Ciri-ciri fisik:
- Fase: padat (bubuk, kristalin)
- Kristal atau serbuk berwarna hijau atau kemerahan-ungu
- Tidak berbau
- Larut dalam alcohol dan eter
- Titik leleh = 165oC
- Kelarutan air 15 g /l pada 20 °C
- pH (nilai) 3 – 4 (air: 10 g /l , 20 °C)
1
Daftar Pustaka
http://news.unair.ac.id/2019/11/16/dr-handoko-ungkap-fotodegradasi-rhodamin-
b/. Diakses pada tanggal 2 Februari 2020.
2
Atau
Daftar Pustaka
3
limbah ini tidak hanya merusak estetika badan air tapi juga dapat
meracuni perairan. Adanya warna yang pekat akan menghalangi
tembusnya sinar matahari pada badan air, sehingga mempengaruhi
proses fotosintesis di dalam air. Akibatnya oksigen yang dihasilkan
pada proses fotosintesis yang dibutuhkan untuk kehidupan biota
perairan akan berkurang (Fransina dan Latupeirissa, 2016).
Daftar Pustaka
Meitiniarti, I. dan A.S. Krave. 2011. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Pendegradasi
Pewarna Tekstil. Makalah Semnas Keanekaragaman Hayati & Layanan
Ekosistem. Bandung: Universitas Padjajaran.
4
Purnawati, Komang Y. 2015. Penurunan Kadar Rhodamin B dalam Air Limbah
dengan Biofiltrasi Sistem Tanaman. Bali: Universitas Udayana.
5
Jika penggunaan Rhodamin B yang berlebihan pada tubuh
menyebabkan tumpukan racun dalam tubuh. Hal ini dikarenakan Rhodamin
B merupakan zat beracun dan tahan terhadap biodegradasi dan fotolisis
langsung. Karenanya, Rhodamin B memiliki efek merusak terhadap matriks
lingkungan. Rhodamin B secara alami mengalami degradasi reduktif anaerob
dan akan menghasilkan amina aromatik yang merupakan zat karsinogenik.
Berikut adalah skema dari pencemaran air
Daftar Pustaka
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2213343719306050?dgcid=autho r
6. Efek Toksikologi
• Rhodamine B apabila masuk ke dlam tubuh dapat memberikan
dampak buruk. Karena rhodamine B memiliki unsur N+ (nitronium)
yang bersifat karsinogenik sehingga dapat memicu pertumbuhan sel
kanker
• Rhodamine B yang tertimbun di dalam tubuh tidak dapat
dimetabolisme oleh hati sehingga penumpukan rhodamin B dalam
hati kan menyebabkan gangguan fungsi hati, seperti tumor hati atau
kanker hati.
• Rhodamine B bersifat toksik sehingga mudah menyebabkan
kerusakan pada jaringan ginjal dalam bentuk perubahan struktur
dan fungsi ginjal
• Rhodamine B yang bercampur dengan makanan dapat
6
memberikan gejal mual, muntah, gangguan fungsi dan iritasi
kolon yang menyebabkan diare, kostipasi, kolon cathartic,dan
melalui pemeriksaan radiologi dan patologi tampak terjadi
penipisan dinding dan hilangnya mukosa normal saluran
pencernaan serta pendarahan pada gastrointestinal
Daftar Pustaka
Aryani, Novita. 2015. Efek Paparan Rhodamin B terhadap Perubahan
Makroskopis dan Histopatologi Mukosa Kolon Mencit Jantan (Mus
Musculus S.). Jurnal Pendidikan Kimia. Vol.7 (2) hal: 72-77.
Mayori, Riska, Netty Marusin, Djong Hon Tjong. 2013. Pengaruh Pemberian
Rhodamin B terhadap Struktur Histologi Ginjal Mencit Putih (Mus
Musculus S.). Jurnal Biologi Universitas Andalas. Vol.2 (1) hal: 43-49.
MSDS. 2009. Rhodamin B. Material Safety Data Sheet. Santa Cruz. Canada.
Mukaromah, A.H dan Maharani E.T. 2008. Identifikasi zat warna Rhodamine
B pada Lipstik Berwarna Merah. Jurnal Identifikasi Zat Warna Rhodamine B.
Vol.1 (1) hal: 34-40.
7
Identifikasi (Kuantitatif, termasuk prinsip dasar reaksi dan
8.
kerja instrumen / alat)
- Metode analisis untuk penentuan konsentrasi logam diantaranya ialah
menggunakan Spektrofotometri Uv Vis.
- Prinsip kerja Spektrofotometri Uv Vis pada dasarnya adalah interaksi yang
terjadi antara energi yang berupa sinar monokromatis dari sumber
sinar dengan materi yang berupa molekul. Besar energi yang diserap
tertentu dan menyebabkan elektron tereksitasi dari keadaan dasar ke
keadaan tereksitasi yang memiliki energi lebih tinggi. Serapan tidak
terjadi seketika pada daerah ultraviolet-visible untuk semua struktur
elektronik, tetapi hanya pada sistem-sistem terkonjugasi, struktur
elektronik dengan adanya ikatan π dan non bonding elektron. Prinsip
kerja spektrofotometer berdasarkan hukum Lambert Beer, yaitu bila
cahaya monokromatik (Io) melalui suatu media (larutan), maka
sebagian cahaya tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan
sebagian lagi dipancarkan (It).
- Cara kerja alat spektrofotometer UV-Vis yaitu sinar dari sumber radiasi
diteruskan menuju monokromator. Cahaya dari monokromator
diarahkan terpisah melalui sampel dengan sebuah cermin
berotasi. Detektor menerima cahaya dari sampel secara bergantian
secara berulang-ulang, Sinyal listrik dari detektor diproses, diubah ke
digital dan dilihat hasilnya, selanjutnya perhitungan dilakukan dengan
komputer yang sudah terprogram.
- Penelitian yang berjudul Analisis Kualitatif Dan Kuantitatif Zat Pewarna
Berbahaya Rhodamin B Pada Saus Yang Berada Di Pasar Gamping Kabupaten
Sleman Menggunakan Kromatografi Lapis Tipis Dan Spektrofotometri Uv-Vis.
Cara untuk penentuan panjang gelombang maksimal Rhodamin B dilakukan
dengan mengukur dengan rentang panjang 450 -750 nm. Panjang gelombang
maksimal Rhodamin B bisa dilihat pada Gambar 1.
8
Gambar 1. Hasil pengukuran panjang gelombang maksimal Rhodamin B
- Selanjutnya membuat kurva kalibrasi Kurva baku Rhodamin B dilakukan
dengan membuat larutan dengan 6 konsentrasi yaitu konsentrasi 2, 3, 4, 5, 6, dan 7
ppm kemudian diukur serapanya pada panjang gelombang maksimal yang telah
diketahui sebelumnya yaitu 557 nm. Blanko yang digunakan adalah HCl 0,1 N.
Gambar kurva kalibrasi ditunjukkan pada gambar 2.
9
Berdasarkan tabel diatas nilai absorbansi yang didapat pada sampel A sebesar
0,0145 sampel B 0,0269 dan sampel C 0,0757. Absorbansi yang didapat tidak
menunjukan adanya Rhodamin B karena tidak terletak pada renggang 0,2 – 0,8,
bahkan setelah dilakukan proses pemekatan.
Daftar Pustaka
Abdillah, Nuryadin. Spektrofotometer Serapan Atom (AAS). www. google.com.
Diakses 19 Februari 2020.
Nahdi, Sarah Badar. 2018. Analisis Kualitatif Dan Kuantitatif Zat Pewarna
Berbahaya Rhodamin B Pada Saus Yang Berada Di Pasar Gamping Kabupaten
Sleman Menggunakan Kromatografi Lapis Tipis Dan Spektrofotometri Uv-Vis.
10
yang dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau
peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut b. Kelas dua, air yang dapat digunakan untuk
prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan, air untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain
yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan
tersebut. c. Kelas tiga, air yang dapat digunakan untuk
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi
pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu
air yang sama dengan kegunaan tersebut. d. Kelas empat, air yang
dapat digunakan untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan
lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan
tersebut.
11
dipadukan dengan penyerapan tanaman maupun perombakan
mikroba pada risosfirakar akan memberikan hasil efektif bagi
pemanfaatan kembali air limbah
• Menggunakan fotokatalis untuk mendegradasi zat warna
rhodamin B dengan komposit kaolin-TiO2. Aktivitas fotokalis TiO2
dapat ditingkatkan melalui pengembanan pada material
pendukung yang menyebabkan bertambahnya luas permukaan
dari fotokatalis. Material pengemban yang dapat digunakan adalah
zeolit alam. Material TiO2 yang teremban pada zeolit lam akan
memiliki fungsi ganda yaitu adsorben serta fotokatalisis.
• Menggunakan proses adsorpsi. Pada umumnya proses adsorpsi
menggunakan karbon aktif sebagai adsorbennya.
Daftar Pustaka
12