GADAI
Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
PEGADAIAN SYARIAH
Dosen Pengampu :
TABTAZANI, S.IP, ME
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Mata
Kuliah Pegadaian Syariah yang berjudul “Dasar Hukum, Rukun, dan Syarat
Gadai” ini dengan baik.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut
membantu dalam penyelesaian penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa
dalam makalah ini masih terdapat berbagai kekurangan dan kesalahan, baik dari
segi isi maupun dari segi bahasa. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran
dari rekan – rekan maha siswa lain yang bersifat konstruktif untuk
penyempurnaan makalah ini.
________________
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………….... i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 2
1.3 Tujuan .................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gadai (Rahn)......................................................................... 3
2.2 Dasar Hukum Gadai (Rahn).................................................................... 4
2.3 Rukun dan syarat Gadai (Rahn).............................................................. 5
2.4 Ketentuan Umum Pelaksanaan (Gadai) Rahn dalam Islam................... 6
2.5 Manfaat Rahn ........................................................................................ 8
2.6 Resiko (Gadai) Rahn ............................................................................. 9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................. 10
DAFTAR PUTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Islam agama yang lengkap dan sempurna telah meletakkan kaedah-
kaedah dasar dan aturan dalam semua sisi kehidupan manusia baik dalam ibadah
dan juga mu’amalah (hubungan antar makhluk). Setiap orang mesti butuh
berinteraksi dengan lainnya untuk saling menutupi kebutuhan dan saling tolong
menolong diantara mereka. Karena itulah sangat perlu sekali kita mengetahui
aturan islam dalam seluruh sisi kehidupan kita sehari-hari, diantaranya yang
kiwari ini. Sehingga orang terdesak untuk meminta jaminan benda atau barang
berharga dalam meminjamkan hartanya. Dalam hal jual beli sungguh beragam,
bermacam-macam cara orang untuk mencari uang dan salah satunya dengan cara
Rahn (gadai). Para ulama berpendapat bahwa gadai boleh dilakukan dan tidak
termasuk riba jika memenuhi syarat dan rukunnya. Akan tetapi banyak sekali
orang yang melalaikan masalah tersebut senghingga tidak sedikit dari mereka
yang melakukan gadai asal-asalan tampa mengetahui dasar hukum gadai tersebut.
Oleh karena itu kami akan mencoba sedikit menjelaskan apa itu gadai dan
hukumnya.
ini yaitu:
5. Apa Manfaat Rahn ?
1.3. Tujuan
5. Untuk mengetahui Manfaat Rahn
6. Untuk mengetahui Resiko Rahn
BAB II
PEMBAHASAN
benda yang bernilai menurut pandangan syara’ sebagai tanggungan uang, dimana
adanya benda yang menjadi tanggungan itu di seluruh atau sebagian utang dapat
di terima. Dalam hukum adat gadai di artikan sebagai menyerahkan tanah untuk
tetap berhak atas pengembalian tanahnya dengan jalan menebusnya kembali. 2[2]
Al-rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam atas pinjaman
yang diterimanya. Barang yang di tahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan
bahwa rahn adalah semacam jaminan hutang atau gadai. Pemilik barang gadai
1[1] Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah al-Majadallad al-Tsalis, (Kairo: Dar al-fath lil I’lam al-‘Arabi, 1990),
hlm. 123.
2[2] Dadan Muttaqien, Aspek Legal Lembaga Keungan Syari’ah, cet 1, (Yogyakarta: Safira Insani Press,
2009), hlm.106-107.
disebutrahin dan orang yang mengutangkan yaitu orang yang mengambil barang
disebut rahn.
ataupun Hadits nabi SAW. Begitu juga dalam ijma’ ulama’. Diantaranya firman
ۗ ُق هَّللا َ َربَّهُ ۗ َواَل تَ ْكتُ ُموا ال َّشهَا َدةَ ۚ َو َم ْن يَ ْكتُ ْمهَا فَإِنَّهُ آثِ ٌم قَ ْلبُه
ِ َّاؤتُ ِمنَ أَ َمانَتَهُ َو ْليَت
ْ الَّ ِذي
sedangkan kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang
tanggungan yang dipegang (oleh piutang). Akan tetapi jika sebagian kamu
Diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Nasai, dan Ibnu Majah dari Anas r.a
berkata:
3[3] Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya,( Jakarta: Bumi Restu, 1974), hlm.49.
Artinya: " Rasullulah SAW, telah merungguhkan baju besi beliau kepada seorang
Yahudi di Madina, sewaktu beliau menghutang syair (gandum) dari orang Yahudi
itu untuk keluarga itu untuk keluarga beliau". (HR. Ahmad, Bukhari, Nasai, dan
Ibnu Majah).
yang harus dipenuhi. Secara bahasa rukun adalah yang harus dipenuhi untuk
yang harus dipindahkan dan dilakukan. Gadai atau pinjaman dengan jaminan
dijadikan jaminan ialah keadaan barang itu tidak rusak sebelum janji
1. Rahin dan murtahin
baligh.
2. Sighat
memakai syarat atau dikaitkan dengan sesuatu. Hal ini karena sebab
rahn jual beli, jika memakai syarat tertentu, syarat tersebut batal dan
3. Marhun bih (utang)
merupakan utang yang tetap, dengan kata lain utang tersebut bukan
lain:
status barang tersebut hanya sebagai jaminan utang dan sebagai amanat
bagi penerimanya. Apabila mendapat izin dari masing-masing pihak
karena itu agar di dalam perjanjian gadai itu tercantum ketentuan jika
mubazir.
berikut:
kewajibanya. 6[6]
2.5 Manfaat Rahn
deposito bahwa dananya tidak akan hilang begitu saja. Jika nasabah
6[6] Muhammad dan Sholikhul Hadi, Pengadaian Syari’ah, (Jakarta: Salembadiniyah, 2003), hlm. 54.
peminjam ingkar janji, ada suatu asset atau barang (marhun) yang
2.6 Risiko Rahn
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
apabila sudah menyerahkan benda yang dijadikan akad, seperti hibah, pinjam
meminajam, titipan dan qirad. Dalam dasar hukum gadai, ada dalil-dalil yang
gadai yaitu akad dan ijab Kabul, akid, barang yang di jadikan jaminan (borg).
dilakukan dengan prinsip tolong- menolong tetapi juga menarik keuntungan. Dan
persamaan rahn dengan gadai yaitu adanya agunan (barang jaminan) sebagai
jaminan utang.
DAFTAR PUSTAKA
Salembadiniyah.