ABSTRAK
Setiap makhluk hidup pasti tersusun atas sel sel, yang jumlahnya ribuan bahkan
jutaan sel dan sel. Semua fungsi kehidupan di atur dan berlangsung di dalam sel.
Sel merupakan struktural terkecil dari suatu organisme hidup. Hampir semua sel
juga mempunyai kemampuan untuk berkembang biak atau memperbanyak diri.
Sel mengadung dua bagian utama, inti dan sitoplasma. Sel dibedakan menjadi dua
yaitu, sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik memiliki struktur yang
lebih sederhana dibandingkan dengan sel eukariotik. Sel berkembang biak dengan
cara membelah diri (secara mitosis). Selain itu sel juga mengandung materi
genetik, yaitu materi penentu sifat-sifat mahluk hidup, maka sifat mahluk hidup
dapat diwariskan kepada keturunannya. Sel mengandung protoplasma, yaitu
bahan hidup setengah kental. Protoplasma terdiri atas, sitoplasma atau disebut
dengan plasma sel dan nukleoplasma atau plasma inti. Berdasarkan jumlahnya sel
dapat dibedakan menjadi dua yaitu, uniseluler (bersel tunggal) dan multiseluler
(bersel banyak). Didalam sel tumbuhan terdapat organel-organel yaitu retikulum
endoplasma, ribosom, mitokondria, badan golgi, plastida, vakuola, dinding sel.
PENDAHULUAN
Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Tedapat beberapa teori yang
mengemukakan mengenai sel. Menurut Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti
sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil pengamatannya ditemukan rongga-
rongga yang disebut sel (cellula). Hanstein (1880) menyatakanbahwa sel tidak
hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong
yangberisi). Seorang ilmuan dari Perancis Felix Durjadin meneliti beberapa jenis
sel hidup dan menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya
disebut “Sarcode” namun mengalami perubahan yaitu, Johanes Purkinje (1787-
1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma.Matthias
Schleiden seorang ahli botani dan Theodore Schwann seorang ahli zoologi pada
tahun 1838menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan
tumbuhan dan hewan. Merekamengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri
atas sel . Konsep yang diajukan tersebutmenunjukkan bahwa sel merupakan
satuan structural makhluk hidup. Berbeda halnya dengan RobertBrown
(Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang pada
protoplasma yaitu inti(nucleus). Seorang ahli anatomi Max Shultze (1825-1874)
menyatakan sel merupakan kesatuanfungsional makhluk hidup. Pada tahun 1858,
Rudolf Virchow menyatakan bahwa setiap cel berasal daricel sebelumnya (omnis
celulla ex celulla) ( Putu, 2009).
Sel berkembang biak dengan cara membelah diri (secara mitosis). Selain
itu sel juga mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifat-sifat mahluk
hidup, maka sifat mahluk hidup dapat diwariskan kepada keturunannya. Setiap
sel, pada tahap tertentu dalam hidupnya, mengandung DNA sebagai materi yang
dapat diwariskan dan mengarahkan aktivitas sel tersebut. Selain itu, semua sel
memiliki struktur yang disebut ribosom yang berfungsi dalam pembuatan protein
yang akan digunakan sebagai katalis pada berbagai reaksi kimia dalam sel tersebut
(Harry,2007).
Beberapa ilmuwan pada abad ke-18 dan awal abad ke-19 telah
berspekulasi atau mengamati bahwa tumbuhan dan hewan tersusun atas sel,
namun hal tersebut masih diperdebatkan pada saat itu. Pada tahun 1838, ahli
botani Jerman Matthias Jakob Schleiden menyatakan bahwa semua tumbuhan
terdiri atas sel dan bahwa semua aspek fungsi tubuh tumbuhan pada dasarnya
merupakan manifestasi aktivitas sel. Ia juga menyatakan pentingnya nukleus
(yang ditemukan Robert Brown pada tahun 1831) dalam fungsi dan pembentukan
sel, namun ia salah mengira bahwa sel terbentuk dari nukleus.
ORGAN ORGAN SEL TANAMAN
Berdasarkan organisasi internalnya sel dibedakan menjadi dua yaitu, sel
prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik memiliki struktur yang lebih
sederhana dibandingkan dengan sel eukariotik, namun sel prokariotik memiliki
banyak ribosom. Pada sel eukariotik mempunyai inti sel yang dibatasi oleh
membran inti yang dinamakan nukleus. Organel-organel pada sel eukariotik
dibatasi oleh membran,yang mana membran sel nya tersusun atas fosfolipid.
Kromosomnya tersusun secara linear. Berbedadengan sel prokariotik yang tidak
memiliki inti yang jelas karena tidak memiliki membran inti. Organel-organelnya
juga tidak dibatasi oleh membran. Membran plasmanya tersusun atas
senyawapeptidoglikan. Krosomosomya tersusun secara sirkuler (Soediarto, 1991).
1. Mitokondria
Mitokondria adalah salah satu organel sel dan berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya fungsi respirasi sel pada makhluk hidup, selain fungsi selular lain,
seperti metabolisme asam lemak, homeostasis kalsium, transduksi sinyal selular,
biosintesis pirimidina, dan penghasil energi yang berupa adenosina trifosfat pada
lintasan katabolisme.
2. Badan Golgi
Badan Golgi dapat disebut juga dengan nama aparatus Golgi, kompleks Golgi
atau diktiosom merupakan sebuah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi
sel, serta strukturnya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.
Badan golgi terdapat hampir di semua sel eukariotik serta banyak dijumpai pada
organ tubuh yang melakukan fungsi ekskresi, misalnya pada ginjal. Setiap sel
pada hewan mempunyai 10 sampai 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan
memiliki badan golgi sampai ratusan. Badan Golgi yang terdapat pada tumbuhan
disebut diktiosom. Badan Golgi pertama kali ditemukan oleh seorang ahli
histologi serta patologi yang memiliki kebangsaan Italia yang bernama Camillo
Golgi.
3. Retikulum Endoplasma
RE terdiri dari jaringan tubula dan gelembung membran yang disebut sisterne
(cisternae) (bahasa Latin cisterna, berarti "kotak" atau "peti"). Membran RE
memisahkan ruangan internal, yaitu ruang sisternal dan sitosol. Membran ini
berhubungan langsung dengan selubung nukleus atau nuclear envelope, sehingga
ruang di antara kedua membran selubung itu bersambung dengan ruang sisternal
RE ini. Terapat dua daerah RE yang struktur dan fungsinya berbeda jelas,
walaupun keduanya tersambung, yaitu RE halus dan RE kasar. Pada bagian-
bagian RE kasar, terdapat ribuan ribosom. Ribosom merupakan tempat proses
pembentukan protein terjadi di dalam sel. Ribosom juga diletakkan pada sisi
sitoplasmik membran luar selubung nukleus, yang bertemu dengan RE kasar.
Sedangkan bagian-bagian retikulum endoplasma yang tidak diselimuti oleh
ribosom disebut retikulum endoplasma halus atau smooth endoplasmic reticulum.
Fungsinya adalah untuk membentuk lemak dan steroid. Sel-sel yang sebagian
besar terdiri dari retikulum endoplasma halus terdapat di beberapa organ seperti
hati.
4. Dinding sel
Dinding/tembok sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi
ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang
dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun
dan kelengkapannya berbeda.
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas,
layaknya sel tumbuhan. Namun, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding
sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur
dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam
sel.
Plastid adalah organel vital pada tumbuhan. Fungsinya adalah sebagai tempat
fotosintesis, sintesis asam-asam lemak, serta beberapa fungsi sehari-hari sel.
Secara evolusi plastid dianggap sebagai prokariota yang bersimbiosis ke dalam
sel eukariota dan kemudian kehilangan sifat otonomi penuhnya.
Teori endosimbiosis ini mirip dengan yang terjadi terhadap mitokondria namun
introduksi plastid dianggap terjadi lebih kemudian.
6. Ribosom
Ribosom adalah salah satu organel yang berukuran kecil dan padat
dalam sel yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Ribosom berdiameter
sekitar 20 nm serta terdiri atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein
ribosom(disebut Ribonukleoprotein atauRNP).Organel ini
menerjemahkan mRNA untuk membentuk rantai polipeptida (yaitu protein)
menggunakan asam amino yang dibawa oleh tRNA pada proses translasi. Di
dalam sel, ribosom tersuspensi di dalam sitosol atau terikat pada retikulum
endoplasma kasar, atau pada membran inti sel. Ribosom adalah komponen sel
yang membuat protein dari semua asam amino. Salah satu prinsip utama biologi,
sering disebut sebagai “dogma sentral,” adalah DNA yang digunakan untuk
membuat RNA, yang, pada gilirannya, digunakan untuk membuat protein. Urutan
DNA gen disalin ke RNA mRNA. Ribosom kemudian membaca informasi dalam
RNA dan menggunakannya untuk membuat protein. Proses ini dikenal sebagai
translasi; yaitu, ribosom “menerjemahkan” informasi genetik dari RNA menjadi
protein. Ribosom melakukan hal ini dengan mengikat sebuah mRNA dan
menggunakannya sebagai template untuk urutan yang benar asam amino pada
protein tertentu. Asam amino yang melekat pada RNA transfer tRNA molekul,
yang masuk salah satu bagian dari ribosom dan mengikat ke urutan messenger
RNA. Asam amino terlampir yang kemudian bergabung bersama oleh bagian lain
dari ribosom. Ribosom bergerak sepanjang mRNA, “membaca” urutan dan
menghasilkan rantai asam amino. Ribosom terbuat dari kompleks dari RNA dan
protein.
Ribosom dibagi menjadi dua subunit, satu lebih besar daripada yang lain.
Mengikat subunit kecil untuk mRNA, sedangkan mengikat subunit yang lebih
besar kepada tRNA dan asam amino. Ketika selesai membaca mRNA ribosom,
kedua subunit terpecah. Ribosom telah diklasifikasikan sebagai ribozim, karena
RNA ribosomal tampaknya paling penting bagi aktivitas transferase peptidil yang
menghubungkan asam amino bersama. Ribosom dari bakteri, archaea dan
eukariota tiga domain kehidupan di Bumi, memiliki struktur secara signifikan
berbeda dan urutan RNA. Perbedaan-perbedaan dalam struktur memungkinkan
beberapa antibiotik untuk membunuh bakteri oleh ribosom menghambat mereka,
sementara meninggalkan ribosom manusia tidak terpengaruh. Ribosom dalam
mitokondria sel eukariotik mirip pada bakteri, yang mencerminkan asal usul
evolusi kemungkinan organel ini berasal dari kata ribosom asam ribonukleat.
Ribosom tidak memiliki membran (selaput). Hal ini disebabkan antaralain: 1.
Ribosom merupakan organel terkecil. 2. Untuk membuat membran (selaput) harus
terdiri dari lipid (lemak) dan protein, sedangkan pada ribosom hanya terdapat
protein.
7. Vakuola
Vakuola merupakan salah satu bagian organel sel yang terdapat pada sel hewan
dan juga tumbuhan. Vakuola yaitu suatu organel sitoplasmatik berisi cairan –
cairan yang dibatasi oleh selaput tipis. Cairan ini mengandung berbagai macam
zat larut yang membentuk vakuola seperti, garam mineral, alkaloid, enzim –
enzim, asam dan basa. Vakuola terdiri dua jenis, yaitu vakuola kontraktil yang
fungsinya sebagai osmoregulator yang mengatur nilai osmotic sel / ekskresi.
Sedangkan vakuola nonkontraktil berfungsi untuk mencerna makanan dan
kemudian mengedarkannya. Vakuola sel tumbuhan biasnya lebih besar daripada
vakuola yang ditemukan pada sel – sel hewan. Vakuola pusat dikelilingi oleh
tonoplast dan menawarkan dukungan untuk sel – sel yang merupakan daun dan
menjadi bagian lunak lainnya tanaman. Zat terlarut hadir dalam vakuola biasanya
selalu menyerap air. Saat air memasuki vakuola, maka sel akan menjadi
meningkat, sehingga memungkinkan bagian – bagian lunak dari tanaman
misalnya saja daun untuk mempertahankan bentuk dan juga turgiditynya. Maka
dengan mempertahankan sel dalam bentuk yang tepat menjadi fungsi utama
vakuola. Fungsi vakuola pada tanaman adalah :
1. Tempat menyimpan cadangan ion anorganik dan juga makanan seperti
protein, kalium, klorida serta gula.
2. Tempat untuk menimbun sisa – sisa dari metabolisme, seperti getah yang
terdapat pada bagian batang tanaman karet.
3. Vakuola memiliki fungsi untuk mendekatkan sitoplasma ke bagian dinding
sel, hingga proses masuk dan keluarnya suatu zat bisa berjalan secara cepat dan
lancar.
4. Vakuola bisa menjadikan sel yang muda dan menjadi lebih kuat.
5. Vakuola pusat yang di kelilingi oleh tonoplas sebagai penyokong sel
tumbuhan.
6. Vakuola berguna untuk homoestasis PH, yang menyimpan asam amino
dan osmoregulasi.
7. Vakuola mempunyai kemampuan untuk menghapus puing – puing
struktural yang tidak diinginkan.
8. Vakuola bisa mengisolasi bahan yang berbahaya yang menjadi ancaman
bagi sel.
9. Vakuola berperan dalam proses pembesaran selama pertumbuhan sel.
10. Vakuola bisa mempertahankan tekanan hidrostatik internal ataupun turgor
yang ada dalam sel.
11. Vakuola bisa mempertahankan Ph internal yang asam.
12. Vakuola mampu mengekspor zat yang tak diinginkan dari sel.
13. Vakuola mempunyai kemampuan untuk mengaktifkan sel agar bisa
berubah bentuk
14. Vakuola bisa melakukan pengontrolan aliran air yang masuk dan air
keluar melalui proses transport aktif, memompa ion kalium ke dalam dan juga
keluar dari interior vakuolar.
15. Sel tumbuhan mempunyai vakuola yang berukuran lebih kecil, akan tetapi
saat terjadinya kematangan sel, maka terbentuklah vakuola tengah yang
berukuran besar.
DAFTAR PUSTAKA