Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................1

B.     Rumusan Masalah...........................................................................2

C.     Tujuan..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

A.    Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan.......................................3

B. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan.............................................4

C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan..............................................5

D.   Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pencerdasan

Kehidupan bangsa....................................................................................8

BAB III PENUTUP......................................................................................12

A. Kesimpulan...................................................................................12

B. Saran.............................................................................................12
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA

sehingga makalah ini yang berjudul ”Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

dalam Pencerdasan Kehidupan Bangsa” dapat tersusun hingga selesai. Makalah

ini diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan

dan pengalaman bagi teman-teman.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun penglaman saya. Saya yakin

masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari teman- teman dan Dosen

demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 10 Maret 2020


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang diwajibkan

dari tingkat Sekolah Dasar, menengah, hingga Perguruan Tinggi. Hal ini

dimaksudkan agar dapat memupuk karakter siswa untuk memiliki rasa

nasionalisme, juga membentuk karakter sosial dan karakter bangsa sejak dini.

Karakter Bangsa adalah perilaku yang diharapkan yang dimiliki oleh warga

Negara sebagai cerminan dari Pancasila dan UUD 1945.

Pendidikan Kewarganegaraan juga merupakan pondasi atau modal utama bagi 

seluruh bangsa Indonesia untuk dapat mempelajari, memahami, dan mencintai

setiap aspek dari Indonesia sendiri.

Mahasiswa sebagai sebagai bagian dari Pendidikan tingkat tinggi di Indonesia

juga turut melaksanakan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, karena

mahasiswa merupakan bibit untuk mempertanggung jawabkan Indonesia

kedepannya. Karena itulah diperlukan pendidikan moral dan akademis yang

akan menunjang sosok pribadi mahasiswa. Kepribadian mahasiswa akan tumbuh

seiring dengan waktu dan mengalami proses pembebenahan, pembekalan,

penentuan dan akhirnya pemutusan prinsip diri. Di masa yang akan datang

diperlukan ilmu yang cukup untuk dapat mendukung kokohnya pendirian suatu

Negara dan mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga Negara dengan


menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan

kewajiban dalam bela Negara demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan

bangsa dan Negara.

B.     Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ?

2. Apa hakikat pendidikan kewarganegaraan?

3. Apa tujuan mempelajari pendidikan kewarganegaraan?

4. Apa fungsi pendidikan kewarganegaraan dalam pencerdasan kehidupan

bangsa?

C.     Tujuan

1. Mengetahui pengertian pendidikan kewarganegaraan

5. Mengetahui hakikat pendidikan kewarganegaraan

6. Memahami tujuan pendidikan kewarganegaraan

7. Memahami fungsi pendidikan kewarganegaraan dalam pencerdasan

kehidupan bangsa
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pengertian pendidikan menurut para ahli diantaranya :

1. Menurut UU sisdiknas No.20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencanna untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya ,masyarakat,bangsa dan Negara.

8. Menurut Carter v.Good(1997)

pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam

bentuk sikap dan perilaku yang berlaku dalam masyarakatnya.

9. Menurut Godfrey Thomson(1977)

pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan

perubahan yang tetap di dalam kebiasaan tingkah lakunya, pikirannya dan

perasaannya.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan mengandung

tujuan yang ingin dicapai, yaitu membentuk kemampuan individu

mengembangkan dirinya yang kemampuan – kemampuan dirinya berkembang

sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya sebagai seorang individu,

maupun sebagai warganrgara dan warga masyarakat.


B. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

Menurut UU Sisdiknas no.20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1, bahwa Pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Dan istilah kewarganegaraan merupakan terjemah dari “civic” yang

merupakan mata pelajaran sosial yang bertujuan membina dan mengembangkan

anak didik agar jadi warga negara yang baik.

Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang dilakukan

atas dasar pancasila sebagai wasilah (sarana) dalam menumbuhkan,

mengembangkan, dan melestarikan nilai-nilai luhur (al-akhlaqul karimah) atau

yang disebut dengan istilah “pendidikan karakter bangsa” yang dapat

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Atau bisa dikatakan bahwa Hakikat

diajarkannya Pendidikan Kewarganegaraan yaitu mata pelajaran yang terfokus

pada pembentukan diri yang beragam dari berbagai suku, agama, budaya, sosial

bahasa, serta usia agar menjadi warga negara yang cerdas, taat hukum,

terampil, serta berkarakter yang dilandasi oleh pancasila dan UUD 1945.

Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan juga dapat dikatakan sebagai upaya

sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara

dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan

hak dan kewajiban dalam membela negara, demi kelangsungan kehidupan dan

kejayaan bangsa serta negara. Sehingga dapat mencerdaskan bangsa,


menumbuhkan kepercayaan terhadap jati diri serta moral bangsa, komitmen

terhadap nilai-nilai demokrasi dan Hak Asasi Manusia dalam kehidupannya.

C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah untuk

mengembangkan kemampuan-kemapuan sebagai berikut:

1. Berpikir secara kritis,rasional,dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan.

10. Berpatisipasi secara aktif dan bertanggung jawab,serta bertindak cerdas

dalam kegiatan kemasyarakatan,berbangsa dan bernegara

11. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup

bersama dengan bangsa lainnya.

12. Beriteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara

langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi.
Semua hal tersebut di atas nampaknya sejalan dengan tujuan pendidikan

yang dicanangkan oleh UNESCO, yakni learning to know (aspek Pengetahuan),

learning to be (aspek Afektif), learning to do and learning to life together (aspek

keterampilan). Untuk itu semua maka Pendidikan Kewarganegaraan

dikembangkan agar mampu mengarahkan warga negara yang dinamis dalam

rangka menghadapi tantangan di era global. Warga Negara yang diharapkan

melalu Pendidikan Kewarganegaraan adalah : (a) warga negara yang cerdas, (b)

warga negara yang memiliki komitmen, serta (c) warga negara yang mampu

melibatkan diri atau partisipatif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara Indonesia serta dalam pergaulan internasional.

Di era global ini Pendidikan Kewrganegaraan seyogyanya diarahkan lebih

fungsional dan dapat membantu peserta didik dalam memecahkan persoalan

serta mampu mengambil keputusan sendiri di dalam kehidupan pribadi,

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Untuk itu Pendidikan

Kewarganegaraan hendaknya disesuaikan dengan tuntutan dan perkembangan

masyarakat. Maksudnya, Pendidikan Kewarganegaraan hendaknya mampu

sebagai wahana yang dapat membentuk dan mengembangkan peserta didik

menjadi warga negara yang memiliki kecerdasan agar mampu menyesuaikan diri

dengan lingkungannya.

Tujuan diadakannya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini tidak

lain karena ingin menciptakan generasi yang berkarakter dan memiliki rasa

nasionalisme yang tinggi. Hal ini jelas seperti yang disebutkan dalam landasan

Pendidikan Kewarganegaraan. Kita tentu tidak ingin masalah-masalah di

Indonesia yang berhubungan dengan Pendidikan Kewarganegaraan ini kembali

terjadi di masa depan. Pastinya kita berharap Indonesia menjadi lebih baik
nantinya. Tidak ada lagi masalah sosial seperti kemiskinan dan kualitas

pendidikan yang rendah, banyaknya kasus sara, korupsi yang merajalela, dan

daerah-daerah yang semakin tertinggal dan diabaikan oleh pemerintah pusat.

Jadi, butuh partisipasi dari masyarakat khususnya mahasiswa sebagai bagian

dari pendidikan tinggi negeri ini untuk dapat mengamalkan pembelajaran yang

dipelajari dari Pendidikan Kewarganegaraan

D.   Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pencerdasan

Kehidupan bangsa

1. Membantu generasi muda memperoleh pemahaman cita-cita nasional /tujuan

negara

13. Dapat mengambil keputusan-keputusan yang bertanggung jawab dalam

menyelsaikan masalah pribadi, masyarakat dan negara.

14. Dapat mengapresiasikan cita-cita nasional dan dapat membuat keputusan-

keputusan yang cerdas.

15. Wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan

berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan

merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan

amanat Pancasila dan UUD NKRI 1945.

Pernahkah Anda memikirkan atau memimpikan menjadi seorang sarjana atau

profesional? Seperti apa sosok sarjana atau profesional itu? Apa itu sarjana dan

apa itu profesional? Coba kemukakan secara lisan berdasar pengetahuan awal

Anda.

Bila Anda memimpikannya berarti Anda tergerak untuk mengetahui apa yang

dimaksud sarjana dan profesional yang menjadi tujuan Anda menempuh

pendidikan di perguruan tinggi ini. Meskipun demikian, pemahaman Anda perlu


diuji kebenarannya, apakah pengertian sarjana atau profesional yang Anda

maksud sama dengan definisi resmi. Cobalah Anda telusuri lebih lanjut

pengertian sarjana dari berbagai dokumen kenegaraan. Apa simpulan Anda?

Selain itu, perlu jelas pula, mengapa pendidikan kewarganegaraan penting

dalam pengembangan kemampuan utuh sarjana atau profesional? Marilah kita

kembangkan persepsi tentang karakteristik sarjana atau profesional yang

memiliki kemampuan utuh tersebut dan bagaimana kontribusi pendidikan

kewarganegaraan terhadap pengembangan kemampuan sarjana atau

profesional.

 Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang

Pendidikan Tinggi, program sarjana merupakan jenjang pendidikan akademik

bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu

mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penalaran ilmiah. Lulusan

program sarjana diharapkan akan menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang

berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta

mampu mengembangkan diri menjadi profesional.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen dikemukakan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan

yang dapat menjadi sumber penghasilan, perlu keahlian, kemahiran, atau

kecakapan, memiliki standar mutu, ada norma dan diperoleh melalui pendidikan

profesi. Apakah profesi yang akan Anda capai setelah menyelesaikan pendidikan

sarjana atau profesional? Perlu Anda ketahui bahwa apa pun kedudukannya,

sarjana atau profesional, dalam konteks hidup berbangsa dan bernegara, bila

memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan, maka

Anda berstatus warga negara.


Apakah warga negara dan siapakah warga negara Indonesia (WNI) itu?

Sebelum menjawab secara khusus siapa WNI, perlu diketahui terlebih dahulu

apakah warga negara itu? Konsep warga negara (citizen; citoyen) dalam arti

negara modern atau negara kebangsaan (nation-state) dikenal sejak adanya

perjanjian Westphalia 1648 di Eropa sebagai kesepakatan mengakhiri perang

selama 30 tahun di Eropa. Berbicara warga negara biasanya terkait dengan

masalah pemerintahan dan lembaga-lembaga negara seperti lembaga Dewan

Perwakilan Rakyat, Pengadilan, Kepresidenan dan sebagainya. Dalam

pengertian negara modern, istilah “warga negara” dapat berarti warga, anggota

(member) dari sebuah negara. Warga negara adalah anggota dari sekelompok

manusia yang hidup atau tinggal di wilayah hukum tertentu yang memiliki hak

dan kewajiban.

Di Indonesia, istilah “warga negara” adalah terjemahan dari istilah bahasa

Belanda, staatsburger. Selain istilah staatsburger dalam bahasa Belanda dikenal

pula istilah onderdaan. Menurut Soetoprawiro (1996), istilah onderdaan tidak

sama dengan warga negara melainkan bersifat semi warga negara atau kawula

negara. Munculnya istiah tersebut karena Indonesia memiliki budaya kerajaan

yang bersifat feodal sehingga dikenal istilah kawula negara sebagai terjemahan

dari onderdaan. Setelah Indonesia memasuki era kemerdekaan dan era modern,

istilah kawula negara telah mengalami pergeseran. Istilah kawula negara sudah

tidak digunakan lagi dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara di

Indonesia saat ini. Istilah “warga negara” dalam kepustakaan Inggris dikenal

dengan istilah “civic”, “citizen”, atau “civicus”. Apabila ditulis dengan

mencantumkan “s” di bagian belakang kata civic mejadi “civics” berarti disiplin

ilmu kewarganegaraan.
Konsep warga negara Indonesia adalah warga negara dalam arti modern, bukan

warga negara seperti pada zaman Yunani Kuno yang hanya meliputi angkatan

perang, artis, dan ilmuwan/filsuf. Siapa saja WNI? Menurut undang-undang yang

berlaku saat ini, warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Mereka dapat meliputi TNI, Polri, petani, pedagang, dan profesi serta kelompok

masyarakat lainnya yang telah memenuhi syarat menurut undang-undang.

Menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan

Indonesia, yang dimaksud warga negara adalah warga suatu negara yang

ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Lalu siapakah yang

termasuk warga negara Indonesia itu? Telusuri kembali dari berbagai sumber,

siapa saja yang termasuk warga negara Indonesia itu. Hasilnya dipresentasikan

secara kelompok.

E. Dinamika dan tantangan Pendidikan Kewarganegaraan

Suatu kenyataan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) telah

mengalami beberapa kali perubahan, baik tujuan, orientasi, substansi materi,

metode pembelajaran bahkan sistem evaluasi.

Semua perubahan tersebut dapat teridentifikasi dari dokumen kurikulum yang

pernah berlaku di Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini

Mengapa pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan?Apa

dinamika dan tantangan yang pernah dihadapi oleh PKn Indonesia dari masa ke

masa?

Praktik kenegaraan/pemerintahan Republik Indonesia (RI) sejak periode Negara

Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 sebagai negara

merdeka sampai dengan periode saat ini yang dikenal Indonesia era reformasi.
Mengapa dinamika dan tantangan PKn sangat erat dengan perjalanan sejarah

praktik kenegaraan/pemerintahan RI?

Inilah ciri khas PKn sebagai mata kuliah dibandingkan dengan mata kuliah lain.

Ontologi PKn adalah sikap dan perilaku warga negara dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Status warga negara dapat meliputi penduduk yang berkedudukan sebagai

pejabat negara sampai dengan rakyat biasa. Tentu peran dan fungsi warga

negara berbeda-beda, sehingga sikap dan perilaku mereka sangat dinamis.

Oleh karena itu, mata kuliah PKn harus selalu menyesuaikan/sejalan dengan

dinamika dan tantangan sikap serta perilaku warga negara dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Apa saja dinamika perubahan dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan

yang telah mempengaruhi PKn?

Untuk mengerti dinamika perubahan dalam sistem ketatanegaraan dan

pemerintahan serta tantangan kehidupan yang telah mempengaruhi PKn di

Indonesia, Coba lihat kembali perkembangan praktik ketatanegaraan dan sistem

pemerintahan RI menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia,

yakni:

(1) Periode I (1945 s.d. 1949);

(2) Periode II (1949 s.d. 1950);

(3) Periode III (1950 s.d. 1959);

(4) Periode IV (1959 s.d. 1966);

(5) Periode V (1966 s.d. 1998);

(6) Periode VI (1998 s.d. sekarang).


Mengapa dinamika dan tantangan PKn mengikuti periodisasi pelaksanaan UUD

(konstitusi)?

Pendidikan kewarganegaraan tidak hanya didasarkan pada konstitusi negara

yang bersangkutan, tetapi juga tergantung pada tuntutan perkembangan zaman

dan masa depan.

Misalnya, kecenderungan masa depan bangsa meliputi isu tentang HAM,

pelaksanaan demokrasi, dan lingkungan hidup. Sebagai warga negara muda,

mahasiswa perlu memahami, memiliki kesadaran dan partisipatif terhadap gejala

demikian.

Apa saja dinamika perubahan dalam kehidupan masyarakat baik berupa tuntutan

maupun kebutuhan?

Pendidikan Kewarganegaraan yang berlaku di suatu negara perlu

memperhatikan kondisi masyarakat. Walaupun tuntutan dan kebutuhan

masyarakat telah diakomodasi melalui peraturan perundangan, namun

perkembangan masyarakat akan bergerak dan berubah lebih cepat

Apa saja dinamika perubahan dalam perkembangan IPTEK yang mempengaruhi

PKn?

Era globalisasi yang ditandai oleh perkembangan yang begitu cepat dalam

bidang teknologi informasi mengakibatkan perubahan dalam semua tatanan

kehidupan termasuk perilaku warga negara, utamanya peserta didik.

Kecenderungan perilaku warga negara ada dua, yakni perilaku positif dan

negatif.
PKn perlu mendorong warga negara agar mampu memanfaatkan pengaruh

positif perkembangan iptek untuk membangun negara-bangsa.

F. Sumber histori, sosiologi dan politik tentang Pendidikan

Kewarganegaraan di Indonesia

1. Sumber Historis Pendidikan Kewarganegaraan

Presiden Soekarno dahulu kala pernah berkata bahwa "Jangan sekali-sekali

meninggalkan sejarah." Hal tersebut kemudian memiliki sebuah makna dimana

dalam setiap sejarah terdapat berbagai macam fungsi yang dimana penting dan

akan sangatlah berguna dalam rangka untuk membangun sebuah kehidupan

karena dengan sejarah maka kita akan belajar untuk tidak mengulangi hal yang

sama dikemudian hari. Dalam konteks tersebut maka sebuah sejarah akan

berguna untuk membangun kehidupan pada sebuah bangsa untuk dapat melihat

jalan yang dimana lebih bijaksa di masa depan. Kemudian, sebuah sejarah

jugala sebuah guru pada kehidupan. Dalam pendidikan kewarganegaraan

kemudian diharapkan siswa akan mendapatkan berbagai macam inspirasi yang

dimana dapat digunakan untuk berpartisipas dalam sebuah kegiatan untuk

melakukan pembangunan bangsa yang dimana sesuai dengan apa yang mereka

sukai dengan menghindari berbagai macam perilaku yang bernuansa untuk tidak

mengulangi kembali kesalahan sejarah.

16. Sumber Sosiologis Pendidikan Kewarganegaraan

Sosiologi kemudian adlah sebuah ilmu yang dimana mempelajari kehidupan

antar manusia. Dalam sebuah ilmu sosisologis maka kemudian didalamnya


sendiri terdapat kajian yang dimana tedapat latar belakang, susunan, dan

berbagi pola dari sebuah kehidupan sosial yang dimana terdapat dari berbagai

macam golongan dan juga kelompok yang dimana ada pada masyarakat,

kemudian disamping itu pula terdapat berbagai macam masalah sosial,

perubahan, dan juga berbagai pembaharuan yang dimana terdapat di dalam

masayrakat. Dari pendekatan sosiologis ini kemudian diharapkan untuk dapt

melakukan sebuah kajian terhadap struktur sosial, proses sosial, dan berbagai

macam perubahan sosial dan berbagai masalah sosial untuk dapat diselesaikan

secara bijaksana dengan menggunakan nilai-nilai Pancasila.

17. Sumber Politis Pendidikan Kewarganegaraan

Sumber politis kemudian berasal dari fenomena yang dimana terjadi pada

kehidupan berbangsa di Indonesia itu sendiri yang dimana tujuannya adalah agar

kita mampu unutk melkaukan formulasi terhadap berbagai macam saran tentang

upaya dan juga sebuah usaha yang dimana kemudian akan berguna untuk

melakukan perwujudan dari kehidupan politik yang dimana ideal dan juga sesuai

dengan nilai Pancasila.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menelaah pemahaman dari Pendidikan Kewarganegaraan, maka

dapat kami simpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan berorientasi

pada penanaman konsep Kenegaraan dan juga bersifat implementatif

dalam kehidupan sehari - hari. Adapun harapan yang ingin dicapai setelah

pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini, maka akan didapatkan

generasi cerdas yang menjaga keutuhan dan persatuan bangsa

Pendidikan Kewarganegaraan senantiasa menghadapi dinamika

perubahan dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan serta

tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara Pendidikan

Kewarganegaraan Indonesia untuk masa depan sangat di tentukan oleh

pandangan bangsa Indonesia, eksistensi konstitusi negara, dan tuntutan

dinamika perkembangan bangsa

B. Saran

Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu untuk lebih

mengefisienkan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraaan ini.

Pendidikan Kewarganegaraan dinilai masih kurang, dengan pembelajaran

yang hanya diadakan satu kali dalam seminggu. Sebaiknya pembelajaran

ebih diefektifkan lagi. Masyarakat juga harus lebih berpartisipasi dalam

pelaksanaan Pendidikan Kewarganegaraan, harus dapat memahami dan


mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya menjadi

sebatas teori didalam kelas saja. Kita sebagai masyarakat juga harus

mendukung setiap upaya dari pemerintah dalam mengatasi setiap

permasalahan di negeri ini. Sehingga dapat tercipta Indonesia yang lebih

baik kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai