Anda di halaman 1dari 12

Makalah Pembelajaran

BIOAKUSTIK

Dosen pengampu:

Sigit Purwanto, S.Kep.,NS.M.Kes

Oleh :
KELAS B

Riga Fajrina (10021281823083)


Nurul Azizah (10021381823043)
Vera Prima Sherly (10021381823045)
Aqiilah Fitria (10021381823047)
Riska Isnaini (10021381823057)
Yohana Theresia Ghea (10021381823066)
Reka Meliya (10021381823067)
Laras Diaing Putri (10021381823071)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM STUDI GIZI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah bioakustik.ini.
Kami ucapakan terimakasih Bapak Sigit Purwanto, S.Kep.,NS.M.Kes. yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribus
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca, agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga karya makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Indralaya, 05 Desember 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER..........................................................................................................................i

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................2
.

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3

2.1 Pengertian Gelombang Bunyi ...........................................................................3


2.2 Intensitas Bunyi.................................................................................................3
2.3 Efek Dopler........................................................................................................6
2.4 Pendengaran dan Suara Manusia.......................................................................9

BAB III PENUTUP....................................................................................................11

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................11
3.1 Saran.................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................12
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bioakustik adalah ilmu yang mempelajari segala hal yang berhubungan dengan
bunyi. Bioakustik berasal dari kata , bio artinya hidul atau hayat dan akustika
berarti kajian getaran dan bunyi. Sedangkan menurut istilah akustika berarti
bagian pisis pendengaran yang tercakup dalam suatu bidang. Bioakustik adalah
suatu perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair atau zat padat yang sering
menimbulkan gelombang bunyi. Gelombang bunyi ini merupakan vibrasi atau
getaran molekul-molrkul dan saling beradu satu sama lain namun demikian zat
tersebut terkoordinasi menghasilkan gelombang, jadi Bioakustik yaitu ilmu yang
mempelajari tentang proses penerimaan pendengaran yang timbul olehahluk
hidup.
Membahas tentang Bioakustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara
bunyi dan gelombang bunyi. Sumber bunyi dengan kesehatan bunyi atau suara
merupakan salah satu jenis gelombang yang dirambatkan pada mefium udara.
Bunyi atau suara itu timbul akibat vibrasi yang ditimbulkan dari materi sumber
bunyi. Getaran ini akan menyebabkan merambatnya gelombang kedalam
medium,yaitu udara dan perambatannya berupa perubahan tekanan secara
merambat dan merenggang. Sehingga kita akan mengenal gelombang bunyi
sebagai gelombang longitudinal yang berupa sebuah rapatan dan renggangan.
Setiap benda memiliki karakteristik material yang berbeda, sehingga jika sebuah
benda digetarkan dapat menyebabkan bunyi yang terdengar akan terasa berbeda
pula jika dibandingkan dengan benda lainnya. Selain itu setiap benda yang
bergetar juga memiliki kekhasan dalam bentuk getaran atau frekuensinya.
Dan gelombang bunyi ini dapat berbentuk sinyal periodik yang sederhana atau
frekuensi tunggal maupun yang kompeks kombinasi banyak frekuensi.Binatang
mempergunakan suara untuk memperoleh perubahan informasi dan untuk
mendeteksi lokasi dari suatu objek.misalnya ikan lumba-
lumba,kelelawar,mempergunakan suara untuk menentukan lokasi
makanan,apabila cahaya tidak cukup untuk pengamatan.Manusia berusaha
menggunakan suara sebagai pengganti cahaya bahkan sinar X.Bunyi yang
berfrekuensi rendah dipergunakan dalam penelitian geofisik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari bioakustik?

2. Apakah pengertian dari gelombang bunyi?

3. Apakah yang dimaksud dengan sumber frekuensi dan intensitas bunyi?

4. Apakah yang dimaksud dengan efek doopler?

5. Bagaimanakah pengaruh dari efek doopler pada sistem bioakustik?

6. Bagaimanakah sistem kerja dari pendengaran dan suara manusia?

1.3 Tujuan penulisan

1. Mengetahui pengertian dari bioakustik.

2. Mengetahui pengertian dari gelombang bunyi.

3. Mengetahui pengertian dari sumber frekuensi dan intensitas bunyi.

4. Mengetahui pengertian dari efek doopler.

5. Mengetahui pengaruh efek doopler pada bioakustik.

6. Mengetahui sistemkerja pendengaran dan suara pada manusia.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gelombang Bunyi

Bunyi merupakan suatu rangsangan yang di-rasakan alat pendengaran. Sedangkan


Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal yang terjadi karena adanya rapatan
dan renggangan medium baik gas, cair, maupun padat . Gelombang bunyi dihasilkan
oleh benda yang bergetar sehingga menyebabkan gangguan kerapatan pada medium.
Gangguan ini berlangsung melalui interaksi molekul- molekul medium sepanjang
arah perambatan gelombang. Adapun molekul hanya bergetar ke depan atau ke
belakang di sekitar posisi kesetimbangan, Tetapi, tidak semua getaran menghasilkan
bunyi. Contohnya ketika kita menjatuhkan benda yang ringan, misalnya sesobek
kertas di atas lantai.

2.2 Intensitas Bunyi

Intensitas didefinisikan sebagai energi yang dibawa sebuah gelombang per


Satuan waktu melalui satuan luas. Intensitas memiliki satuan daya per satuan luas,atau
2
watt/meter (W/m2). Telinga manusia dapat mendeteksi bunyi dengan intensitas
serendah 10-12 W/m2 dan setinggi 1 W/m2 (dan bahkan lebih tinggi walaupun diatas ini
akan menyakitkan). Ini merupakan jangkauan intensitas yang luar biasa,mencakup
faktor satu triliyun (10-12) dari paling rendah sampai paling tinggi. Mungkin karena
disebabkan oleh jangkauan yang lebar ini, dan menggangap kenyaringan tidak
sebanding dengan intensitas. Untuk menghasilkan bunyi yang terdengar dua kali lebih
keras dibutuhkan gelombang bunyi yang intensitasnya sekitar 10 kali lipat. Hal ini
secara kasar berlaku di setiap tingkat bunyi untuk frekuensi di dekat pertengahan
jangkauan yang bisa di dengar.

SKALA DECIBEL
Karena telinga peka terhadap jangkauan intensitas yang begitu lebar maka
biasanya digunakan skala intensitas logaritmik.Tingkat intensitas bunyi (sound
intensity level) β sebuah gelombang bunyi didefinisikan oleh persamaan
I
β = (10 dB) log (Definisi tingkat intensitas bunyi)
I0

dalam persamaan ini,I0 adalah sebuah intensitas acuan yang dipilih sebesar 10-12
W/m2,mendekati ambang pendengaran manusia pada 1000 Hz.
Tingkat intensitas bunyi dinyatakan dalam decibel, yang disingkat dB.Decibel

1
adalah bel,jika intensitas sebuah gelombang bunyi sama dengan I0 atau 10-12
10
W/m2,tingkat intensitas bunyinya adalah 0 dB.Sebuah intensitas sebesar 1 W/m2
bersesuaian dengan 120 dB.Karena telinga itu tidak sama kepekaannya untuk semua
frekuensi dalam jangkauan yang dapat didengar,maka beberapa alat ukur tingkat-
bunyi memberi bobot berbagai frekuensi secara berbeda.salah satu skema seperti itu
menghasilakan skala yang dinamakan dBA; skala ini agak mengabaikan frekuensi
yang rendah dan frekuensi yang sangat tinggi,dimana telinga menjadi kurang peka
dibandingkan frekuensi di tengah jangkauan.

TINGKAT INTENSITAS BUNYI DARI BERBAGAI SUMBER (NILAI


PERWAKILAN)
SUMBER ATAU DESKRIPSI TINGKAT INTENSITAS, I (W/m2)
BUNYI INTENSITAS
BUNYI, β (dB)
Ambang rasa sakit 120 1
Pengeling 95 3,2x10-3
Kereta api yang ditinggikan 90 10-3
Lalu lintas yang ramai 70 10-5
Pembicaraan biasa 65 3,2x10-6
Mobil yang bunyinya tidak 50 10-7
berisik
Radio rumah yang bunyinya 40 10-8
tidak keras
Pembisik rata-rata 20 10-10
Desir dedaunan 10 10-11
Ambang pendengaran pada 1000 0 10-12
Hz
2.3 Efek Doppler

Efek Doppler ditemukan oleh seorang fisikawan yang bernama Christian Johann
Doppler. Efek doppler akan muncul saat adanya gerak relatif antara sumber
gelombang dan pengamat. Frekuensi yang didengar oleh pengamat yang jaraknya
jauh dengan sumber akan lebih kecil dan sebaliknya, jika jarak pengamat dan sumber
dekat, frekuensi yang didengar lebih tinggi. Nilai frekuensi yang terdengar akan
berbeda ketika pengamat atau sumber bergerak. Ketika pengamat bergerak menjauhi
sumber, frekuensi yang didapat akan semakin kecil. Namun, ketika pengamat
bergerak mendekati sumber, frekuensi yang didapat akan semakin besar. Untuk
mengetahui nilai frekuensi ketika pengamat bergerak menjauh (-) atau mendekat (+)
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

V ± Vp
fp= . fs
V

Keterangan:

fp = frekuensi yang didengar pengamat (Hz)

fs = frekuensi sumber (Hz)

V = kecepatan bunyi udara (m/s)

Vp = kecepatan pengamat

Lain halnya jika sumber yang bergerak. Ketika sumber bergerak menjauhi
pengamat, panjang gelombang akan panjang dan frekuensi menjadi lebih kecil dan
sebaliknya, ketika sumber bergerak mendekati pengamat, panjang gelombang pendek
dan frekuensi lebih tinggi. Untuk mengetahui nilai frekuensi ketika pengamat
bergerak menjauh (-) atau mendekat (+) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

V
fp= . fs
V ± Vs

Keterangan:

fp = frekuensi yang didengar pengamat (Hz)


fs = frekuensi sumber (Hz)

V = kecepatan bunyi udara (m/s)

Vp = kecepatan pengamat

Dalam bidang kesehatan, efek doppler digunakan untuk alat USG. Ultrasonografi
atau USG digunakan untuk memeriksa adanya kanker dan tumor, dan melihat janin
dalam kandungan. Tak hanya itu, USG juga dimanfaatkan untuk mendeteksi Deep
Vein Thrombosis (DVT), trombosis penyempitan pembuluh darah nadi dalam. Efek
doppler dimanfaatkan gelombang pantul dan gelombang datangnya. Ultrasonik
berfrekuensi 5-10 MHz diarahkan menuju nadi dan sinyal berupa gelombang pantul
yang berhamburan akan diterima oleh receiver. Frekuensi pantulan bergantung pada
gerak aliran darah.

2.4. Pendengaran dan Suara Manusia

Pendengaran adalah persepsi saraf mengenai energi suara. Pendengaran


merupakan indra mekanoreseptor. Hal ini karena telinga memberikan respon terhadap
getaran mekanik gelombang suara yang terdapat di udara. Dengan mendengar kita
menerima suara ucapan dari orang lain dan juga mendengarkan diri kita sendiri.
Proses mendengar tentunya tidak lepas dari organ pendengaran manusia yakni
telinga. Setiap bagian telinga bekerja dengan tugas khusus untuk mendeteksi dan
menginterpretasikan bunyi. Telinga bagian luar fungsi utamanya adalah
mengumpulkan dan menghubungkan suara menuju meatus akustikus eksterna.
Telinga bagian tengah terdiri dari 3 buah tulang (ossicle) yang akan
mengamplifikasikan tekanan 20 kali dari gelombang suara untuk menghasilkan
getaran cairan pada koklea. Pada telinga bagian dalam terdapat koklea, membran
basilaris membentuk dasar duktus koklear. Membran basilaris ini sangat penting
karena di dalamnya terdapat organ korti yang merupakan organ perasa pendengaran.
Organ corti, yang terletak di atas membran basilaris di seluruh panjangnya,
mengandung sel rambut yang merupakan reseptor suara. Sel rambut menghasilkan
sinyal saraf jika rambut permukaannya mengalami perubahan bentuk secara mekanik
akibat gerakan cairan di telinga dalam. Resonansi frekuensi tinggi dari membran
basilaris terjadi dekat basis, tempat gelombang suara memasuki koklea melalui
jendela oval dan resonansi frekuensi rendah terjadi dekat apeks. Sel rambut dalam
yang mengubah gaya mekanik suara (getaran cairan koklea) menjadi impuls listrik
pendengaran (potensial aksi yang menyampaikan pesan pendengaran ke korteks
serebri).
Seseorang menerima suara berupa getaran pada gendang telinga dalam daerah
frekuensi pendengaran manusia. Getaran tersebut dihasilkan dari sejumlah variasi
tekanan udara yang dihasilkan oleh sumber bunyi dan dirambatkan ke medium
sekitarnya, yang dikenal sebagai medan akustik. Telinga manusia mampu mendengar
suara dengan frekuensi dari 20 Hz sampai 20.000 Hz. Namun yang paling sensitif
adalah antara 1000 – 4.000 Hz. Suara pria dalam percakapan normalnya sekitar 120
Hz sedangkan wanita mencapai 250 Hz.
Suara adalah suatu alat komunikasi paling utama yang dimiliki oleh manusia.
Dengan suara, manusia dapat berkomunikasi dengan manusia lainnya. Melalui suara,
manusia juga dapat melakukan banyak hal. Suara manusia pun dapat berkembang atau
berubah seiring pertumbuhan usia. Suara manusia satu dengan manusia lainnya
berbeda-beda intonasi dan nadanya, maka melalui suara dapat diketahui usia maupun
jenis kelamin seseorang.
Suara yang diucapkan manusia berbentuk gelombang sinyal. Oleh karena
berbentuk sinyal, maka suara tersebut dapat diolah secara digital, dan juga sering
digunakan pada dunia teknologi maupun dunia hiburan. Seperti merekam suara
bernyanyi, merekam pidato, atau dapat digunakan untuk membuat aplikasi pengenal
suara.
Rentang suara yang dapat didengar biasanya dipastikan antara 20 Hz sampai
20.000 Hz (20 kHz). Secara relatif beberapa orang dapat mendengar keseluruhan
rentang suara ini. Rentang suara normal atau kurang dari 20 Hz disebut suara infra.
Suara infra diproduksi oleh fenomena alam seperti gelombang gempa dan perubahan
tekanan atmosfir, juga dapat diproduksi secara mekanis, seperti oleh kipas pada
sistem ventilator atau jendela yang terbuka pada mobil yang bergerak. Sistem
ventilator memproduksi frekuensi sekitar 10 Hz. Frekuensi ini tak dapat terdengar
tetapi mungkin dapat menyebabkan sakit kepala dan gangguan psikologis. Rentang
frekuensi diatas 20 kHz disebut suara utra. Suara utra digunakan secara klinis pada
beberapa spesialis. Suara utra juga sering memberikan lebih banyak informasi
daripada sinar-X, itu biasanya dipercaya bahwa suara utra lebih aman untuk janin,
meskipun tidak ada fakta mendukung kerusakan terukur dari modalitas lainnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 . Kesimpulan

Gelombang bunyi merupakan vibrasi atau gerakan dari molekul-molekul zat dan
saling beradu satu sama lain dimana zat tersebut terkoordinasi menghasikan
gelombang yang merambat melalui medium padat, cair, dan udara.

Berkaitan dengan efek yang ditimbulkan gelombang ultrasonik dan sifat gelombang
bunyi ultra maka gelombang ultrasonik dipergunakan sebagai diagnosis dan
pengobatan.

Bioakustik banyak manfaatnya baik untuk diagnosis suatu penyakit maupun dalam
pengobatan. Kebisingan merupakan penyakit akibat kerja yang mana dapat merugikan
kesehatan yang berdampak pada gangguan pendengaran dan bila pemaparan dalam
waktu yang lama akan menyebabkan ketulian. Pada dasarnya pengendalian
kebisingan dapat dilakukan terhadap sumbernya, perjalanannya dan penerimanya.
Langkah terakhir adalah penggunaan alat pelindung pendengaran.

3.2 .Saran

1. Pentingnya penerapan gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari


sehingga  diharapkan mahasiswa lebih mendalami pemahaman tentang bioakustik
terutama dalam

2. Aplikasi gelombang bunyi dalam bidang kesehatan diharapkan terus dipelajari


mahasiswa

3.Telinga sebagai alat pendengaran penting untuk dijaga dari berbagai


pengaruh  Kebisingan
DAFTAR PUSTAKA

Lili Irawati. Fisika Medik Proses Pendengaran. Majalah Kedokteran Andalas No.2.
Vol.36. Juli-Desember 2012

Joseph Masarani TandiallO, Susijanto Tri Rasmana, Ira Puspasari Identifikasi Suara
Manusia Berdasarkan Jenis Kelamin Menggunakan Ekstraksi Fitur Short Time
Fourier Transform J CONES Vol. 5, No. 1 (2016)

Camero Jhon R., Roderick James G.Skofronick M. Grant. 2006.Medical Physics


Publishing. Edisi kedua.

Muhammad Zainuddin Lubis.2015.Bioacustic Sound Stridulatory Movement of


Guppy Fish at Saline Water

Muhammad Andang Novianta Jurnal Teknologi, Volume 3 Nomor 1, Juni 2010,1-9 1


Alat Ukur Kecepatan Fluida Dengan Efek Doppler Menggunakan
Mikrokontroller
At89s51

Anda mungkin juga menyukai