Anda di halaman 1dari 11

204

MODUL ---
ASUHAN KEPERAWATAN INTENSIF PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL

Salah satu manifestasi gangguan jiwa adalah isolasi sosial.Perilaku isolasi sosial seperti
kataton dan stupor memerlukan penanganan yang intensif. Kondisi ini mengakibatkan
penurunan fungsi adaptasi dan produktifitas dari individu serta menyebabkan
ketidakmampuan berinteraksi baik kemampuan berbicara atau berespon terhadap stimulus
yang diterimanya oleh karena itu pasien isolasi sosial yang mengalami katatonia dan stupor
perlu ditangani secara intensif, karena membahayakan integritas fisik pasien.
Modul ini akan menjelaskan tentang perawatan intensif pada pasien isolasi sosial yang
mengalami katatonia dan stupor.

A. Tujuan pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini diharapkan saudara mampu :

1. Melakukan pengkajian intensif pada pasien isolasi sosial yang mengalami kataton dan
tupor
2 . Menentukan diagnosa keperawatan pada pasien isolasi sosial yang mengalami kataton
dan stupor
3 Melakukan tindakan keperawatan intensif kepada pasien dengan isolasi sosial yang
mengalami kataton dan stupor
4. Melakukan tindakan keperawatan intensif pada keluarga pasien isolasi sosial yang
mengalami kataton dan stupor
5. Melakukan evaluasi keperawatan pada pasien dan keluarga dengan isolasi sosial yang
mengalami kataton dan stupor
6. Mendokumentasi asuhan keperawatan pasien dengan isolasi sosial yang mengalami
kataton dan stupor
7 Melakukan rujukan pada pasien isolasi sosial yang mengalami kataton dan stupor

B. Pengertian
Isolasi sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dialami seseorang yang disebabkan
stimulus yang negatif dan mengancam dari orang (Mary C Townsend,1998). Perilaku
isolasi sosial merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dan hubungan dengan
orang lain (Rawlins,1993). Pasien dapat mengalami penurunan interaksi atau bahkan
sama sekali tidak bisa berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya.
205

Katatonik adalah gangguan aktifitas psikomotor yang dimanifestasikan dengan


berdiam diri dengan satu sikap/ posisi yang bizar, membisu dan mutisme, pasien
tidak menyadari posisi tubuhnya, menolak makan dan minum serta tidak mampu
merawat diri. Kondisi isolasi sosial yang memerlukan perawatan intensif adalah
kondisi katatonia.

Prinsip tindakan keperawatan yang utama adalah memenuhi kebutuhan biologis,


melakukan komunikasi verbal dan non verbal, dan melatih pasien berinteraksi dengan
orang lain.

2. Rentang Respons
Hubungan dengan orang lain dan lingkungan sosial menimbulkan respons sosial pada
individu. Rentang respons sosial individu berada dalam rentang adaftif sampai
maladaptif.

Rentang Respons Neurobiologis (Stuart and Laraia, 2005 )


Respon adaptif Respon Maladaptif

Pikiran logis Pikiran kadang menyimpang Kelainan pikiran/delusi


Persepsi akurat Ilusi Halusinasi
Emosi konsisten dengan Reaksi emosional berlebihan Gangguan
pengalaman atau kurang proses emosi
Perilaku sesuai Perilaku yang tak lazim Perilaku kacau
Hubungan sosial Menarik diri Isolasi sosial

Pengkajian terhadap kondisi pasien diukur dengan RUFA, data dapat dikelompokkan
berdasarkan rentang skore RUFA, yaitu; RUFA 1-10 : memerlukan tindakan intensif 1, RUFA
11-20 : memerlukan tindakan intensif 2 RUFA 21-30 = memerlukan tindakan intensif 3
206

DOMAIN RUFA 0-10 RUFA 11-20 RUFA 21-30


Respon terhadap 1. Respon terhadap 1. Respon Respon terhadap
lingkungan lingkungan apatis terhadap lingkungan ada,
lingkungan apatis tapi jarang
Respon motorik 2. Respon motorik Respon motorik Pergerakan tubuh
stupor kataton mulai ada lambat
pergerakan tubuh
Komunikasi dengan Tidak ada Ada respon non Respon verbal
orang lain verbal seperlunya
Kemampuan Total care Partial care Minimal care
perawatan diri : -Tidak mampu -Dibantu -Dimotivasi
- Makan dan minum -Tidak mampu -Dibantu - Dimotivasi
-Berhias -Tidak mampu -Dibantu - Dimotivasi
-Toileting -Tidak mampu -Dibantu - Dimotivasi
-Kebersihan diri

Afek Datar Tumpul Tumpul


Kontak mata Tidak ada Ada, tapi jarang Ada

C. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul dengan pasien isolasi sosial adalah :

Isolasi sosial

Defisit perawatan diri ( berdandan,BAK dan BAB, makan dan


kebersihan diri ).

D. Tindakan Keperawatan
Tindakan Intensif I: ( Skore: 1- 10 skala RUFA )
1. Tindakan keperawatan pada pasien
a) Bina hubungan saling percaya dengan pasien
b) Tanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini
207

c) Tunjukkan Sikap empati


d Kaji tingkat isolasi sosial pasien
e) Penuhi kebutuhan dasar pasien ( makan- minum, tidur, personal hygiene )
f) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dibutuhkan pasien
2. Tindakan keperawatan pada keluarga
e) Latih keluarga merawat pasien isolasi sosial :
- Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
- Diskusikan tentang isolasi sosial, dampak pada pasien dan cara merawat pasien iso
lasi sosial
e) Demontrasikan cara merawat pasien isolasi social
f) Bantu keluarga mempratekkan cara merawat pasien isolasi sosial

Tindakan intensif II ( skore : 11-20 sksla RUFA)

1. Tindakan keperawatan pada pasien

a) Bina hubungan saling percaya dengan pasien


b) Tanyakan perasaan dan keluhan pasien saat iniklien saat ini
c) Tunjukkan Sikap empati
d) Kaji tingkat isolasi sosial pasien
e) Penuhi kebutuhan dasar pasien ( makan- minum, tidur, personal hygiene )
f ) Latih pasien melakukan perawatan diri ( mandi, berhias,makan,toileting,)
2. Tindakan keperawatan pada keluarga
e) Latih keluarga merawat pasien isolasi sosial :
- Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
- Diskusikan tentang isolasi sosial, dampak pada pasien dan cara merawat pasien
isolasi sosial
e) Demontrasikan cara merawat pasien isolasi social
f) Bantu keluarga mempratekan cara merawat pasien isolasi sosial
g) Latih keluarga merawat pasien défisit perawatan diri.

Tindakan Intensif III ( skore 21-30 RUFA)


1. Tindakan keperawatan pada pasien
a). Bantu pasien mengenal penyebab solasi sosialnya
b). Bantu pasien mengenal keuntungan berhubungan dengan orang lain
c). Bantu pasien mengenal kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain.
d). Bimbing pasien berhubungan dengan orang lain secara bertahap
208

2. Tindakan keperawatan pada keluarga


a) Latih keluarga merawat pasien isolasi sosial :
- Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
- Diskusikan tentang isolasi sosial, dampak pada pasien dan cara merawat pasien iso
lasi sosial
e) Demontrasikan cara merawat pasien isolasi social
f) Bantu keluarga mempratekkan cara merawat pasien isolasi sosial

SP1 Pasien : Isolasi sosial yang mengalami kataton dan stupor( membina hubungan saling
percaya, dan membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosialnya )
Orientasi :
”Assalammu’alaikum”
”Saya suster Nina Herlina, senang dipanggil Nina. Saya perawat yang akan merawat ibu hari
ini. Nama ibu siapa?. Senangnya dipanggil apa?.Apa keluhan Ibu hari ini?. Bagaimana kalau
kita berbincang-bincang tentang keluarga dan teman-teman Ibu H. Tempatnya mau dimana? .
Bagaimana kalau di ruang tamu?. Mau berapa lama?. Bagaimana kalua 15 Menit.
Kerja :
Kelihatannya ibu sedang memikirkan sesuatu, adakah yang sedang ibu pikirkan? atau adakah
yang membuat ibu tidak nyaman? Bisakah ibu ceritakan kepada saya, agar saya bisa
membantu ibu., kalau ibu tidak mau bicara, saya akan sulit membantu ibu. Waktu di rumah,
ibu dekat dengan siapa dan apa yang membuat ibu dekat dengannya?Apakah karena orang itu
sayang dan perhatian sama ibu? Apakah ibu punya teman dekat yang bisa dihubungi?
Silahkan beritahu saya agar saya bantu menghubunginya.Disini ibu tidak usah khawatir, ibu
berada di tempat yang aman dan kami akan membantu ibu jika ibu mau bicara Karena ibu
belum mau bicara saya akan tinggalkan ibu dulu, nanti kalau ibu butuh bantuan silahkan ibu
hubungi saya.

Terminasi
”Bagaimana perasaan ibu setelah kita berkenalan tadi ? ” senang tidak ? Silahkan ibu hubungi
perawat kalau ibu butuh bantuan.Nanti setengah jam lagi saya akan kembali untuk bercakap
dengan ibu tentang obat-obat yang harus ibu minum , tempatnya bagaimana kalau disini lagi?
Baiklah bu, Assalamu alaikum.

Sp 2 Pasien ( IC I ) Melatih pasien menggunakan obat secara teratur


209

Orientasi
”Assalamualaikum”Bu H!
Bagaimana perasaan ibu saat ini ? Selama saya di ruang perawat tadi adakah yang ingin ibu
bicarakan? Nah, sekarang saya akan memberikan obat untuk ibu agar ibu lebih tenang ,
obatnya ada dua macam, obat suntik dan obat yang di minum, sekarang saya akan
memberikan obat suntik dulu, ngak lama cuma 5 menit, tempatnya di tempat tidur ibu saja,
kemudia saya akan menjelaskan obat yang ibu minum.
KERJA
Bu H! sekarang silahkan naik ke tempat tidur dan berbaring , kemudian saya akan suntikkan
obatnya, kalau nanti ibu merasa sedikit nyeri, tarik nafas dalam.ya..., setelah itu, saya akan
menjelaskan obat-obat yang harus ibu minum serta manfaatnya.Mari disuntik dulu...! ya
sudah selasai. Sekarang kita kembali lagi ke ruang tamu untuk mendiskusikan tentang obat-
obat yang harus ibu minum.Ini 0batnya ada 3 macam, warnanya orange, merah jambu dan
putih, masing-masing diminum tiga kali satu tablet sehari, pagi jam 7.30, siang jam 13.00,
sore jam 19.00.obat ini harus ibu minum secara teratur untuk membantu ibu supaya lebih
tenang dan enak tidur.Bila setelah minum obat ini ibu merasa tidak enak seperti mulut kering
tidak usah tukut, itu adalah salah satu efek samping obat, ibu bisa lakukan minum sedikit-
sedikit tapi sering, da kalau ada keluhan lain, terasa lebih serius segera hubungi perawat.
Terminasi
Bagaimana perasaan ibu setelah disuntik tadi?, apakah ibu masih ingat berapa macam obat
yang harus diminum ,dan kapan saja obat itu diminum? Ya bagus! Sekarang silahkan ibu
istirahat dulu, nanti satu jam lagi kita ketemu lagi untuk bercakap-cakap tentang, keuntungan
berhubungan dengan orang lain dan kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain,
waktunya ngak lama , cukup 10 menit, tempatnya bagaimana kalau di ruang tamu lagi, baik
ibu sampai jumpa.

Sp1 Pasien ( Intensif II) : Mengajarkan pasien berkenalan dengan satu orang .
Orientasi
Assalammu alaikum Bu H!
Bagaimana perasaan ibu hari ini? masih ingat dengan saya? Saya Nina perawat yang merawat
ibu disini.bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keuntungan berhubungan dengan
orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain serta cara berkenalan ,
waktunya ngak lama, bagaimana kalau 10 menit? Tempatnya bagaimana kalau di ruang tamu?
Kerja
Bu H, menurut ibu apa keuntungannya kalau kita punya teman? ya, bagus! apa lagi? ya betul,
210

kita bisa bertukar pikiran, dan ada teman untuk berbagi, bagus sekali! ( perawat
menambahkan keuntungan bersisialisasi yang belum disebutkan pasien) Kemudian kerugian
kalau kita tidak punya teman menurut ibu apa? ya betul! Terus apa lagi? ya jadi kerugian
kalau kita tidak punya teman adalah, ( perawat menjelaskan kerugian tidak berhubungan
dengan orang lain ) , jadi banyak juga kerugiannya kalau kita tidak berhubungan dengan
orang lain. Kalau begitu inginkah ibu saya ajarkan cara berkenalan dengan orang lain?
Bagus! Nah sekarang saya akan menperagakan bagaimana cara berkenalan. Pertama kita
sebutkan nama dan nama panggilan yang kita sukai, asal kita, dan hobi., sambil mengulurkan
tangan . Caranya seperti ini : Nama saya N senang dipanggil Nina, asal saya dari banda aceh,
hobi menanam bunga
Selanjutnya menanyakan nama orang yang diajak berkenalan,. contoh begini : Nama zurter
sipa?, Senangnya dipanggil apa? Asalnya dari mana? Hobinya apa? Bagaimana Ibu mau coba
sendiri seperti saya peragakan tadi? Bagus! (Bila pasien tidak bersedia memperagakan)
perawat tetap memotivasi psien dengan sabar (lakukan dengan kontak sering tapi singkat)
Terminasi
Bagaimana perasaan Ibu H setelah tadi kita belajar cara berkenalan? senang tidak? saya akan
tetap membantu ibu, nanti bila ibu perlu bantuan silahkan hubungi saya. coba nanti ibu ingat-
ingat lagi apa saja yang dilakukan untuk berkenalan, atau kalau ibu sudah tahu, coba latihan
berkenalan dengan surter yang itu , baik ibu karena waktunya sudah habis kita akhiri
pertemuan ini, nanti satu jam lagi saya akan menemui ibu lagi untuk latihan berkenalan
dengan suster yang lain lagi, tempatnya mau di mana? Bagaimana kalau di ruang tamu lagi?
Baiklah bu , sampai jumpa.

Sp 2 Psien ( Intensif II ) : Mengajarkan pasien berkenalan dan ber cakap-cakap dengan


orang lain
Orientasi
Assalamulaikum Bu H
Bagaimana perasaan Ibu H hari ini? Masih ingat cara berkenalan yang sudah kita pelajari
tadi? Bagus kalau Ibu masih ingat! Bisakah ibu peragakan kembali kepada saya, cara
berkanalan seperti yang sudah kita pelajari? Bagus ibu sudah bisa! Seperti janji kita tadi saya
akan bantu ibu latihan berkenalan dan ber cakap-cakap dengan teman saya perawat
A,waktunya gak lama, cuma 10 menit, tempatnya mau di mana? Bagaimana kalau di ruang
TV?
Kerja
211

Selamat pagi surter A, ini Bu H, ingin berkenalan dengan dengan A, Nah sekarang coba ibu
praktekkankan langsung dengan Perawat A, cara berkenalan yang sudah kita pelajari, ( Pasien
mempraktekkan cara berkenalan ) Bagus ibu sudah bisa ! selanjutnya ibu bisa menanyakan
tentang hal-hal yang menyenangkan untuk dibicarakan seperti keluarga, hobi, atau pekerjaan
dan lain-lain.Kalau sudah tidak ada lagi yang mau dibicarakan ibu bisa akhiri perkenalannya ,
lalu ibu bisa buat janji bertemu lagi dengan perawat A, misalnya nanti siang Baiklah A,
Karena ibu H sudah selesai berkenalan saya dan Ibu H akan kembali ke ruang tamu lagi.
( pearawat dan Ibu H keruang tamu untuk terminasi)
Terminasi
Bagaimana perasaan Ibu H setelah berkenalan dengan perawat A?
Ibu tadi sudah bisa berkenalan dan bagus sekali ! Pertahankan terus dan coba lagi berkenalan
dengan suster yang lain . Mari kita buat jadwalnya jam berapa saja ibu mau latihan berkenalan
? bagaimana kalau Pagi jam 10.00 dan sore jam 16.00. baik nanti sore coba ibu latihan
sendiri.besok kita ketemu lagi jam 10.00, untuk latihan berkenalan dengan orang lain. sampai
jumpa

Sp 1 Keluarga ( I C II )
Orientasi :
Assalamualaikum Pak
Perkenalkan saya perawat N, yang merawat anak bapak Ibu H, di ruangan ini
Nama bapak siapa? Senang nya dipanggil apa? Bagaimana perasaan bapak hari ini?
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang masalah anak bapak dan cara perawatannya 
kita diskusi di sini saja, berapa lama bapak punya waktu, bagaimana kalau setengah jam
Kerja
Apa masalah yang bapak hadapi dalam merawat H?Apa yang sudah di lakukan? Masalah
yang dihadapi H adalah isolasi sosial yang disertai dengan kataton dan stupor.ini adalah salah
satu gejala penyakit yang dialami oleh pasien-pasien jiwa.Tanda-tandanya adalah tidak mau
bergaul, mengurung diri, kalau bicara hanya sebentar bahkan tidak mau bicara sama sekali,
mempertahankan sikap dalam satu posisi dalam waktu yang lama ,tidak perduli dengan
kebersihan dirinya ,bahkan tidak ingat makan dan minum.
Untuk menghadapi keadaan pasien seperti ini bapak harus sabar dalam menghadapinya. dan
untuk merawat H keluarga perlu melakukan beberapa hal. Pertama membina hubungan saling
percaya dengan H, caranya bersikap perduli dengan H, jangan ingkar janji, tetap berbicara
dengan H, walaupun H tidak mau bicara atau menjawab, kemudian jangan abaikan kebutuhan
212

dasarnya seperti kebutuhan , makan dan minum, kebersihan dirinya. Kedua memberi
semangat dan dorongan kepada H, untuk bisa melakukan kegiatan terutama untuk dirinya
sendiri seperti memprhatikan kebersihan dirinya secara teratur,. berilah pujian yang wajar dan
mencela kondisi pasien. Selanjutnya jangan membiarkan h sendirian , sering ajak
berkomunikasi, buatkan jadwal untuk bercakap-cakkap dengan H. Misalnya Jam berapa mau
bercakap-cakap dengan H, sipa yang akan menemani H bercakap-cakap? Bagaimana kalau
sekarang kita latihan bercakap-cakap denaga H. Begini Contohnya pak : H bapak senang
melihat kamu tadi sudah mau bercakap-cakap dengan suster Nak, coba nanti teruskan lagi
dengan yang lain. lalu bagaimana kalau nanti di rumah, kamu mulai makan bersama dengan
keluarga, atau ikut sholat berjamaah di rumah? kamu mau coba ya? Nah sekarang coba
bapak peragakan seperti tadi bagus! Bapak telah memperagakan dengan baik , Kalu ada yang
mau ditanyakan silahkan pak.
Terminasi :
Baiklah pak karena waktunya sudah habis.Bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan tadi/
Coba bapak ulangi lagi apa yang dimaksud dengan isolasi sosial yang disertai kataton dan
stupor?Kemudian bisa bapak ulangi lagi cara marawat H yang sudah kita bicarakan tadi.
Bagus bapak sudah bisa mempraktekkannya. Nanti kalau ketemu H coba bapak praktekkan.
dan tlg bapak sampikan kepada semua keluarga agar mereka juga melakukan hal yang sama.
Bagaimana kalau kita ketemu dua hari lagi untuk latihan langsung kepada H? Ketemu disini
lagi ya pak, pada jam yang sama.Assalamualaikum

Sp Terapi modalitas (IC III)


Terapi modalitas untuk pasien isolasi sosial adalah Living skill : sosial skill yaitu berinteraksi
dengan orang lain dalam kelompok. (Lihat modul Terapi modalitas living skill)

E. Evaluasi
Format evaluasi kemampuan pasien dan keluarga serta perawat dengan masalah isolasi
sosial terlampir dibawah ini :

PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA DENGAN


ISOLASI SOSIAL
Nama pasien :
Petunjuk pengisian
1.Beri tanda checklist bila pasien dan keluarga mampu melakukan kemampuan di bawah ini
2.Tuliskan tanggal dan waktu dilakukan penilaian
No Kemampuan Tanggal
Waktu
A Pasien
1 Membina hubungan saling percaya
213

2 Menyebutkan penyebab isolasi sosial

3 Menyebutkan keuntungan berinteraksi


dengan orang lain
4 Menyebutkan kerugian tidak berinteraksi
dengan orang lain
5 Mampu berkenalan dengan dengan satu
orang
6 Mampu berkenalan dengan dengan dua
orang atau lebih
7 Memiliki jadual kegiatan berbincang-
bincang dengan orang lain sebagai salah satu
kegiatan harian
8 Melakukan perbincangan dengan orang lain
sesuai jadual harian
B Keluarga
Sp 1
1 Membina hubungan saling percaya
2 Menyebutkan pengertian , penyebab, tanda
dan gejala isolasi sosial

3 Menyebutkan cara-cara merawat pasien


dengan isolasi sosial

4 Mendemonstrasikan cara-cara merawat


pasien dengan isolasi sosial
Menyebutkan tempat rujukan yang sesuai
untuk pasien isolasi sosial

PENILAIAN KEMAMPUAN PERAWAT MELAKUKAN TINDAKAN INTENSIF


PADA PASIEN DENGAN
ISOLASI SOSIAL
Nama perawat :
Petunjuk pengisian
1.Beri tanda checklist bila perawat mampu melakukan kemampuan di bawah ini
2.Tuliskan tanggal dan waktu dilakukan penilaian
No Kemampuan Tanggal
Waktu
A Intensif 2 dan 3
SP1
1 Membina hubungan saling percaya
2 Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial
pasien
3 Berdiskusi dengan pasien tentang
keuntungan berinteraksi dengan orang lain
4 Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian
tidak berinteraksi dengan orang lain
5 Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan
satu orang
6 Menganjurkan pasien memasukkan
kegiatan latihan berbincang-bincang dengan
orang lain dalam kegiatan harian
Nilai SP 1 p
214

SP2 p
1 Mengevaluasi jadual kegiatan harian pasien
2 Memberikan kesempatan pada pasien
mempraktekkan cara berkenalan dengan
satu orang
3 Membantu pasien memasukkan kegiatan
berbincang-bincang dengan orang lain
sebagai salah satu kegiatan harian
Nilai SP2 p
SP3 p
1 Mengevaluasi jadual kegiatan harian
2 Memberi kesempatan kepada pasien
berkenalan dengan dua orang atau lebih
3 Menganjurkan pasien memasukkan dalam
jadual kegiatan harian
B Keluarga
SP 1 k
1 Mendiskusikan masalah yang dirasa
keluarga dalam merawat pasien
2 Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala
isolasi sosial yang dialami pasie beserta
proses terjadinya
3 Menjelaskan cara-cara merawat pasien
isolasi sosial
Nilai SP1 k
SP 2 k
1 Melatih keluarga mempraktekkan cara
merawat pasien dengan isolasi sosial
2 Melatih keluarga melakukan cara merawat
langsung kepada pasien isolasi sosial
Nilai SP 2 k
SP 3 k
1 Membantu keluarga membuat jadual
aktivitas di rumah termasuk minum obat
( discharge planning)
2 Menjelaskan follow up pasien setelah
pulang
Nilai SP3 k
Total nilai : SP p + SP k
Rata-rata

F. Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Dokumentasi asuhan keperawatan dilakukan pada setiap tahap proses keperawatan yang
meliputi dokumentasi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi tindakan
keperawatan dan evaluasi

Anda mungkin juga menyukai