Anda di halaman 1dari 5

Peran Pendidikan Geografi dalam Pembangunan Berkelanjutan

Oleh : Happy Indriani

Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

2019

Pendahuluan

Indonesia merupakan negara dengan memiliki kekayaan alam yang sangat beraneka ragam
mulai dari flora dan fauna yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia mulai dari Sumatra
sampai Papua. Tak hanya itu, kekayaan alam berupa barang tambang yang terdapat dalam
bumi dan yang ada di laut juga melimpah. Kekayaan budaya juga menjadi salah satu ciri khas
bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai etnis, suku, agama, dan ras. Biodiversitas yang
tinggi dan beraneka ragam membuat hutan-hutan di Indonesia dijadikan sebagai pusat
perkembangan penelitian, pendidikan, cadangan plasma nutfah dan ilmu pengetahuan.

Pemanfaatan alam di Indonesia masih jauh dari sistem pembangunan berkelanjutan yang
memperhatikan generasi mendatang terutama pembakaran hutan di Kalimantan, penebangan
hutan (illegal loging), pemburuan satwa liar yang tidak dilindungi yang kemudian dijual
untuk kepentingan pribadi, dan eksploitasi besar-besaran seperti penambangan emas dan
barang tambang lainnya. Hal ini dapat memberikan dampak yang sangat merugikan
lingkungan alam Indonesia baik dari segi fisik dan dapat menimbulkan masalah sosial seperti
bencana banjir karena kurangnya daerah resapan air.

Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur kualitas manusia, peserta didik diajarkan untuk
peka terhadap lingkungan terutama generasi milenial yang akan menjadi peran bagaimana
suatu bangsa untuk kedepannya. Berkaitan dengan pemanfaatan lingkungan peserta didik
harus diajarkan mengenai Enviromental behavior adalah sebuah tindakan untuk
berkontribusi terhadap lingkungan sekitar dan memiliki dampak positif kepada pelestarian
lingkungan, sistem bumi dan sumber daya alam. Dampak dari perilaku peserta didik yang
berwawasan lingkungan adalah terbentuknya suatu mindset pembangunan
berkelanjutan atau sustainable development.

Maka dari itu, Menurut Daldjeni (1997) melalui pendidikan geografi di dalam maupun di luar
kelas, peserta didik sebenarnya dapat diajak untuk menambah kecintaannya terhadap tanah
air Indonesia dengan memanfaatkan kekayaan alam dengan konsep pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Beberapa hal yang dapat mendorong kecintaan
peserta didik tersebut antara lain bahwa peserta didik diajak mengamati kekayaan bumi
Indonesia sekaligus juga mengenalkan peserta didik tentang Analisis Dampak Lingkungan
atau biasa disebut AMDAL.

Pembahasan

Menurut pasal 33 UUD 1945 ayat 3 terkait dengan pengelolaan sumberdaya alam
menyatakan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Pengelolaan
sumberdaya alam (SDA) memiliki pengertian terciptanya kelestarian alam dengan
melaksanakan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Menurut Siregar (2015:14) menyatakan pembangunan berkelanjutan adalah “proses


pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat dan sebagainya) yang berpijak pada
prinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan
generasi masa depan”. Pembangunan berkelanjutan merupakan sebuah konsep
pembangunan jangka panjang dimana sistem pembangunan ini sudah diterapkan di negara-
negara lain. Dalam konsep pembangunan berkelanjutan yakni pembangunan yang dilakukan
harus memenuhi kebutuhan sekarang (jangka pendek) dengan memanfaatkan sumber daya
alam yang tersedia saat ini, namun tidak mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa
depan artinya sumber daya alam tersebut tidak habis pada saat ini sehingga generasi yang
akan mendatang dapat menikmati sumber daya alam yang ada.

Konsep pembangunan berkelanjutan memiliki tiga perspektif yaitu : (a) Persepktif sosial-
budaya, yakni pembangunan berkelanjutan dipandang sebagai suatu upaya untuk
memenuhi hak-hak manusia di wilayah sekitarnya dengan cara mewujudkan ketahanan
nasional, perdamaian dunia, keberlangsungan hidup bangsa, persamaan gender (tidak
membedakan antara laki-laki dan perempuan), keragaman budaya dan pemahaman antar
budaya (interculture).(b) Persepktif lingkungan, yakni pembangunan berkelanjutan
sebagai upaya memanfaatkan kekayaan dan sumber daya alam yang ada baik di darat
maupun di laut secara bijak atau berwawasan lingkungan dengan memperhatikan
kepentingan generasi yang akan datang, mengurangi pemanasan global, perubahan pada
lingkungan dan gaya hidup di pedesaan dan perkotaan akibat adanya urbanisasi dan
pencegahan bencana yang diakibatkan oleh kegiatan manusia seperti banjir akibat sampah
yang menumpuk sehingga saluran air menjadi dangkal dan juga penggundulan hutan.
(c) Persepktif ekonomi yakni pembangunan berkelanjutan sebagai upaya menekan tingkat
kemiskinan, pengangguran, kesenjangan sosial dan kriminalitas.

Gambar 1 Komponen Pembangunan Berkelanjutan

(sumber : Balitbang Kemdiknas )

Pendidikan dengan pembangunan berkelanjutan memiliki kaitan dimana pendidikan akan


membentuk karakter anak dalam menyikapi suatu permasalahan dan mengembangkan
kemampuan dalam diri seorang anak serta mendorong perkembangan kebudayaan dan
peradaban pada tingkatan sosial yang berbeda. Menurut (Arjen dalam Zenelaj 2013: 228)
tentang Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan merupakan visi pendidikan yang
berupaya untuk menyeimbangkan manusia (jumlah penduduk yang terus bertambah ) dan
kesejahteraan ekonomi manusia dengan tradisi budaya dan rasa hormat untuk sumber
daya alam baik hayati maupun nonhayati. Ini menekankan aspek pembelajaran yang
meningkatkan transisi menuju keberlanjutan termasuk pendidikan masa depan,
kewarganegaraan pendidikan, pendidikan untuk budaya damai (tidak ada perseturuan),
kesetaraan gender antara laik-laki dan perempuan serta menghormati Hak Asasi Manusia.

Geografi adalah salah satu ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena
geosfer yang ada di permukaan bumi dengan berpikir secara spasial. Hakikat pembelajaran
geografi yakni pengajaran tentang aspek-aspek keruangan permukaan bumi yang
merupakan keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan variasi
kewilayahan dan geografi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan
alam, manusia dan manusia dan hubungan timbal balik antar keduanya. Terdapat tiga pilar
utama dalam pembangunan berkelanjutan dimana Pendidikan Geografi memiliki andil dalam
tiga pilar tersebut yaitu : a) Ekonomi maksudnya dalam ruang lingkup pendidikan, pilar
ekonomi dapat ditujukan pada proses mendidik dan melatih masyarakat terutama peserta
didik sebagai generasi penerus untuk mendapatkan keahlian dan kemampuan serta
kompetensi sehingga menjadi masyarakat yang produktif sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan kehidupan dalam keluarganya dan mendidik untuk memiliki jiwa enterpreuner
baik sekolah dasar hingga perguruan tinggi, siswa dilatih untuk dikembangkan serta
dibina menemukan bakat dan keahliannya masing-masing yang dapat digunakan untuk
hidup bermasyarakat. b) Ekologi/Lingkungan yakni pendidikan berfungsi
untuk memberikan moral dan menanamkan kesadaran serta tanggungjawab kepada individu
peserta didik untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman dengan
menumbuhkan dan membiasakan perilaku enviromental behaviour. Seperti dapat dilakukan
kegiatan ekstrakuliker kecintaan alam dan kegiatan sosial seperti peduli lingkungan,
penanaman pohon atau Go Green. c) Sosial Budaya yaitu sebagai upaya menjaga,
mengembangkan sistem nilai, budaya, adat-istiadat, kearifan lokal yang hampir luntur,
norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. . Pendidikan bertujuan untuk membentuk
karkater dan menanamkan budaya toleransi pada sesama makhluk baik sesame manusia
maupun terhadap lingkungan.

AMDAL adalah salah satu penerapan konsep pembangunan berkelanjutan. AMDAL


(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ) adalah hasil studi mengenai dampak suatu
kebijakan yang direncanakan pembangunan terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan. Tujuan AMDAL adalah untuk menjamin suatu kegiatan
pembangunan dapat berjalan secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan hidup.
Dengan melalui studi AMDAL diharapkan usaha dan/atau kegiatan pembangunan dapat
memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam secara efisien dengan tidak merugikan
generasi yang akan mendatang meminimumkan dampak negatip dan memaksimalkan
dampak positip terhadap lingkungan hidup.

Kesimpulan

Kekayaan sumber alam yang melimpah di Indonesia menjadikan kita sebagai generasi untuk
menjaga kelestarian dan pengelolaan dengan konsep pembangunan berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan dengan mempertimbangkan kekayaaan alam untuk generasi yang
akam mendatang. Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan sangatlah penting untuk
ditanamkan pada diri tiap siswa dimana pendidikan akan memberikan kesadaran dan
kepekaan terhadap lingkungan terutama bidang geografi yang merupakan salah satu bidang
yang berhubungan langsung dengan alam dan berfikir spasial. Selain itu, dalam bidang
geografi juga mempelajari AMDAL yakni dalam setiap perencanaan diperlukan analisis baik
dari dampak positif maupun negatifnya baik dalam jangka panjang maupun jangka
pendeknya.

Daftar Pustaka

Himpunan Mahasiswa Program Pascasarjana Geografi. 2018. Prosiding Peran Geografi


Dalam Pengelolaan Sumberdaya Wilayah NKRI Di Era Teknologi. Seminar Nasional
Geografi. Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas Geografi UGM. ISBN : 978-979-
8786-78-5

http://anapangesti.blogspot.com/2016/07/peran-pendidikan-geografi-dalam.html (Diakses pada 15


Desember 2019 )

Siregar, Ilyas Nasaruddin. (2015). Konsep Pendidikan Untuk Pembangunan


Berkelanjutan Dalam Persepktif Pendidikan Islam. Yogyakarta: Skripsi UIN Sunan
Kalijaga

Zenelaj, Engjellushe.. (2013). Education For Sustainable Development. European


Journal of Sustainable Development. ISSN: 2239-5938

Anda mungkin juga menyukai