Pengaruh Corona Dalam Ekonomi Indonesia
Pengaruh Corona Dalam Ekonomi Indonesia
Jenis stimulus akan diumumkan dalam waktu dekat yang mencakup insentif fiskal
maupun non fiskal.
Stimulus fiskal yang akan diberikan antara lain adalah penanggungan pembayaran
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 serta penangguhan PPh Pasal 22 dan Pasal 25
selama enam bulan.
PPh Pasal 21 merupakan pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium,
tunjangan dan pembayaran lain terkait dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan
kegiatan yang dilakukan Orang Pribadi dalam negeri.
PPh Pasal 22 adalah Pajak Penghasilan Badan atas kegiatan impor barang
konsumsi yang dipungut dari Wajib Pajak yang melakukan impor atau dari pembeli
atas penjualan barang mewah.
PPh Pasal 25 merupakan pungutan pajak kepada Wajib Pajak Orang Pribadi
maupun Badan yang memiliki kegiatan usaha dan diwajibkan membayar angsuran
PPh setiap bulan.
Keringanan akan berlangsung selama 6 bulan dan setelah itu akan ditinjau kembali
berdasar kondisi pada saat itu. Pemerintah juga berencana memberlakukan bea
masuk secara berkala dan menaikkan batas maksimal restitusi pajak dari yang
semula Rp1 miliar menjadi Rp5 miliar.
Kemudian, terdapat stimulus non fiskal dengan mempermudah impor bagi importir
bereputasi baik melalui penghapusan 749 kode HS bagi barang larangan dan
pembatasan di sektor tertentu.
“Itu semua bertujuan agar seluruh industri mendapatkan space untuk mereka dalam
situasi yang sangat ketat seperti sekarang sehingga beban mereka betul-betul
diminimalkan dari pemerintah,” katanya.
“Nanti diusahakan untuk Ratas dengan Bapak Presiden kalau bisa minggu ini
sehingga bisa segera diumumkan,” ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah telah menerbitkan stimulus jilid pertama berupa peluncuran
kartu prakerja bagi dua juta penerima manfaat dan pemberian bantuan sosial bagi
50.000 keluarga penerima manfaat.