120 200 1 SM
120 200 1 SM
Diterima (received): 13 April 2009; Disetujui untuk dipublikasikan (accepted) : 21 Mei 2010
ABSTRAK
Peta sebagai media informasi kewilayahan sangatlah diperlukan untuk berbagai kegiatan
dan sudah seharusnya peta menyajikan informasi yang akurat dan mudah dibaca oleh
pengguna. Peta sebagai bahan ajar biasanya disebut dengan buku atlas karena informasi
yang disajikan bersifat umum, seperti kewilayahan, posisi kota satu dengan lainnya, sumber
daya alam, potensi pertanian dan perkebunan, pusat-pusat pemerintahan dan sebagainya.
Kajian kontrol kualitas buku atlas ini disampaikan dengan maksud agar para penyusun buku
atlas mendapat informasi tentang acuan dan standar teknis pemetaan yang harus tetap
dipertahankan disamping inovasi-inovasi baru yang perlu disampaikan dalam kemasan yang
menarik. Bagi pengguna buku atlas tampilan awal yang menarik akan menggugah minat
untuk membuka informasi selanjutnya, seperti aspek geospasial termasuk didalamnya nama
unsur geografi dan berbagai potensi suatu wilayah.
ABSTRACT
89
Globë Volume 12 No.1 Juni 2010: 89 - 97
peta sampai menjadi buku atlas perlu 1. Peta rupabumi minimal pada skala
dipahami. Badan Standardisasi Nasional 1:250.000;
telah menerbitkan beberapa SNI tentang 2. Peta Dinding (Atlas Provinsi yang
pemetaan, koridor ini selayaknya menjadi diproduksi oleh BAKOSURTANAL)
acuan dalam penerbitan buku atlas yang 3. Peta NKRI produksi BAKOSURTANAL
ditambahkan dengan inovasi-inovasi 4. Data sekunder lainnya yang dapat
informasi baru yang menarik lainnya. diambil dari berbagai instansi.
Bagaimana sebaiknya Buku Atlas itu
agar memenuhi standar kelayakan maka Tema Buku Atlas
ada beberapa hal yang harus dipenuhi,
seperti tampilan umum minimal memiliki: Tema Buku Atlas mencerminkan
Judul, Skala, Simbol-simbol, Garis Pinggir keinginan penyusun sesuai keperluan dan
peta dengan nilai koordinat serta petunjuk pasar yang dikehendaki. Untuk Buku
arah mata angin. Tampilan umum buku Atlas Pendidikan isi bukunya mengacu
atlas dapat mengacu pada ketentuan pada kurikulum yang sudah ditetapkan
pembuatan peta rupabumi skala Kementrian Pendidikan Nasional. Secara
1:250.000 (SNI 19-6502.4-2000). Meng- jelas dapat dikatakan bahwa penyebutan
ingat perbedaan skala dan tema peta, tema yang spesifik menjadi keharusan
acuan standar akan lebih ditekankan bagi penerbit Buku Atlas guna memenuhi
pada acuan umumnya. Penggunaan segmen pasarnya. Pemisahan tema buku
proyeksi dan grid peta yang berlaku atlas menjadi hal yang penting mengingat
secara nasional akan memberikan segmen pengguna yang berbeda, Buku
tampilan geometri peta yang konsisten Atlas Pendidikan (khusus sebagai bahan
pada setiap lembar peta. Unsur-unsur ajar) dan Buku Atlas Umum (tema yang
rupabumi yang ditampilkan akan diseleksi bersifat umum dan spesifik).
dan disesuaikan dengan tingkat keperluan
dan tema, dimana unsur perairan dan Georeference
transportasi menjadi pilihan awal dalam
mendisain buku atlas yang diikuti dengan Buku Atlas sebagai informasi awal
kota-kota utama dan batas administrasi dalam mengenal daerah, sehingga
wilayah. Simbol utama dan cara penulisan georeference atlas menjadi hal yang
nama unsur geografi pada SNI Peta sangat penting. Posisi suatu wilayah akan
Rupabumi dapat dijadikan acuan penu- dikenali dengan tampilan garis grid peta
lisan nama unsur geografi di buku atlas. yang mencantumkan nilai koordinat
Sebagai media sosialisasi dan infor- geografis dan Universal Transverse
masi kewilayahan bagi pelajar, Buku Atlas Mercator (UTM, apabila dirasakan perlu),
perlu mendapatkan verifikasi kelayakan- SNI 19-6502.4-2000.
nya.
Makalah ini dimaksudkan untuk me- Kartografi
nambah wacana bagi penyusun buku
atlas agar informasi yang disajikan dapat Disain dan cara penyajian Buku Atlas
memenuhi standar pemetaan dan kaidah akan mengacu pada kaidah kartografi,
kartografi yang semestinya. sebagai contoh dalam penyajian pewar-
naan peta yang menerapkan gradasi pe-
Sumber Data warnaan berdasarkan ketinggian dan atau
kedalaman suatu daerah. Untuk kajian ini
Penyusunan peta menjadi buku atlas menggunakan contoh tampilan gradasi
memerlukan sumber data yang valid dan pewarnaan yang dipakai dalam
dapat dipertanggungjawabkan, untuk itu pembuatan peta NKRI BAKOSURTANAL
Buku Atlas selayaknya menggunakan skala 1:6.250.000 tahun 2009
sumber data sebagai berikut: (Gambar 1).
90
Metode Kontrol Kualitas Buku Atlas................................................................................................................(Riadi, B.)
: Ketinggian C M Y K
> 4000 15 35 55 0
3000 – 4000 10 20 30 0
2000 – 3000 0 20 50 0
1500 – 2000 0 10 40 0
1000 – 1500 0 0 30 0
500 - 1000 10 0 30 0
100 - 500 20 0 40 0
0 - 100 30 0 40 0
Kedalaman C M Y K
0 - 500 8 0 0 0
500 - 1000 15 0 0 0
1000 – 3000 23 0 0 0
3000 – 5000 30 0 0 0
> 5000 36 0 0 0
91
Globë Volume 12 No.1 Juni 2010: 89 - 97
92
Metode Kontrol Kualitas Buku Atlas................................................................................................................(Riadi, B.)
data peta. Langkah pengujian buku atlas Aspek toponimi dalam satu muka peta
dilihat dalam berbagai aspek yaitu: dipilih sedikitnya lima belas nama unsur
Aspek Tampilan geografi dan diuji posisi serta cara
penulisan namanya, pemilihan model
Aspek ini akan menilai : Layout muka distribusi area secara acak yang paling
peta, pewarnaan, judul, arah mata angin, mewakili daerah dimaksud dianggap telah
dan penjilidan. Secara umum aspek ini memenuhi aspek kelengkapan informasi
mengacu pada ketentuan umum Peta 95 % berdasarkan SNI Peta Rupabumi
Rupabumi Indonesia. Skala 1:250.000.
a. Layout muka peta : memuat judul tema Jalan utama/arteri ukuran ketebalan
peta; skala peta dalam bilangan bulat garis paling dominan dengan warna yang
(ratusan ribu) dengan satuan meter lebih terang (misal merah), jalan dengan
yang dilengkapi dengan skala garis; kelas di bawahnya ketebalan garis lebih
simbol-simbol yang konstan; garis tipis dan warna yang lebih soft
pinggir peta dan grid dengan nilai dibandingkan warna jalan utama/arteri.
koordinatnya serta petunjuk arah mata Tampakan unsur perairan menggunakan
angin. warna biru, ukuran ketebalan garis yang
b. Pewarnaan peta: menggunakan acuan proporsional akan menampilkan keindah-
pewarnaan yang konstan untuk an peta, unsur perairan dimungkinkan
tampilan peta yang memiliki tema yang dipilih sebagai salah satu unsur yang
sama dalam satu buku atlas. Gradasi digunakan untuk uji geometri, SNI 19-
warna mengacu pada standar pewar- 6502.4-2000.
naan yang disediakan. Aspek georeference diuji dengan
c. Judul peta: menampilkan judul sesuai membandingkan peta atlas dengan peta
dengan tema peta yang diinginkan. dasar yang dikeluarkan oleh BAKOSUR-
d. Arah mata angin: posisi atas peta TANAL dengan cara menumpang-
menunjuk ke arah utara, selatan, timur susunkan (overlay) kedua peta tersebut.
dan barat. Pengujian secara digital dapat juga
e. Penjilidan: dengan kualitas yang baik dilakukan selama tersedia format data
dan lembaran peta tidak mudah lepas. digital data dasar dan produk turunannya
(Peta Atlas).
Aspek Georeference Gambar 2 adalah potongan sebagian
wilayah dari Provinsi Kalimantan Tengah
Ketelitian minimal 90% posisi hori- dan Gambar 3 adalah potongan sebagian
zontal dengan minimal titik uji 2 % (SNI wilayah Kabupaten Murung Raya Provinsi
Peta Lingkungan Pantai Indonesia Skala Kalimantan Tengah. Peta dengan skala
1:250.000), disadur sebagai ketentuan besar (skala 1:450.000) lebih banyak
teknis aspek georeference. Untuk keper- memberikan informasi dibandingkan
luan uji georeference buku atlas dalam dengan peta skala yang lebih kecil (skala
satu tampilan peta dipilih sedikitnya 1:3.300.000). Simbol point warna merah
sepuluh lokasi untuk diuji bentuk geo- menandakan kota kabupaten, simbol
metrinya, sepuluh titik yang tersebar di point hitam menandakan pusat peme-
muka peta yang paling mewakili bentuk rintahan kecamatan dan simbol point
geometri dimaksud akan dipergunakan bulat putih adalah nama desa. Pada peta
sebagai titik persekutuan guna melihat provinsi nama unsur geografi wilayah
bentuk geometri atlas dibandingkan ditampilkan sampai dengan tingkat
dengan sumber data aslinya (Peta RBI, kecamatan sedangkan nama unsur
Peta Dinding, Peta NKRI). Apabila terjadi geografi pada Peta Kabupaten ditampil-
perubahan bentuk geometri dilakukan kan sampai dengan tingkat desa. Bentuk
pengkajian ulang secara digital. geometri jalan dan sungai, posisi simbol,
cara penulisan dan ukuran teks nama
93
Globë Volume 12 No.1 Juni 2010: 89 - 97
94
Metode Kontrol Kualitas Buku Atlas................................................................................................................(Riadi, B.)
Kebangsaan (untuk meningkatkan ke- skala peta dalam bilangan yang tidak
cintaan dan pemahaman akan NKRI) bulat puluhan ribu; ukuran simbol
- Pakaian Adat (menunjukan gambar atau dalam satu buku atlas berbeda-beda
foto pakaian tradisional masing-masing dan simbol-simbol yang tidak konstan;
provinsi di Indonesia) garis pinggir peta dan grid dengan nilai
- Alat Musik Tradisional Indonesia (men- koordinat ada yang mencantumkan
cantumkan gambar atau foto alat hingga nilai detik yang seharusnya
tradisional serta memberi penjelasan cukup hingga menit saja;
nama dan asal daerahnya) b. Pewarnaan peta: ditemui produk atlas
- Bencana Alam (menjelaskan tentang yang menggunakan acuan pewarnaan
kejadian, akibat yang ditimbulkan dan yang tidak konstan untuk tampilan
cara menyelamatkan diri bila terjadi peta yang memiliki tema yang sama
gempa bumi; tsunami; letusan gunung dalam satu buku atlas.
berapi dan pencemaran alam) c. Judul peta: Bila Buku Atlas di publikasi
- Profil Provinsi (memuat sejarah, geo- untuk pendidikan seharusnya penerbit
grafi, pemerintahan, penduduk dan suku mencantumkan judul Buku Atlas
bangsa, perekonomian) Pendidikan.
- Peta Rupabumi Provinsi (dengan penje- d. Arah mata angin: petunjuk arah mata
lasan nama-nama pulau terluar dan angin secara umum sudah
batas Negara yang menggunakan dicantumkan pada setiap produk atlas
referensi peta NKRI BAKOSURTANAL) yang dikaji.
- Tema Administrasi Provinsi (berdasar- e. Penjilidan: kualitas penjilidan ditemui
kan sumber perundangan terbaru) adanya kualitas yang sangat rendah
- Tema Sosial Budaya dan Ciri Khas sehingga saat dibuka untuk dikaji
Lainnya (sumber alam tambang, hasil sudah terlepas satu persatu.
pertanian dan perkebunan andalan, flora
dan fauna khas, ciri-ciri budaya lainnya) Aspek Georeference
- Profil Kabupaten/ Kota
- Peta Rupabumi Kabupaten / Kota Penyusun Buku Atlas dalam membuat
- Tema Administrasi Kabupaten/Kota karyanya kebanyakan tidak menggunakan
(berdasarkan sumber perundangan data dasar yang dikeluarkan oleh BAKO-
terbaru) SURTANAL (Peta RBI, Peta Dinding,
- Daftar Pustaka/Referensi Peta NKRI), sehingga banyak ditemui
- Gambar bendera negara-negara di bentuk geometri suatu wilayah berbeda
dunia dengan bentuk geometri yang disajikan
dalam peta dasar.
HASIL DAN PEMBAHASAN Aspek kaidah toponimi dalam penu-
lisan nama unsur geografi masih belum
Hasil dipahami oleh sebagian besar penyusun
buku atlas, sehingga masih belum meme-
Untuk mengetahui penerapan kriteria nuhi kaidah standar penulisan toponimi
pengujian diatas telah dicoba dikaji yang semestinya.
beberapa produk buku atlas dengan hasil Ditemui ukuran ketebalan garis yang
kajian sebagai berikut: sama antara klas Jalan utama/arteri
dengan klas jalan dibawahnya, ketebalan
Aspek Tampilan jalan arteri dan pewarnaan akan lebih
dominan dibandingkan dengan jalan yang
a. Layout muka peta : memuat judul tema memiliki klas lebih rendah.
peta (secara umum pemuatan judul Secara umum unsur perairan menggu-
sudah terpenuhi); ditemui adanya nakan warna biru dengan ukuran kete-
produk atlas yang mencantumkan
95
Globë Volume 12 No.1 Juni 2010: 89 - 97
balan garis yang proporsional sudah simbol serta teks dalam satu Buku Atlas
ditampilkan oleh produk atlas yang dikaji. ikut terskala. Seharusnya perbesaran dan
Seharusnya peta dengan skala besar perkecilan peta tidak mengakibatkan
lebih banyak memberikan informasi perubahan ukuran dan tampilan simbol
dibandingkan dengan peta skala yang dan teks. Untuk itulah Buku Atlas sebagai
lebih kecil. Simbol point warna dan ukuran media pengenalan wilayah dan bahan
akan menandakan hirarki kota dimaksud, ajar pendidikan perlu mendapatkan
sebagai kota kabupaten, sebagai kota verifikasi oleh institusi yang memiliki
kecamatan dan sebagai nama desa. Pada otoritas dan mumpuni dalam bidang
peta provinsi nama unsur geografi wilayah survei dan pemetaan.
ditampilkan sampai dengan tingkat keca-
matan sedangkan nama unsur geografi KESIMPULAN
pada Peta Kabupaten ditampilkan sampai
dengan tingkat desa. Kondisi ini belum Dari hasil kajian atas beberapa buku
ditemui pada Buku Atlas Tematik Provinsi, atlas yang tersedia dapat disimpulkan
pembagian daerah administratif juga bahwa:
belum menampilkan informasi terbaru 1. Peta NKRI yang ditampilkan dalam
atau sekurang-kurangnya satu tahun setiap buku atlas belum menyajikan
sebelumnya. batas wilayah Negara, dengan
menampilkan pulau-pulau terluar dan
Sistematika Penyajian nama-nama unsur geografi terluar
lainnya.
Secara umum sistematika penyajian 2. Sumber data yang digunakan dalam
buku atlas yang dikaji sudah baik, akan penyusunan Buku Atlas tidak
tetapi hampir semua buku atlas tidak menggunakan data dasar keluaran
menyajikan Lambang Negara Indonesia BAKOSURTANAL (sumber data tidak
dan Bendera Indonesia. Sebagai media jelas).
pengenalan awal terhadap Negara 3. Inkonsistensi simbol dan pewarnaan
Indonesia sudah sepatutnya buku atlas dalam satu Buku Atlas
mencantumkan Lambang Negara, 4. Ukuran teks yang tidak konsisten
Bendera dan Lagu Kebangsaan. dalam satu Buku Atlas
5. Penamaan unsur geografi yang tidak
Pembahasan berdasarkan hirarki, dan juga pencan-
tuman nama unsur geografi yang
Sumber data yang digunakan terlalu padat karena tidak memahami
penyusun buku atlas tidak menggunakan sistem hirarki toponimi.
data dasar Peta Rupabumi atau Peta 6. Tampilan kartografi yang kurang
Dinding BAKOSURTANAL dan ada yang memenuhi estetika.
mencantumkan sumber data adalah Atlas 7. Ditemui juga bentuk geometri wilayah
Indonesia yang dikeluarkan oleh penerbit provinsi dan kabupaten yang tidak
lainnya. Kondisi ini tentu mempengaruhi sesuai dengan bentuk geometri
isi didalamnya seperti nama-nama unsur sebenarnya.
geografi yang seharusnya pencantuman- 8. Ditemui juga skala peta yang
nya berhirarki. ditampilkan tidak dalam bilangan bulat
Pada era digital perubahan skala ribuan atau puluhan ribu.
sangat mudah dilakukan akan tetapi 9. Perlu dibedakan antara Atlas
pemahaman kartografi sebagai seni Pendidikan dan Atlas Publik.
hampir tidak dipahami, yang ditemui pada
beberapa penerbit yang memperbesar DAFTAR PUSTAKA
dan memperkecil peta dilakukan secara
terotomasi sehingga ukuran dan tampilan
96
Metode Kontrol Kualitas Buku Atlas................................................................................................................(Riadi, B.)
Jacub Rais. 2005. Pedoman Penulisan BSN. 2002. Standar Nasional Indonesia
Nama Unsur Geografi di Indonesia. Peta Dasar Lingkungan Pantai
Semiloka di ITB. Indonesia Skala 1:250.000 (SNI 19-
6727-2002)
Slovka Lemajic and Branko Pucekovic.
2009. Detailed Quality Control of
97