ABSTRACT
This paper is a preliminary research in the application of electrosynthesis method in extracting the
sample. The maceration process of extraction is one of the simplest ways of extracting nicotine in a
preparation. The extraction process can be accelerated by electrochemical principle. The method developed
is maceration coupling electrosynthetise in analyzing nicotine contained in cigarette butts. Descriptive
method developed in the process of nicotine maseration on filter cigarettes and non-filter cigarettes using
ethanol solvents. The experimental method was developed in maceration process and maceration coupling
electrosynthesis with variation of time respectively 5, 10, 15, 20, 25 minutes. The best results were obtained
on non-filter cigarettes using maceration coupling electrosynthesis at 20 and 25 minutes with qualitative
results with cyanogen bromide marked by abundant yellow (+++). The analysis continued using UV-Vis
spectrophotometry method and obtained the best sample concentration on non-filter cigarette method of
maceration coupling electrosynthesis at 15 minute ( 0,01003 ppm).
182
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2017 ISBN 978-602-50942-0-0
Kimia FMIPA UNMUL
kualitatif dan kuantitatif menunjukkan pada filter sekitar 31% nikotin tidak terionisasi. Dalam
rokok memiliki kadar yang rendah. lingkungan yang basa nikotin mudah diserap
Hidayat, (2016), telah menganalisis nikotin terutama melalui membran mukosa oral dan nasal
menggunakan metode spektrofotometeri UV. karena epitel daerah tersebut tipis dan kaya suplai
Ekstraksi rokok dilakukan dengan methanol yang, darah. Selain itu nikotin juga mudah diserap
kemudian diaduk selama 30 menit.Selanjutnya melalui kulit. Pada saat asap rokok mencapai
ditambah NaOH 2M dan aquadest lalu diaduk saluran nafas kecil dan alveoli maka nikotin
kembali selama 5-10 menit diatas hotplate dengan secara cepat diserap.
suhu 700C.Ditambahkan zink asetat dan kalium Penyerapan nikotin dalam asap rokok pada
ferrosianida sebelum disentrifugasi selama 10 alveoli berlangsung cepat karena luasnya area
menit dengan kecepatan 3000 rpm.Supernatan permukaan dan mudah larutnya nikotin pada
yang diperoleh ditambah petroleum eter dan cairan alveoli. Nikotin didistribusikan secara cepat
dipisahkan menggunakan corong pisah dan di keseluruh jaringan tubuh. Konsentrasi nikotin
ambil fraksi petroleum eter.penetapan kadar darah arteri dan otak akan meningkat tajam
nikotin sampel rokok dilakukan dengan setelah perjalanan rokok dimana akan mencapai
spektrofotometri UV pada panjang gelombang otak dalam 10-20 detik, kemudian turun setelah
262 nm dengan konsentrasi berbeda yaitu 20-30 menit karena nikotin terdistribusi ke
20,40,60,80,100, 120 dan absorbansi 0, 0,5, 1, 1,5, jaringan lain. Kadar nikotin tertinggi dalam organ
2, 2,5 sehingga diperoleh persamaan regresi y = hati, ginjal, limpa dan paru, sedangkan kadar
0,019 + 0,067 dengan harga R2 = 0,983 paling rendah dalam jaringan lemak. Nikotin yang
(Hidayat,2016). berikatan dengan jaringan otak memiliki afinitas
Nikotin merupakan zat yang terkandung yang tinggi dan kapasitas ikatan reseptor yang
didalam daun tembakau yang digunakan untuk meningkat pada perokok dibandingkan yang
pembuatan bahan baku rokok. Setiap kali bukan perokok. Meningkatnya ikatan ini karena
seseorang menghirup bahan-bahan yang jumlah reseptor kolinergik nikotinik (nAChRs)
mengandung nikotin, dan zat ini masuk kedalam yang lebih banyak pada perokok akibat dari
tubuh hingga bersemayam dalam otak. Setiap desensitisasi reseptor (Nofriyanda, 2013).
satu batang rokok mengandung sedikitnya 10 Efek rokok merupakan suatu masalah yang
miligram nikotin. Nikotin inilah yang akan tidak pernah habis dibahas tentang penaganannya
membuat seseorang kecanduan merokok secara maksimal, hal ini disebabkan karna rokok
(Wirawan, 2014). dikonsumsi oleh sebagian orang akan tetapi rokok
Nama kimia dan sifat fisik kimia nikotin berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian jika
adalah sebagai berikut : dikonsumsi.Rokokberhubungan erat dengan 25
jenis penyakit pada manusia (Nurdiennah, dkk.
2017).
Sekitar1,3 Milyar penduduk dunia adalah
perokok, 20% dari jumlah itu adalah wanita.
Indonesia menduduki posisi peringkat ke 3
dengan jumlah perokok terbesar didunia setelah
China dan India. Dan juga tetap menduduki posisi
peringkat ke 5 konsumen rokok terbesar setelah
China, Amerika Serikat, Rusia, Jepang pada tahun
2007. Rokok mengandng 400 zat kimia yang
Gambar 1. Struktur Kimia Nikotin berbahaya bagi kesehatan, seperti nikotin yang
bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsigonik,
Nikotin merupakan senyawa alkaloid yang bahkan juga formalin (Tarupay dkk, 2014).
memiliki rumus kimia C10H14N2, yang banyak Kandungan rokok dapat dilihat pada
terkandung didalam tanaman bermarga Gambar berikut ini :
solanaceae.Salah satu diantaranya adalah jenis
tembakau (Nicotiana). Nikotin dengan nama
kimia 1-Metil-2-(3-piridil) pirolidin ; β-piridil-α-
N-metilpirolidin atau dengan rumus molekul
C10H14N2 atau C5H4NC4H7NCH3 (Hartono, 2013).
Nikotin dengan cepat dapat menembus membran
pada pH darah fisiologis karena pada pH tersebut
183
Muhammad Taufik
Farmasi STIKNA Medan
Tujuan Penelitian
Studi pendahuluan dalam penerapan metode
maserasi coupling elektrosintesis dalam
mengekstraksi nikotin yang terkandung dalam
puntung rokok.
METODE PENELITIAN
Preparasi dan analisis nikotin dalam
puntung rokok yang sudah dikonsumsi
Gambar 2. Kandungan Rokok menggunakan metode deskriptif dan
eksperimental. Metode deskriptif dilaksanakan
Senyawa toksik yang terdapat pada rokok pada proses ekstraksi menggunakan pelarut
adalah sebagai berikut : metanol sedangkan metode eksperimental
Nikotin :Nikotin dapat meningkatkan dilaksanakan dengan menggunakan elektrosintesis
adrenalin yang membuat jantung berdebar lebih dengan variasi waktu meliputi 5 menit, 10 menit,
cepat dan bekerja lebih keras, frekuensi jantung 15 menit, 20 menit dan 25 menit. Sampel di
meningkat dan kontraksi jantung meningkat analisis secara kualitatif menggunakan cyanogen
sehingga menimbulkan tekanan darah meningkat. bromide sampai diperoleh warna kuning dengan
Tar Tar adalah substansi hidrokarbon yang perbandingan kualitatif + (sedikit), ++ (sedang),
bersifat lengket dan menempel pada paru-paru, +++ (melimpah). Uji kuantitatif dilaksankan
mengandung bahan-bahan karsinogen. menggunakan metode spektrofotometri ultraviolet
Karbon Monoksida : Merupakan gas (UV).
berbahaya yang terkandung dalam asap Penyiapan sampel, ekstraksi dan uji
pembuangan kendaraan. CO menggantikan 15% kualitatif dan kuantitatif dilaksanakan di
oksigen yang seharusnya dibawa oleh sel-sel Laboratorium Penelitian Prodi Farmasi STIKes
darah merah. CO juga dapat merusak lapisan Nurliana Medan. Uji kuantitatif menggunakan
dalam pembuluh darah dan meninggikan endapan spektrofotometer ultraviolet/visible (UV-Vis) type
lemak pada dingding pembuluh darah, dan genesys 10S UV-VIS.
menyebabkan pembuluh darah tersumbat
(Muhibah, 2011). Alat dan Bahan
Sianida : Senyawa kimia yang mengandung Alat-alat yang digunakan adalah alat-alat
kelompok cyano. gelas yang ada di laboratorium seperti gelas ukur,
Benzena : Dikenal sebagai bensol, senyawa beaker glass, tabung reaksi, cawan petri, pH
kimia organik yang mudah terbakar dan tidak meter, seperangkat alat elektrosintesis dan
berwarna. spektrofotometer (UV-Vis).
Cadmium :Sebuah logam yang sangat Bahan-bahan yang digunakan adalah rokok
beracun. bekas yang telah dikonsumsi sebanyak 2 buah pot
Methanol :(Alkohol kayu), alkohol yang 50cc (1 buah pot rokok filter dan 1 buah pot rokok
paling sederhana yang juga dikenal sebagai metal non filter), cyanogen bromide, metanol, Aquadest
alkohol. dan kertas saring.
Asetilena :Merupakan senyawa kimia tak
jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna Pengumpulan sampel
yang paling sederhana. Pengumpulan sampel dilakukan secara
Amonia :Dapat ditemukan dimana-mana, purposif yakni tanpa membandingkan sampel
tetapi sangat beracun dalam kombinasi dengan dengan daerah lain. Bagian rokok yang diambil
unsur-unsur tertentu. yaitu bagian bawah rokok (rokok berfilter dan
Formaldehid :Cairan yang sangat beracun rokok non filter) yang telah dikonsumsi, sebanyak
yang digunakan untuk mengawetkan mayat. 2 pot 50 cc yang diperoleh dari Jalan
Hydrogen sianida :Racun yang digunakan Sisingamaraja Garu III Medan.
sebagai fumigant untuk membunuh semut. Zat ini
184
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2017 ISBN 978-602-50942-0-0
Kimia FMIPA UNMUL
Pengolahan sampel
Pengolahan sampel dilakukan dengan cara
mengekstrak rokok bagian bawah yang telah
dikonsumsi dengan metode maserasi dan maserasi
coupling elektrosintesis.
185
Muhammad Taufik
Farmasi STIKNA Medan
aspek yang mempengaruhi masuknya senyawa rokok non filter yang akan menghasilkan warna
aktif dalam sampel yang akan dianalisis. Peralatan kuning.Pada penelitian ini, warna kuning yang
elektrolisis dirancang sedemikian rupa terjadi diamati dan dibandingkan dengan standart
menggunakan elektroda Al dan Fe pada 1,1 volt. dan dibedakan menjadi + (sedikit), ++ (sedang),
Nikotin yang cendrung bersifat elektronegatif +++ (melimpah). Hal ini dapat dilihat seperti pada
akan mudah terekstrak dari pengotornya yang Grafik berikut ini :
dipisahkan melalui perbedaan muatan.
Analisis kualitatif nikotin proses ekstraksi Dengan menggunakan cyanogen bromide,
Cyanogen bromide memiliki kemampuan diperoleh data sebagai berikut :
mengoksidasi nikotin dalam rokok filter dan
1,5
1
Sedikit (+)
0,5 Sedang (++)
Melimpah (+++)
0
5 10 15 20
25 5 10 15 20
25 5 10 15 20
A 25 5 10 15
20 25
B C
D
Waktu (menit)
Gambar 4. Grafik hasil kualitatif pada rokok filter dan rokok non filter
Keterangan :
A. Rokok filter maserasi
B. Rokok non filter maserasi
C. Rokok filter maserasi coupling elektrosintesis
D. Rokok non filter maserasi coupling elektrosintesis
Pada Gambar 4 diatas diperoleh positif ++ (sedang) warna kuning sedangkan pada sampel
nikotin pada masing-masing rokok filter dan C waktu 25 menit diperoleh ++ (sedang) warna
rokok non filter yang ditandai dengan warna kuning dan sampel D waktu 20, 25 menit
kuning setelah penambahan cyanogen bromide diperoleh (+++) melimpah warna kuning. Gambar
sebanyak 2-3 tetes dan pada sampel A waktu 25 hasil penelitian di laboratorium dapat dilihat pada
menit diperoleh ++ (sedang) warna kuning dan Gambar 5 berikut ini :
pada sampel B waktu 20 dan 25 menit diperoleh
186
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2017 ISBN 978-602-50942-0-0
Kimia FMIPA UNMUL
(a) (b)
Persamaan Regresi
1,6
y = 367,67x + 0,2143
1,4 R² = 0,2021
1,2
Absorbansi (A)
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0,0000 0,0005 0,0010 0,0015 0,0020 0,0025
Konsentrasi (ppm)
(c)
Gambar 6. Penentuan larutan λ larutan standard dan regresi linier
187
Muhammad Taufik
Farmasi STIKNA Medan
0,008
Filter M
0,006
Filter MES
0,004 NF M
0,002 NF MES
0
1 2 3 4 5
Waktu Maserasi (menit)
188
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2017 ISBN 978-602-50942-0-0
Kimia FMIPA UNMUL
189
Muhammad Taufik
Farmasi STIKNA Medan
190