, peran perawat komunitas, asuhan keperawatan

komunitas, dan teori perubahan komunitas.

BAB III :Asuhan Keperawatan Komunitas Di Sekolah berisi tahap persiapan,

tahap pengkajian, pengumpulan data, analisa data, diagnose keperawatan,

perencanaan komunitas, tahap implementasi, evaluasi, dan rencana tidak

lanjut.

BAB IV :Pembahasan berisi tahap persiapan, tahap pengkajian, diagnose

keperawatan komunitas, tahap perencanaan, tahap implementasi, dan

tahap evaluasi.
BAB V :Penutup berisi kesimpulan dan saran.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pelayanan Kesehatan Utama

Pelayanan Kesehatan Utama (PKU) atau Primary Health Care adalah suatu

strategi yang dapat menjamin kesehatan masyarakat yang paling dasar.

Pelayanan Kesehatan Utama bertujuan untuk mengatasi masalah kesehatan dasar

dalam masyarakat melalui upaya pencegahan, peningkatan kesehatan,

pengobatan dan pemulihan dengan menggunakan teknologi tepat guna, melalui

pendekatan multisektoral dan distribusi merata. Pelayanan kesehatan utama

diberikan dengan sasaran pada individu, keluarga dan masyarakat dengan

prinsip mengikutsertakan masyarakat secara aktif dalam kegiatan pelayanan

kesehatan. 

Tanggung jawab perawat dalam sistem pelayanan kesehatan utama adalah :

Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan implementasi

pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan.

Kerjasama dengan masyarakat, keluarga dan individu.

Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan tehnik self care pada masyarakat.

Memberikan bimbingan dan dukungan pada petugas pelayanan kesehatan dan

kepada masyarakat.

Koordinasi kegiatan kebijaksanaan tentang kesehatan masyarakat. 

Sasaran pelayanan kesehatan utama adalah individu, keluarga / kelompok dan

masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Oleh

karenanya pendidikan masyarakat tentang kesehatan dan perkembangan sosial


akan membantu masyarakat dalam mendorong semangat untuk merawat diri

sendiri, hidup mandiri dan menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan

derajat kesehatan yang optimal.

Strategi pelayanan kesehatan utama adalah memotivasi masyarakat agar

dapat merawat dan mengatur diri sendiri dalam memelihara kesehatan. Ada 8

(delapan) unsur utama pelayanan kesehatan utama yaitu

1. Peningkatan pengetahuan untuk mengatasi dan mencegah masalah kesehatan

2. Peningkatan gizi masyarakat

3. Kesehatan ibu dan anak termasuk KB

4. Penyediaan air yang mempunyai syarat kesehatan

5. Sanitasi yang baik

6. Imunisasi

7. Tindakan preventif dan kontrol terhadap penyakit endemik lokal

8. Tindakan yang tepat terhadap penyakit yang terjadi dan penggunaan obat

tradisional dalam masyarakat.

Prinsip dalam pelayanan kesehatan utama berorientasi pada distribusi

pelayanan kesehatan yang merata. Melibatkan masyarakat, menggunakan

teknologi tepat guna (menggunakan sarana atau fasilitas yang ada didalam

masyarakat itu sendiri), berfokus pada pencegahan dan pendekatan multi

sektoral. Kegiatan dalam pelayanan kesehatan utama meliputi:

1. Pendidikan kesehatan terhadap kesehatan yang pokok

2. Cara penanggulangan dan pencegahan serta pengobatannya

3. Imunisasi KIA

4. KB

5. Perbaikan gizi
6. Pencegahan penyakit menular

7. Pengadaan obat essensiel

8. Sanitasi dan pengadaan air bersih

Hubungan konsep pelayanan kesehatan utama dan komunitas adalah untuk

melaksanakan kesehatan masyarakat, mengatur jenjang tingkat pelayanan

kesehatan menadi tingkat rumah tangga (individu atau keluarga), tingkat

masyarakat (pimpinan atau tokoh masyarakat), tingkat rujukan pertama (rumah

sakit tipe A dan B), serta menyelenggarakan kerjasama lintas sektoral dan lintas

program yang melibatkan peran serta masyarakat. Peran serta masyarakat

diperlukan dalam hal perorangan. Komunitas sebagai subyek dan obyek

diharapkan masyarakat mampu mengenal, mengambil keputusan dalam menjaga

kesehatannya. Sebagian akhir tujuan pelayanan kesehatan utama diharapkan

masyarakat mampu secara mandiri menjaga dan meningkatkan status kesehatan

masyarakat dimana mereka tinggal.

B. Konsep Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas atau community health nursing merupakan

praktik untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan

menggunakan pengetahuan dari ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu

kesehatan masyarakat. Pengertian lain dari keperawatan komunitas adalah suatu

bentuk pelayanan profesional berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang

ditujukan terutama pada kelompok risiko tinggi untuk meningkatkan status

kesehatan komunitas dengan menekankan upaya peningkatan kesehatan,

pencegahan penyakit serta tidak mengabaikan kuratif dan rehabilitatif.


Keperawatan komunitas merupakan suatu bidang khusus keperawatan

yang merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat

dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang

diberikan kepada individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat baik

yang sehat maupun yang sakit (mempunyai masalah kesehatan/keperawatan),

secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan

resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat secara terorganisir

bersama tim kesehatan lainnya untuk dapat mengenal masalah kesehatan dan

keperawatan yang dihadapi serta memecahkan masalah-masalah yang mereka

miliki dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan sesuai dengan

hidup sehat sehingga dapat meningkatkan fungsi kehidupan dan derajat

kesehatan seoptimal mungkin dan dapat diharapkan dapat mandiri dalam

memelihara kesehatannya (Chayatin, 2009). Menjamin keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra kerja

dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kesehatan. Pelayanan

keperawatan profesional yang merupakan perpaduan antara konsep kesehatan

masyarakat dan konsep keperawatan yang ditujukan pada seluruh masyarakat

dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi (Efendi, 2009).

C. Peran Perawat Komunitas

Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan mempunyai peran dan

fungsi dalam meningkatkan kesehatan komunitas. Perawat dituntut mempunyai

sekumpulan kemampuan/kompetensi yang telah ditetapkan oleh kebijakan


organisasi dengan merujuk pada persepsi dan harapan komunitas terhadap

pelayanan keperawatan komunitas yang

diberikan.

1. Manager kasus

Jika, berperan sebagai manager, perawat harus mampu mengelola pelayanan

yang berkoordinasi dengan komunitas atau keluarga, penyedia pelayanan

kesehatan atau pelayanan sosial yang ada. Hal ini bertujuan untuk

mempermudah pencapaian tujuan asuhan keperawatan komunitas.

2. Pelaksana Asuhan keperawatan

Salah satu peran penting perawat adalah memberikan pelayanan langsung

kepada komunitas sesuai dengan kebutuhan komunitas atau keluarga. Anda

dapat mencoba peran ini sesuai dengan tahapan mulai dari pengkajian

sampai dengan evaluasi keperawatan.

3. Pendidik

Jika berperan sebagai pendidik, maka perawat harus mampu menjadi

penyedia informasi kesehatan dan mengajarkan komunitas atau keluarga

tentang upaya kesehatan yang dapat dilakukan komunitas. Peran tersebut

dapat dilihat saat perawat melakukan pendidikan kesehatan.

4. Pembela (Advocate)

Peran sebagai pembela (advocate) dapat dilakukan perawat dengan

mendukung pelayanan keperawatan yang berkualitas dan kompeten. Sikap

perawat yang selalu berupaya meningkatkan kompetensinya agar asuhan

keperawatan komunitas yang diberikan terjaga kualitasnya, merupakan

contoh pelaksanaan peran sebagai pembela (advocate).

5. Konselor
Perawat konselor membutuhkan keterampilan khusus, yaitu perawat

tersebut adalah orang yang memahami (expert) di bidang keahliannya, dapat

dipercaya untuk membantu komunitas atau keluarga dan mengembangkan

koping yang konstruktif dalam penyelesaian masalah. Perawat juga dapat

memberikan berbagai solusi dalam rangka menetapkan cara yang lebih baik

untuk penyelesaian masalah.

6. Role Model

Pelayanan keperawatan komunitas bersifat berkelanjutan dan

berkesinambungan, tentu saja ini menuntut perawat untuk mampu

berinteraksi baik dengan komunitas. Dalam interaksi, ada proses

transformasi perilaku perawat yang dapat dipelajari oleh komunitas atau

keluarga. Proses inilah yang sebenarnya, bahwa perawat

sedang menjalankan perannya sebagai role model (contoh).

7. Penemu Kasus

Peran selanjutnya yang dapat dilakukan oleh perawat komunitas adalah

melibatkan diri dalam penelusuran kasus di komunitas atau keluarga, untuk

selanjutnya dilakukan kajian apa saja yang dibutuhkan komunitas.

8. Pembaharu

Anda tentu pernah mendengar istilah pembaharu (change agent). Peran ini

membantu komunitas untuk melakukan perubahan ke arah kehidupan yang

lebih sehat. Hal yang dilakukan perawat sebagai pembaharu adalah sebagai

berikut.

a. Mengidentifikasi kekuatan dan penghambat perubahan. Hal ini penting

dilakukan karena suatu perubahan merupakan suatu hal yang baru yang

membutuhkan dukungan.
b. Membantu pencairan dan memotivasi untuk berubah.

c. Membantu komunitas menginternalisasi perubahan.

9. Peneliti

Berkembangnya ilmu keperawatan, salah satunya banyak dipengaruhi oleh

hasil-hasil penelitian. Melalui penelitian, perawat komunitas dapat

mengidentifikasi masalah praktik dan mencari jawaban melalui pendekatan

ilmiah. Meskipun perawat lulusan DIII tidak mempunyai kompetensi

melakukan penelitian mandiri, namun perawat lulusan DIII dapat menjadi

anggota penelitian dan menggunakan hasil penelitian dalam praktik

keperawatan komunitas.

D. Asuhan Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas merupakan Pelaksanaan keperawatan komunitas

dilakukan melalui beberapa fase yang tercakup dalam proses keperawatan

komunitas dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dinamis.

Fase-fase pada proses keperawatan komunitas secara langsung melibatkan

komunitas sebagai klien yang dimulai dengan pembuatan kontrak/partner ship

dan meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi

(Efendi, 2009).

Asuhan keperawatan yang diberikan kepada komunitas atau kelompok

adalah (Mubarak, 2005):

1. Pengkajian
Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan

sistematis terhadap mesyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah

kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau

kelompok yang menyangkut permasalah pada fisiologis, psikologis, sosial

ekonomi, maupun spiritual dapan ditentukan.

a. Pengumpulan Data

Hal yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok antara lain :

1) Inti (Core) meliputi : Data demografi kelompok atau komunitas yang

terdiri atas usia yang beresiko, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan,

agama, nilai-nilai, keyakinan, serta riwayat timbulnya kelompok atau

komunitas.

2) Mengkaji 8 subsistem yang mempengaruhi komunitas, antara lain:

a) Perumahan, bagaimana penerangannya, sirkulasi, bagaimana

kepadatannya karena dapat menjadi stresor bagi penduduk

b) Pendidikan komunitas, apakah ada sarana pendidikan yang dapat

digunakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat

c) Keamanan dan keselamatan, bagaimana keselamatan dan

keamanan tempat tinggal, apakah masyarakat merasa nyaman

atau tidak, apakag sering mengalami stres akibat keamanan dan

keselamatan yang tidak terjamin

d) Kualiti dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan, apakah cukup

menunjang, sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan

pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan

e) Pelayanan kesehatan yang tesedia, untuk diteksi dini atau

memantau gangguan yang terjadi


f) Pelayanan kesehatan yang tersedia, untuk melakukan deteksi dini

dan merawat atau memantau gangguan yang terjadi

g) Sistem komunikasi, serta komunikasi apa saja yang dapat

dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan yang

terkait dengan gangguan penyakit

h) Sistem ekonomi, tingkat sosial ekonomi masyarakat secara

keseluruhan, apakah pendapatan yang terima sesuai dengan Upah

Minimum Registrasi (UMR) atau sebaliknya

i) Rekreasi, apakah tersedia sarana rekreasi, kapan saja dibuka,

apakah biayanya dapat dijangkau masyarakat

b. Jenis Data

Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subjektif dan data

objektif (Mubarak, 2005):

1) Data Subjektif

Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan

oleh individu, keluarga, kelompok, dan komunitas, yang

diungkapkan secara langsung melalui lisan.

2) Data Objektif

Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan

pengukuran

c. Sumber Data

1) Data primer

Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dari individu,keluarga,

kelompok, masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan atau

pengkajian.
2) Data sekunder

Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya,

misalnya: kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical

record.

d. Cara Pengumpulan Data

1) Wawancara yaitu: kegiatan timbale balik berupa tanya jawab

2) Pengamatan yaitu: melakukan observasi dengan panca indra

3) Pemeriksaan fisik: melakukan pemeriksaan pada tubuh individu

e. Pengelolaan Data

1) lasifikasi data atau kategorisasi data

2) Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly

3) Tabulasi data

4) Interpretasi data

f. Analisa Data

Kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan

kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang

kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu

masalah kesehatan atau masalah keperawatan.

g. Penentuan Masalah atau Perumusan Masalah Kesehatan

Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan masalah

keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat sehingga dapat dirumuskan

masalah kesehatan.

h. Prioritas Masalah

Prioritas masalah dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan

Abraham H Maslow:
1) Keadaan yang mengancam kehidupan

2) Keadaan yang mengancam kesehatan

3) Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan

2. Diagnosa Keperawatan

Kesehatan Diagnosis keperawatan ialah respon individu pada masalah

kesehatan baik yang actual maupun potensial. Diagnose keperawatan

komunitas akan memeberikan gambaran tentang masalah dan status

kesehatan masyarakat baik yang nyata dan yang mungkin terjadi. Diagnosa

ditegakkan berdasarkan tingkat rekreasi komunitas terhadap stresor yang

ada. Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komponen, yaitu problem/masalah

(P), etiology atau penyebab (E), dan symptom atau manifestasi/data

penunjang (S) (Mubarak, 2005).

a. Problem : merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan

normal yang seharusnya terjadi.

b. Etiologi : penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat

memeberikan arah terhadap intervensi keperawatan.

c. Symptom : tanda atau gejala yang tampak menunjang masalah yang

terjadi.

3. Perencanaan/ Intervensi

Perencanaan keperawatan merupakan penyusunan rencana tindakan

keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai

dengan diagnosis keprawatan yang sudah ditentukan dengan tujuan


terpenuhinya kebutuhan pasien. Perencanaan intervensi yang dapat

dilakukan berkaitan dengan diagnosa keperawatan komunitas yang muncul

diatas adalah (Mubarak, 2005):

a. Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit

b. Lakukan demonstrasi ketrampilan cara menangani penyakit

c. Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit

d. Lakukan kerja sama dengan ahli gizi dalam mennetukan diet yang tepat

e. Lakukan olahraga secara rutin

f. Lakukan kerja sama dengan pemerintah atau aparat setempat untuk

memperbaiki lingkungan komunitas

g. Lakukan rujukan ke rumah sakit bila diperlukan

4. Pelaksanaan/Implementasi

Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan

yang telah disusun. Dalam pelaksanaannya tindakan asuhen keperawatan

harus bekerjasama dengan angoota tim kesehatan lain dalam hal melibatkan

pihak puskesmas, bidan desa, dan anggota masyarakat (Mubarak, 2005).

Perawat bertanggung jawab dalam melaksanakan tindakan yang telah

direncanakan yang bersifat (Efendi, 2009), yaitu:

a. Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit

b. Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini perilaku hidup

sehat dan melaksanakan upaya peningkatan kesehatan

c. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan

penyakit
d. Advocat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan

komunitas

5. Penilaian/Evaluasi

Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan

keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan

antara proses dengan dengan pedoman atau rencana proses tersebut.

Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan

tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan

tingkat kemajuan masyarakat komunitas dengan tujuan yang sudah

ditentukan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2005). Adapun tindakan

dalam melakukan evaluasi adalah :

a. Menilai respon verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan

intervensi

b. Menilai kemajuan oleh komunitas setelah dilakukan intervensi

keperawata

c. Mencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke rumah sakit

E. Teori Perubahan Komunitas

KONSEP “KOMUNITAS” DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI

(Dihimpun oleh bagian sosiologi dan pengembangan masyarakat, FEMA IPB):

George Hillery Jr (1955) Komunitas mencakup : Kelompok, proses, sistem

sosial, tempat geografis, kesadaran jenis, totalitas sikap, gaya hidup bersama,

kepemilikan tujuan bersama, swasembada lokal. A community (Christenson &


Robinson Jr, 1989): orang-orang yang hidup dalam batas geografis adalah yang

terlibat dalam interaksi sosial dan memiliki satu atau lebih ikatan psikologis satu

sama lain dan dengan tempat di mana mereka tinggal ”

Empat komponen utama “komunitas”: Orang, Tempat atau wilayah,

Interaksi sosial, Identifikasi psikologis. Komunitas” : “warga setempat

(community) yang dapat dibedakan dari masyarakat lebih luas (society) melalui

kedalaman perhatian bersama yang mempunyai kebutuhan bersama” Komunitas

adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat

hubungan sosial tertentu berdasarkan lokalitas, perasaan sewarga, dan

solidaritas. Ciri-ciri komunitas: Karakteristik penting dari komunitas (Park,

1936):

1. Populasi terorganisir secara territorial

2. Kurang lebih sepenuhnya berakar di tanah yang didudukinya

3. Unit-unit individualnya hidup dalam hubungan yang saling bergantung

satu sama lain

Suatu komunitas pasti mempunyai lokalitas atau tempat tinggal (wilayah)

tertentu. Komunitas yang mempunyai tempat tinggal tetap dan permanen,

biasanya mempunyai ikatan solidaritas yang kuat sebagai pengaruh kesatuan

tempat tinggalnya. Secara garis besar, komunitas berfungsi sebagai ukuran untuk

menggarisbawahi hubungan antara hubungan-hubungan sosial dengan suatu

wilayah geografis tertentu.

Konsep komunitas meniliki sejarah perdebatan panjang dalam sosiologi.

Pada level sehari-hari, konsep komunitas digunakan untuk menyatakan ide


mengenai pengalaman umum dan kepentingan bersama. Sekarang ini,

pengertian populernya tidak hanya menunjukkan pemikiran tradisional

mengenai lokalitas dan lingkungan bersama, tetapi juga ide-ide solidaritas dan

hubungan antara orang-orang yang memilki karakteristik social dan identitas

yang sama. Contoh: gagasan mengenai “komunitas kulit hitam”, “komunitas

gay”yang sekarang menjadi hal yang biasa kita dengar. Saat ini kita mengenal

berbagai “komunitas” yang banyak sekali ada di sekitar kita, yang memiliki

beragam aktivitas.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI SMP NEGERI II
SUKOHARJO

Dalam rangka mengaplikasikan ilmu keperawatan dikomunitas dan

untuk menerapkan konsep-konsep dalam memberikan asuhan keperawatan


dalam konteks keperawatan dasar, maka mendapatkan tugas keperawatan

komunitas diwilayah SMP Negeri 2 Sukoharjo, mulai tanggal 2 Januari 2020

sampai 18 januari 2020

Tahap kegiatan, kelompok kerja komunitas yang akan dilaporkan

meliputi tahap-tahap sebagai berikut : persiapan, pengkajian, perencanaan,

pelaksanaan program kegiatan dan evaluasi serta rencana tindak lanjut.

A. TAHAP PERSIAPAN

Kegiatan asuhan keperawatan komunitas dimulai dengan tahap awal

dari semua kegiatan yang akan dilakukan oleh mahasiswa selama

melakukan keperawatan komunitas. Tahap persiapan diawali dengan

sosialisasi mahasiswa dengan siswa yaitu dengan cara pendekatan dengan

tokoh sekolah yaitu kepala sekolah baik formal maupun informal dan

perijinan terhadap kegiatan kelompok di SMP Negeri 2 Sukoharjo. Dalam

tahap ini juga dilakukan penyusunan format pengkajian yang digunakan

untuk pengambilan data komunitas dilingkungan SMP N 2 Sukoharjo.

Tahap persiapan ini dimulai tanggal 2 januari 2020.

B. TAHAP PENGKAJIAN

Tahap pengkajian merupakan tahap awal dimulainya kegiatan

asuhan keperawatan komunitas. Pada tahap ini kita melakukan pengkajian

data dasar, data lingkungan fisik dan pengkajian data warga sekolah. Pada

data dasar dan observasi sekitar lingkungan (Windshield Survey) ini

dilakukan dengan cara wawancara dengan tokoh antara lain dengan kepala
sekolah, guru, staf karyawan dan siswa yang ada dilingkungan SMP Negeri

2 Sukoharjo dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah kami

persiapkan. Selain itu kami juga melakukan observasi langsung

dilingkungan sekolah dengan menggunakan pedoman Windshield survey.

Hal yang diobservasi antara lain quesioner, halaman sekolah, kamar mandi,

tempat pembuangan sampah, penampungan air dan pusat pelayanan

kesehatan. Metode lain yang kita gunakan adalah obsevasi partisipasi yang

kami lakukan dengan pengamatan secara langsung terhadap keadaan dan

tatanan sosial di SMP Negeri 2 Sukoharjo, selain itu kami juga

menggunakan metode analisa data dan sekunder dengan melakukan

penelusuran data yang ada di SMP Negeri 2 Sukoharjo. Pengkajian ini

dimulai tanggal 2 januari 2020, hasil analisa dari data dasar tersebut

dijadikan bahan untuk diskusi pada Musyawarah Sekolah

Mahasiswa melakukan pengkajian dengan membagikan kuesioner

dari siswa diwilayah SMP Negeri 2 Sukoharjo. Berdasarkan hasil yang

diperoleh sudah cukup mewakili. Adapun data yang telah diolah dan

disajikan adalah sebagai berikut:

1. Hasil Windshield Survey di SMP Negeri 2 Sukoharjo


a. Batas wilayah SMP Negeri 2 Sukoharjo
Sebelah Barat : SMA Negeri 1
Sukoharjo
SebelahTimur : Perumahan warga
Sebelah Utara : SMP Negeri 1 Sukoharjo
Sebelah Selatan :Perumahan warga
b. Kepadatan pemukiman penduduk dilingkungan SMP Negeri 2
Sukoharjo termasuk pemukiman padat.
c. Jenis bangunan rumah permanen.
d. Jalan utama SMP Negeri 2 Sukoharjo beraspal, jalan menggunakan
aspal keadaannya datar.
e. Memiliki pendidikan formal.
f. Pusat pelayanan kesehatan Puskesmas di SMP Negeri 2 Sukohajo
dengan penyuluhan kesehatan, pemberianobat.
g. Transportasi dapat mengunakan kendaraan umum, sepeda.
2. Hasil pengkajian data berdasarkan quesioner di SMP Negeri 2
Sukoharjo. Data didapat dari quesioner yang dibagikan kepada 108
siswa dengan pendampingan langsung dengan mahasiswa.
DATA DEMOGRAFI
1. Jumlah siswa : 108 siswa
2. Jumlah guru &Jumlah karyawan : 67 orang
3. Jenis kelamin : Laki-laki :49 siswa
Perempuan : 59 siswa
4. Agama : Islam : 108 Islam

C. PENGUMPULAN DATA
1. Apa pekerjaan orang tua?
apa pekerjaan orang tua?
Ibu rumah tangga Karyawan swasta Pegawai negri Wiraswasta lain-lain
10% 14%

35%
31%

10%

Berdasarkangambar diatas, dari 108 siswa, orang tua siswa yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga sebanyak 14%%, karyawanswasta 31%,
pegawainegeri 10%, wiraswasta 35%, dan yang lain-lain sebanyak 10%

2. Berapa penghasilan keluarga perbulan?

Berapa penghasilan keluarga perbulan

<Rp. 1.000.000 <Rp. 2.000.000 1.000.000-2.000.000


> 4.000.000 Tidak dijawab

2% 26%
29%

11%
32%

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa penghasilan keluarga siswa


perbulan < Rp. 1.000.000 sebanyak 26%, penghasilan < Rp. 2.000.000
sebanyak 11%, penghasilan Rp. 1.000.000 sebanyak 32%, penghasilan >
Rp. 4.000.000 sebanyak 29% dan yang tidak menjawab 2%

3. Pendidikan terakhir orang tua?

Pendidikan terakhir orang tua


Tidak sekoah Lulus Sd Lulus SMP
Lulus SMA/SMK/STM Sarjana tidak dijawab
17% 1% 8%
20%

54%

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa pendidikan terakhir orang tua
siswa yang tidak sekolah sebanyak 0%, lulus SD sebanyak 8%, lulus
SMP sebanyak20%, lulus SMA/SMA/STM sebanyak 54%, sarjana
17%, tidak menjawab 1%.

4. Masalahkesehatanapa yang kamualami sebagai seorang remaja?


PEREMPUAN
LAKI - LAKI

40%
43% 48%
57%

8%

3%

Nyeri haid Obesitas Batuk dan sesak nafas lainnya


Nyeri haid Obesitas Batuk dan sesak nafas Lain-lain

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa masalah yang dialami siswa
laki-laki sebagai seorang remaja adalah batuk dan sesak nafas sebanyak
43%, nyeri haid sebanyak 0%, obesitas sebanyak 0%, dan lainnya
sebanyak 57%. Sedangkan masalah yang dialami siswa perempuan
sebagai seorang remaja adalah batuk dan sesak nafas sebanyak 8%, nyeri
haid sebanyak 40%, obesitas sebanyak 3%, dan lainnya sebanyak 49%.
5. Seberapa sering kamu mengalami masalah kesehatan tersebut?

LAKI - LAKI

10%
8%

16%

65%

Setiap hari Setiap minggu Setiap bulan Lainnya

PEREMPUAN

3% 5%

42%
50%

Tiap hari Tiap minggu setiap bulan Lain-lain Tidak dijawab


Berdasarkangambar diatas, dari 108 siswa, siswalaki-laki yang
mengalamimasalahkesehatansetiapharisebanyak 10%,
setiapminggusebanyak 8%, setiapbulansebanyak 17%
danlainnyasebanyak 65%. Sedangkansiswaperempuan yang
mengalamimasalahkesehatansetiapharisebanyak 5%,
setiapminggusebanyak 0%, setiapbulansebanyak 42%, lainnyasebanyak
65%, dantidakmenjawab 3%.

6. Apakah anda melakukan kegiatan berikut?


a. Berpacaran
BERPACARAN
PERNAH TIDAK
27%

73%

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa. Siswa yang sudah pernah
berpacaran sebanyak 27% dan yang belum pernah berpacaran
sebanyak 27%.

b. Berciuman dengan lawan jenis


BERCIUMAN DENGAN LAWAN JENIS
PERNAH TIDAK

100%

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa. Siswa yang sudah pernah
berciuman dengan lawan jenis sebanyak 0%, sedangkan yang tidak
pernah berciuman dengan lawan jenis sebanyak 100%.

c. Berpelukan dengan lawan jenis

BERPELUKAN DENGAN LAWAN JENIS


PERNAH TIDAK

6%

94%

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa. Siswa yang sudah pernah
berpelukan dengan lawan jenis sebanyak 6%, sedangkan yang tidka
pernah berpelukan dengan lawan jenis sebanyak 94%.

d. Berhubungan seksual dengan lawan jenis


BERHUBUNGAN SEKSUAL DENGAN LAWAN JENIS
PERNAH TIDAK

100%

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa. Siswa yang pernah


berhubungan seksual dengan lawan jenis sebanyak 0%, sedangkan
yang tidak pernah berhubungan seksual dengan lawan jenis sebanyak
100%.
e. Merokok
MEROKOK
PERNAH TIDAK
10%

90%

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa. Siswa yang sudah pernah
merokoksebanyak 10%, sedangkan yang tidak pernah merokok
sebanyak 90%.

f. Minum alkohol

MINUM ALKOHOL
PERNAH TIDAK

100%
Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa. Siswa yang sudah pernah
minumalkoholsebanyak 0%, sedangkan yang tidak pernah minum
alkohol sebanyak 100%.

g. Mengkonsumsi narkoba
MENGKONSUMSI NARKOBA
PERNAH TIDAK
1%

99%

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa. Siswa yang sudah pernah
mengkonsumsinarkoba1% dan yang tidak pernah mengkonsumsi
narkoba sebanyak 99%.

h. Menonton gambar / video porno


MENONTON GAMBAR / VIDEO PORNO
PERNAH TIDAK
8%

92%

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa. Siswa yang sudah pernah
menontongambar/ video porno sebanyak 8%, sedangkan yang tidak
pernahmenontongambar/ video porno sebanyak 92%.
i. Menyimpan gambar / video porno
MENYIMPAN GAMBAR / VIDEO PORNO
PERNAH TIDAK
3%

97%

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa. Siswa yang sudah pernah
menyimpangambar/ video porno sebanyak 3%, sedangkan yang tidak
pernah menyimpan video porno sebanyak 97%.

j. Kebut-kebutan di jalan
KEBUT - KEBUTAN DIJALAN
PERNAH TIDAK
31%

69%

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa. Siswa laki-laki yang


sudah pernah kebut-kebutandijalansebanyak 31%, sedangkan yang
tidak pernah kebut-kebutan sebanyak 69%.

k. Melanggar rambu-rambu lalu lintas


MELANGGAR RAMBU - RAMBU LALU LINTAS
PERNAH TIDAK
18%

82%

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa. Siswa yang sudah pernah
melanggarrambu-rambulalulintassebanyak 18%, sedangkan yang tidak
pernah melanggar rambu-rambu lalu lintas sebanyak 82%.

l. Mencoret-coret fasilitas umum


MENCORET - CORET FASILITAS UMUM
PERNAH TIDAK
31%

69%

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa. Siswa yang sudah pernah
mencoret –coretfasilitasumumsebanyak 31%, sedangkan yang tidak
pernah mencoret-coret fasilitas umum sebanyak 69%.

m. Merusak fasilitas umum


MERUSAK FASILITAS UMUM
PERNAH TIDAK
16%

84%
Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa. Siswa yang sudah pernah
merusakfasilitasumumsebanyak 16%, sedangkan yang tidak pernah
merusak fasilitas umum sebanyak 84%.

7. Apakah perubahan fisik yang anda alami saat remaja ini?


LAKI-LAKI

2% Panggul membesar Pinggul membesar

39%
47%
Menstruasi Suara membesar

12%

Adanya jakun Mimpi basah

PEREMPUAN

Panggul membesar
2%
Pinggul membesar
39%
Menstruasi
47%

Suara membesar

12%
Adanya jakun

Mimpi basah

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa. Perubahanfisik yang


dialamisiswalaki-lakisaatiniadalahadanyajakunsebanyak 12%,
mimpibasahsebanyak 39%, suaramebesarsebanyak 47%,
menstruasisebanyak 2%. Sedangkanperubahanfisik yang
dialamisiswaperempuansaatiniadalahadanyajakunsebanyak 12%,
mimpibasahsebanyak 39%, suaramebesarsebanyak 47%,
menstruasisebanyak 2%.

8. Darimana anda mendapatkan informasi kesehatan reproduksi?

LAKI-LAKI

12%

29%

8%

51%

Apotik Guru Dokter Belum pernah

PEREMPUAN
Apotik Guru Dokter Belum pernah

7% 8%
22%

63%

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa, siswalaki-laki yang


mendapatkaninformasikesehatanreproduksidariapotiksebanyak 12%, dari
guru 51%, daridokter 8%, danbelumpernahsebanyak29%.
Sedangkansiswaperempuan yang
mendapatkaninformasikesehatanreproduksidariapotiksebanyak 8%, dari
guru 63%, daridokter 22%, danbelumpernahsebanyak 7%.
9. Apakah anda pernahmendapatkan informasi mengenai kesehatan
reproduksi?

LAKI - LAKI

24%

Pernah Belum

76%

PEREMPUAN
Pernah Belum

5%

95%

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa. Siswa laki-laki yang sudah
pernah mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi sebanyak
76% dan yang belum pernah mendapatkan informasi mengenai kesehatan
reproduksisebanyak 24%, Sedangkan siswa perempuan yang sudah
pernahmendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksisebanyak
95% dan yang belum pernah mendapatkan informasi mengenai kesehatan
reproduksi sebanyak 5%.

10. Yang termasuk organ-organ reproduksi wanita yaitu?


LAKI - LAKI

2%

Uterus Kelenjar prostat

98%

Testis Vagina

PEREMPUAN

2% 2%

Uterus Kelenjar prostat

Testis Vagina
97%

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa. Siswa laki-laki


yangmenyebutkan vagina termasuk organ-organ reproduksi
wanitasebanyak 98% dan yang menyebutkan testis termasuk organ-organ
reproduksi wanitasebanyak 2%, sedangkan siswa perempuan
yangmenyebutkan vagina termasuk organ-organ reproduksi
wanitasebanyak 97%, menyebutkan testis termasuk organ-organ
reproduksi wanitasebanyak 2% dan yang
menyebutkankelenjarprostattermasuk organ-organ reproduksi
wanitasebanyak 1%,

11. Yang termasuk organ reproduksi pria adalah?


LAKI-LAKI

2%2%

Testis Payudara Anus

96% Penis Tidak menjawab

PEREMPUAN

2% 18%

2%

78%

Testis Payudara Anus Penis Tidak dijawab

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa. Siswa laki-laki


yangmenyebutkan penis termasuk organ-organ reproduksi laki-
lakisebanyak 96%, yang menyebutkan testis termasuk organ-organ
reproduksi sebanyak 2%dan yang tidakmenjawabsebanyak 2%,
sedangkan siswa perempuan yangmenyebutkan penistermasuk organ-
organ reproduksi priasebanyak 78%, menyebutkan testis termasuk organ-
organ reproduksi priasebanyak 18%, yang
menyebutkanpayudaratermasuk organ-organ reproduksi priasebanyak
2%,dan yang tidakmenjawabsebanyak 2%.

12. Kesehatan reproduksi adalah?


Kesehatan reproduksi yaitu
Terhindar dari penyakit yang menular

Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh yang berkaitan dengan sistem
reproduksi

Sehat tanpa gangguan apapun

Tidak dijawab

7% 3% 6%

84%

Berdasarkangambar diatas, dari 108 siswa, yang


menjawabkesehatanreproduksiadalahterhindardaripenyakit yang
menularsebanyak 6%, keadaansejahterafisik mental dansosial yang utuh
yang berkaitandengan system reproduksisebanyak 84%, dan yang
menjawabsehattanpagangguanapapunsebanyak 7%.
13. Ciri-ciri atau tanda pubertas pada perempuan adalah?
LAKI - LAKI

Pinggul bertambah melebar bertambahnya berat badan dan tinggi badan

Membesarnya suara

97%

PEREMPUAN

Pinggul bertambah melebar bertambahnya berat badan dan tinggi badan

Membesarnya suara

97%

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa. Siswalaki-laki yang


menjawabpinggulmelebarsebanyak 97%, membesarnyasuara 3%
danbertambahnyaberatbadandantinggibadan 0%.
Sedangkansiswaperempuan yang menjawabpinggulmelebarsebanyak
97%, membesarnyasuara 3% danbertambahnyaberatbadandantinggibadan
0%.

14. Ciri-ciri atau tanda pubertas pada laki-laki adalah?


LAKI - LAKI PEREMPUAN
2%
Pinggul membesar Suara membesar Payudara membesar
2%

98%

98%
Pinggul membesar Suara membesar Payudara membesar

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa. Siswalaki-laki yang


menjawabpinggulmelebarsebanyak 98%, payudaramembesarsebanyak
2% danpinggulmembesarsebanyak 0%. Sedangkansiswaperempuanyang
menjawabpinggulmelebarsebanyak 98%, payudaramembesarsebanyak
2% danpinggulmembesarsebanyak 0%.

15. Apakah anda mengetahui tentang menstruasi?

PEREMPUAN
2% 2%

Ya Tidak tidak dijawab

97%

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa, siswaperempuan yang


menjawabyasebanyak 97%, yang menjawabtidaksebanyak 1%, dan yang
tidakmenjawabsebanyak 2%.

16. Apa yang ada rasakan saat menstruasi?


LAKI-LAKI

100%

nyeri perut Pegal badan mudah emosi tidak menjawab

PEREMPUAN

8% 25%

42%
25%

Nyeri perut Pegal badan Mudah emosi Tidak dijawab

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa. Siswalaki-laki yang


tidakmenjawabsebanyak 100%,.Sedangkansiswaperempuan yang
menjawabnyeriperutsebanyak 25%, mudahemosisebanyak 42%,
pegalbadansebanyak 25%, dan yang tidakmenjawabsebanyak 8%.

17. Apakah anda tau cara untuk mengontrol nyeri haid?


LAKI-LAKI

100%

ya tidak tidak menjawab

PEREMPUAN

2%
40%

58%

Ya Tidak tidak dijawab

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa. Siswalaki-laki yang


tidakmenjawabsebanyak 100%,.Sedangkansiswaperempuan yang
menjawabyasebanyak 40%, yang menjawabtidaksebanyak 58%, dan
yang tidakmenjawabsebanyak 2%.

18. Apakah anda tau dampak dari merokok?


LAKI-LAKI PEREMPUAN
10%

1%
39%

60%

90% Ya Tidak tidak dijawab

ya tidak

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa. Siswalaki-laki yang


tidakmenjawabsebanyak 100%,.Sedangkansiswaperempuan yang
menjawabnyeriperutsebanyak 25%, mudahemosisebanyak 42%,
pegalbadansebanyak 25%, dan yang tidakmenjawabsebanyak 8%.

19. Apa yang anda ketahui tentang rokok?

Apa yang anda ketahui tentang rokok?

Merupakan zat terlarang Berbahaya bagi tubuh impotensi Dapat menimbulkan kematian
40% 40%
Dapat mengganggu janin Menyebabkan kanker paru dan

10%
4% 6%

Berdasarkangambar diatas, dari 108 siswa, siswa yang


menjawabmerupakanzatterlarangsebanyak 40%,
dapatmenimbulkankematiansebanyak 10%, menyebabkankankerparu
40%, berbahayabagitubuhimpotensi 6% dandapatmengganggujanin 4%.

20. Menurut anda, apakah mengkonsumsi alkohol berdampak negatif bagi


tubuh?
Menurut anda, apakah mengkonsumsi alkohol berdampak negarive bagi tubuh?
Ya Tidak

100%

Berdasarkangambar diatas, dari 108 siswa, yang menjawabyasebanyak


100% sedangkan yang menjawabtidaksebanyak 0%.

21. Menurut anda apakah peran guru di sekolah dapat membantu mengatasi
masalah kesehatan remaja?

Menurut anda apakah peran guru di sekolah dapat membantu mengatasi masalah
kesehatan remaja?
Ya Tidak
16%

84%
Berdasarkangambar diatas, dari 108 siswa, yang menjawabyasebanyak
84% sedangkan yang menjawabtidaksebanyak 16%.

22. Apakah di sekolah anda pernah dilakukan kegiatan penyuluhan tentang


kesehatan reproduksi dan perilaku remaja?

Apakah di sekolah anda pernah dilakukan kegiatan penyuluhan tentang kesehatan


reproduksi dan perilaku remaja?
Pernah Tidak tidak dijawab
1%
31%

68%

Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa, yang menjawab pernah


sebanyak 68%, yang menjawab tidak sebanyak 31% dan yang tidak
menjawab 1%.

23. Apa haparan anda terkait pemantauan kesehatan remaja

Apa harapan anda terkait pemantauan kesehatan remaja?


Petugas puskesmas ruti melakukan kunjungan kesekolah
Adanya akses online ( liwat internet atau Hp ) yang disediakan sekolah
Adanya jam kosong kusus untuk materi kesehatan remaja
Tidak dijawab
tidak dijawab
2% 2%

40%
50%

6%
Berdasarkan gambar diatas, dari 108 siswa, siswa yang menjawab
petugas puskesmas rutin melakukan kunjungan kesekolah sebanyak 50%,
adanya akses online (lewat internet atau HP) sebanyak 6%, adanya jam
kosong khusus untuk materi kesehatan remaja 40%, yang tidak
menjawab 2%.

D. ANALISA DATA
NO DATA DIAGNOSA
.
1. Data Subyektif Defisit Pengetahuan
- Berdasarakan hasil wawancara tentang sistem reproduksi
dengan siswa kelas 8D dan 8F
bahwa mereka belum terlalu
paham tentang sistem reproduksi.
- Berdasarkan hasil wawancara
dengan siswa kelas 8D dan 8F
mengatakan sudah mendapat
pendidikan tentang sistem
reproduksi tetapi belum begitu
lengkap
Data Obyektif
- Berdasarkan hasil kuisioner dari
108 siswa. Siswa laki-laki yang
menyebutkan penis termasuk
organ-organ reproduksi laki-
lakisebanyak 96%, yang
menyebutkan testis termasuk
organ-organ reproduksi sebanyak
2%dan yang tidak menjawab
sebanyak 2%, sedangkan siswa
perempuan yang menyebutkan
penis termasuk organ-organ
reproduksi priasebanyak 78%,
menyebutkan testis termasuk
organ-organ reproduksi
priasebanyak 18%, yang
menyebutkan payudara termasuk
organ-organ reproduksi pria
sebanyak 2%,dan yang tidak
menjawab sebanyak 2%.
- Siswa nampak kesulitan saat
menjawab pertanyaan tentang
organ reproduksi lawan jenis
- Siswa nampak bingung saat
mengerjakan soal
2. Data Subyektif Ketidakefektifan
- Dari hasil wawancara dengan pemeliharaan kesehatan
ketua OSIS dan PMR SMP N 2 komunitas
Sukoharjo, mereka mengatakan
kebersihan kelas dan lingkungan
kurang terjaga
- Dari hasil wawancara dengan
ketua OSIS dan PMR SMP N 2
Sukoharjo, jadwal piket siswa
belum berjalan.
- Dari hasil wawancara dengan
ketua OSIS dan PMR SMP N 2
Sukoharjo, mereka mengatakan
belum bisa menggunakan UKS
secara efektif, karena keterbatasan
akses ke UKS

E. DIAGNOSA PRIORITAS
1. Defisit Pengetahuan tentang sistem reproduksi
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan komunitas
F. RENCANA KEPERAWATAN

N Diagnosa Tujuan Rencana Meto Evalu

O Keperawat Tindakan/ de ator


TUM TUK
an Intervensi Eval

uasi
1 Defisit Setelah Setelah 1. Penyul Pre

Pengetahu dilakukan dlakukan uhan test

an tentang tindakan tindakan sistem dan

sistem keperawatan 1 keperawatan reprod Post

reproduksi hari siswa 1 hari siswa- uksi test

mampu siswi kelas manusi

meningkatkan 7-8 SMP N a

pengetahuan 2 2. Advok

sistem SUKOHAR asi

reproduksi JO dengan

dengan kriteria mampu: puskes


1. Mam
hasil : mas
pu
- Siswa- Sukoh
mela
siswi
mampu kuka arjo
mengerti n
melalu
tentang pera
i seksi
sistem wata
reproduksi n UKS
- Siswa- siste
dan
m
siswi
kesga
repro
mampu
duksi (anak)
memelihara 2. Mam
tentang
pu
sistem
penkes
men
reproduksi
gerti kespro
tenta
dari
ng
puskes
kese
hatan mas
siste
Sukoh
m
arjo
repro
duksi sebaga
3. Mam
i
pu
narasu
men
getah mber
ui
tenta
ng
baha
ya
siste
m
repro
duksi

2 Ketidakef Setelah Setelah 1. Penyuluha Pre


dilakukan n dan
ektifan dilakukan test
tindakan demonstra
pemelihar tindakan dan
keperawatan 1 si 7 cara
aan hari siswa keperawatan cuci Post
mampu tangan
kesehatan 1 hari test
meningkatkan yang benar
komunitas Siswa-siswi
perilaku 2. Pendidika
kesehatan: kelas 7-8
n
pentingnya
SMP N 2
kesehatan
menjaga
SUKOHAR
kesehatan PHBS
dengan KH: JO
tentang
- Pengetahua
mampu:
Sampah
n tentang
1. Mengeta
pentingnya
hui
kesehatan
pentingn
- Siswa ya
mampu kesehata
meningkatk n
an derajat 2. Mengeta
kesehatan hui
- Siswa tentang
mampu perilaku
menunjuka hidup
n perilaku bersih
hidup dan
bersih dan sehat
sehat 3. Mampu
menerap
kan
kegiatan
yang
telah
diberika
n dalam
kehidupa
n sehari-
hari

3 Perilaku Setelah Setelah Pendidikan Pre

kesehatan dilakukan dilakukan kesehatan test

cenderung tindakan tindakan tentang dan

berisiko keperawatan 1 keperawatan bahaya Post

hari siswa 1 hari merokok test

mampu Siswa-siswi

meningkatkan kelas 7-8

perilaku SMP N 2

kesehatan SUKOHAR

dengan kriteria JO

hasil mampu:
1. Mam
1. Kemam
pu
puan
mela
melaku
kuka
kan
n
tindaka
penc
n
penceg egah

ahan an

masala masa

h lah

kesehat kese

an hatan

2. Kemam 2. Mam

puan pu

mening meni

katkan ngka

kesehat tkan

an kese

3. Pencap hatan

aian 3. Mam

pengen pau

dalian menc

kesehat apai

an
PLAN OF ACTION

No Masalah Tujuan Kegiatan Tempat Wakt

1. Defisit Defisiensi pengetahuan Penyuluhan Aula SMP N 2 40 m

Pengetahuan siswa – siswi tentang SUKOHARJO siswi

tentang sistem sistem reproduksi N

reproduksi teratasi SUKO


2. Ketidakefektifa Siswa – siswi mengerti Penyuluhan Aula SMP N 2 40 m
tentang cara
n pemeliharaan SUKOHARJO siswi-
pemeliharaan
kesehatan SMP
kesehatan
komunitas SUKO

G. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO NO WAKTU Jenis Kegiatan Evaluasi


Dx Hari/ Tanggal Jam

1 1 Selasa, 14 Jam Melakukan advokasi 1. Kekuatan:


Januari 09.00-10.30 dengan Puskesmas - Siswa sangat
2020 WIB Sukoharjo melalui seksi tentang adanya p
UKS dan Kesehatan kesehatan
Keluarga (Anak) tentang kesehatan repro
kesehatan reproduksi di SMP N 2 SUKOH
SMP N 2 SUKOHARJO - Diskusi tentang
dengan narasumber dari reproduksi.
Puskesmas Sukoharjo 2. Kelemahan
Siswa – siswi ban
belum mengerti
kesehatan reprodu

2 Jam Penyuluhan kesehatan 1. Kekuatan:


10.45-13.00 tentang Perilaku Hidup Siswa sangat
WIB Bersih dan Sehat (PHBS) karena setelah
yaitu membuang sampah penyuluan sisw
dan cuci tangan untuk mengerti
kelas VIII G, VII F pentingnya
kebersihan.
2. Kelemahan:
Siswa masih ma
melakukan
bersih–bersih ling

2 2 Rabu, 15 Jam Penyuluhan kesehatan 1. Kekuatan:


Januari 2020 10.45 –13.00 tentang Perilaku Hidup Siswa sangat
WIB Bersih dan Sehat (PHBS) karena setelah
yaitu membuang sampah penyuluan sisw
dan cuci tangan untuk mengerti
kelas VII B dan VII C pentingnya
kebersihan.
2. Kelemahan:
Siswa masih ma
melakukan
bersih–bersih ling
2 13.30-14.30 Penyuluhan kesehatan 1. Kekuatan:
WIB tentang Pertolongan - Siswa sangat
Pertama Pada tentang adanya p
Kecelakaan (PPPK) kesehatan
kepada anggota PMR di Pertolongan Perta
SMP N 2 SUKOHARJO Kecelakaan (PPPK
anggota PMR di
SUKOHARJO
2. Kelemahan
Siswa – siswi ban
belum mengerti
Pertolongan Perta
Kecelakaan (PPPK

3 2 Kamis, 16 Jam Penyuluhan kesehatan 1. Kekuatan:


Januari 2020 10.45–11.45 tentang Perilaku Hidup Siswa sangat
WIB Bersih dan Sehat (PHBS) karena setelah
yaitu membuang sampah penyuluan sisw
dan cuci tangan untuk mengerti
kelas VII H dan VIII C pentingnya
kebersihan.
2. Kelemahan:
Siswa masih ma
melakukan
bersih–bersih ling
H. EVALUASI KEPERAWATAN
No Diagnosa Evaluasi Rencana Tindak Lanjut
. Keperawatan
1 Defisit S: Petugas kesehatan Petugas puskesmas akan melakukan
Pengetahuan keluarga (anak) pendidikan kesehatan mengenai
tentang system Puskesmas kespro di sekolah( Kapan sekolah
reproduksi Sukoharjo menghendaki pendidikan kesehatan
mengatakan kespro untuk menghubungi
bersedia menjadi puskesmas.
narasumber dalam
pendidikan
kesehatan Melakukan kerja bakti setiap hari
mengenai jumat ,pemasangan
Ketidakefektifan kesehatan Tulisan organic dan an-organik pada
pemeliharaan reproduksi di SMP bak sampah, menempelkangambar
kesehatan Negeri 2 Sukoharjo waktu yang penting untuk
komunitas O: - melakukan cuci tangan dan 6
A:Masalah langkah cuci tangan di kamar mandi,
belumteratasi kantin maupun kelas-kelas.
P:Petugas puskesmas
melakukan
pendidikan kesehatan
ke SMP Negeri 2
Sukoharjo
S: Berdasarkan
wawancara dengan
beberapa siswa
kelasVIII G, VII F,
VII E dan VIII D
SMP N 2
Sukoharjo mereka
mengatakan setelah
diberikan
pendidikan
kesehatan mereka
mengerti tentang
pememelihara
kesehatan
O: Berdasarkan hasil
observasi yang
dilaksanakan di
SMP Negeri 2
Sukoharjo
pendidikan
kesehatanya itu
pemeliharaan
kesehatan
 Siswa-siswi
mampu
mengetahui
cara
memelihara
kesehatan
 Siswa-siswi
mampu
menjaga
lingkungan
yang bersih
dan sehat
 SIswa-siswi
sudah ada
peningkatan
dalam
memilah
sampah
organic dan
an-organik
 Siswa-siswi
sudah ada
peningkatan
dalam
melakukan
cuci tangan
A: Masalah teratasi
P: Intervensi di
lanjutkan
2 Ketidakefektifan S: Berdasarkan Melakukankerjabaktisetiapharijumat
pemeliharaan wawancara dengan ,pemasangantulisanorganikdan an-
kesehatan beberapa siswa organikpadabaksampah,
komunitas kelas VII C dan VII menempelkan gambar waktu yang
H SMP N 2 penting untuk melakukan cuci
Sukoharjo mereka tangan dan 6 langkah cuci tangan di
mengatakan setelah kamar mandi, kantin maupun kelas-
diberikan kelas
pendidikan
kesehatan mereka
mengerti tentang
faramemelihara
kesehatan
O: Berdasarkan hasil
observasi yang
dilaksanakan di
SMP Negeri 2
Sukoharjo
pendidikan
kesehatanya itu
pemeliharaan
kesehatan
 Siswa-siswi
mampu
mengetahui
cara
memelihara
kesehatan
 Siswa-siswi
mampu
menjaga
lingkungan
yang bersih
dansehat
 SIswa-siswi
sudah ada
peningkatan
dalam
memilah
sampah
organic dan
an-organik
 Siswa-siswi
sudah ada
peningkatan
dalam
melakukan
cuci tangan
A: Masalah teratasi
P: Intervensi di
lanjutkan

BAB IV
PEMBAHASAN

Pelayanan kesehatan komunitas adalah pekerjaan yang di tujukan pada individu,


keluarga, kelompok, dan masyarakat. Dalam rangka melaksanakan keperawatan
komunitas di SMP N 2Sukoharjo, kami berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bagi terwujudnya Kesehatan Reproduksi Dan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat di SMP N 2 Sukoharjo pada umumnya dengan melakukan kegiatan-kegiatan
bersama siswa-siswi di SMP N 2 Sukoharjo dan mengingat beragamnya karakteristik
siswa-siswi dengan asuhan keperawatan, maka ada beberapa kendala yang dihadapi
dalam setiap kegiatan asuhan keperawatan komunitas.

A. TAHAP PERSIAPAN
Tahap persiapan merupakan tahap awal kegiatan praktek keperawatan
komunitas.Pada tahap persiapan dilakukan penyusunan format pengkajian dengan
membagikan lembar kuisioner, pendekatan kepada warga SMP N 2 Sukoharjo
sosialisasi keberadaan mahasiswa dan perijinan terhadap kegiatan
mahasiswa.Penyusunan format pengkajian dilakukan untuk mempermudah dalam
pengambilan data komunitas. Pendekatan kepada warga SMP N 2 Sukoharjo dan
sosialisasi keberadaan mahasiswa dan perijinan terhadap kegiatan mahasiswa pada
tahap persiapan untuk membina hubungan saling percaya dengan warga SMP N 2
Sukoharjo sehingga untuk mempermudah kegiatan yang akan dilakukan di SMP N
2 Sukoharjo selanjutnya.
1. Faktor Pendukung
a. Kepala Sekolah SMP N 2 Sukoharjo menerima mahasiswa dengan baik
dan membantu proses sosialisasi mahasiswa kepada warga SMP N 2
Sukoharjo
b. Penyusunan format pengkajian berjalan lancar.
c. Mahasiswa sudah mendapatkan posco pada minggu pertama.

2. Faktor Penghambat
Informasi dan sosialisasi tentang keberadaan mahasiswa belum diketahui oleh
seluruh warga SMP N 2 Sukoharjo.Pada saat penghitungan angket/kuisioner
memakan waktu yang lama karna perhitungan secara manual.
3. Faktor Kesempatan
Kesempatan yang didapat mahasiswa untuk melakukan cukup besar karena
para guru membantu proses tersebut dengan baik.

B. TAHAP PENGKAJIAN
Tahap pengkajian merupakan tahap awal dimulainya kegiatan asuhan
keperawatan komunitas. Pada tahap pengkajian ini dilakukan pengkajian data dasar
yang meliputi Data geografis, data: umur, berdasar tingkat pendidikan, status
kesehatan umum, data lingkungan fisik melalui Winshiled Survey dan fasilitas
kesehatan yang ada di SMP N 2 Sukoharjo. Pengumpulan data ini dilakukan
melalui pembagian kuisioner.Selain itu pengumpulan data dilakukan melalui
wawancara dengan kepala sekolah, guru, pembimbing PMR, Ketua Osis, Ketua
PMR, serta beberapa siswa perwakilan kelas. Sebelum melakukan pendataan
kepada siswa-siswi mahasiswa terlebih dahulu melakukan pertemuan.Musyawarah
Kelas yang pertama untuk keperluan sosialisasi dan eksplorasi masalah yang
dirasakan siswa sehingga pengkajian bisa lebih terarah.
Setelah pengumpulan data selesai dilanjutkan dalam proses analisa data untuk
merumuskan masalah kesehatan komunitas. Pada saat dilakukan pengkajian ini ada
beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam memperoleh data
komunitas yang diperlukan.
1. Faktor Pendukung
a. Hubungan Saling Percaya
Hubungan saling percaya mulai terbina saat mahasiswa melakukan
pendataan melalui wawancara kepada kepala sekolah dan guru untuk
pengumpulan data.Hal ini terlihat dari kesediaan pihak sekolah untuk
menerima mahasiswa dan menjawab pertanyaan yang diberikan
mahasiswa.
b. Penerimaan siswa-siswi
Semua siswa-siswi SMP N 2 Sukoharjo umumnya dapat menerima
kehadiran mahasiswa dengan baik.Tanggapan siswa-siswi sangat positif
terhadap kehadiran mahasiswa.
c. Peran serta pihak sekolah
Kepala sekolah dan guru bersedia memberikan data yang dibutuhkan
terkait siswa-siswi yang ada di SMP N 2 Sukoharjo
2. Faktor Kesempatan
Mahasiswa memiliki kesempatan yang besar dalam pengkajian karena murid
dan keluarga murid menerima mahasiswa dengan baik.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS


Diagnosa keperawatan merupakan respon masyarakat terhadap masalah
kesehatan baik aktual, resiko maupun potensial yang dapat diantisipasi
masyarakat.Diagnosa keperawatan komunitas menggambarkan masalah, respon,
kondisi dan mengidentifikasi kemungkinan data penyebab.Data yang diperoleh
kemudian dianalisa dan di sajikan kepada wali murid dan guru-guru dalam
pertemuan musyawarah kelas. Dari hasil pengkajian ditemukan 3 masalah
kesehatan yaitu :
1. Defisit pengetahuan tentang sistem reproduksi
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan komunitas
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
Prioritas diagnosa keperawatan komunitas utama yang diangkat adalah
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan kurangnya
kesadaran siswa-siswi SMP N 2 Sukoharjo.
Prioritas diagnosa yang ketiga yaitu Defisiensi pengetahuan sistem reproduksi
berhubungan dengan tidak familiar dengan sumber informasi.Terdapat banyak
siswa yang belum mengerti tentang menjaga kebersihan reproduksi.
1. Faktor Pendukung
Data ditemukan oleh mahasiswa secara nyata melalui proses pengumpulan data
yaitu wawancara dengan wakil kepala sekolah dan guru SMP N 2 Sukoharjo
dengan format yang ada.
a. Dukungan dari SMP N 2 Sukoharjo wali murid berjalan dengan lancar,
mereka memberikan informasi kesehatan yang ada di SMP N 2
Sukoharjoseperti yang diharapkan mahasiswa.
b. Dukungan dari kepala sekolah dan guru telah menyadari dan merasakan
adanya kesehatan komunitas tersebut, hal ini terlihat dari dukungan guru
dan kepala sekolah dari pernyataan sekolah sewaktu musyawarah Sekolah
yang pertama.
2. Faktor Penghambat
Kesulitan dalam menyamakan data yang diperoleh dari sekolah dan dari hasil
pengkajian yang dilakukan dengan cara menyebarkan quisioner.

3. Faktor Kesempatan
Kesempatan yang dimiliki mahasiswa dalam merencanakan diagnosa
keperawatan besar sekali, karena mahasiswa memiliki sumber pustaka sebagai
bahan diskusi untuk merumuskan masalah kesehatan komunitas.
4. Faktor Ancaman
Dengan adanya data yang kurang falied maka dalam penentukan prioritas
diagnosa keperawatan menjadi lebih sulit.
D. TAHAP PERENCANAAN
Tahap perencanaan merupakan tahap ketiga dari proses asuhan keperawatan
komunitas setelah pengkajian dan perumusan diagnosa keperawatan. Pada tahap ini
biasanya yang dilakukan mahasiswa antara lain memprioritaskan masalah,
perumusan tujuan baik jangka panjang maupun jangka pendek, menetapkan rencana
tindakan yang sesuai dengan masalah komunitas serta menetapkan rencana
evaluasi.
Masalah keperawatan yang telah teridentifikasi kemudian di prioritaskan untuk
masing-masing masalah dengan menggunakan kriteria prioritas diagnosa
keperawatan komunitas. Berdasarkan hasil scoringprioritas masalah kesehatan yang
ada di SMP N 2 Sukoharjo dan kesepakatan dengan siswa-siswi maka urutan
prioritasnya adalah sebagai berikut:
1. Defisit pengetahuan tentang sistem reproduksi
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan komunitas
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
Dalam membuat perencanaan kegiatan keperawatan komunitas melibatkan
peran serta siswa dan guru.Hal ini dimaksudkan untuk membangun kesadaran guru
untuk mendorong anak dalam bidang kesehatan.
Perumusan tujuan disesuaikan dengan masalah yang akan ditindaklanjuti
dengan rumusan jangka panjang yang berorientasi pada perubahan perilaku baik
secara kognitif, afektif, psikomotor dan rumusan tujuan jangka pendek yang
merupakan tujuan dan langkah yang harus dicapai untuk mencapai tujuan jangka
panjang serta hasil yang diharapkan pada setiap akhir kegiatan.
Perumusan kegiatan untuk mengatasi masalah komunitas dalam Musyawarah
Sekolah yang kedua. Dalam menetapkan rencana tindakan telah dipertimbangkan
beberapa hal yang terkait seperti yang direncanakan, kapan dilaksanakan, siapa
sasarannya, siapa penanggung jawab kegiatan dan sumber dana kegiatan tersebut,
sumber daya masyarakat, kekuatan yang ada di wilayah SMP N 2 Sukoharjo.
Penetapan rencana evaluasi didiskripsikan dalam pernyataan kriteria yang
merupakan tolak ukur keberhasilan kegiatan dan standart yang merupakan tingkat
peampilan sesuai dengan tolak ukur yang ada.
1. Faktor Pendukung
Faktor pendukung dalam perencanaan antara lain semua perangkat siswa-siswi,
wali kelas dan guru SMP N 2 Sukoharjo
2. Faktor penghambat
Murid yang baru saja masuk belum sepenuhnya aktif karena sebagian pengurus
belum berpengalaman dan belum pernah mendapatkan ilmu pengetahuan yang
cukup.Sehingga dalam hal penetapan rencana tindakan banyak difasilitasi oleh
mahasiswa.
3. Faktor Kesempatan
Kesempatan yang dimiliki cukup besar karena mahasiswa memiliki sumber
pustaka untuk bahan diskusi untuk perencanaan tindakan.

E. TAHAP IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan tahap realisasi dari rencana keperawatan yang telah
disusun.Implementasi diberiakan secara langsung maupun tidak langsung kepada
siswa-siswi dan kebutuhan siswa-siswi. Pada umumnya tindakan keperawatan
masyarakat yang dilakukan di SMP N 2 Sukoharjo sesuai dengan teori yaitu
berfokus pada upaya meningkatkan, mempertahankan, memperbaiki kesehatn,
mencegah penyakit dan rehabilitasi dengan menggunakan strategi kesehatan,
mencegah penyakit dan rehabilitas dengan menggunakan strategi yaitu proses
kelompok, health promotion dan parthership.
Peningkatan kesehatan atau health promotion merupakan aktifitas individu dan
komunitas dalam upaya meningkatkan gaya hidup sehat yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga dan siswa-siswi SMP N 2
Sukoharjo. Kegiatan partnership dilakukan dalam bentuk kerja sama lintas program
dan lntas sektoral yaitu kerja sama guna mengidentifikasi dan menjalin hubungan
dengan murid dan guru baik formal atau informal, memberikan fasilitas perluasan
informasi dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada murid SMP N 2
Sukoharjo
Tindakan pelaksanaan atau implementasi yang dilakukan untuk mengatasi
masalah-masalah keperawatan komunitas adalah hasil kerja sama dengan wali kelas
dan siswa-siswi SMP N 2 Sukoharjo. Implementasi pada ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatn berhubungan dengan hambatan kognitif siswa-siswi SMP N
2 Sukoharjo yaitu mengajarkan cuci tangan yang benar, membersihkan kelas, dan
pemeliharaan sampah.

1. Faktor Pendukung
a. Peran serta siswa-siswi
Siswa-siswi aktif mengikuti kegiatan yang dilaksankan.Siswa-siswi SMP
N 2 Sukoharjo menyambut dengan baik dan antusias terhadap kegiatan
yang dilaksanakan.Kepala sekolah dan guru yang ada berpartisipasi dan
memfasilitasi setiap kegiatan.
b. Sarana Prasarana
Kepala sekolah dan guru menyediakan tempat setiap diadakan kegiatan
yang direncanakan.

2. Faktor Penghambat
a. Penyuluhan pada siswa
Beberapa siswa masih kurang paham dengan materi tentang Cuci tangan
karena banyak siswa yang ramai.
b. Penyuluhan lingkungan
banyaknya siswa yang berkumpul menjadi satu, menjadikan suasana
penyuluhan kurang kondusif.

3. Faktor Kesempatan
Kesempatan yang dimiliki cukup besar mengingat adanya peran serta guru,
siswa, dan kepala sekolah untuk implementasi yang dilakukan.

F. TAHAP EVALUASI
Evaluasi tahap akhir dari proses keperawatan yang digunakan untuk menjalin
keberhasilan dari pemecahan masalah keperawatan komunitas yang ada dari
evaluasi yang dilaksanakan bisa diketahui masalah keperawatan komunitas bisa
dipecahkan seluruhnya, sebagian atau tidak terpecahkan tetapi menimbulkan
masalah baru. Kegiatan evaluasi yang dilakukan adalah mengukur keberhasilan
dengan mengumpulkan data dan menganalisa kegiatan yang dilakukan bersama
guru dan siswa.
Materi yang dihasilkan secara umum meliputi evaluasi program yang disusun
dengan kebutuhan siswa, rencana yang dibuat, efisiensi biaya, dan efektifias
program serta dampak program bagi siswa dan guru.
Evaluasi hasil kegiatan telah dilakukan untuk menilai efektifitas kegiatan
sesaat setelah kegiatan yang dilakukan dan evaluasi yang dilakukan pada akhir
program untuk menilai aktifitas jangka panjang yang akan dilakukan rencana tindak
lanjut di SMP N2 Sukoharjo. Evaluasi secara umum dilakukan setelah mahasiswa
selesai melaksanakan kegiatan yang direncanakan.

BAB V

A. KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa kesehatan lingkungan amatlah
penting bagi warga sekolah. Selain itu siswa dan siswi juga berperan penting bagi
menjaga kesehatan lingkungan sekolah untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal dan mampu mendorong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.
B. SARAN
Untuk melengkapi laporan ini kami menyampaikan beberapa saran yang
mungkin bias mengkatkan derajat kesehatan.
1. Siswi dan siswa aktif dalam piket kelas
2. Paham tentang PHBS
DAFTAR PUSTAKA

Achjar, K.A.H.(2009).Teori&praktik: asuhan keperawatan komunitas. Jakarta: EGC

Soekidjo, Notoatmodjo.(2007).Kesehatan masyarakat,edisi ke 11.Jakarta : Rineka

Cipta.

Jhonson, R & Leni, R.(2010). Keperawatan Keluarga. Jogjakarta: Nuha Medika

Mubarak, W,I.(2012). Pengantar Keperawatan Komunitas 1. Jogjakarta: Sagung Seto

Azwar (1990). Defenisi Pengelolaan Sampah. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Ferri Efendi, Makhfudli 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas (Teori dan Praktek

Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Sugeng (2007). Keperawatan Kesehatan Masyarakat. (Diakses pada


tanggal 17 November 2015 melalui geocities.com)
Wahit Ikbal. Chayatin Nurul. Santoso Bambang Adi (2009). Ilmu Keperawatan
Komunitas buku 2 Konsep dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medik.
Kemenkes RI.2013.Keperawatan Keluarga Dan Komunitas.Jakarta;EGC
Chayatin,2009.Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam

Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika

Efendi,2009.Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas.Jakarta:Salemba Medika

Mubarak,2005.Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas.Jakarta:Cv.Sagung

Seto

Anda mungkin juga menyukai