LANDASAN TEORI
3
4
Lahir 140
<1 bulan 110
1-6 bulan 130
6-12 bulan 115
1-2 tahun 110
2-6 tahun 105
6- 10 tahun 95
10 -14 tahun 85
14- 18 tahun 82
1 bulan 86/54
6 bulan 90/60
1 tahun 96/65
2 tahun 99/65
4 tahun 99/65
6 tahun 100/60
8 tahun 105/60
10 tahun 110/60
12 tahun 115/60
14 tahun 118/60
16 tahun 120/65
5) Pemeriksaan Pernapasan
Pada pemeriksaan ini dilakaukan dengan cara menilai
frekuensi pernapasan, irama pernapasan, kedalaman pernapasan
dan tipe atau pola pernapasan. Dengan ketentuan sebagaimana
pada tabel berikut :
Pola Deskripsi
6) Pemeriksaan suhu
Pemeriksaan ini dapat dilakukan melalui rektal,axila dan
oral yang digunakan untuk menilai keseimbangan suhu tubuh
yang dapat digunakan untuk membantu menentukan diagnosis
dini suatu penyakit.
umum
Caranya Patologis
Amati kelebaban Kulit kering pada daerah bibir,
daerah kulit normal : tangan atau genetalia
Agak kering menunjukkan adanya dermatitis
kontak.
Normal : Membran
mukosa lembab Kekeringan yang menyeluruh
disertai dengan lipatan dan
membran mukosa yang lembab
menunjukkan terlalu terpapar
dengan sinar matahari dan sering
mandi atau kurang gizi sedang
kering pada membran mukosa
menunjukkan adanya dehidrasi
serta adanya, kedinginan
menunjukkan adanya syok dan
perspirasi.
Caranya Patologis
Dilakukan palpasi pada Adanya hipertermia
daerah kulit dengan menunjukkan demam,
punggung tangan pada terbakar sinar matahari,
ekstremitas gangguan otak. Hipertermia
lokal menunjukkan adanya
luka bakar atau infeksi.
Hiportermia menunjukkan
adanya syok. Hipotermia
menunjukkan adanya
terpapar dingin
13
Caranya Patologis
Dilakukan inspeksi dan Kulit kasar dan kering
palpasi terhadap tekstur menunjukkan terlalu sering
kulit. mandi, kurang gizi, terpapar
cuaca, ganguan endokrin.
Normal kulit bayi dan
anak lembut Kulit mengelupas atau
bersisik pada jari-jari tangan
atau kaki menunjukkan
adanya ekzema, dermatitis
atau infeksi jamur.
Bercak-bercak
hipopigmentasi dan bersisik
pada muka dan tubuh bagian
atas menunjukkan ekzema
Caranya Patologis
Dilakukan palpasi di daera Lipatan kulit kembali
kulit dengan mencubit lambat dan adanya tanda
lengan atas atau abdomen menunjukkan adanya
dan melepaskannya secara dehidrasi atau malnutrisi,
cepat. penyakit kronik atau
ganguan otot.
Normal : kulit kembali
seperti semula dengan
cepat tanpa meninggalkan
tanda
14
Caranya Patologis
Dilakukan palpasi pada Lekukan telunjukk yang
daerah kulit dengan menetap setelah telunjuk
menekan daerah kulit yang diangkat menunjukkan
kelihat membengkak adanya pitting edema.
dengan jari telunjuk Edema daerah periorbital
menunjukkan adanya
banyak menangis, alergi,
baru bangun tidur atau
penyakit ginjal. Edema
pada ektremitas bawah dan
bokong menunjukkan
kelainan pada ginjal dan
jantung
Caranya Patologis
Dilakukan inspeksi dan Hampir semua lesi
palpasi pada daerah kulit menunjukkan adanya
dengan memperhatikan urtikaria, ekzema,
distribusi, bentuk, warna, dermatitis kontal atau
ukuran, konsistensi reaksi alergi.
seperti :
Bentol yang kecil atau
Makula : Massa rata besar yang berkelompok
ukuran kecil kurang dari 1 uritkaria
cm berbeda dari kulit
sekitar Adanya eritema, vesikel,
krusta, ruam yang gatal
Papula : Massa padat pada pipi dan kulit kepala
menonjol ukuran kecil menunjukkan adanya
kurang dari 1 cm dermatitis atopik (ekzema)
Ulkus : Kehilangan
permukaan kulit yang
dalam dapat meluas sampai
ke dermis dan jaringan
16
subkutan
b) Pemeriksaan Kuku
Pada pemeriksaan kuku ini dilakukan dengan mengadakan
infeksi terhadap warna, bentuk dan keadaan kuku. Adanya
jari tabuh dapat menunjukan penyakit pernafasan kronik,
atau penyakit jantung serta bentuk kukuyang cekung dan
cembung menunjukan adanya cidera, defisiensi besi, dan
infeksi.
c) Pemeriksaan Rambut
Pada pemeriksaan rambut ini dilakukan untuk melihat
adanya warna, kelebatan, distribusi, dan karakteristik
lainnya dari rambut. Keadaan normal adalah rambut
menutupi semua kecuali telapak tangan dan kaki,
permukaan labia sebelah dalam, dan rambut kepala seperti
berkilauan seperti sutra dan kuat.adanya rambut kering dan
rapuh kurang pigmen dapat menunjukan danya kekurangan
gizi, adanya kurang tumbuh rambut dapat menunjukan
17
secara pasif tungkai atas pada sendi panggul, ikuti fleksi tungkai
lainnya apabila sendi lutut lainnya dalam keadaan ekstensi maka
adanya tanda meningeal dan tanda kernig, dengan cara atur
posisi dalam keadaan terlentang, fleksikan tungkai atas tegak
lurus kemudian luruskan tungkai bawah pada sendi lutut,
penilaiannya dalam keadaan normal tungkai bawah dapat
membentuk sudut 135 derajat terhadap tungkai atas.
Pemeriksaan keempat adalah pemeriksaan kekuatan dan
tonus otot dengan cara menilai adanya kekuatan atau tonus otot
dengan menilai pada bagian ekstremitas dengan cara memberi
tahanan atau mengangkat atau menggerakan bagian otot yang
akan dinilai dengan ketentuan.
2. Tujuan
Tujuan skrining atau pemeriksaan perkembangan anak menggunakan
KPSP adalah untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada
penyimpangan (Depkes RI, 2006).
3. Jadwal Skrining
Jadwal skrining atau pemeriksaan KPSP rutin adalah pada umur 3, 6,
9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Jika anak
belum mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada
umur skrining yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya bayi
umur 7 bulan, diminta kembali untuk skrining KPSP pada umur 9 bulan.
Apabila orang tua datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah
tumbuh kembang, sedangkan umur anak bukan umur skrining maka
pemeriksaaan menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat yang
lebih muda (Depkes RI, 2006).
c. Intervensi
1) Sesuai
a) Beri pujian ibu karena telah mengasuh anak dengan baik.
b) Teruskan pola asuh sesuai dengan tahapan perkembangan
c) Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering
mungkin, sesuai usia dan kesiapan anak.
d) Ingatkan untuk pemeriksaan KPSP pada usia 3 bulan
selanjutnya
2) Meragukan :
a) Beri petunjuk pada ibu/keluarga agar melakukan stimulasi
perkembangan pada anak lebih sering lagi, setiap saat dan
sesering mungkin.
b) Ajari ibu untuk mengintervensi stimulasi perkembangan
anak untuk mengejar ketinggalannya.
c) Lakukan pemeriksaan fisik lainnya untuk menunjang
adanya penyakit yang menyebabkan keterlambatan
perkembangan
38
2. Manfaat DDST
Manfaat pengkajian perkembangan menggunakan DDST sangat
bergantung pada usia anak. Pada bayi baru lahir, tes ini dapat mendeteksi
berbagai masalah neurologis, salah satunya serebral palsi. Pada bayi, tes
ini seringkali dapat memberikan jaminan kepada orangtua atau
bermanfaat mengidentifikasi berbagai problema dini yang mengancam
mereka. Pada anak, tes ini dapat membantu merinankan permasalahan
akademik dan sosial (Nugroho, 2009).
DENVER II dapat digunakan untuk berbagai tujuan, anatara lain
sebagai berikut:
a. Menilai tingkat perkembangan anak sesuai dengan usianya.
41
4. Pelaksaan DDST
Alat-alat pokok yang dibutuhkan dalam penerapan DENVER II
anatara lain:
a. Benang wol merah
b. Icik-icik dengan gagang kecil
b. Boneka kecil dengan botol susu
c. Cangkir kecil dengan pegangan
d. Kubus (dengan rusuk 2,5 cm) berjmlah 8 buah bewarna merah, biru,
kuning, dan hijau masing-masing 2 buah
e. Botol kecil bewarna bening dengan tutup berdiameter 2 cm
f. Manik-manik (dalam penerapannya, ada yang menggati dengan
kismis atas pertimbangan tertentu)
g. Lonceng kecil
h. Bola tenis
i. Pensil merah, dan
j. Kertas folio bewarna putih
Selain peralatan pokok diatas, diperlukan peralatan tambahan sebagi
penunjang anaara lain 1 meja dan 3 kursi berukuran kecil untuk tempat
tes, ruangan yang cukup luas untuk melakukan tes motorik kasar, serta
meja khusus dengan kasur/selimut untuk tempat pemeriksaan bayi. Hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksaan tes, sebagai berikut:
a. Semua item harus diujikan sesuai dengan prosedur yang telah
terstandarisasi (sesuai pedoman pelaksanaan tes per item)
b. perlu kerjasama aktif dari anak, sebab anak harus merasa tenang,
aman, senang, sehat 9tidak lapar,tidak menagntuk, tidak haus, dan
tidak rewel)
c. harus terbina kerjasam yang baik antara kedua belah pihak. Caranya
adalah dengan berkenalan terlebih dahulu dengan orangtua, baru
dengan mendekati anak agar ia merasa lebih nyaman dengan
kehadiran orang baru.
43
b. Bila anak tidak mampu melakukan salah satu item (Gagal, Menolak,
Tak Ada Kesempatan), item tambahan dimasukkan kesebelah kiri
garis usia (dalam sektor yang sama) sampai anak dapat Lulus/Lewat
dari 3 item scara berturut-turut.
b. Penilaian peilaku dilakukan setelah tes selesai. Dengan
menggunakan skala pada lembar tes, penilaian dapat
membandingkan perilaku anak selama tes dengan perilaku
sebelumnya.