Anda di halaman 1dari 15

ANALISA DATA

No Hari/tang Data fokus Masalah Etiologi Diagnosa


gal/jam
1 Kamis, DS: Nyeri akut Agen injuri Nyeri akut b.d agen injuri
27 Klien mengatakan pusing saat ada pergerakan biologi biolodi (tumor otak)
Oktober tiba-tiba di bagian kepala bawah rasanya (tumor otak)
2016 seperti tertusuk-tusuk, klien mengatakan
13.00 nyeri skala 6 dan nyeri dirasakan hilang
WIB timbul

DO:
Klien tampak meringis saat akan melakukan
pergeraakan, klien tampak memegangi kepala

2 Kamis, DS: Hambatan mobilitas Penurunan Hambatan mobilitas fisik


27 Klien mengatakan kedua kakinya lemah fisik kendali otot b.d penurunan kendaliotot
Oktober sampai tidak bisa berjalan. (deficit (deficit neurologi)
2016 neurologi)
13.05
WIB
DO:
Klien tampak tidak bisa mengangkat kedua
kaki
Kekuatan otot bagian bawah 2.

3 Kamis, DS: klien mengeluh pusing dan pandangan Resiko Resiko ketidakefektifan
27 agak buram ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral
Oktober DO: perfusi jaringan
2016 GCS = 15 cerebral
13.07 Klien tampak memegangi kepala
WIB

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen injuri biologis (tumor otak)
2. Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan kendali otot (deficit neurologi)
3. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral

INTERVENSI
No Diagnosakeperawatan Tujuan dan kriteriahasil Intervensi
1 Nyeri akut b.d agen injuri Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pain management
biologis (tumor otak selama 3x24 jam, nyeri dapat berkurang 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
dengan KH: komprehensif
Pain Control 2. Observasi reaksi non verbal dari
1. Mengenali factor prnyebab ketidaknyamanan pasien
2. Mengenali lamanya (konsep sakit) 3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik
3. Menggunakan cara non farmakologi untuk mengurangi pengalaman nyeri
untuk mengurangi nyeri 4. Kolaborasi pemberian analgesik
4. Menggunakan analgetik sesuai
kebutuhan

2 Hambatan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan Exercise therapy: ambulation
b.d penurunan kendali otot selama 3x24 jam, klien dapat melakukan 1. Monitor vital sign sebelum dan sesudah
(deficit neurologi) pergerakan fisik dengan KH: latihan
Joint movement: active 2. Konsultasikan dengan terapi fisik tentang
Mobility level rencana ambulasi sesuai kebutuhan
Transfer performance 3. Ajarkan keluarga klien tentang teknik
1. Klien meningkat dalam aktifitas ROM pasif
fisik 4. Latih klien untuk melakukan teknik
2. Memverbalkan perasaan dalam ROM pasif
meningkatkan kemauan berpindah 5. Damping dan bantu klien dan keluarga
3. Mengerti tujuan dari peningkatan jika memang diperlukan
mobilitas
3 Resiko ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Peripheral sensation management
perfusi jaringan cerebral selama 3x24 jam, diharapkan suplai aliran 1. Monitor kesadaran, TTV, dan
darah ke otak dapat lancer dengan KH: komunikasi klien
Circulation status 2. Monitor tingkat kepekaan sensori
Tissue perfusion: cerebral terhadap panas, dingin, tajam, dan
1. Demonstrasikan status sirkulasi tumpul
(TTV dalam rentan normal) 3. Batasi gerakan pada kepala, leher, dan
2. Mendemonstrasikan kemampuan punggung
kognitif (komunikasi jelas, tingkat 4. Kolaborasi pemberian analgetik
kesadaran membaik, menunjukkan
konsentrasi)
IMPLEMENTASI
Hari No Implementasi Respon
tanggal Dx
Kamis, 1 Memonitor vital sign S:
27 O : klien tampak mengantuk dan menutup mata
Oktober TD :140/90 mmHg TD
2016 N : 86x/m
13.30 RR : 18 x/m
WIB S : 36.2 C

3 Memonitor kesadaran dan komunikasi S :


klien O : klien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan GCS = 15

2 Memonitor tingkat kepekaan klien S :


terhadap panas, dingin, tajam, tumpul O : klien tampak kurang peka terhadap sentuhan yang diberikan di
telapak kaki

1 Mengkaji nyeri dan mengajarkan S : Klien mengatakan pusing saat ada pergerakan tiba-tiba di bagian
relaksasi nafas dalam kepala bawah rasanya seperti tertusuk-tusuk, klien mengatakan
nyeri skala 6 dan nyeri dirasakan hilang timbul
O: Klien tampak meringis saat akan melakukan pergeraakan, klien
tampak memegangi kepala, klien tampak mengikuti perintah untuk
relaksasi nafas dalam.
Jumat, 1,3 Memberikan injeksi ranitidin dan S : Klien mengatakan bersedia di berikan obat lewat infuse
28 vitamin B1 O : Obat masuk lewat iv, klien terlihat tenang.
Oktober
2016
08.15 1 Mengobservasi nyeri dan mengajarkan S : Klien mengatakan pusing saat ada pergerakan tiba-tiba di bagian
WIB kembali relaksasi nafas dalam kepala bawah rasanya seperti tertusuk-tusuk, klien mengatakan
nyeri skala 4 dan nyeri dirasakan hilang timbul
O: Klien tampak tenang dan rileks
S: Klien mengatakan bersedia dilakukan vital sign
1,2 Memonitor vital sign O: TD :130/90 mmHg TD
N : 80x/m
RR : 18 x/m
S : 36 C

S:
2,3 Mengkonsultasikan dengan terapi O: klien tampak diam dan bingung.
tentang latihan yang diperlukan

S:
2 Membatasi pergerakan sekitar kepala O: klien tampak kooperatif saat diarahkan perawat untuk membatasi
dan leher klien pergerakan sekitar kepala

S:
2 Mengajarkan keluarga klien tentang O: keluarga tampak mengerti dan tanggap saat perawat memperagakan
tehnik rom pasif teknik ROM pasif.
Sabtu, 1,3 Memberikan injeksi ranitidin dan S : Klien mengatakan bersedia di berikan obat lewat infuse
29 vitamin B1 O : Obat masuk lewat iv, klien terlihat tenang.
Oktober
2016
08.15 1 Memonitor vital sign sebelum latihan S:
WIB O: klien tampak kooperatif
TD :120/70 mmHg TD
N : 82x/m
RR : 18 x/m
S : 36.7 C

1 Mengobservasi nyeri dan mengajarkan S : Klien mengatakan pusing saat ada pergerakan tiba-tiba di bagian
kembali relaksasi nafas dalam kepala bawah rasanya seperti tertusuk-tusuk, klien mengatakan
nyeri skala 3 dan nyeri dirasakan hilang timbul
O: Klien tampak tenang dan rileks
2 Memonitor tingkat kepekaan klien S:
terhadap panas, dingin, tajam ,dan O: klien tampak tmemberi respon saat kaki dan tangan nya disentuh
tumpul

2 S:
Melatih klien tehnik ROM pasif O: klien tampak mau mengikuti arahan dari perawat dan kooperatif

2 S:
Mendampingi keluarga saat melakukan O: keluarga tampak paham saat melakukan ROM pasif dan tidak
ROM pasif banyak menemukan kesulitan
EVALUASI
No diagnosa Hari tanggal Evaluasi Ttd
1 Kamis 27 S : Klien mengatakan pusing saat ada pergerakan tiba-tiba di bagian kepala
Oktober 2016 bawah rasanya seperti tertusuk-tusuk, klien mengatakan nyeri skala 6 dan
nyeri dirasakan hilang timbul
O: Klien tampak meringis saat akan melakukan pergeraakan, klien tampak
memegangi kepala
A :Masalah Keperawatan Nyeri akut b.d Agen injuri biologi (tumor otak)
belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
2. Memberikan posisi yang nyaman
3. Memberikan kolaborasi pemberian analgesik

2 Kamis 27 S : Klien mengatakan kedua kakinya lemah sampai tidak bisa berjalan.
Oktober 2016 O :Klien tampak tidak bisa mengangkat kedua kaki
Kekuatan otot bagian bawah 2.
A : Masalah keperawatan Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan kendali otot
(deficit neurologi) belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Anjurkan keluarga klien untuk melakukan ROM pasif secara mandiri dan
teratur

3 Kamis 27 S: klien mengeluh pusing dan pandangan agak buram


Oktober 2016 O :GCS = 15
Klien tampak memegangi kepala
A: Masalah keperawatan Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral
belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor kesadaran, TTV, dan komunikasi klien
2. Monitor tingkat kepekaan sensori terhadap panas, dingin, tajam, dan
tumpul
3. Batasi gerakan pada kepala, leher, dan punggung
4. Kolaborasi pemberian analgetik

1 Jumat 28 Oktober S : Klien mengatakan pusing saat ada pergerakan tiba-tiba di bagian kepala
2016 bawah rasanya seperti tertusuk-tusuk, klien mengatakan nyeri skala 4 dan
nyeri dirasakan hilang timbul
O: Klien tampak tenang saat akan melakukan pergerakan
A :Masalah Keperawatan Nyeri akut b.d Agen injuri biologi (tumor otak)
belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
2. Memberikan posisi yang nyaman
3. Memberikan kolaborasi pemberian analgesik

2 Jumat 28 Oktober S : Klien mengatakan kedua kakinya lemah sampai tidak bisa berjalan.
2016 O :Klien tampak tidak bisa mengangkat kedua kaki
Kekuatan otot bagian bawah 2.
A : Masalah keperawatan Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan kendali otot
(deficit neurologi) belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Anjurkan keluarga klien untuk melakukan ROM pasif secara mandiri dan
teratur

3 Jumat 28 Oktober S: klien mengeluh pusing dan pandangan agak buram


2016 O :GCS = 15
Klien tampak memegangi kepala
A: Masalah keperawatan Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral
belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor kesadaran, TTV, dan komunikasi klien
2. Monitor tingkat kepekaan sensori terhadap panas, dingin, tajam, dan
tumpul
3. Kolaborasi pemberian analgetik

1 Sabtu 29 Oktober S : Klien mengatakan pusing saat ada pergerakan tiba-tiba di bagian kepala
2016 bawah rasanya seperti tertusuk-tusuk, klien mengatakan nyeri skala 3 dan
nyeri dirasakan hilang timbul
O: Klien tampak tenang dan rileks
A :Masalah Keperawatan Nyeri akut b.d Agen injuri biologi (tumor otak)
masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
2. Memberikan posisi yang nyaman
2 Sabtu 29 Oktober S : Klien mengatakan kedua kakinya lemah sampai tidak bisa berjalan.
2016 O :Klien tampak tidak bisa mengangkat kedua kaki
Kekuatan otot bagian bawah 2.
A : Masalah keperawatan Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan kendali otot
(deficit neurologi) belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Anjurkan keluarga klien untuk melakukan ROM pasif secara mandiri dan
teratur

3 Sabtu 29 Oktober S:
2016 O : GCS = 15
A: Masalah keperawatan Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral
belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor kesadaran, TTV, dan komunikasi klien
2. Monitor tingkat kepekaan sensori terhadap panas, dingin, tajam, dan
tumpul
3. Kolaborasi pemberian analgetik

Anda mungkin juga menyukai