Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PEMERIKSAAN LANSIA

Oleh :

Nama : Reni Andriani

Nim : PO714241171036

Poltekkes Kemenkes Makassar

Prodi D IV

2020
Jumat, 18 Februari 2020

Lokasi : Puskesmas Tamalanrea, BTP Makassar

Identitas Pasien

Nama : Muhammad Arif

Umur : 66 tahun

Jenis Kelamin : Laki Laki

Pemeriksaan Tekanan Darah

Tujuan :

Untuk memperoleh tekanan darah pasien

Alat :

Stethoscope
Sphygmomanometer

Prosedur :

1. Lilitkan manset tensimeter pada lenan atas (Kiri atau Kanan) di atas siku.
2. Upayakan tensimeter diletakkan sejajar dengan jantung baik dalam posisi tidur maupun
berdiri.
3. Tangan yang diperiksa dalam keadaan rileks.
4. Tutuplah katup pengatur udara pada pompa karet manset tensimeter dengan cara
memutar ke kanan sampai habis.
5. Stetoskop dipasang pada teinga pemiriksa bagian yang pipih (membrannya) di tempelkan
pada bagian dalam lipatan siku di sebelah bawah lilitan manset.
6. Pompalah udara kedalam manset dengan cara meremas pompa karet berulang ulang
sampai tekanan menunjukkan /mencapai 140 mmHg.
7. Manset yang dipompa menyebabkan tekanannya meningkat dan menekan arteri
brachialis sehingga pada suatu saat (tekanan tertentu) aliran darah pada arteri brachialis
terhenti.
8. Buka katup pengatup udara dengan cara memutar ke kiri sedikit dengan pelan agar udara
dari manset keluar sedikit demi sedikit sehingga aliran darah arteri brachialis mengalir
kembali.

Hasil Pemeriksaan :

(TD) : 130/90 mmHg

(TDI) : 130/90 mmHg

Blood Pressure Parameter


Menurut the American Heart Association (AHA), parameter blood pressure pada:
Dewasa 18 tahun ke atas : Berkisar 120/80 mmHg.
Prehipertensi : Berkisar antara 120-139/80-89
mmHg.
Hipertensi 1 : Berkisar antara 140-159/90-99
mmHg.
Hipertensi 2 : Berkisar 160/2 100 mmHg.

Pemeriksaan Denyut Nadi

Tujuan :

Untuk memperoleh pulse rate (or heart rate) pasien.


Teknik Operasional Pulse Rate/Heart Rate Test

1) Lokalisasi radial pulse/carotid pulse/brachial pulse dengan menggunakan ketiga


ujung jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Jangan gunakan ibu jari.

2) Tekan secara lembut pada arteri radial/carotid/brachial cukup untuk merasakan pulse.

3) Hitung pulse bersamaan dengan stopwatch on selama 1 menit (setidaknya 15 sampai


20 detik dan mengalikan jumlah tersebut untuk mendapatkan jumlah denyut per
menit).

4) Catat bila ditemukan irama dan volume yang irreguler, serta kondisi arteri.

5) Catat hasil pengukuran pulse rate pasien dalam medical record pasien. Contohnya:
HR. 80, radial pulse, regular and strong.

Hasil Pemeriksaan

(DN) : 72/menit

(DNI) : 80/menit

Pulse Rate/Heart Rate Parameter

Pulse rate (or heart rate) normal pada usia:

Bayi baru lahir : Berkisar antara 130–140 bpm (beats


per minute)

Bayi : Berkisar antara 110-130 bpm.

Anak-anak usia : 1 tahun Berkisar antara 110-130 bpm.

2 tahun, berkisar antara 96-115 bpm.

3 tahun, berkisar antara 86-105 bpm.

7-14 tahun, berkisar antara 76-90bpm.

Dewasa : Berkisar antara 60-80 bpm.


Catatan: Pulse rate abnormal dapat berupa bradycardia (denyut nadi kurang dari 60 bpm),
dan atau tachycardia (denyut nadi lebih dari 100 bpm).

Menimbang Berat Badan


Tujuan:
1. Mengetahui berat badan dan perkembangannya

2. Membantu menentukan program pengobatan ( dosis )

3. Menentukan status nutrisi pasien

Alat:
1. Timbangan berat badan

Prosedur Pelaksanaan :
1. Beritahu pasien untuk berdiri dengan tegak dan tenang

2. Berikan handuk kertas diatas timbangan

3. Beritahu pasien untuk memakai baju yang tidak tebal dan melepas sandal ( sepatu )

4. Bantu pasien naik ketimbangan

5. Atur ratio berat

6. Untuk mengukur tinggi badan beritahu pasien untuk berdiri tegak diatas timbangan

7. Bantu pasien turun dari timbangan


8. Kembalikan timbangan diposisi semula

9. Catat hasilnya

Haasil Pemeriksaan

BB : 52 kg

Mengukur Tinggi Badan

Tujuan:

Sebagai pedoman petugas dalam mengukur tinggi badan dengan benar

Alat:

1. Statue meter

Prosedur Pelaksanaan :

1. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan

2. Menganjurkan pasien melepas alas kaki

3. Mempersilahkan pasien berdiri tegak di tempat pengukuran, menghadap petugas

4. Menarik alat pengukur TB tepat pada kepala pasien.

5. Melihat skala yang ada pada pengukur TB.

6. Pengukuran selesai, pasien dipersilahkan memakai alas kaki kembali.


7. Mencatat hasil pengukuran pada rekam medis

Hasil Pemeriksaan

TB : 172 cm

Tinggi Badan Ideal / Normal sesuai umur:


1. usia 3-4 tahun 96-108cm
2. usia 5-6 tahun 109-122cm
3. usia 7-8 tahun 123-140cm
4. usia 9-10 tahun 141-153cm
5. usia 11-15 tahun 154-165cm
6. usia 16-20 tahun 166-170cm
7. usia 21-25 tahun 171-176cm

Riwayat Penyakit : Pasien mempunyai riwayat penyakit Hipertensi

Zona Latihan : DNI + BA/BB(220-DNI-Usia)

Catatan :

PJB : 10%-20%

PJK : 20%-30%

PJR,PJB,PJP : 30%-40%

Lansia tanpa riwayat penyakit : 30%-40%

Batas Atas (BA) = 30% Batas Bawah (BB) = 40%

Zona Latihan = 80+30%(220-80-66) Zona Latihan = 80+40%(220-80-66)

= 80+0,4(74) = 80+0,4(74)

= 102,2 = 109,6
Keluhan Pasien :

1. Setelah pasien melakukan serangkaian kegiatan pemriksaan yang dimulai dari senam,
pemeriksaan keseimbangan (Fakuda Test) dan pemeriksaan resiko jatuh (Four Square
Step Test), pasien tidak mengalami keluhan apapun.
2. Pasien mengatakan setelah pemeriksaan, colestrol pasien ingin melakukan pemeriksaan
di Puskesmas.
3. Hasil pemeriksaan kolestrol pasien normal. (keterangan dari dokter)

 Pemeriksaan Keseimbangan (Fukuda Test)


Langkah pemriksaan :
1. Untuk memulai tes, berdirilah di tengah ruangan. Tempatkan selotip kecil
di lantai di depan jari kaki Anda untuk menandai posisi awal Anda.
2. Tutup kedua mata dan pegang tangan Anda terentang tepat di depan Anda.
Sekarang, mulailah melangkah di tempatnya. Langkah Anda harus
nyaman seolah-olah Anda sedang berjalan cepat. Pastikan seseorang
mengawasi Anda sehingga Anda tidak menabrak sesuatu ruangan.
3. Tetap berjalan di tempat selama 50 langkah. Setelah melangkah, buka
mata Anda dan tentukan seberapa besar tubuh Anda diputar ke satu sisi.

Hasil Pemeriksaan : Gangguan Vestibular

Interpretasi :

Normal = Posisi Berdiri tetap/tidak berubah

Gangguan Vestibular = Deviasi ke satu sisi


>30o atau
maju/mundur >1 m
 Pemerksaan Resiko Jatuh (Four Square Step Test)
Alat dan Bahan
1. Tali Rapiah
2. Lakban
3. Gunting
4. Stopwatch
Cara membuat Alat
1. Potong tali rapiah menggunakan gunting dengan ukuran satu meter.
2. Buatlah alat tersebut seperti tanda tambah pad penjumlahan.
3. Lakban ujung keempat tali rapiah.

Prosedur

1. Pasien diminta untuk secara berurutan melangkahi empat tongkat yang diatur
dalam konfigurasi silang di darat.
2. Pada awal tes, pasien berdiri di Kotak 1 menghadap Kotak 2.
3. Tujuannya adalah untuk melangkah secepat mungkin ke setiap kotak dengan
kedua kaki dalam urutan berikut: Kotak 2, 3, 4, 1, 4, 3, 2, 1 (searah jarum jam
ke berlawanan arah jarum jam)
4. Prosedur pengujian dapat diperagakan, satu percobaan praktek diizinkan
sebelum melakukan tes.
5. Dua uji coba kemudian dilakukan, dan waktu yang lebih baik (dalam detik)
diambil sebagai skor.
6. Waktu dimulai ketika kaki pertama menyentuh lantai di Square 2 dan selesai
ketika kaki terakhir kembali menyentuh lantai di Square 1.
7. Instruksi: “Cobalah untuk menyelesaikan urutan secepat dan seaman
mungkin tanpa menyentuh tongkat. Kedua kaki harus melakukan kontak
dengan lantai di setiap kotak. Jika memungkinkan, hadapkan ke depan selama
seluruh urutan. ”
8. Ulangi percobaan jika subjek: Gagal menyelesaikan urutan dengan sukses,
kehilangan keseimbangan, melakukan kontak dengan tongkat
9. Dua FSST selesai dengan waktu terbaik yang diambil sebagai skor.
10. Skor masih diberikan jika pasien tidak dapat menghadap ke depan selama
seluruh urutan.

Hasil Pemeriksaan = Normal

Interpretasi

>15 detik = Resiko Jatuh berulang

<15 detik = normal


Saran untuk pasien hipertensi
1. Kurangi makan makanan yang berlemak.
2. Kurangi makanan yang mengandung kadar garam tinggi.
3. Tidak boleh minum, minuman yang mengandung kafein.
4. Mengukur tekanan darah secara teratur.
5. Konsumsilah obat sesuai aturan dokter.
6. Berolahraga sesuai anjuran dokter.
7. Hindari stress

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai