Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH BAHASA ARAB II

DOSEN PENGAMPU:
A. FAUZI, S.Pd.I.,M.HI

DI SUSUN OLEH:
WAHYUDI FIRMANSYAH (105190491)
DONI GUNAWAN (105190276)
SAPRIADI (105190411)

Tahun Ajaran 2020 / 2021


Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifudin Jambi
A. Pengertian Kalam
Artinya Kalam adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar
memahami maksudnya. Sesuai dengan objek pembicaraannya, maka
ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab. Sehingga suatu ucapan
disebut kalam apabila memenuhi 4 (empat kriteria), yakni:

 Diucapan / Lafadz; yaitu :


Suara yang melengkapi atas sebagian huruf hijaiyah

 Disusun , yaitu :
Sesuatu yang tersusun dari pada dua kalimat, maka seterusnya ( lebih
dari pada dua, yaitu tiga kalima, empat dan setrusnya)

 Difahami dan , yaitu:


Sesuatu yang memberikan faidah dengan sempurna yaitu sekiranya
mutakallim (pembicara) dan pendengar diam (tidak memberikan
tanggapan).

Pada saat menyebut oleh si Mutakallim (orang yang berbicara),


terdiamlah si sami’ (orang yang mendengar). Dalam arti orang yang
mendengar mengerti atas apa yang di capkan oleh orang yang
berbicara, tidak timbul pertanyaan terhadap yang di sampaikan itu.

 Berbahasa Arab ;
Ada dua kemungkinan mengenai makna yang terkandung dari kata
tersebut. Yang pertama adalah artinya bahwa lafadz yang tersusun
serta memberikan pengertian sempurna itu “dimaksudkan” oleh
mutakallim, ada juga yang mengartikan bahwa itu maksudnya
adalah artinya bahwa lafadz yang sudah tersusun dan memberikan
pengertian sempurna tersebut sudah sesuai dengan wadlo (peletakan
makna) yang telah ditetapkan oleh orang Arab.
Sesuatu yang sengaja diucapakan oleh orang yang berbicara. Dalam
hal ini maka tiada termasuklah kalam-kalam orang yang lagi
mengigau.

Sedangkan menurut ulama Nahwu bahwa kalam adalah lafadz yang


berfaedah sertadimusnadkan dengan lafadz yang lain. Dan Kilmah
adalah lafadz mufidyang tunggal

B. Pembagian Kalam
Kalam (kalimat) inilah yang akan mewarnai femahaman kita dalam
klasifikasi kalam. Para ulama nahwu (Nuhhaat) mengklasifikasikan
kalam ke dalam 3 jenis, yakni: Kalimat Isim, Kalimat Fi’il dan Harf.

1) Kalimat isim,

 Pengertian Isim
Kalimat isim (kata benda) adalah setiap kata yang menunjukan:

Nama benda, seperti: tas, buku, dll


Orang, seperti: Ahmad, Fatimah,dll
Gelar, seperti: insinyur, Doktor, dan lain-lain
Kota, seperti: Madinah Munawarah, Mesir, dan lain-
lainn
Negara, seperti: Indonesia, Arab Saudi,dan lain-lain
Binatang/tumbuhan, seperti: , ikan , kerbau dan lain-lain
Tempat, seperti: toilet kelas, dan lain-lain
 Ciri-Ciri Isim

Adapun Isim itu bisa diketahui melalui :

Khafadh (Berharkat Kasrah disebabkan Huruf Huruf Khafadh)


Tanwin (Dengan Harkat Yang bertanwin)
Dan kemasukan alif-lam.

Adapun huruf khafadh ialah :


Huruf mim (Dari)
Huruf Ila (Ke/Kepada/Sampai)
Huruf ‘An (DariPada)
Huruf ‘alaa (Atas)
Huruf Fii (pada/Didalam)
Huruf Rubb (Berapa Banyak)
Huruf Ba (dengan)
Huruf Kaaf (Seperti)
Huruf Laam (Untuk/Bagi/milik)
Adapun huruf qasam (sumpah)adalah :

Huruf waw, (Demi)


Huruf ba (Demi)
Huruf ta. (Demi)
2) Kalimat fi’il (kata kerja)

 Pengertian Fi’il
Kalimat fi’il adalah setiap kata yang menunjukan pekerjaan pada
waktu tertentu.

= pergi, berangkat

= masuk

= duduk

= belajar

= menulis

 Ciri-ciri Fi’il
Adapun Ciri alamat Fiil bisa di ketahui dengan adanya :

Qod (Bawhasannya)
Sin (Nanti)
Saufa(Nanti akan)
Ta Ta’nits sakiinah ( Pelaku perempuan)
3) Kalimat huruf (kata keterangan)

Adapun “Huruf” adalah Lafadz Yang tidak pantas disertai Alamat


(Tanda) Isim dan juga alamat (Tanda) Fi’il.

Kalimat Huruf adalah kata yang tidak memiliki makna tertentu,


kecuali disandarkan pada kata benda.

= dari. Contoh kalimat, = saya keluar dari rumah


= ke. Contoh kalimat, = dia menyerahkan buku
itu ke gurunya.
= dalam. Contoh kalimat, = anda membaca al-
quran di masjid
= dari. Contoh kalimat, = syahid menanyakan
tentang infak bulanan.
= ke (atas). Contoh kalimat, = para siswa berdiri di
atas lantai.
= oleh. Contoh kalimat, = saya memotong buah
apel dengan pisau.

Anda mungkin juga menyukai