Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI PENYELESAIAN MASALAH

Perancangan merupakan langkah awal yang dikerjakan setelah mengetahui

suatu permasalahan dan mencari penyelesaiannya sesuai dengan batasannya dan

spesifikasi yang diinginkan. Tujuan dari perancangan alat ini adalah untuk

menghasilkan suatu alat yang nantinya diharapkan dapat membantu instansi,

perusahaan, maupun dunia industri tanpa mengabaikan faktor yang

mempengaruhinya, seperti :

1. Faktor Teknis

Faktor ini merupakan faktor yang sangat mendasar yang menjadi tolak ukur

pembuat rancangan suatu produk karena hubungan dengan faktor teknis untuk

tujuan yang khusus.

2. Faktor Ergonomis

Faktor ini menitik beratkan pada hubungan manusia sebagai operator dengan

produk yang dihasilkan dengan tujuan manusia sebagai subjek dapat dengan

mudah mengoperasikan alat yang dirancang.

3. Faktor Estetika

Faktor ini menekankan pada kebutuhan manusia dengan rasa seni dan

keindahan dalam merancang suatu alat.

19
20

3.1 Langkah – Langkah Perencanaan dan Perancangan

Dalam pembuatan suatu alat dari awal hingga akhir sampai terbentuknya

alat yang sudah jadi harus melalui tahap – tahap supaya pekerjaan lebih efisisen

dan siap tepat waktu. Disini tahap – tahap tersebut dipisahkan menjadi dua bagian

yaitu:

1. Bagian Kelistrikan

Pada bagian kelistrikan ini meliputi semua tahap pekerjaan yang berhubungan

langsung dengan rangkaian kelistrikan, misalnya rangkaian power supply,

rangkaian sensor RGB, sensor proximity rangkaian kontrol dan daya pada

PLC

2. Bagian Mekanik

Pada bagian mekanik ini meliputi semua pekerjaan yang berhubungan dengan

pembuatan kontruksi alat. Pembuatan kontruksi ini harus sesuai dengan

ukuran alat yang dipasang sehingga penempatan alat dan komponen tepat pada

tempatnya.

3.2 Diagram Blok

Perancangan alat dibuat untuk membantu dan mempermudah dalam

mengerjakan alat yang akan dibuat. Perancangan alat dimulai dari pembuatan

diagram blok , dimana setiap blok tersebut mempunyai fungsi tersendiri

yang saling terkait sehingga membentuk sistem dari alat yang akan dibuat.

Adapun diagram blok sistemnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
21

Gambar 8. Diagram Blok Sistem Kontrol dan Monitoring Alat Pemisah Barang

(Conveyor) Berdasarkan Jenis dan Warna

3.2 Fungsi Masing-Masing Blok Diagram

1. Objek

Objek merupakan masukan dari diagram blok sistem ontrol dan

monitoring alat pemisah barang (conveyor). Nantinya akan terdapat 4 warna objek

yang berbeda yakni merah, hijau, biru, dan kuning. Serta 2 jenis barang yaitu

logam dan non logam.

2. PLC

PLC yang digunakan dalam pembuatan alat pemisah barang berdasarkan


22

jenis dan warna adalah PLC OMRON CP1H. PLC tipe CP1H ini mempunyai

input

sebanyak 24 buah dan mempunyai output sebanyak 16 buah.

3. Pneumatik

Pneumatik berguna untuk memisahkan barang berdasarkan jenis dan

warna.

4. Objek Tersortir Berdasarkan Jenis dan Warna

Merupakan keluaran dari diagram blok sistem kontrol dan monitoring alat

pemisah barang (conveyor).

3.3 Bentuk Mekanik

Gambar 9. Bentuk Alat Pemisah Barang (Conveyor) Berdasarkan Jenis dan

Warna Berbasis PLC


23

3.4 Prinsip Kerja Alat

Untuk mempermudah pekerjaan memisahkan dan mengelompokkan

barang berdasarkan jenis material dan warna dibutuhkan suatu alat yang mampu

melakukan pembacaan terhadap warna dan jenis material secara akurat.

Prinsip kerja dari alat pemisah barang berbasis PLC ini adalah Tombol On

berfungsi sebagai penghubung aliran daya dari suplai ke rangkaian , dan tombol

off berfungsi sebagai pemutus aliran daya dari suplai ke rangkaian. Ketika tombol

On di tekan maka belt conveyor akan bekerja. Kemudian saat sebuah objek

berwarna (merah/hijau/biru) di letakkan diatas belt, pertama objek tersebut akan

melewati sensor warna. Ketika objek tersebut berada tepat dibawah sensor warna

maka belt pada conveyor akan berhenti selama 5 detik (waktu telah di set 5 detik

untuk proses scanning sensor warna). Setelah waktu delay habis belt conveyor

kembali bekerja dan membawa objek melewati sensor proximity (logam/non

logam). Jika sensor proximity mengindikasikan objek tersebut merupakan non

logam, maka semua sensor Photodioda (penghenti belt conveyor dan pemicu

pneumatik) tidak akan bekerja sehingga objek tersebut akan terus dibawa hingga

ke tempat pembuangan.

Untuk Objek logam berwarna akan dibawa ke titik pemisahan. Apabila

objek tersebut berwarna merah maka sensor Photodioda 1 akan memberi sinyal

pada PLC untuk menghentikan belt conveyor (selama 3 detik) dan memicu

pneumatik 1 untuk mendorong objek ke tempat penampungan objek merah.

Apabila objek tersebut berwarna hijau maka sensor Photodioda 2 akan memberi

sinyal pada PLC untuk menghentikan belt conveyor (selama 3 detik) dan memicu

pneumatik 2 untuk mendorong objek ke tempat penampungan objek hijau.


24

Apabila objek tersebut berwarna biru maka sensor Photodioda 3 akan memberi

sinyal pada PLC untuk menghentikan belt conveyor (selama 3 detik) dan memicu

pneumatik 3 untuk mendorong objek ke tempat penampungan objek biru

3.5 Rencana Anggaran Biaya (RAB)

NO Nama Komponen Jumlah unit Harga

1 DIMMER 1 unit Rp. 50.000,00


2 KABEL JUMPER secukupnya Rp. 15.000,00

3 TCRT 5000 1 unit Rp. 85.000,00

4 RELAY 4 unit Rp. 45.000,00


5 BEARING 4 buah Rp. 60.000,00

6 JOK MOTOR 1 buah Rp. 20.000,00

7 AKRILIK 1 buah Rp. 185.000,00


8 SEKRUP 1 pack Rp. 16.000,00
9 KOMPROSER 1 unit Rp. 195.000,00
10 MOTOR AC 1 buah Rp. 80.000,00
11 PLC OMRON 1 unit Rp. 1,700.000,00

12. USB 1 buah Rp. 75.000,00

13. PNEUMATIK 3 unit Rp. 750.000,00

14. PHOTODIODA 5 unit Rp. 25.000,00

15. INFRARED 5 unit Rp. 20.000,00

JUMLAH Rp. 3.321.000,00


25

Anda mungkin juga menyukai