Octavina Kurniawati M3508059 PDF
Octavina Kurniawati M3508059 PDF
id
Tugas Akhir
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
Memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi
Oleh :
Octavina Kurniawati
M3508059
DIPLOMA 3 FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
November 2011
i
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commitiito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir ini adalah hasil penelitian
saya sendiri dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh
gelar apapun di suatu perguruan tinggi, serta tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu
OCTAVINA KURNIAWATI
M3508059
commitiiito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
INTISARI
Rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) selama ini banya k
digunakan ma syarakat sebagai obat berbagai je nis kanker. Penelitian ini ditujukan
untuk mengeta hui pengaruh variasi bahan pengikat yang digunakan pada
pembuatan tablet kunyah ekstrak rimpang temu putih.
Pembuatan tablet menggunakan metode granulasi basah dengan perbedaan
bahan pengikat. Gra nul yang dibuat diuji sifat fisik granul meliputi susut
pengeringan, uji sifat alir, uji sudut diam, dan uji pengetapan. Tablet yang telah
dicetak dilakukan uji sifat fisik tablet yaitu uji keseragaman bobot, kekerasan,
kerapuhan dan uji tanggapan rasa. Hasil yang didapat dibandingkan dengan
literatur untuk mengetahui hasil tablet yang dibuat memenuhi persyaratan sifat
fisik tablet atau tidak dan dilanjutkan dengan uji statistik untuk mengetahui ada
atau tidaknya perbedaan secara bermakna terhadap sifat fisik tablet antara
formulasi pertama yang menggunakan bahan pengikat gelatin, dan formulasi
kedua dengan bahan pengikat amilum manihot.
Hasil Penelitian menunjukkan penggunaan kedua pengikat menghasilkan
tablet yang memiliki sifat fisik tablet yang sesuai dengan parameter sifat fisik
tablet pada Farmakope dan literatur lain. Perbedaan pengikat gelatin dan amilum
manihot menunjukkan ada perbedaan secara bermakna pada statistik terhadap sifat
fisik tablet yaitu uji kekerasan, dan menunjukkan tidak ada beda secara bermakna
pada statistik terhadap sifat fisik tablet meliputi uji keseragaman bobot dan uji
kerapuhan
Kata kunci : Temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe), variasi baha n
pengikat, sifat fisik tablet
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN MOTTO
(penulis)
Kita tidak tahu bagaimana hari esok, yang bisa kita lakukan ialah berbuat
(penulis)
(penulis)
(penulis)
(Ippho Santoso)
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur kami panjatka n ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
tugas akhir dengan judul “Pengaruh Variasi Bahan Pengikat Pada Formulasi
Tablet Kunyah Ekstrak Rimpang Temu Putih (Curcuma Zedoaria (Berg.) Roscoe)
Secara Granulasi Basah Terhadap Sifat Fisik Tablet” sesuai waktu yang
ditentukan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini tidak lepas
dari berbagai piha k yang telah banyak membantu. Dalam kesempatan ini penulis
2. Ahmad Ainurofiq, M.Si., Apt. Selaku pembimbing tugas akhir yang telah
memberikan petunjuk dan masukan selama pembuatan tugas akhir dan selaku
mahasiswa D3 Farmasi.
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4. M ereka yang telah mendampingi sa ya, dengan rasa penuh kasih sa yang, yakni
kakek saya, nenek saya, ayah saya, ibu saya dan adik-adik saya.
5. Saudara saudaraku beda ayah ibu (vivi, mb. tina, ayu okta, depinta, isnun,
6. Penghuni kos Dinasty (mb.tina, nika, okti, fera, fery, evi, hanna, mb ephin, mb
winda, mb. fitri, mb rista, sheilla, henis, vivi) yang selalu meramaikan
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu
semua pihak karena penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan tugas akhir ini
masih banyak kesalahan dan kekurangannya. Akhir kata semoga tulisan ini dapat
Surakarta, November
Penulis
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
INTISARI..................................................................................................... iv
ABSTRACT ................................................................................................... v
B. Perumusan Masalah.................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 3
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4. Kegunaan............................................................................. 5
1. Ekstrak ................................................................................ 6
a. Maserasi .......................................................................... 6
b. Perkolasi ......................................................................... 7
c. Soxhletasi........................................................................ 7
d. Infundasi ......................................................................... 7
E. Hipotesis .................................................................................. 18
1. Alat...................................................................................... 20
2. Bahan .................................................................................. 20
1. Waktu .................................................................................. 20
2. Tempat ................................................................................ 20
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Determinas Tanaman....................................................... 21
c. Pembuatan Serbuk........................................................... 22
1) Keseragaman bobot..................................................... 26
2) Kekerasan ................................................................... 26
3) Kerapuhan .................................................................. 27
1. Pendekatan Teoritis.............................................................. 28
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4. Uji Pengetapan..................................................................... 35
3. Kerapuhan Tablet................................................................. 39
A. KESIMPULAN ........................................................................ 42
B. SARAN .................................................................................... 42
LAMPIRAN ................................................................................................. 45
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commitxvi
to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki keka yaan kea nekaragaman hayati yang luar biasa, yaitu
sekitar 40.000 jenis tumbuhan, dari jumlah tersebut sekitar 1300 diantaranya
digunakan sebagai obat tradisional (Sapoetra, 1992). Salah satu jenis tumbuhan
yang banyak digunakan sebagai obat tradisional adalah temu putih (curcuma
etanol temu putih mampu menghambat pertumbuhan tumor paru pada mencit
direbus atau diseduh bahkan dalam bentuk campuran serbuk kering atau simplisia.
bentuk modern agar lebih praktis, seperti dibuat sediaan tablet kunyah yang
mengandung ekstrak rimpang temu putih. Ekstrak yang diformulasi menjadi tablet
kunyah lebih mudah dilepaskan sebagai bahan aktif pada jaringan tubuh dan
diserap oleh tubuh. Tujuan tablet kunyah adalah untuk memberikan suatu bentuk
pengobatan yang dapat diberikan dengan mudah kepada anak-anak atau orang tua
commit to
1 user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang sukar menelan obat (Banker and Anderson, 1994), serta dapat menutupi rasa
maupun pemanis. M etode yang digunakan adalah granulasi basa h, metode ini
dipilih karena selain sudah menjadi tradisi atau metode yang sudah biasa
diantaranya adalah baik digunakan untuk bahan yang tahan terhadap suhu
Salah satu bahan tambahan yang penting dala m pembuatan tablet adalah
membentuk suatu tablet yang kompak (Siregar dan Wikarsa, 2010). Dalam
yang terintegrasi cepat, dan granulasi hanya dapat dibuat dengan menggunakan
pati sebagai pengikat interna l dan digranulasi dengan air, mempunyai keuntungan
yaitu inert, kerja disintergran, kerja lubrikan kecil, dan sifat yang mengabsorbsi
minyak yang baik. Gelatin juga merupakan pengikat yang baik (Siregar dan
Wikarsa, 2010)
variasi bahan pengikat terhadap sifat fisik tablet ekstrak rimpang temu putih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah apakah ekstra k
rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) dapat dibuat tablet
kunyah denga n bahan pengikat gelatin dan amilum manihot dan bagaimana
C. TUJUAN PENELITIAN
pembuatan tablet ekstrak rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe)
D. MANFAAT PENELITIAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Klasifikasi tanaman
divisi : Spermatophyta
subdivisi : Angiospermae
kelas : Monocotyledonae
ordo : Zingiberales
genus : Curcuma
2. Morfologi Tanaman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bunga berwarna putih, dengan tepi bergaris merah tipis atau kuning. Rimpang
berwarna putih atau kuning muda, rasa sangat pahit (Hutapea, 1993).
3. Kandungan Kimia
dari monoterpen yang berkhasiat sebagai antineopla stik (antikanker) dan tela h
dalam temu putih juga terkandung zat pati, damar, mineral, lema k, saponin,
4. Kegunaan
Seluruh bagian tanaman temu putih mulai dari daun, bunga, rimpang
muda, dan rimpang tua dapat dimanfaatkan sebagai obat seperti maag,
jerawat, bisul, obat stimulan, obat cacing, obat diare, antivirus, pelega perut,
diantaranya asma, TBC, dan bronchitis (Satya, 2007). Secara tradisional telah
diketa hui sebagai obat anti kanker, beberapa penelitian dengan menggunaka n
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sediaan rimpang temu putih telah membuktikan bahwa ekstrak etanol temu
al, 2004).
1. Ekstrak
aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang
sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau
serbuk yang diperoleh diperlukan sedemikian hingga mem enuhi bahan baku
beberapa faktor seperti sifat dari bahan mentah obat dan penyesuaian dengan
tiap macam metode ekstraksi dan kepentingan dalam memperoleh ekstrak yang
a. Maserasi
susunan sel, sehingga zat-zatnya akan larut. Proses ini dilakuka n dalam
bejana bermulut lebar, serbuk ditempatkan lalu ditambah pelarut dan ditutup
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Perkolasi
penyarian ini mengalirkan cairan melalui kolom dari atas ke bawah melalui
celah untuk keluar dan ditarik oleh ga ya berat seberat cairan dalam kolom.
c. Soxhletasi
karton) di dalam sebuah alat ekstraksi dari gelas yang berada di antara labu
suling dan suatu pendingin. Labu tersebut berisi bahan pelarut yang
dan menetes ke bahan yang disari. Larutan berkumpul di dalam wadah gelas
d. Infundasi
menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dan bahan-bahan nabati.
Penyarian dengan cara ini menghasilkan sari yang tidak stabil dan mudah
tercemar oleh kuman dan kapang. Oleh karena itu sari yang diperoleh
dengan cara ini tidak boleh disimpan lebih dai 24 jam (Anonim, 1986).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
merupakan proses paling tepat untuk obat yang halus dan memungkinkan
direndam dalam pelarut sampai meresap dan melunakkan susunan sel, sehingga
1. Pengertian Tablet
Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya
daya hancurnya, dan dalam aspe k la innya tergantung dari cara pemakaian
Beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk tablet berkualitas baik adalah
sebagai berikut:
konsumen.
rasanya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Untuk mendapatkan tablet yang baik tersebut, maka bahan yang akan
a. Mudah mengalir, artinya jumlah bahan yang akan mengalir dalam corong
alir ke dalam ruang cetakan selalu sama setiap saat, dengan demikian bobot
c. Mudah lepas dari cetakan, hal ini dimaksudkan agar tablet yang dihasilka n
mudah lepas dan tak ada bagian yang melekat pada cetakan, sehingga
Metode pembuatan tablet ada tiga cara yaitu: metode kempa langsung,
a. Kempa langsung
b. Granulasi kering
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
c. Granulasi Basah
diperlukan dalam pembuatan tablet dengan metode ini dapat dibagi sebagai
Untuk mengetahui sifat fisik granul, maka diperlukan uji sifat fisik granul
yang meliputi :
a. Waktu alir
b. Sudut diam
granul dengan bidang horizontal. Bila sudut diam lebih kecil atau sam a
dengan 300 biasanya menunjukkan bahwa granul mempunyai sifat a lir yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
baik atau disebut juga “free flowing” dan bila sudutnya lebih besar atau
sama dengan 400 biasanya sifat alirnya kurang baik (Banker and Anderson,
1994).
c. Pengetapan
serbuk akibat hentakan (tapped) dan getaran (vibrating). Makin kecil indek
pengetapan kurang dari 20% menunjukkan sifat alir yang baik (Fassihi dan
Kanfer, 1986).
a. Binding
dinding mesin yang kurang lic in, granul kurang kering, die yang kotor, atau
bisa juga karena celah antara punch bawah dan ruang die terlalu besar
atau secara lengkap pemisahan bagian atas atau bawah mahkota tablet
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
dalam ruang die sebelum, selama dan sesudah kompaksasi tablet, tekana n
dinding die, terjadi pada saat mengeluarkan bahan dari permukaan punch
e. Mottling
atau bila hasil urai obatnya berwarna dan migrasi zat warna ke permukaan
3. Tablet Kunyah
Tablet kunyah dikatakan sebagai tablet spesial yang digigit hingga hancur
dan ditelan. Sediaan ini memiliki rasa aromatik yang menyenangkan, tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
oral lainnya meliputi ketersediaan ha yati yang lebih baik, melewati proses
sebagai pengganti bentuk sediaan cair jika diperlukan permulaan kerja obat
pengobatan yang dapat diberikan dengan mudah kepada anak-anak atau orang
tua yang mungkin sukar menelan obat utuh (Banker and Anderson, 1994).
halus, mempunyai rasa yang enak dan tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak
mannitol, sorbitol atau sukrosa sebagai bahan pengikat dan bahan pengisi,
antara lain :
a. Bahan pengisi diperlukan bila dosis obat tidak cukup untuk membuat bulk
dan untuk memperbaiki daya kohesi yang dapat dikempa langsung atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
Bahan pengisi yang biasa digunakan antara lain : sukrosa, laktosa, kalsium
karbonat, dekstrosa, manitol sorbitol dan bahan lain yang cocok (Banker
b. Bahan pengikat adalah bahan yang mempunyai sifat adesif yang digunakan
c. Bahan pelicin (lubricant), Umumnya fungsi dari bahan pelicin adalah untuk
antara lain talk, magnesium stearat, kalsium stearat, asam stearat, natrium
Untuk mengetahui sifat fisik tablet hisap yang diha silkan perlu dilakukan
uji sifat fisik tablet hisap. Uji sifat fisik yang dilakukan adalah :
a. Keseragaman bobot
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A da n
tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya
b. Kekerasan
c. Kerapuhan tablet
alat friability tester. Batas kerapuhan tablet yang masih bisa diterima adalah
kurang dari 1,0%. Kerapuhan diatas 1,0% menunjukkan tablet yang rapuh
kesempatan yang sama untuk merasa kan sempel dari formula tablet kunyah
manis agak pahit, pahit agak manis, agak pahit dan pahit. Kemudian data
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
a. Manitol
gula dengan rasa dingin dimulut, memiliki kelarutan cukup dalam air, dan
merupakan salah satu bagian pengisi yang biasa digunakan dalam tablet
b. Gelatin
Gelatin adalah suatu zat yang diperoleh dari hidrolisa parsial kolagen dari
kulit, jaringan ikat putih dan tulang hewan. Gelatin yang digunakan dalam
kepingan, serbuk, atau butiran, tidak berwarna atau kekuningan pucat, bau
dan rasa lemah (Anonim, 1979). Penggunaan gelatin sebagai bahan pengikat
c. Aspartam
digunakan dewasa ini. Sifat manis relatif aspartam kira-kira sebesar 200 dan
rasa ma nisnya dan bertahan lebih lama daripada pemanis alami. Aspartam
aspartam kering dikatakan baik pada suhu kamar dan kelembapan relatif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
aspartam dalam tablet kunyah adalah 3 sampai 8 mg per tablet (Siregar dan
Wikarsa, 2010).
d. Talk
atau putih kelabu. Berkilat, mudah melekat pada kulit dan bebas dari
e. Magnesium stearat
lemah, khas, mudah melekat dikulit, bebas dari butiran. Tidak larut dalam
air, etanol daneter. Khasiat magnesium stearat sebagai bahan pelicin dalam
maksimal 2 %.
f. Amilum manihot
Amilum yang digunakan adalah amilum manihot atau disebut juga pati
singkong. Pati singkong adalah pati yang diperoleh dari umbi akar Manihot
putih, praktis tidak larut dalam air dingin dan etanol (Anonim, 1995). Dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
D. Kerangka Pemikiran
Rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) adalah salah satu
Pembuatan tablet kunyah dari ekstrak bahan alam dimaksudkan agar dapat
dibuat sediaan yang lebih praktis dan efektif. Untuk mendapatkan tablet yang baik
pembuatan granul. Bahan ini yang akan menentukan sifat granul dan tablet yang
akan dibuat. Bahan pengikat yang sering digunakan dalam pembuatan tablet
Bahan pengikat yang digunakan dalam tablet ini adalah gelatin denga n
digunakan karena hampir semua bahan obat dapat dicetak dengan metode ini dan
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh antara dua jenis baha n
E. Hipotesis
1. Penggunaan variasi bahan pengikat pada tablet kunyah ekstrak rimpang temu
putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) diduga dapat dibuat tablet kunyah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
2. Penggunaan variasi bahan pengikat diduga berpengaruh pada sifat fisik tablet
berupa kesera gaman bobot, kekerasa n, kerapuhan dan rasa tablet kunya h
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini a ntara lain adalah Oven type
(IL-70.110/220 V), Toples kaca, Kain flanel, Penggiling, M ortir dan Stamper,
Neraca analitik, Single-punch tablet press (seri TDP I), Hardness Manual-
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain rimpang temu
1. Waktu
commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
2. Tempat
Jurusan biologi untuk determinasi tanaman rimpang temu putih,Sub lab biologi
temu putih, dan Laboratorium Teknologi Farmasi Universitas Setia Budi untuk
pembuatan tablet, uji sifat fisik granul dan pemeriksaan uji sifat fisik tablet.
1. Metode Penelitian
murni
2. Cara Kerja
a. Pengambilan Bahan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
b. Determinasi Tanama n
kebenaran dari tanaman tersebut dan determinasi dila kukan di Lab. Jurusan
c. Pembuatan Serbuk
digiling.
d. Pembuatan Ekstrak
Setelah itu disaring menggunakan kain flanel untuk memisahka n ampas dan
kain flanel. Sari yang didapat dicampur dengan sari yang pertama agar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
f. Standarisasi Ekstrak
1) Pemeriksaan Organoleptis
beban seberat 500 gram selama 5 menit. Gelas objek dijepit pada alat
untuk melepaskan gelas objek yang satu dengan yang lainnya (Anonim,
1979).
Formula 1 Formula 2
Ekstrak kering temu putih 252 mg 252 mg
M anitol 708 mg 708 mg
Aspartam 30 mg 30 mg
M g stearat:talk 1mg:9mg 1mg:9mg
Gelatin qs -
Amilum manihot - qs
Total 1000 1000
Ekstrak kering rimpang temu putih, manitol, dan gelatin pada formula
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
aspartam dihomogenkan sampai terbentuk massa granul yang baik yang siap
dikeringkan dalam oven dengan suhu 40-50°C. Granul yang sudah kering
i. Pemeriksaan Granul
1) Susut Pengeringan
gram zat uji dalam botol timbang dangkal tertutup yang sebelumnya tela h
Anderson, 1994).
2) Waktu Alir
yang digunakan mempunyai waktu alir yang baik. Waktu alir yang baik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
dkk, 1980).
3) Sudut Diam
Sudut diam yaitu sudut tepat yang terjadi antara timbunan partikel
bentuk kerucut dengan bidang horizontal. Bila sudut diam lebih kecil dari
300 biasanya menunjukkan bahwa bahan dapat menga lir bebas, bila
sudutnya lebih besar atau sama dengan 400 biasanya mengalirnya kurang
tg β = ...........................................................................( 2 )
β = sudut diam
r = jari-jari kerucut
h = tinggi kerucut
4) Pengetapan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
yaitu talk dan magnesium stearat. Kemudian dicampur sampai homogen dan
k. Pemeriksaan Tablet
1) Keseragaman Bobot
dihitung satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing
yang ditetapkan pada kolom A. Dan tidak satu tablet pun yang bobotnya
2) Kekerasan
pada alat dengan posisi horisontal, alat dikalibrasi hingga posisi 0,00.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
Memutar alatnya hingga tablet patah. Membaca skala yang tertera pada
3) Kerapuhan
selisih berat tablet sebelum yang diuji tidak boleh berkurang lebih 1%
sampel dari formulasi tablet ekstrak rimpang temu putih. Tanggapan ras a
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
1. Pendekatan Teoritis
la in.
untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Data yang
kepercayaan 95%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
dalam oven pada suhu 40 oC sampai kering, setelah itu diserbuk dengan cara
digiling.
Hasil dari pembuatan ekstrak kental rimpang temu putih dari 0,5 kg simplisia
kering diha silkan ekstrak kental sebanyak 42,508 g ekstrak kental dengan
Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan organoleptis dan uji daya lekat. Hasil
commit to
29 user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
pemeriksaan organoleptis ekstrak rimpang temu putih dapat dilihat pada tabel III
dibawah ini :
Hasil pemeriksaan uji kelengketan ekstrak rimpang temu putih diperoleh rata-
rat 29’424” dengan 5 kali ulangan. Pemeriksaan uji kelengketan ini dilakuka n
dengan cara menimbang 500 mg ekstrak rimpang temu putih kemudian diletakkan
diantara obyek dan ditindih dengan beban seberat 500 g se lama 5 menit. Gelas
objek dijepit pada alat yang diberi beban 70 gram. selanjutnya dihitung waktu
yang diperlukan untuk melepaskan gelas objek yang satu denga n yang la innya.
Semakin lama waktu yang dibutuhkan, semakin kental pula ekstrak yang
tablet yang baik dan stabil serta tidak terlalu sulit untuk dila kuka n
rimpang temu putih) dengan aerosil 3%. Kemudian ditambah dengan bahan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
pengikat pada formulasi 1 yaitu gelatin dengan cara gelatin dikembangkan denga n
massa yang siap digranulasi. M assa granul diayak dengan menggunakan a yaka n
yang sudah dikeringkan diayak lagi dengan ayakan 18. Tujuan dari proses
granulasi disini adalah untuk memperbaiki sifat alir dan membantu pengikata n
Sebelum granul dicetak menjadi tablet perlu diketahui sifat fisis granul, maka
dilakukan pemeriksaan kualitas fisik granul yaitu susut pengeringan, waktu alir,
dalam alat moisture content balance sebanya k 2 gram dan pada suhu 105°C
kemudian ditunggu kurang lebih 4-6 menit sampai berat granul konstan. Susut
pengeringan granul yang baik adalah tidak lebih dari 2-5 % (Lachman dkk,
1986). Pengeringan granul yang baik akan me nghasilkan tablet yang baik
karena mempunyai waktu alir yang baik sehingga granul akan kompak saat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa presentase rata rata LOD pada
formula 1 adalah 2,10 % dan presentase LOD pada formula 2 adalah 1,50%,
Sehingga dapat diketa hui bahwa formula 2 memiliki susut pengeringan yang
kurang dari standart sehingga kadar airnya rendah dan terlalu kering, ini
dikarenakan dari karakteristik dari ekstrak itu sendiri dan juga karakteristik dari
masing-masing bahan.
Adanya kadar air dalam granul diperlukan untuk menjaga agar ikatan antar
partikel menjadi stabil, tetapi kadar air dalam granul tidak boleh terlalu tinggi
ataupun terlalu rendah. Kadar air yang terlalu tinggi akan menyebabkan granul
corong dan saluran antara corong dan die, sehingga mengganggu proses
penabletan. Sedangkan kadar air yang terlalu rendah akan menyebabkan ikatan
antar partikel menjadi rapuh dan tablet yang dihasilkan mudah melepaskan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
Waktu alir merupaka n parameter sifat alir atau fluiditas granul yang
nantinya a kan berpengaruh pada proses penabletan. Semakin kecil harga waktu
alir maka sifat alirnya akan semakin baik sehingga proses penabletan tidak
menunjukkan bahwa waktu alir granul kedua formula baik karena telah
memenuhi persyaratan yaitu tidak lebih dari 10 detik untuk 100 gram. Pada
pengujian ini didapatkan hasil yang berbeda dari masing-masing formula. Hasil
Keterangan:
F1a : Formulasi 1 dengan pengikat gelatin tanpa pelicin
F1b : Formulasi 1 dengan pengikat gelatin menggunakan bahan pelicin
F2a : Formulasi 2 dengan pengikat amilum manihot tanpa pelicin
F2b : Formulasi 2 dengan pengikat amilum manihot menggunakan bahan pelicin
formula 2. Selain itu terdapat perbedaan antara waktu alir sebelum dan setelah
diberi bahan pelicin, dimana waktu alir setelah diberi dengan bahan pelicin
menjadi lebih cepat dibandingkan dengan waktu alir yang tanpa penambahan
bahan pelicin. Hal ini dikarenakan bahan pelicin (Mg stearat) berfungsi untuk
memacu aliran serbuk atau gra nul dengan jalan mengurangi gesekan diantara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
menjadi granul yang bulat dan memiliki serbuk halus yang sedikit sehingga
Sudut diam merupakan sudut tetap yang terjadi antara timbunan partikel
bentuk kerucut dengan bidang horisontal bila sejumlah serbuk atau granul
dituang dalam alat pengukur. Besar kecilnya sudut diam dipengaruhi ole h
Sudut diam granul dilakukan dengan cara 100 gram granul dimasukkan ke
dalam corong, massa yang jatuh akan membentuk kerucut, lalu tinggi (h) dan
jari-jari (r) kerucut diukur sehingga mendapat nilai α (α=arc tg h/r). Kriteria
sudut diam : α > 25 o artinya sangat mudah mengalir, 25 o < α < 40 o artinya
Keterangan:
F1a : Formulasi 1 dengan pengikat gelatin tanpa pelicin
F1b : Formulasi 1 dengan pengikat gelatin menggunakan bahan pelicin
F2a : Formulasi 2 dengan pengikat amilum manihot tanpa pelicin
F2b : Formulasi 2 dengan pengikat amilum manihot menggunakan bahan pelicin
sudut diam rata-rata sebesar 30,686 o dan setelah diberi bahan pelicin menjadi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
sudut diam rata-rata 28,460 o dan setelah diberi dengan bahan pelic in menjadi
27,527 o.
dengan formula 2, Hal ini dikarenakan bentuk, ukuran dan kelembapan dari
lebih tinggi daripada formula 2 sesuai dengan tabel susut pengeringan. Tetapi
pada kedua formula setelah diberi bahan pelicin mengalami penurunan sudut
diam yang menunjukkan bahwa kemampuan alir granul lebih baik dibanding
sebelum diberi bahan pelicin. Hasil sudut diam yang diperoleh sesuai dengan
kriteria 25 o < α < 40 o yang artinya mudah mengalir, sehingga granul tidak a kan
mengalir.
4. Uji Pengetapan
yang dihasilkan akibat getaran dari granul dalam volumenometer. Dari data
tersebut maka dapat dihitung harga indeks pengetapan. Semakin kecil harga
indeks pengetapan sema kin baik sifat fisik granul. Sifat fisik granul yang baik
adalah jika memiliki harga pengetapan lebih kecil 20 % (Lachman dkk, 1986).
dan ukuran granul. Semakin besar indeks pengetapan mengakibatkan sifat alir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
Uji Pengetapan F1 F2
massa 39,114 38,438
volume awal 100 100
volume akhir 94 92
Berat jenis awal(m/v) 0,39 0,38
Berat jenis akhir(m/v) 0,416 0,417
% 6,25 8,87
Keterangan:
F1 : Formulasi 1 dengan pengikat gelatin
F2 : Formulasi 2 dengan pengikat amilum manihot
Dari data yang diperoleh indeks pengetapan yang dihasilkan tidak lebih
dari 20% yaitu formula 1 adalah 6,25 % dan formula 2 sebesar 8,87 %.
Semakin besar densitas massa granul maka semakin mudah granul mengalir.
Formula 1 dan Formula 2 memiliki densitas yang cukup besar yaitu 0,41 g/ml.
Granul setela h diuji secara fisik dan telah memenuhi persyaratan, kemudian
1. Keseragaman Bobot
dengan bahan pengikat gelatin pada tabel IX tersebut menunjukkan hasil yang
baik yaitu CV (koefisien variasi) <5%. Hal ini disebabkan karena granul
memiliki sifat alir yang baik sehingga pada saat pembuatan tablet pengisian
Granul yang sifat dan sudut diamnya baik (memenuhi syarat) mampu mengalir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
ke dalam die secara periodik dan konstan se hingga menghasilkan bobot tablet
yang seragam karena waktu alirnya yang cepat sehingga die dapat selalu terisi
Tablet F1 F2
1 1009 1007
2 1007 1007
3 1007 1005
4 1001 1009
5 1007 1008
6 1008 1004
7 1013 1013
8 1004 1001
9 1010 1003
10 1003 1004
11 1004 1005
12 1006 1007
13 1009 1002
14 1007 1007
15 1002 1004
16 1004 1002
17 1009 1004
18 1005 1002
19 1009 1009
20 1009 1008
x 1006,65 1005,55
SD 3,01357 3,03445
CV 0,29% 0,30%
Keterangan:
F1 : Formulasi 1 dengan pengikat gelatin
F2 : Formulasi 2 dengan pengikat amilum manihot
Indonesia III, karena tidak ada 2 tablet yang bobotnya menyimpang lebih dari 5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
% dari bobot rata-rata tablet dan tidak satupun tablet yang bobotnya
Hasil ini menunjukkan bahwa waktu alir dari granul baik, dimana granul
bobot tablet kunyah ekstrak etanol 70% rimpang temu putih dengan bahan
dapat diteruskan dengan uji t, dan hasilnya dapat dilihat pada lampiran 13.
Data tersebut menunjukkan bahwa dari formula 1 dan 2 tidak ada beda
secara bermakna pada taraf kepercayaan 95% yang artinya bahwa variasi bahan
2. Kekerasan Tablet
Pada tablet kunyah tingkat kekerasan tablet lebih tinggi daripada sediaa n
tablet biasa dikarenakan tablet kunyah harus melarut perlahan lahan didalam
yang lebih keras daripada formula 1. Penggunaan bahan pengikat yang terlalu
banyak akan membuat massa granul terlalu basah dan granul yang terlalu keras
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
dan kedalaman punchnya sebesar 7,3 semakin tinggi tekanan/punch atas turun
Tablet F1 F2
1 15 17,9
2 15,3 17
3 15,8 17,8
4 14,8 17,9
5 15,2 18,1
6 15,2 18,2
7 15,2 17,8
8 15,8 18,2
9 15,7 17,8
10 15,8 18,1
x 15,38 17,88
SD 0,37 0,35
Keterangan:
F1 : Formulasi 1 dengan pengikat gelatin
F2 : Formulasi 2 dengan pengikat amilum manihot.
70% rimpang temu putih dengan bahan pengikat gelatin dan amilum manihot
merupakan data yang terdistribusi normal sehingga dapat diteruskan dengan uji
Data hasil uji statistik kekerasan tablet dengan bahan pengikat Gelatin dan
taraf kepercayaan 95% artinya variasi bahan pengikat (gelatin dan am ilum)
3. Kerapuhan tablet
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
hal ini. Hasil pada tabel XI dapat dilihat bahwa kedua formula memiliki
kerapuhan kurang dari 0,8% sehingga dapat dikatakan bahwa tablet dari kedua
formula yang diuji memenuhi persyaratan tingkat kerapuhan ya itu kurang dari
etanol 70% rimpang temu putih dengan variasi bahan pengikat gelatin dan
Data hasil uji statistik kerapuhan tablet dengan variasi bahan pengikat
(gelatin dan amilum) tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan secara
bermakna pada taraf kepercayaan 95% yang artinya variasi bahan pengikat
tentang rasa tablet kunyah yang diuji. Tablet kunyah dalam formula
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
sebagai bahan pengisi, semakin banyak bahan pengikat yang dipakai, maka
mempunyai sifat tidak berbau dan tidak berasa sehingga tidak menutupi rasa
dari manitol itu sendiri dan rasa yang dihasilkan lebih manis daripada dengan
bahan pengikat gelatin. Pemanis yang digunakan dalam formula tablet kunyah
Keterangan : MAP = manis agak pahit, PAM=pahit agak manis, AP= agak pahit, P=pahit,
Persyaratan tablet kunyah dapat diterima bila lebih dari 50% responden menyatakan dapat
menerima rasa tablet kunyah tersebut.
pahit ini dikarenakan adanya kurkumin bahan aktif yang berada dalam temu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Ekstrak rimpang temu putih dapat dibuat tablet kunyah yang memenuhi
persyaratan sesuai dengan farmakope dan literatur lain dalam hal mutu sifat
fisik tablet, meliputi uji keseragaman bobot, uji kekerasan, uji kerapuhan dan
formula.
B. SARAN
commit
42to user