Anda di halaman 1dari 9

Muhammad Taufik

Farmasi STIKNA Medan

STUDI PENDAHULUAN MASERASI COUPLING ELEKTROSINTESIS DALAM


MENGEKSTRAKSI NIKOTIN YANG TERKANDUNG DALAM PUNTUNG ROKOK
DAN ANALISA MENGGUNAKAN SPEKTROSKOPI UV-VIS
1
Muhammad Taufik, 2Rid Wanto,3Siti Rahmah Cibro,4Desi Ardilla, 5Mariany Razali, 6Dafni Mawar Tarigan
1, 5
Prodi Farmasi STIKes Nurliana (STIKNA) Medan
2,3
Prodi Famasi UMN Al Wahliyah Medan
4,6
Prodi THP UMSU Medan
Email : Taufiqssi@yahoo.com

ABSTRACT

This paper is a preliminary research in the application of electrosynthesis method in extracting the
sample. The maceration process of extraction is one of the simplest ways of extracting nicotine in a
preparation. The extraction process can be accelerated by electrochemical principle. The method developed
is maceration coupling electrosynthetise in analyzing nicotine contained in cigarette butts. Descriptive
method developed in the process of nicotine maseration on filter cigarettes and non-filter cigarettes using
ethanol solvents. The experimental method was developed in maceration process and maceration coupling
electrosynthesis with variation of time respectively 5, 10, 15, 20, 25 minutes. The best results were obtained
on non-filter cigarettes using maceration coupling electrosynthesis at 20 and 25 minutes with qualitative
results with cyanogen bromide marked by abundant yellow (+++). The analysis continued using UV-Vis
spectrophotometry method and obtained the best sample concentration on non-filter cigarette method of
maceration coupling electrosynthesis at 15 minute ( 0,01003 ppm).

Keywords: nicotine, filter cigarettes, non-filter cigarettes, electrosynthesis, UV-Vis spectrophotometry

PENDAHULUAN kertas saring sebagai produk reduksi kurkumin 1


Ekstraksi nikotin dari puntung rokok dapat (P-1). Prosedur serupa juga dikerjakan untuk
dilakukan dengan beberapa cara, yakni ekstraksi larutan kurkumin pada kondisi pH 4. Endapan
maserasi, refluks, dan destilasi. Ekstraksi dengan yang diperoleh diidentifikasi sebagai produk
cara maserasi memberi keunggulan bahwa sampel reduksi 2 (P-2). Produk elektrolisis dianalisis
yang dianalisa tidak rusak dan rendemen lebih dengan menggunakan FTIR hasil yang diperoleh
banyak diperoleh. Elektrolisis dengan maserasi terdapat banyak endapan curcumin.
diidentifikasi dengan metode sonikasi dan Analisis nikotin pada puntung rokok telah
elektrosintetis (Taufik, 2016). Metode sonikasi dilaksanakan oleh beberapa peneliti. Fidrianny
memiliki kelemahan sebab variasi panjang (2004) telah melakukan penentuan kualitatif filter
gelombang pada alat masih terbatas.Maserasi rokok secara kromatografi lapis tipis (KLT) dan
coupling elektrosintetis merupakan suatu cara penentuan kuantitatif secara penentuan batas
untuk mensintesis atau memproduksi suatu bahan kepekaan nikotin pada lempeng kromatografi
yang didasarkan pada teknik elektrokimia. Pada lapis tipis. Pada penentuan kualitatif secara
metode ini terjadi perubahan unsur atau senyawa kromtografi lapis tipis yaitu dengan
kimia menjadi senyawa yang sesuai dengan yang membandingkan harga Rf bercak cuplikan filter
diinginkan (Buchori, 2003). rokok dan bercak nikotin baku, dengan
Metode elektrosintesis sudah banyak menggunakan fase diam silica gel G 60,
digunakan oleh berbagai peneliti. Widodo (2007) pengembang methanol-ammonia (200:3) dan
telah meneliti reduksi kurkumin dengan kajian penampak bercak Dragendroff. Sedangkan pada
awal elektrosintesis dalam sistem etanol penentuan kuantitatif secara penentuan batas
menggunakan metode elektrolisis kurkumin pada kepekaan nikotin pada lempeng kromatografi
potensial terkontrol dimana sebanyak 100 mL lapis tipis yaitu larutan nikotin baku dengan kadar
larutan kurkumin pH 1 dalam sistem etanol 0,194 mg/ml. dalam kloroform ditotolkan masing-
dielektrolisis dengan penggunaan katoda tembaga, masing sebanyak 2, 3, 4, 5, 10, 15, 20, 30, 40 dan
anoda karbon. Potensial aplikasi dikontrol pada 50 µL pada pelat KLT kemudian dielusi dengan
2,0 volt. Setelah 2 jam, elektrolisis dihentikan dan pengembang methanol-ammonia (200:3). Hasil uji
endapan disaring dengan kertas saring dengan

182
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2017 ISBN 978-602-50942-0-0
Kimia FMIPA UNMUL

kualitatif dan kuantitatif menunjukkan pada filter sekitar 31% nikotin tidak terionisasi. Dalam
rokok memiliki kadar yang rendah. lingkungan yang basa nikotin mudah diserap
Hidayat, (2016), telah menganalisis nikotin terutama melalui membran mukosa oral dan nasal
menggunakan metode spektrofotometeri UV. karena epitel daerah tersebut tipis dan kaya suplai
Ekstraksi rokok dilakukan dengan methanol yang, darah. Selain itu nikotin juga mudah diserap
kemudian diaduk selama 30 menit.Selanjutnya melalui kulit. Pada saat asap rokok mencapai
ditambah NaOH 2M dan aquadest lalu diaduk saluran nafas kecil dan alveoli maka nikotin
kembali selama 5-10 menit diatas hotplate dengan secara cepat diserap.
suhu 700C.Ditambahkan zink asetat dan kalium Penyerapan nikotin dalam asap rokok pada
ferrosianida sebelum disentrifugasi selama 10 alveoli berlangsung cepat karena luasnya area
menit dengan kecepatan 3000 rpm.Supernatan permukaan dan mudah larutnya nikotin pada
yang diperoleh ditambah petroleum eter dan cairan alveoli. Nikotin didistribusikan secara cepat
dipisahkan menggunakan corong pisah dan di keseluruh jaringan tubuh. Konsentrasi nikotin
ambil fraksi petroleum eter.penetapan kadar darah arteri dan otak akan meningkat tajam
nikotin sampel rokok dilakukan dengan setelah perjalanan rokok dimana akan mencapai
spektrofotometri UV pada panjang gelombang otak dalam 10-20 detik, kemudian turun setelah
262 nm dengan konsentrasi berbeda yaitu 20-30 menit karena nikotin terdistribusi ke
20,40,60,80,100, 120 dan absorbansi 0, 0,5, 1, 1,5, jaringan lain. Kadar nikotin tertinggi dalam organ
2, 2,5 sehingga diperoleh persamaan regresi y = hati, ginjal, limpa dan paru, sedangkan kadar
0,019 + 0,067 dengan harga R2 = 0,983 paling rendah dalam jaringan lemak. Nikotin yang
(Hidayat,2016). berikatan dengan jaringan otak memiliki afinitas
Nikotin merupakan zat yang terkandung yang tinggi dan kapasitas ikatan reseptor yang
didalam daun tembakau yang digunakan untuk meningkat pada perokok dibandingkan yang
pembuatan bahan baku rokok. Setiap kali bukan perokok. Meningkatnya ikatan ini karena
seseorang menghirup bahan-bahan yang jumlah reseptor kolinergik nikotinik (nAChRs)
mengandung nikotin, dan zat ini masuk kedalam yang lebih banyak pada perokok akibat dari
tubuh hingga bersemayam dalam otak. Setiap desensitisasi reseptor (Nofriyanda, 2013).
satu batang rokok mengandung sedikitnya 10 Efek rokok merupakan suatu masalah yang
miligram nikotin. Nikotin inilah yang akan tidak pernah habis dibahas tentang penaganannya
membuat seseorang kecanduan merokok secara maksimal, hal ini disebabkan karna rokok
(Wirawan, 2014). dikonsumsi oleh sebagian orang akan tetapi rokok
Nama kimia dan sifat fisik kimia nikotin berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian jika
adalah sebagai berikut : dikonsumsi.Rokokberhubungan erat dengan 25
jenis penyakit pada manusia (Nurdiennah, dkk.
2017).
Sekitar1,3 Milyar penduduk dunia adalah
perokok, 20% dari jumlah itu adalah wanita.
Indonesia menduduki posisi peringkat ke 3
dengan jumlah perokok terbesar didunia setelah
China dan India. Dan juga tetap menduduki posisi
peringkat ke 5 konsumen rokok terbesar setelah
China, Amerika Serikat, Rusia, Jepang pada tahun
2007. Rokok mengandng 400 zat kimia yang
Gambar 1. Struktur Kimia Nikotin berbahaya bagi kesehatan, seperti nikotin yang
bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsigonik,
Nikotin merupakan senyawa alkaloid yang bahkan juga formalin (Tarupay dkk, 2014).
memiliki rumus kimia C10H14N2, yang banyak Kandungan rokok dapat dilihat pada
terkandung didalam tanaman bermarga Gambar berikut ini :
solanaceae.Salah satu diantaranya adalah jenis
tembakau (Nicotiana). Nikotin dengan nama
kimia 1-Metil-2-(3-piridil) pirolidin ; β-piridil-α-
N-metilpirolidin atau dengan rumus molekul
C10H14N2 atau C5H4NC4H7NCH3 (Hartono, 2013).
Nikotin dengan cepat dapat menembus membran
pada pH darah fisiologis karena pada pH tersebut

183
Muhammad Taufik
Farmasi STIKNA Medan

juga digunakan sebagai zat pembuat plastic dan


pestisida.
Arsenik :Bahan yang terdapat dalam racun
tikus (Anonimb,2016).

Tujuan Penelitian
Studi pendahuluan dalam penerapan metode
maserasi coupling elektrosintesis dalam
mengekstraksi nikotin yang terkandung dalam
puntung rokok.

METODE PENELITIAN
Preparasi dan analisis nikotin dalam
puntung rokok yang sudah dikonsumsi
Gambar 2. Kandungan Rokok menggunakan metode deskriptif dan
eksperimental. Metode deskriptif dilaksanakan
Senyawa toksik yang terdapat pada rokok pada proses ekstraksi menggunakan pelarut
adalah sebagai berikut : metanol sedangkan metode eksperimental
Nikotin :Nikotin dapat meningkatkan dilaksanakan dengan menggunakan elektrosintesis
adrenalin yang membuat jantung berdebar lebih dengan variasi waktu meliputi 5 menit, 10 menit,
cepat dan bekerja lebih keras, frekuensi jantung 15 menit, 20 menit dan 25 menit. Sampel di
meningkat dan kontraksi jantung meningkat analisis secara kualitatif menggunakan cyanogen
sehingga menimbulkan tekanan darah meningkat. bromide sampai diperoleh warna kuning dengan
Tar Tar adalah substansi hidrokarbon yang perbandingan kualitatif + (sedikit), ++ (sedang),
bersifat lengket dan menempel pada paru-paru, +++ (melimpah). Uji kuantitatif dilaksankan
mengandung bahan-bahan karsinogen. menggunakan metode spektrofotometri ultraviolet
Karbon Monoksida : Merupakan gas (UV).
berbahaya yang terkandung dalam asap Penyiapan sampel, ekstraksi dan uji
pembuangan kendaraan. CO menggantikan 15% kualitatif dan kuantitatif dilaksanakan di
oksigen yang seharusnya dibawa oleh sel-sel Laboratorium Penelitian Prodi Farmasi STIKes
darah merah. CO juga dapat merusak lapisan Nurliana Medan. Uji kuantitatif menggunakan
dalam pembuluh darah dan meninggikan endapan spektrofotometer ultraviolet/visible (UV-Vis) type
lemak pada dingding pembuluh darah, dan genesys 10S UV-VIS.
menyebabkan pembuluh darah tersumbat
(Muhibah, 2011). Alat dan Bahan
Sianida : Senyawa kimia yang mengandung Alat-alat yang digunakan adalah alat-alat
kelompok cyano. gelas yang ada di laboratorium seperti gelas ukur,
Benzena : Dikenal sebagai bensol, senyawa beaker glass, tabung reaksi, cawan petri, pH
kimia organik yang mudah terbakar dan tidak meter, seperangkat alat elektrosintesis dan
berwarna. spektrofotometer (UV-Vis).
Cadmium :Sebuah logam yang sangat Bahan-bahan yang digunakan adalah rokok
beracun. bekas yang telah dikonsumsi sebanyak 2 buah pot
Methanol :(Alkohol kayu), alkohol yang 50cc (1 buah pot rokok filter dan 1 buah pot rokok
paling sederhana yang juga dikenal sebagai metal non filter), cyanogen bromide, metanol, Aquadest
alkohol. dan kertas saring.
Asetilena :Merupakan senyawa kimia tak
jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna Pengumpulan sampel
yang paling sederhana. Pengumpulan sampel dilakukan secara
Amonia :Dapat ditemukan dimana-mana, purposif yakni tanpa membandingkan sampel
tetapi sangat beracun dalam kombinasi dengan dengan daerah lain. Bagian rokok yang diambil
unsur-unsur tertentu. yaitu bagian bawah rokok (rokok berfilter dan
Formaldehid :Cairan yang sangat beracun rokok non filter) yang telah dikonsumsi, sebanyak
yang digunakan untuk mengawetkan mayat. 2 pot 50 cc yang diperoleh dari Jalan
Hydrogen sianida :Racun yang digunakan Sisingamaraja Garu III Medan.
sebagai fumigant untuk membunuh semut. Zat ini

184
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2017 ISBN 978-602-50942-0-0
Kimia FMIPA UNMUL

Pengolahan sampel
Pengolahan sampel dilakukan dengan cara
mengekstrak rokok bagian bawah yang telah
dikonsumsi dengan metode maserasi dan maserasi
coupling elektrosintesis.

Preparasi dan ekstraksi nikotin


Ditimbang masing – masing sampel rokok
berfilter dan non filter dengan berat yang sama,
dimasukkan sampel kedalam beaker glass 50 ml
ditambah pelarut metanol dimaserasi dengan
variasi waktu 5, 10, 15, 20, 25 menit. Hasil
maserasi disaring dengan kertas saring filtrat
diambil dimasukkan kedalam cawan petri (a)
diuapkan hingga diperoleh nikotin. Nikotin yang
diperoleh dilarutkan dengan 20 ml metanol lalu
diukur pH nya 9, lalu dilanjutkan dianalisis uji
kualitatif dan uji kuantitatif. Prosedur yang sama
dengan menggunakan maserasi copling
elektrosintesis. Pada proses elektrosintesis,
elektroda yang dipergunakan adalah elektroda Fe
dan Al pada 1,1 volt.

Analisis nikotin secara kualitatif dan


kuantitatif
Analisis kualitatif nikotin
Uji reaksi warna dilakukan dengan
cyanogen bromide, dimana hasil uji cyanogen (b)
bromide pada nikotin menghasilkan warna kuning
yang menandakan positif nikotin. Dimana analisis Gambar 3. (a) Puntung rokok filter, (b) puntung
uji cyanogen bromide dilakukan dengan cara : rokok non filter
1. Hasil ekstraksi diteteskan 2 tetes kedalam
spot pleet Rokok non filter merupakan rokok yang
2. Ditetesi 2-3 tetes cyanoge bromide kelarutan bagian pangkalnya tidak terdapat gabus.
hasil ekstraksi di spot pleet Kandungan nikotin yang terdapat dalam rokok
3. Diamati warna kuning yang terjadi dan non filter lebih besar, disebabkan rokok non filter
dibandingkan dengan standard dan dibedakan tidak dilengkapi dengan filter yang berfungsi
menjadi + (sedikit), ++ (sedang), +++ mengurangi nikotin yang keluar dari rokok,
(melimpah). seperti yang terdapat pada jenis rokok filter.

Analisis kuantitatif nikotin Preparasi dan ekstraksi sampel puntung rokok


Sampel rokok filter dan rokok non filter Pada penelitian ini sampel puntung rokok
hasil maserasi dan maserasi coupling filter dan non filter yang telah ditimbang sebanyak
elektrosintesis dianalisis secara kuantitatif 10 sampel masing-masing 5 sampel dengan berat
menggunakan spektrofotometri (UV-Vis). yang sama dimaserasi coupling elektrosintesis
dengan variasi waktu selama 5, 10, 15, 20, 25
HASIL DAN PEMBAHASAN menit. Proses ekstraksi dilakukan dengan
Pada penelitian ini, nikotin diekstrak dari menggunakan alat elektrosintesis dengan pelarut
rokok filter dan rokok non filter dengan metode metanol sebanyak 50 ml.
maserasi dan maserasi coupling elektrosintesis. Proses ekstraksi dengan cara maserasi
Rokok filter merupakan rokok yang bagian coupling elektrosintesis memiliki peranan yang
pangkalnya terdapat gabus, filter rokok terbuat sangat penting dalam proes identifikasi senyawa
dari asetat selulosa yang berfungsi untuk menahan yang terkandung dalam sampel rokok filter dan
nikotin dan partikel lain yang berasal dari rokok, rokok non filter. Optimasi dilakukan melalui
namun dalam jumlah sangat sedikit. observasi secara berkelanjutan tentang aspek-

185
Muhammad Taufik
Farmasi STIKNA Medan

aspek yang mempengaruhi masuknya senyawa rokok non filter yang akan menghasilkan warna
aktif dalam sampel yang akan dianalisis. Peralatan kuning.Pada penelitian ini, warna kuning yang
elektrolisis dirancang sedemikian rupa terjadi diamati dan dibandingkan dengan standart
menggunakan elektroda Al dan Fe pada 1,1 volt. dan dibedakan menjadi + (sedikit), ++ (sedang),
Nikotin yang cendrung bersifat elektronegatif +++ (melimpah). Hal ini dapat dilihat seperti pada
akan mudah terekstrak dari pengotornya yang Grafik berikut ini :
dipisahkan melalui perbedaan muatan.
Analisis kualitatif nikotin proses ekstraksi Dengan menggunakan cyanogen bromide,
Cyanogen bromide memiliki kemampuan diperoleh data sebagai berikut :
mengoksidasi nikotin dalam rokok filter dan

Hasil Cyanogen Bromide


2

1,5

1
Sedikit (+)
0,5 Sedang (++)
Melimpah (+++)
0
5 10 15 20
25 5 10 15 20
25 5 10 15 20
A 25 5 10 15
20 25
B C
D
Waktu (menit)

Gambar 4. Grafik hasil kualitatif pada rokok filter dan rokok non filter

Keterangan :
A. Rokok filter maserasi
B. Rokok non filter maserasi
C. Rokok filter maserasi coupling elektrosintesis
D. Rokok non filter maserasi coupling elektrosintesis

Pada Gambar 4 diatas diperoleh positif ++ (sedang) warna kuning sedangkan pada sampel
nikotin pada masing-masing rokok filter dan C waktu 25 menit diperoleh ++ (sedang) warna
rokok non filter yang ditandai dengan warna kuning dan sampel D waktu 20, 25 menit
kuning setelah penambahan cyanogen bromide diperoleh (+++) melimpah warna kuning. Gambar
sebanyak 2-3 tetes dan pada sampel A waktu 25 hasil penelitian di laboratorium dapat dilihat pada
menit diperoleh ++ (sedang) warna kuning dan Gambar 5 berikut ini :
pada sampel B waktu 20 dan 25 menit diperoleh

(A) (B) (C) (D)


Gambar 5. Hasil uji kualitatif menggunakan Cyanogen bromide

186
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2017 ISBN 978-602-50942-0-0
Kimia FMIPA UNMUL

Analisis menggunakan spektroskopi UV-Vis. Penentuan λ dan kosentrasi sampel


Konsentrasi larutan standard nikotin digunakan Berdasarkan data spektrofotometri (UV-Vis)
pada konsentrasi 0,9 . 10-3, 1,2.10-3,1,5 . 10-3, 1,8 . diperoleh Tabel 1 sebagai berikut :
10-3 ,dan 2,1 . 10-3. λ maksimum diperoleh pada
260 nm.

Penentuan larutan λ larutan standard dan


regresi linier
Berdasarkan data spektrofotometri (UV-
Vis) diperoleh hasil sebagai berikut :

(a) (b)

Persamaan Regresi

1,6
y = 367,67x + 0,2143
1,4 R² = 0,2021

1,2
Absorbansi (A)

0,8

0,6

0,4

0,2

0
0,0000 0,0005 0,0010 0,0015 0,0020 0,0025
Konsentrasi (ppm)

(c)
Gambar 6. Penentuan larutan λ larutan standard dan regresi linier

187
Muhammad Taufik
Farmasi STIKNA Medan

Tabel 1. Panjang gelombang (λ) dan kosentrasi sampel


Sampel Rokok Filter
No Waktu Sampel Rokok Non Filter
(menit)
Maserasi Coupling Maserasi Coupling
Maserasi (menit) Maserasi (menit)
Elektrosintesis Elektrosintesis

Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi


λ (A) λ (A) λ (A) λ (A)
(ppm) (ppm) (ppm) (ppm)

1. 5 0,640 0,805 0,425 3,210


0,001158 0,001607 0,000573 0,008148
2. 10 0,557 1,297 0,739 2,697
0,000932 0,002945 0,001427 0,006753
3. 15 0,724 1,690 0,290 3,902
0,001386 0,004014 0,000206 0,01003
4. 20 0,774 1,848 0,424 3,047
0,001522 0,004443 0,00057 0,007704
5. 25 0,674 1,575 0,269 1,880
0,00125 0,003701 0,000149 0,00453

Konsentrasi sampel puntung rokok dapatdilihat pada Gambar berikut :

Grafik Konsentrasi sampel puntung rokok


0,012
0,01
Konsentrasi (ppm)

0,008
Filter M
0,006
Filter MES
0,004 NF M
0,002 NF MES
0
1 2 3 4 5
Waktu Maserasi (menit)

Gambar 7. Konsentrasi sampel puntung rokok


Keterangan Gambar :
1 = 5 menit
2 = 10 menit
3 = 15 menit
4 = 20 menit
5 = 25 menit
Filter M = Rokok filter dengan cara maserasi
Filter MES = Rokok filter dengan cara maserasi coupling elektrosintetis
NF M = Rokok non filter dengan cara maserasi
NF MES = Rokok non filter dengan cara maserasi coupling elektrosintetis

188
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2017 ISBN 978-602-50942-0-0
Kimia FMIPA UNMUL

Berdasarkan data tersebut menunjukkan Seminar Nasional Elektrokimia.P3IB


bahwa hasil terbaik nikotin diperoleh pada sampel BATAN. Jakarta
puntung rokok non filter dengan metode maserasi [10] Cairns, D. 2008.Intisari Kimia Farmasi.
coupling elektrosintesis yakni pada waktu 15 Edisi 2.Jakarta : EGC. Halaman 150-161
menit dengan konsentrasi 0,01003 ppm. [11] Dermawan Deden. 2015. Farmakologi
untuk Keperawatan.Yogyakarta : TB.
KESIMPULAN Khalid/Alit.Hal :239-249.
Studi pendahuluan dalam penerapan [12] Ditjen POM. 1986. Sediaan Galenik.
metode maserasi coupling elektrosintesis dalam Dapartemen Kesehatan Republik Indonesia
mengekstraksi nikotin yang terkandung dalam : Jakarta.
puntung rokok telah dipelajari dan dianalisis. [13] Ditjen POM, 1995. Farmakope Indonesia.
Senyawa nikotin diperoleh setelah proses Edisi V. Departemen Kesehatan RI. Jakarta
preparasi, ekstraksi maserasi coupling : Hal 824
elektrosintesis dengan hasil terbaik pada sampel [14] Fidrianny I., Supradja, IGNA, dan
puntung rokok non filter pada waktu 15 menit Soemardji, A, A. 2004. Analisis Nikotin
dengan konsentrasi 0,01003 ppm. dalam Asap dan Filter Rokok.Jurnal
Kesehatan Dapartemen Farmasi Fakultas
REFERENSI Matematika dan Ilmu Pengetahuan
[1] Adrian, Peyne. 2000. Analisa Ekstraktif Alam.Institut Teknologi Bandung. Hal:2-4.
Tumbuhan Sebagai Sumber Bahan Obat. [15] Hartono Joko. 2013. Variasi dan Perbaikan
Pusat Penelitian. Universitas Negeri cara Pengolahan Berbagai Tipe Tembakau
Andalas. Rajangan di Berbagai Wilayah Penghasil
[2] Afriyana, S. 2009. Penetapan Metode Tembakau. Perspektif Volume 12 Nomor 1,
Spektrofotometri Ultraviolet pada Juni 2013 : 37-46.
Penetapan Kadar Nifedipin dalam Sediaan [16] Hidayat, N, R., Ramadhan, M, A., dan
Tablet (skripsi). Fakultas Farmasi Rusli, Rolan.2016. Analisis Kadar Nikotin
Universitas Sumatera. Utara Medan. Rokok Herbal Indonesia.Buku Prosiding
[3] Alamsyah, R. 2009. Faktor–faktor yang Seminar Nasional Kefarmasian Ke III.
Mempengaruhi Kebiasaan Merokok dan Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman.
Hubungannya dengan Status Penyakit Samarinda, 20-21 April 2016.
Periodontal Remaja dikota Medan Tahun [17] Holme, D.J dan Peck, H. 1983.Analytical
2007. (thesis). Universitas Sumatera Utara. Biochemistry. London: Longman Inc.
Medan. Halaman 30.
[4] Anonima. 2013. Press Release Akhir tahun [18] Kaneco, S., Hiei, N.-h, Xing, Y, Katsumata,
2015. Diunduh dari website H, Ohnishi, H, SUuzuki, T, and Ohta, K.
:http://www.bnn.go.id/ 2002.Electrochemical Conversion of
multimedia/document/20151223/press- Carbon to Methane in Aqueus NaHCO3
release-akhir-tahun-2015-20151223003357. Solution at Less than 273 K. Electrochimica
[5] Anonimb. 2016. Nikotin. Diunduh dari Acta. 48, 51-55
website: http:/www.sanglahhospital [19] Kementerian Kesehatan Republik
bali.com/V1/informasi.php?ID=7. Indonesia.2015. Infodatin Perilaku
[6] Anonimc. 2015. Mengenal Nikotin Lebih Merokok Masyarakat Indonesia. ISSN
Dekat. Diunduh dari website 2442-7659
:https://www.google.com/amp/m.kompasia [20] Kusuma, A, D., Yuwono, S, S, dan Wulan,
na.com/amp/paihan/mengenal-nikotin- N, S. 2004.Studi Kadar Nikotin dan Tar
lebih-dekat_557f9989e022bd8116871a9c. Sembilan Merk Rokok Kretek Filter yang
[7] Anonimd.2014. Kandungan Zat Kimia Beredar di Wilayah Kabupaten Nganjuk.
Berbahaya yang ada dalam Rokok. J.Tek.. Pert Vol.5. No. 3 : 151- 155.
Diunduh dari website :Obat [21] Mardjun, Y. 2012. Perbandingan Keadaan
perokok.com/kandungan-zat-kimia- Tulang Alveolar Antara Perokok dan Bukan
berbahaya-yang-ada-dalam-rokok/. Perokok (Skripsi).Universitas Hasannudin.
[8] Anonime. 2007. Sirih Merah Turunkan Makasar.
Glukosa Darah. Diakses 2 April 2017
[9] Buchori. 2003. Elektrokimia dalam Bahan
Makanan dan Obat-obatan Prosiding

189
Muhammad Taufik
Farmasi STIKNA Medan

[22] Mustikaningrum, S. 2010. Perbedaan [30] Sholihah Qomariyatus. 2015. Efektivitas


Kadar Trigliserida Darah pada Perokok Program P4GN Terhadap Pencegahan
dan Bukan Perokok (Skripsi).Universitas Penyalahgunaan NAPZA. Jurnal Kesehatan
Sebelas Maret. Semarang. Masyarakat Kemas 9 (1) (2013) 153-159.
[23] Muhibah, F.A.B. 2011.Tingkat ISSN 1858-1196.
Pengetahuan Pelajar Sekolah Menengah [31] Sulaiman, T.N.S. 2007.Teknologi dan
Sains Hulu Selangor Mengenai Efek Rokok Formulasi Sediaan Tablet.Cetakan pertama.
Terhadap Kesehatan (KTI). Universitas Yogyakarta: Mitra Communications
Sumatera Utara. Medan. Indonesia.
[24] Nofriyanda. 2013. Farmakologi Obat- [32] Setyanda, Gita, O, Y., Sulastri, Delmi., dan
Obatan Pada Smoking Cessation. Jurnal Lestari Yuniar. 2015. Hubungan Merokok
Kesehatan Bagian Pulmonologi dan Ilmu dengan Kejadian Hipertensi Pada Laki-
Kedokteran Respirasi. Laki Usia 35-65 Tahun di Kota Padang.
[25] Nururrahmah.2014. Pengaruh Rokok Jurnal Kesehatan Andalas 2015 ; 4 (2).
Terhadap Kesehatan dan Pembentukan [33] Taruppay, A., Ibnu, F, I., dan Rachman, A.
Karakter Manusia.Prosiding Seminar Watief.2014. Perilaku Merokok Mahasiswa
Nasional Vol. 01 No 1. dikota Makassar.Journal Kesehatan
[26] Nurdiennah H., Cahyo K., dan Indraswari Universitas Hasannudin.
Ratih. 2017. Faktor-faktor yang [34] Taufik, M., Marpaung H., Kaban J., dan
Berhubungan dengan Perilaku Merokok Wirjosentono Basuki. 2016. Analysis of
Sopir Bus Akap di Terminal Terboyo Kota User’s Hair Cannabinoid of Narcotic Type
Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e- of Marijuana (Cannabis Sativa L.) Using
Journal) Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 GCMS Technic. American Journal of
(ISSN : 2356-3346). Biomedical and Life Sciences 2016 ; 4(1):
[27] Putra Yuhendri. 2014. Pengaruh Rokok 1-10.
Terhadap Jumlah Sel Spermatozoa Mencit [35] Wirawan, C. Made I dr. 2014. @Blog
Jantan (Mus Musculus, Strain Jepang). Dokter. Jakarta: Nourabooks. Hal: 234.
Jurnal Sainstek Vol. VI No.1:30-42 Juni [36] Widodo, S, D., Haris, A, dan
2014 ISSN : 2085-8019. Nawatuttuqoh. 2007. Reduksi Kurkumin :
[28] Setiadarma, K. 2004. Asas pengembangan Kajian Awal Elektrosintetis dalam Sistem
Prosedur Analisis. Edisi Pertama. Penerbit Etanol.JSKA.Vol.X.No.2.Tahun.2007.
Erlangga Universitas Press. Surabaya.
Halaman 378-357
[29] Sukmana Teddie. 2009. Mengenal Rokok
dan Bahayanya.Yogyakarta: Buku Biru
Yogyakarta.

190

Anda mungkin juga menyukai