Anda di halaman 1dari 2

E.

Zaman Abad Modern


1. Penagntar
Akhirnya masa kerajaan abad pertengahan ditandai dengan munculnya
kegelisahan manusuia akan dirinya sendri dan apa yang dilakuka leh kaum
Patristik dan sekolastik dan Thomas Aquinas dan munculah mada abad modern
yang diawali dengan ‘ Renaissance ‘. Secara harafiah kata ini berarti ‘ kelahiran
kembali ‘. Secara historis Renaissance adalah suat geraka a g meliputi suatu
zaman dimana orang merasa dirinya dilahirkan kembali dalam suatu keadaban.
Pada masa ini orang menjadi semakin optimis ditandai dengan perhatian yang
sunggug – snguh terhadap suatu hal yang konkrit. Perkembangna lai ari zaman ini
yaitu timbulnya ilmu pengetahuan alam modern berdasarkan metode
eksperimental dan matematis dan perkembangan filsafat ditandai dengan hadirnya
Aufklarung yaitu manusia kelua dari keadaan akil bali yang disebabkan leh
kesalahn manusia itu sendiri yaitu tidak mau memperginakan akalnya.
2. Rene Descartes
Ia menyatakan bahwa dalam bidang ilmiah tidak ada satupun yang dianggap
pasti, terkecuali ilmu pasti yan merupakan hasil dari rasio. Unuk mencapai
kebenaran pengetahuan yang kedap dengan keragu – raguan, tahapan metodenya
sebagai berikut :
a. Tidak ada yang dterima sebagai suatu yang benar.
b. Semua bahan dan persoalan yang diteliti dipilah pilah, dan dipilih bagian
yang perlu pemecahan yang memadai
c. Sistematik pikiran dilakukan dengan bertiti tolak dar pemahaman objek
dari yang paling sederhana ke yang kmpleks
d. Padatinjauan permasalahan yang bersifat Universal, sehingga ditemukan
kepastian.
Langkah – langkah metodis in mempunyai persamaan dan perbedaan dengan
metode yang dikembangkan oleh tokoh Atomisme logis. Kesamaanya yaitu
keduanya mengunakan metode analitis. Perbedaannya yaitu Atomisme logis
dalam memecahkan problema filosofis menggunakan anaisis logis tentang
ungkapan – ungkapan filsafat sedangkan Rene Descartes melalui pendekatan
ontologik dan pencapaian didasarkan pada intuisi an akal murni.
3. Thomas Hobbes
Menurutnya filsafat adalah suatu lmu pengetahuan yang bersifat umum. Secara
filsafat. Sasaran filsafat adalah fakta – fakta yang diamati, yaitu untuk mencari
sebab- sebab suatu masalah. Walaupun tidak secara langsung pengaruh Hobbes
terhadap berkembannya filsafat bahasa, namun berdasarkan ajaran yang
dikembangkannya terdapat tiga hal yang mempengaruhi berkembannya filsafat
analitika bahasa yaitu :
a. Pertama, ajaran Empirisnya memberikan warna bagi perkembangan
filsafat analitika bahasa terutama Atomisme logis dan positivism logis
bahwa ungkapan yang bermakna adalah yang dapat diverifikasi secara
empiris.
b. Kedua, fakta – fakta yng diugkapkan dengan menggunakan bahasa sebagai
instrumennya.
c. Ketiga, empirisme Hobbes memberikan warna bagi penentuan system
logika bahasa filsafat analitik yaitu proposisi. Ada 2 jenis proposisi yaitu :
 Proposisi empiris yaitu proposisi yan mengungapkan realitas
empiris ( berasal dari pengalaman indre )
 Proposisi formal yang bersumber dari rasio manusia dan memiliki
kebenran yang bersifat tautologis.

Anda mungkin juga menyukai