Anda di halaman 1dari 15

TUMBUH KEMBANG ANAK

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak 1

Oleh :
Nama : Larasati Cahya Volytania
NIM : 1711011018
Kelas : 5A

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini dengan lancar. Tak lupa pula saya haturkan sholawat serta salam kepada
junjungan alam yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke
masa yang terang benderang dan penuh dengan ilmu pengetahuan.

Adapun maksud penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata


kuliah Keperawatan Anak 1. Yang disusun dalam betuk kajian ilmiah yang
berjudul “Tumbuh Kembang Anak”.

Saya menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh


karena itu, saya sangat senang menerima kritik dan saran untuk perbaikan
makalah ini.

Jember , 17 September 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara
kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang
menggunakan istilah “pertumbuhan” dan “perkembangan” secara
bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya
saling bergantung satu sama lain. 
Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang
secara pilah berdiri sendiri-sendiri; akan tetapi bias dibedakan untuk
maksud lebih memperjelas penggunaannya.   Dalam hal ini kedua proses
tersebut memiliki tahapan-tahapan diantaranya tahap secara moral dan
spiritual. Karena pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dilihat dari
tahapan tersebut memiliki kesinambungan yang begitu erat dan penting
untuk dibahas maka kita meguraikannya dalam bentuk struktur yang jelas
baik dari segi teori sampai kaitannya dengan pengaruh yang ditimbulkan.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
A. Mengapa pertumbuhan dan perkembangan pada anak perlu di awasi ?
B. Apa saja pertumbuhan dan perkembangan masa konsepsi sampai
remaja?

1.3 Tujuan penulisan


A. Untuk memenuhi tugas Ilmu Keperawatan Anak tentang Pertumbuhan
dan perkembangan masa konsepsi sampai remaja.
B. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan masa konsepsi
sampai remaja.
1.4 Manfaat penulisan
Adapun manfaat yang penulis capai adalah memberikan informasi
kepada para pembaca, utamanya bagi pelajar ilmu kesehatan anak sesama
mahasiswa dan generasi muda tentang tumbuh kembang anak
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi
A. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan (growth) merupakan peningkatan jumlah dan
besar sel diseluruh bagian tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri
dan menyintesis protein-protein baru. Menghasilkan penambahan
jumlah berat secara keseluruhan atau sebagian. 
Pertumbuhan adalah bertambah jumlah dan besarnya sel
diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur ( Whalley
dan Wong, 2000)
Pertumbuhan adalah adanya perubahan dalam jumlah akibat
pertambahan sel dan pembentukan protein baru sehingga meningkatkan
jumlah dan ukuran sel diseluruh bagian tubuh (Sutjiningsih, 1998 )
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal
pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga
diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh
atau keadaan jasmaniah ) yang herediter dalam bentuk proses aktif
secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan
perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan
struktur biologis.

B. Pengertian Perkembangan
Perkembangan (development), adalah perubahan secara
berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh,
meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan,
kematangan, atau kedewasaan, dan pembelajaran. (wong, 2000).
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner
(1957) bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis,
perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang
berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan
integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan
sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu
lambant laun bagian- bagiannya akan menjadi semakin nyata dan
tambah jelas dalam rangka keseluruhan.

2.2 Tahap Pencapaian Tumbuh Kembang Anak


A. Masa Pranatal
Masa pranatal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang
terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini
terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi satu
organisme yang lengkap dengan otak dan kemampuan berperilaku,
dihasilkan dalam waktu Iebih kurang sembilan bulan.
Masa pranatal terdiri atas dua fase yaitu :
1. Fase Embrio.
2. Fase Fetus.
B. Masa Pascanatal
Tumbuh kembang pada masa pascanatal dibagi ke dalam
beberapa fase berikut :
1. Masa Neonatus (0-28 hari)
Tumbuh kembang masa pascanatal diawali dengan masa neonatus,
yaitu dimana terjadinya kehidupan yang baru. Pada masa ini terjadi
proses adaptasi semua sistem organ tubuh, dimulai dari aktifitas
pernafasan, pertukaran gas dengan frekuensi pernapasan antara 35-
50 kali permenit, penyesuaian denyut jantung antara 120-160 kali
permenit, perubahan ukuran jantung menjadi lebih besar di
bandingkan dengan rongga dada, kemudian gerakan bayi mulai
meningkat untuk memenuhi kebutuhan gizi.
2. Masa Bayi (29 hari – 1 tahun)
Pada masa bayi, tahap tumbuh kembang dapat dikelompokkan
menjadi 3 tahap yaitu :
a) Usia 1-4 bulan, tumbuh kembang pada tahap ini diawali dengan
perubahan berat badan. Bila gizi anak baik, maka perkiraan berat
badan akan mencapai 700-1000 g/bulan. Pertumbuhan tinggi
badan agak stabil, tidak mengalami kecepatan dalam
pertumbuhan tinggi badan.
b) Usia 4-8 bulan, pertumbuhan pada usia ini ditandai dengan
perubahan berat benda pada waktu lahir. Rata-rata kenaikan berat
benda adalah 500-600 g/bulan, apabila mendapatkan gizi yang
baik. Sedangkan pertumbuhan tinggi badan tidak
mengalamikecepatan dan stabil berdasarkan pertambahan umur.
c) Usia 8-12 bulan, pada usia ini pertumbuhan berat badan dapat
mencapai tiga kali berat badan lahir, pertambahan berat badan
perbulan sekitar 350-450 gram pada usia 7-9 bulan, 250-350 gram
pada usia 10-12 bulan, bila memperoleh gizi baik. Pertumbuhan
tinggi badan sekitar 1,5 kali tinggi badan pada saat lahir. Pada
usia 1 tahun, pertambahan tinggi badan masih stabil dan
diperkirakan mencapai 75 cm.
C. Masa Anak (1-2 tahun)
Pada masa ini, anak akan mengalami beberapa perlambatan dalam
pertumbuhan fisik. Pada tahun kedua, anak hanya mengalami kenaikan
berat badan sekitar 1,5 – 2,5 kg dan penambahan tinggi badan 6-10 cm.
Pertumbuhan otak juga akan mengalami perlambatan, kenaikan lingkar
kepala hanya 2 cm. untuk pertumbuhan gigi, terdapat tambahan 8 buah
gigi susu, termasuk gigi geraham pertama dan gigi taring, sehingga
seluruhnya berjumlah 14-16 buah. Pada usia 2 tahun, pertumbuhan fisik
berat badan sudah mencapai 4x berat badan lahir dan tinggi badan
sudah mencapai 50 persen tinggi badan orang dewasa. Menginjak usia 3
tahun, rata-rata berat badan naik menjadi 2-3 kg/tahun, tinggi badan
naik 6-8 cm/tahun, dan lingkar kepala menjadi sekitar 50 cm.
D. Masa Prasekolah (3-6 tahun)
Pada masa prasekolah, berat badan mengalami kenaikan rata-rata
2kg/tahun. Tubuh anak terlihat kurus, akan tetapi aktivitas motorik
tinggi dan sistem tubuh mencapai kematangan dalam hal berjalan,
melompat, dan lain-lain. Tinggi badan bertambah rata-rata 6,75 – 7,5
cm setiap tahun.
Pada masa ini anak mengalami proses perubahan pola bakan,
umumnya mengalami kesulitan untuk makan. Anak juga mulai
menunjukkan kemandirian pada proses eliminasi.
E. Masa Sekolah (6-12 tahun)
Fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6
sampai 12 tahun, sama dengan masa usia Sekolah Dasar. Anak-anak
menguasai keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis dan
berhitung. Secara formal mereka mulai memastiki dunia yang lebih luas
dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada
dunia anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.
F. Masa Remaja (12-18 tahun)
Pada masa remaja ini banyak dijumpai masalah, karena masa ini
merupakan proses menuju kedewasaan dan anak ingin mencoba
mandiri. Masalah yang sering dijumpai adalah perubahan bentuk tubuh.
Perkembangan khusus yang terjadi pada masa ini adalah kematangan
identitas seksual yang ditandai dengan perkembangan organ reproduksi.
Masa ini merupakan masa krisis identitas dimana anak memasuki
proses pendewasaan dan meninggalkan masa anak-anak, sehingga
membutuhkan bantuan dari orang tua.

2.3 Teori Perkembangan


A. Perkembangan kognitif (Piaget)
1. Tahap sensori motor (0-2 tahun)
Anak mempunyai kemampuan dalam mengasimilasi dan
mengakomodasi informasi dengan cara melihat, mendengar,
menyentuh dan kativitas motorik. Semua gerakan akan diarahkan ke
mulut dengan merasakan keingintahuan sesuatu dari apa yang
dilihat, didengar, disentuh dll.
2. Tahap praoperasional ( 2-7 tahun)
Anak belum mampu mengoperasionalkan apa yang dipikirkan
melalui tindakan dalam pikiran anak, perkembangan anak masih
bersifat egosentris. Pada masa ini pikiran bersifat transduktif
menganggap semuanya sama. Seperti semua pria dikeluarga adalah
ayah maka semua pria adalah ayah. Selain itu ada pikiran animisme,
yaitu selalu memperhatikan adanya benda mati. Seperti anak jatuh
dan terbentur batu, dia akan menyalahkan batu tersebut dan
memukulnya.
3. Tahap kongret (7-11 tahun)
Anak sudah memandang realistis dari dunianya dan mempunyai
anggapan yang sama dengan orang lain, sifat egosentrik sudah
hilang, karena anak sudah mengerti tentang keterbatasan diri sendiri.
Anak sudah mengenal konsep tentang waktu dan mengingat kejadian
yang lalu. Pemahaman belum mendalam dan akan berkembang di
akhir usia sekolah (masa remaja).
4. Tahap formal operasional ( > 11 tahun)
Anak remaja dapat berpikir dengan pola yang abstrak
menggunakan tanda atau simbol dan menggambarkan kesimpulan
yang logis. Mereka dapat membuat dugaan dan mengujinya dengan
pemikirannya yang abstrak, teoritis dan filosofis. Pola berfikir logis
membuat mereka mampu berpikir tentang apa yang orang lain juga
memikirkannya dan berpikir untuk memecahkan masalah.

B. Perkembangan psikoseksual anak (Freud)

1. Tahap oral (0-1 tahun)


Pada masa ini kepuasan dan kesenangan, kenikmatan dapat melalui
dengan cara menghisap, menggigit, mengunyah atau bersuara,
ketergantungan sangat tinggi dan selalu minta dilindungi untuk
mendapatkan rasa aman. Masalah yang diperoleh pada tahap ini
adalah menyapih dan makanan.
  2. Tahap anal (1-3 tahun)

Kepuasan pada fase ini adalah pada pengeluaran tinja.Anak akan


menunjukkan keakuannya dan sikapnya sangat narsistik yaitu cinta
terhadap dirinya sendiri dan sangat egosentrik, mulai mempelajari
struktur tubuhnya. Masalah pada saat ini adalah obesitas, introvet,
kurang pengendalian diri dan tidak rapi.
3. Tahap oedipal atau phalik ( 3-5 tahun)
Kepuasan pada anak terletak pada rangsangan autoerotik yaitu
meraba-raba, merasakan kenikmatan dari beberapa daerah
erogennya, suka pada lain jenis. Anak laki-laki cenderung suka pada
ibunya dan anak perempuan cenderung suka pada ayahnya.
4. Tahap laten ( 5-12 tahun)
Kepuasan anak mulai terintegrasi, anak masuk dalam fase pubertas
dan berhadapan langsng pada tuntutan sosial seperti suka hubungan
dengan kelompoknya atau sebaya, dorongan libido mulai mereda.
5.   Tahap Genital ( > 12 tahun)
Kepuasan anak pada fase ini kembali bangkit dan mengarah pada
perasaan cinta matang terhadap lawan jenis.

C. Perkembangan psikososial (Erikson)


1.   Tahap percaya tidak percaya (0-1 th)
Bayi sudah terbentuk rasa percaya kepada seseorang baik orang tua
maupun orang yang mengasuhnya ataupun tenaga kesehatan yang
merawatnya. Kegagalan pada tahap ini apabila terjadi kesalahan dalam
mengasuh atau merawat maka akan timbul rasa tidak percaya.
2.   Tahap kemandirian, rasa malu dan ragu (1-3 tahun)
Anak sudah mulai mencoba dan mandiri dalam tugas tumbuh
kembang seperti kemampuan motorik dan bahasa. Pada tahap ini jika
anak tidak diberikan kebebasan anak akan merasa malu.
3. Tahap inisiatif, rasa bersalah (4-6 tahun)
Anak akan mulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru
secara aktif dalam aktivitasnya. Apabila pada tahap ini anak dilarang
akan timbul rasa bersalah.
4. Tahap rajin dan rendah diri (6-12 tahun)
Anak selalu berusaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan atau
prestasinya sehingga anak pada usia ini adalah rajin dalam melakukan
sesuatu. Apabila pada tahap ini gagal anak akan rendah diri.

5. Tahap identitas dan kebingungan peran pada masa adolesence.anak


mengalami perubahan diri, perubahan hormonal.

6. Tahap keintiman dan pemisahan terjadi pada masa dewasa yaitu anak
mencoba melakukan hubungan dengan teman sebaya ata kelompok
masyarakat dalam kehidupan sosial.
7. Tahap generasi dan penghentian terjadi pada dewasa pertengahan yaitu
seseorang ingin mencoba memperhatikan generasi berikutnya dalam
kegiatan aktivitasnya.

8. Tahap integritas dan keutusasaan terjadi pada dewasa lanjut yaitu


seseorang memikirkan tugas-tugas dalam mengakhiri kehidupan.

2.4 Cara Penilaian Tumbuh Kembang Anak

A. Pengukuran antropometrik
Pengukuran antropometrik meliputi :
1.  Berat badan
Untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan
yang ada pada tubuh (tulang, otot, lemak, cairan tubuh ) sehingga
akan diketahui status gizi anak atau tumbuh kembang anak. BB
dapat juga sebagai menghitung dosis obat. Penilaian berat badan
berdasarkan umur menurut WHO dengan baku NCHS, berdasarkan
tinggi badan menurut WHO, dan NCHS yaitu; persentil ke 75 -25
dikatakan normal, persentil 10-5 malnutrisi sedang dan < >
2.  Kenaikan berat badan pada bayi cukup bulan kembali pada hari ke-
10.
Umur 10 hari : BBL
Umur 5 balan : 2 x BBL
Umur 1 tahun : 3 x BBL
Umur 2 tahun : 4 x BBL
Pra sekolah : meningkat 2 kg/tahun
Adolecent : meningkat 3-3,5 kg/tahun
3.    Kenaikan BB pada tahun pertama kehidupan
Trimester I : 700-1000 gram/bulan
Trimester II : 500-600 gram/bulan
Trimester III : 350-450 gram/bulan
Trimester IV : 250-350 gram/bulan
4. Perkiraan BB dalam kilogram
Usia 3-12 bulan : umur (bulan) + 92
Usia 1-6 tahun : umur (tahun) x 2 + 8
Usia 6-12 tahun : umur (tahun) x 7 – 52

B. Tinggi Badan
1. Pengukuran tinggi badan untuk menilai status perbaikan gizi
disamping faktor genetik. Penilaian TB dapat dilakukan dengan
sangat mudah dalam menilai gangguan pertumbuhan dan
perkembangan anak. Penilaian TB daat berdasarkan umur menurut
WHO dengan baku NCHS yaitu dengan cara presentase dari median
dengan penilaian ; ≥90& adalah normal, <>

2. TB meningkat sampai tinggi maksimaldicapai, meningkat pesat pada


usia bayi dan adolecent dan berhenti pada usia 18 – 20 tahun.
TB dapat diperkirakan sebagai berikut :
Umur 1 tahun = 1,5 x TB lahir
Umur 4 tahn = 2 x TB lahir
Umur 6 tahun = 1,5 x TB setahun
Umur 13 tahun = 3 x TB lahir
Dewasa = 3,5 x TB lahir atau 2 x TB umur 2 tahun)
Atau dengan rumus Behrman,
Lahir = 50 cm
Umur 1 tahun = 75 cm
Umur 2 – 12 tahun = umur (tahun) x 6 + 77
Atau berdasarkan potensi genetik TB akhir :
Wanita = (TB ayah – 13 cm) +TB ibu ±8,5 cm2
Pria = (TB ibu + 13 cm) + TB ayah ± 8,5 cm2

C.    Lingkar kepala
Dapat digunakan untuk menilai pertumbuhan otak. Penilaian ini dapat
dilihat apabila pertumbuhan otak kecil (mikrosefali) maka
menunjukkan adanya retardasi mental, sebaliknya apabila otaknya
besar (volume kepala meningkat) akibat penyumbatan pada aliran
cairan cerebrospinalis.
D    Peningkatan volume
6 -9 bulan kehamila = 3 gram/24 jam
Lahir-6 bulan = 2 gram/24 jam
6 bulan- 3 tahun = 0,35 gram/24 jam
3-6 tahun = 0,15 gram/24 jam

E.     Pengukuran lingkar lengan atas


Digunakan untuk menilai jaringan lemak dan otot, tetapi penilaian ini
banyak berpengaruh pada keadaan jaringan tubuh apabila dibanding
dengan BB. Penilaian ini juga dapat dipakai untuk menilai status gizi
pada anak usia pra sekolah.

F.   Pemeriksaan Fisik
Untuk menilai pertumbuhan dan perkembangan dengan cara
melakukan pemeriksaan fisik, dengan melihat bentuk tubuh,
perbandingan bagian tubuh dan anggota gerak lainnya, menentukan
jaringan otot dengan memeriksa lengan atas, pantat dan paha,
menentukan jaringan lemak dilakukan pada triseps, rambut dan geligi
G. Pemeriksaan Laboratorium
Dilakukan untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan
dengan status keadaan penyakit, adapun pemeriksaan yang dapat
dilakukan ; pemeriksaan Hb, serum protein (albumun, globulin),
hormonal, dll.

H.   Pemeriksaan radiologi
Dilakukan untuk menilai umur pertumbuhan dan perkembangan
seperti tulang (apabila dicurigai adanya gangguan pertumbuhan )
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan (growth) merupakan peningkatan jumlah dan besar sel
diseluruh bagian tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan
menyintesis protein-protein baru. Menghasilkan penambahan jumlah berat
secara keseluruhan atau sebagian. 
Pertumbuhan adalah bertambah jumlah dan besarnya sel diseluruh
bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur ( Whalley dan Wong,
2000)
Pertumbuhan adalah adanya perubahan dalam jumlah akibat
pertambahan sel dan pembentukan protein baru sehingga meningkatkan
jumlah dan ukuran sel diseluruh bagian tubuh (Sutjiningsih, 1998 )

3.2 Saran
Sabagai seorang Perawat dituntut untuk mengetahui tanda dan gejala
tumbuh kembang anak. Hal ini sangat penting untuk diketahui oleh
perawat dalam menjalankan asuhan keperawatan. Karena jika nantinya
salah dalam memberi penanganan, pasien akan mengalami beberapa
perubahan, diantaranya perubahan mental.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama.
Behrman, et all. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson, Vol. 1. E/15. Alih bahasa
oleh Wahab. Jakarta: EGC.
Brashers, Valentina L. 2007. Aplikasi Klinis Patofisiologi: Pemeriksaan dan
Manajemen.  Jakarta: EGC.
Carpenito, Lynda Juall. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Jakarta : EGC.
Dongoes, M.E., Mary F.M., dan Alice C. G. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan.
Jakarta: EGC.
Gupte, Suraj. 2004. Panduan Perawatan Anak. Pustaka Populer Obor: Jakarta.
Mitchell, Richard N, dkk. 2009. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit Robbins &
Cotran. EGC: Jakarta.
NANDA International. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi
2012-1014. Jakarta: EGC.
Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. EGC: Jakarta.
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi Empat. Vol.1.
Jakarta:EGC.

Anda mungkin juga menyukai